(All Grup Ummi)
Hari/ Tanggal : Rabu, 19
& 26 November 2014
Narasumber :
Ustadz Herman Budianto
Notulen : Ana Trienta
Assalamualaikum..
Bismillahirahmani
rahim..
Perumpamaan hati tak
ubahnya seperti benteng sedangkan syetan adalah musuh yang ingin memasuki
benteng untuk menguasainya. Sementara itu, manusia tidak akan dapat menjaga
benteng dari serangan musuh kecuali dengan penjagaan benteng, pintu-pintu
masuknya dan celah-celahnya. Tidak ada yang mampu menjaga pintu-pintunya
kecuali orang yang mengetahui pintu-pintunya. Dalam pada itu, melindungi hati
dari was-was syetan adalah wajib bahkan fardhu ‘ain atas setiap hamba yang
mukallaf. Suatu kewajiban yang tidak dapat dicapai kecuali dengan sesuatu maka
sesuatu itu adalah wajib. Sementara itu, mengusir syetan tidak dapat dilakukan
kecuali dengan mengetahui pintu-pintu masuknya. Karena itu, mengetahui pintu-pintu
masuk syetan ke dalam hati manusia adalah wajib.
Pintu-pintu masuk syetan
adalah sifat-sifat hamba dan banyak jumlahnya, tetapi cukuplah kami sebutkan
pintu-pintu besar yang merupakan jalan utama yang tidak pernah menjadi sempit
karena banyaknya tentara syetan. Di antara pintu-pintunya yang besar ialah:
1. Marah dan Syahwat
Marah adalah bius akal.
Apabila tentara akal lemah maka tentara syetan maju menyerang. Apabila manusia
marah maka syetan mempermainkannya seperti anak kecil mempermainkan bola.
2. Dengki dan Tamak
Apabila seseorang tamak
terhadap segala sesuatu maka ketamakannya itu akan membuatnya buta dan tuli.
Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
“Cintamu pada sesuatu
membuat buta dan tuli.”
Sementara itu cahaya
bashirah akan memberitahukan pintu-pintu syetan, apabila tertutupi oleh
kedengkian dan ketamakan maka ia tidak dapat melihat. Pada saat itulah syetan
mendapatkan kesempatan untuk menumbuhkan kesan bagus pada orang yang tamak
terhadap segala sesuatu yang dapat melampiaskan syahwatnya sekalipun munkar dan
keji.
3. Kenyang dengan
Makanan sekalipun Halal dan Bersih
Rasa Kenyang dapat
memperkuat syahwat, sedangkan syahwat adalah senjata syetan. Dikatakan
bahwa dalam banyak makan terdapat enam sifat tercela:
- Pertama, menghilangkan rasa
takut kepada Allah dari dalam hatinya.
- Kedua, menghilangkan kasih
sayang kepada makhluk dari dalam hatinya, karena ia mengira mereka semua
kenyang.
- Ketiga, menghambat keta’atan.
- Keempat, apabila mendengarkan
ucapan hikmah ia tidak tanggap.
- Kelima, apabila menyampaikan
nasehat dan hikmah tidak menyentuh hati orang.
- Keenam, menimbulkan banyak
penyakit.
4. Suka Berhias dengan
Perabotan, Pakaian dan Rumah
Apabila melihat hal
tersebut telah mendominasi hati manusia, syetan bertelur dan menetas di
dalamnya sehingga terus mengajaknya untuk membangun rumah, menghiasi atap dan
dindingnya, memperluas bangunannya, menghiasi pakaian dan lemari dan
membenamkannya ke dalam hal tersebut sepanjang hidupnya. Apabila telah berhasil
menjerumuskannya ke dalam hal tersebut maka syetan tidak perlu mengulanginya
lagi karena sebagian hal tersebut akan menariknya kepada sebagian yang lain,
dan ia akan senantiasa memperturutkannya satu demi satu sampai tiba ajalnya dan
ia mati di jalan syetan dan mengikuti hawa nafsu, bahkan sangat dikhawatirkan
akibat buruknya yaitu kekafiran. Kita berlindung kepada Allah dari hal
tersebut.
5. Tamak kepada Manusia
Karena apabila ketamakan
telah mendominasi hati maka syetan akan senantiasa menumbuhkan rasa senang
mencari muka dan berhias untuk orang yang dipamrihinya dengan berbagai macam
riya’ sehingga orang yang dipamrihi itu seolah-olah sesembahannya. Ia selalu
berfikir mencari cara untuk menyenangkannya, bahkan ia memasuki setiap pintu
untuk mencapainya. Minimal apa yang dilakukannya adalah menyanjungnya dengan
sanjungan yang udak sesuai dengan kenyataan dan berpura-pura kepadanya dengan
tidak memerintahkan yang ma’ruf dan tidak melarang yang munkar.
6. Terburu-buru dan
tidak Mengkonfirmasi Persoalan
Nabi Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam bersabda:
“Terburu-buru adalah dari syetan dan berhati-hati adalah dari Allah.” (Diriwayatkan oleh Tirmudzi, dan ia berkata: Hasan)
Allah berfirman:
“Manusia telah diciptakan (bertabiat) tergesa-gesa.” (al-Anbiya’: 37)
“Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.” (al-Isra’: 11)
Allah berfirman kepada
Nabi-Nya Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
“Dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca al-Qur’an sebelum disempurnakanpewahyuannya kepadamu.” (Thaha: 114)
Hal ini karena amal
perbuatan harus dilakukan setelah difahami dan dimengerti, sedangkan untuk bisa
memahami diperlukan perenungan dan waktu. Terburu-buru di samping menghalangi
tercapainya kematangan berfikir juga menjadi kesempatan syetan untuk memasukkan
kejahatannya kepada manusia secara tidak disadari.
7. Dirham, Dinar dan
Segala Macam Harta Kekayaan
Karena setiap hal yang
melebihi takaran makanan dan kebutuhan pokok maka ia merupakan tempat
bertenggernya syetan; sebab orang yang sudah memiliki makanan pokoknya maka
hatinya akan kosong. Seandainya menemukan uang seratus dinar di jalanan
misalnya maka akan bangkit dari hatinya berbagai syahwat yang setiap syahwat
memerlukan seratus dinar lainnya; apa yang ditemunya itu tidak mencukupinya,
tetapi memerlukan sembilan ratus dinar lainnya. Padahal sebelum adanya seratus
dinar itu ia merasa cukup, tetapi sekarang setelah menemukan seratus dinar ia
mengira telah menjadi kaya sehingga ia memerlukan sembilan ratus dinar lagi
untuk membeli rumah, perabot, dan pakaian yang megah. Setiap sesuatu dari hal
tersebut mengundang sesuatu yang lainnya dan begitu seterusnya hingga ia
terjerumus ke dalam lembah yang lapisan terbawahnya adalah jahannam.
8. Bakhil dan Takut
Miskin
Karena hal inilah yang
mencegah berintaq dan bershadaqah, sebaliknya mengajak untuk menimbun,
menyimpan. dan siksa pedih yang dijanjikan kepada orang-orang yang
menumpuk-numpuk harta sebagaimana diungkapkan al-Qur’an. Sufyan berkata: Syetan
tidak punya senjata seampuh rasa takut miskin. Dengan senjata ini ia mulai
melakukan kebatilan, mencegah kebenaran, berbicara dengan hawa nafsu dan
berprasangka buruk kepada Tuhannya.
Di antara keburukan
sifat bakhil adalah keinginan untuk selalu berada di pasar guna mengumpulkan
harta, padahal pasar merupakan tempat berkumpulnya syetan.
9. Fanatik kepada
Madzhab dan Hawa Nafsu, Mendengki Lawan dan Melecehkannya
Hal ini termasuk sesuatu
yang membinasakan semua hamba dan orang- orang fasiq, karena mencaci orang dan
sibuk menyebutkan kekurangan mereka merupakan sifat kebinatangan. Apabila
syetan membangkitkan khayalan bahwa hal itu merupakan kebenaran dan sesuai
dengan tabi’atnya makaterasa manis di hatinya sehingga semakin antusias
melakukannya; merasa gembira dan senang bahkan dikiranya sebagai perjuangan
untuk agama padahal merupakan tindakan mengikuti syetan. Kemudian syetan
membangkitkan khayalan pada sebagian orang yang fanatik bahwa siapa yang mati
karena mencintai seseorang maka neraka tidak akan menyentuhnya atau tidak akan
tertimpa rasa takut.
Padahal Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda kepada anaknya, Fathimah: “Beramallah karena sesungguhnya aku tidak dapat berbuat apa-apa untukmu di hadapan Allah” (Bukhari dan Muslim).
Ini merupakan pintu
masuk syetan yang sangat besar yang banyak menghancurkan para ulama’.
10. Mengajak orang Awam
untuk Berfikir tentang Dzat Allah
Mengajak orang awam yang
tidak mengenal tradisi keilmuan dan tidak mendalaminya untuk berfikir tentang
dzat Allah dan sifat-sifat-Nya, atau tentang hal-hal yang tidak terjangkau oleh
akal mereka sehingga menimbulkan keraguan terhadap dasar agama, atau
menimbulkan berbagai khayalan yang tidak benar tentang Allah sehingga
mengakibatkan salah seorang mereka menjerumus kepada kekafiran atau bid’ah
tetapi ia sendiri merasa senang dengan apa yang berkecamuk di dalam dadanya; ia
mengiranya sebagai pengetahuan dan bashirah; dan bahwa hal itu terungkap berkat
kecerdasan dan kehebatan akalnya.
Padahal orang yang
paling pandir adalah orang yang paling kuat keyakinannya terhadap akalnya
sendiri, sedangkan orang yang paling berakal ialah orang yang paling keras
tuduhannya terhadap dirinya dan paling banyak bertanya kepada para ulama’.
Aisyah ra berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Sesungguhnya syetan mendatangi salah seorang di antara kamu seraya bertanya: “Siapakah yang menciptakanmu? Kemudian ia menjawab: “Allah tabaraka wa ta ‘ala.” Syetan bertanya lagi: “Siapakah yang menciptakan Allah?.” Jika salah seorang di antara kamu menghadapi hal tersebut maka katakanlah, Aku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya’, karena sesungguhnya jawaban tersebut dapat mengusimya.”
11. Buruk Sangka Kepada
Kaum Muslimin
Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa.” (al-Hujurat: 12)
Diriwayatkan dari Ali
bin Husain bahwa Shafiyah binti Huyai bin Akhthab memberitahukan kepadanya
bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah beri’tikaf di dalam masjid.
Shafiyah berkata: Kemudian aku mendatangi Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
dan berbicara kepadanya. Setelah sore aku pun kembali lalu Nabi Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam berjalan bersamaku. Di tengah jalan kami berpapasan dengan
dua orang lelaki dari Anshar seraya mengucapkan salam, kemudian kedua orang itu
terus melaju tetapi Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memanggil keduanya
seraya berkata: “Sesungguhnya dia adalah Shafiyah binti Huyai.” Kedua
orang itu berkata, ‘Wahai Rasulullah, kami tidak berprasangka kepadamu kecuali
kebaikan’. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Sesungguhnya syetan
mengalir pada peredaran darah tubuh anak Adam, dan sesungguhnya aku khawatir
syetan akan masuk pada kalian berdua.” (Bukhari dan Muslim)
Perhatikanlah bahwa Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengkhawatirkan agama kedua orang tersebut lalu
melindungi keduanya? Bagaimana Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
mengkhawatirkan ummatnya lalu mengajarkan kepada mereka jalan untuk menghindari
tuduhan agar orang yang ‘alim dan wira’i yang dikenal kuat beragama tidak
berkata dengan penuh ujub, ‘Orang sepertiku tidak akan disangka kecuali yang
baik- baik’. Karena orang yang paling wara’, paling bertaqwa dan paling “alim
sekalipun tidak dipandang oleh manusia dengan pandangan yang sama, tetapi
sebagian mereka memandangnya dengan pandangan ridha dan sebagian yang lain
dengan pandangan kebencian. Oleh karena itu, seorang penyair berkata:
“Mata keridhaan buta
terhadap setiap aib. Tetapi mata kebencian menampakkan segala keburukan.”
Maka kita wajib
menghindari prasangka buruk dan menuduh orang-orang jahat, karena orang yang
jahat tidak berprasangka kepada semua orang kecuali dengan prasangka buruk.
Apabila kamu melihat seseorang berprasangka buruk kepada orang lain karena
mencari-cari kekurangan maka ketahuilah sesungguhnya dia adalah orang yang
buruk batinnya. Prasangka buruk itu adalah titisan dari dirinya, sehingga ia
melihat orang lain dengan gambaran dirinya.
Sesungguhnya orang
Mu’min akan mencarikan berbagai alasan, sedangkan orang munafiq akan
mencari-cari kekurangan. Orang Mu’min berlapang dada terhadap hak semua
makhluk.
Itulah sebagian pintu
masuk syetan kedalam hati, dan masih banyak lagi yang lainnya yang tidak
terhitung banyaknya. Tetapi apa yang telah kami paparkan di atas cukup untuk
mengingatkan yang lainnya. Tidak ada sifat tercela pada diri manusia kecuali
menjadi senjata syetan dan salah satu pintu masuknya.
Apabila kita bertanya,
‘Apa terapi untuk menolak syetan’? Apakah cukup dengan dzikrullah dan bacaan
laa haula walaa qwwwata illaa billah’l. Ketahuilah bahwa terapi hati dalam
masalah ini adalah menutup pintu- pintu tersebut dengan membersihkan hati dari
sifat-silat yang tercela. Penjelasan hal ini sangat panjang.
Apabila sifat-sifat
tersebut telah kita bersihkan dari hati maka syetan masih tetap memiliki
berbagai lintasan di dalam hati, tetapi tidak bisa menetap di dalamnya.
Berbagai lintasan tersebut dapat dicegah dengan dzikrullah, karena hakikat
dzikir tidak dapat merasuk ke dalam hati kecuali setelah disuburkan dengan
taqwa dan dibersihkan dari sifat-sifat yang tercela. Jika tidak demikian, maka
dzikir tersebut semata-mata menjadi bacaan yang tidak punya kekuatan di dalam
hati sehingga tidak mampu mengusir kekuatan syetan. Oleh sebab itu Allah
berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa bila mereka ditimpa was-was dari syetan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.” (al-A’raf: 201)
Hal itu dikhususkan
untuk orang yang bertaqwa. Pertimpamaan syetan adalah seperti anjing lapar yang
mendekati kita jika tangan kita tidak membawa sepotong roti atau daging maka
dia akan segera pergi demi semata-mata mendengar hardikan Anda, ‘Enyahlah’.
Jadi, semata-mata suara tersebut dapat menghalaunya. Tetapi jika tangan kita
membawa daging sementara dia lapar maka dia akan menyerang daging tersebut dan
tidak dapat diusir dengan hardikan semata-mata. Demikian pula hati yang sunyi
dari makanan syetan maka syetan akan menjauh darinya dengan semata-mata dzikir.
Apabila syahwat
mendominasi hati maka akan mendesak hakikat dzikir ke pinggiran hati sehingga
tidak dapat merasuk ke dalam lubuknya, lalu syetan bersemayam di dalamnya.
Adapun hati orang-orang yang bertaqwa yang sunyi dari hawa nafsu dan
sifat-sifat yang tercela maka jika syetan menjamahnya bukan karena syahwat
tetapi karena kesunyiannya akibat lalai dari dzikir; dan apabila kembali kepada
dzikir maka syetan pun menarik diri. Dalil hal tersebut adalah firman
Allah:
“Maka hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syetan yang terkutuk.” (an-Nahl: 98)
Demikian pula semua ayat
yang berbicara tentang dzikir.
Muhammad bin Wasi’
setiap selesai shalat shubuh membaca do’a: “Ya Allah sesungguhnya Engkau
menguasakan kepada kami musuh yang sangat jeli terhadap aib-aib kami, dia dan
kawannya melihat kami sedangkan kami tidak melihat mereka. Ya Allah,
kecewakanlah dia dari kami sebagaimana Engkau telah mengecewakannya dari
rahmat-Mu, buatlah dia berputus asa dari kami sebagaimana Engkau telah
membuatnya putus asa dari ampunan- Mu, dan jauhkanlah antara kami dan dia
sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara dia dan rahmat-Mu. Sesungguhnya
Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”
Nabi Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam bersabda:
“Umar tidak menempuh suatu lorong kecuali syetan menempuh lorong yang lain yang tidak dilewati Umar.” (Bukhari dan Muslim)
Hal ini karena hati
telah tersucikan dari tempat gembalaan syetan dan makanannya yaitu syahwat.
Jika kita menginginkan agar syetan menjauh dari diri kita dengan dzikir semata-mata
sebagaimana dia lari dari Umar ra, maka kita seperti orang yang ingin minum
obat sebelum berpantang makanan sedangkan perutnya masih sibuk mengunyah
makanan-makanan keras, sementara itu ia berharap agar obat itu bermanfaat
sebagaimana bermanfaat bagi orang yang meminumnya setelah berpantang makanan
dan mengosongkan perut.
Dzikir adalah obat
sedangkan taqwa adalah berpantang yaitu membersihkan hati dari berbagai
syahwat. Apabila dzikir turun di hati yang kosong dari selain dzikir maka
syetan akan pergi sebagaimana penyakit hilang dengan 1 datangnya obat ke dalam
perut yang kosong dari berbagai makanan. Allah berfirman:
“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.” (Qaaf: 37)
“Telah ditetapkan terhadap syetan itu, bahwa barangsiapa yang berkawan dengan dia, tentu dia akan menyesatkannya, dan membawanya ke siksa neraka.” (al-Hajj: 4)
Barangsiapa membantu
syetan dengan amal perbuatannya maka dia adalah kawannva sekalipun dia
berdzikir kepada Allah dengan lisannya. Jika kita mengatakan bahwa hadits Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan secara mutlak bahwa dzikir dapat
mengusir syetan, tetapi kita tidak memahami bahwa mayoritas keumuman syari’at
telah dikhususkan dengan beberapa syarat yang telah dinukilkan para ulama’
agama, maka perhatikanlah diri kita, karena khabar berita tidak sama dengan
kenyataan.
Renungkanlah bahwa
puncak dzikir dan ibadah kita adalah shalat; maka perhatikanlah hati kita
apabila kita sedang shalat bagaimana syetan menyeretnya ke pasar-pasar,
bagaimana dia membawa kita berkeliling ke lembah-lembah dunia dan jurang-jurang
kehancurannya, sampai kita tidak ingat berbagai keindahan dunia yang telah kita
lupakan kecuali di dalam shalat; dan syetan tidak berdesakan di dalam hati kita
kecuali jika kita sedang shalat? Shalat adalah batu penguji hati, dengan shalat
akan nampak berbagai kebaikan dan keburukan hati. Oleh sebab itu, shalat yang
dilakukan oleh hati yang sarat dengan syahwat dunia tidak diterima, sehingga
tidak heran jika syetan tidak lari dari kita bahkan malah semakin menambah
was-was pada kita
Sumber : Tazkiyatun Nafs
- Syeikh Sayyid Hawa
TANYA JAWAB
Pertanyaan HA 01
1. Ustadz bagaimana
mengigatkan suami agar lebih mengutamakan ibadah dulu sebelum yang lainnya, ada
temen 7 th nikah untuk ke masjid suami harus diingatkan terus, untuk tilawah
juga demikian asyik dengan kerjaan kantor yang di bawa kerumah seolah jika ditinggal
tilawah waktu berkurang dan tugas tidak selesai? istri sudah ingatkan dengan
halus, kasih contoh tilawah bahkan di dekatnya sering dikasih artikel tentang
syafaat alqur`an dll, tapi kok cuek saja ya, apa mungkin salah cara
mengingatkan mohon penjelasan ustadz.
Jawab
Sudah banyak usaha
yang ibu lakukan untuk suami, teruskan usaha itu sampai berhasil karena
Rosulullah terus merayu pamannya Abu Thalib untuk masuk islam sampai akhir
hayatnya. Perkenalkan juga dengan lingkungan yang islam dan diajak menghadiri
pengajian. Awalnya ajak untuk mengantar ibu ke pengajian setelah sampai lokasi
maka ajak untuk masuk. Senjata pamungkasnya adalah dengan memohon kepada
Allah pada waktu-waktu yang mustajab seperti waktu tahajud, setelah adzan,
habis sholat dll untuk suami. Ditambah pula dengan puasa sunah, shadaqah agar
Allah membukan hati untuk suami tercinta ibu
2. Ustadz, memerangi
syetan butuh perjuangan keimanan yaa? bagaimana kalau syeitan mengganggu
seperti nyata ustad? contohnya sering kalau tidur berantem dengan syetan,
seperti dia mencekik, menindih sampai susah bernafas. itu dialami sodara saya.
Kalau kebagun dia kelelahan terus karena tidurnya jarang yang nyaman karena
gangguan tersebut. syukron ustad...
Jawab :
Syetan memang
mengganggu manusia dengan cara apapun dengan memanfaatkan kelemahan
manusia. Ketika tidur tidak berdoa maka itu juga kelemahan sehingga syetan
masuk mengganggu manusia. Sehingga disunahkan sebelum tidur adalah wudhu,
berdzikir dengan beberapa dzikir seperti ayat kursi, surat al ikhlas al falaq
an naas dll sehingga akan terjaga dari godaan syetan tersebut
Pertanyaan HA 02
1. Assalamualaikum wr
wb, Sugeng enjing pak Herman
Gini akhir-akhir ini
saya dikuasai setan, kalau waktu isak malah ketiduran tau-tau udah
pagi. Bagaimana caranya supaya saya bisa istiqomah menjalan kewajiban
sebagai muslim apa ada doanya ya pak Herman? Matur suwun jawabannya
Jawab :
Wa'alaykumussalam bu.
Setahu saya bahwa isya
mulai masuk jam 19 an sehingga belum terlalu malam, dan biasanya jam segitu
orang dewasa tidak terbiasa tidur. Jadi sebaiknya menguatkan diri untuk
sholat dulu sebelum tidur, karena menyegerakan sholat adalah
kebaikan. Rosuluah bersabda :" ....dan seandainya mereka
mengetahui pahala menyegerakan shalat pada awal waktu niscaya mereka akan
berlomba lomba melaksanakannya. Dan seandainya mereka mengetahui pahala shalat
isya dan shubuh niscaya mereka akan mendatangi meskipun dengan jalan merangkak (HR
Bukhari).
Kita perbanyak juga doa:
Robbi 'a'uudzubika min
hamazaatisy syayaathini wa a'udzubika robbi an yahdhuruuna
(Ya Rabb aku
berlindung kepadaMu dari bisikan-bisikan syetan dan aku berlindung pula
kepadaMu dari kedatangan mereka kepadaku)
2. Gimana ustadz cara
kita mengendalikan emosi supaya kita tidak tergesa-gesa dalam mengambil
keputusan terutama dalam kondisi marah?
Jawab
- hal
yang perlu diperhatikan adalah jangan pernah mengambil keputusan penting
ketika marah
- berusaha
mencari sisi positif dan menghilangkankan prasangka negatif
- mengatur
nafas agar tenang
- wudhu
- sholat
- berdoa
kepada Allah agar diberikan hal yang baik
"Jika engkau
menemukan pemuda yang kesehariannya tak pernah memikirkan dakwah, maka
Bertakbirlah 4x karena sesungguhnya ia telah lama mati" - Imam
As-Syafi'iْ
Pertanyaan HA 03
1. Saya tanya agak
keluar tema boleh tak? Benarkan daun bidara bisa untuk menghalau gangguan
jin? Kaya habbatussauda? Benarkah ada di hadits?
Jawab :
Kalau daun bidara saya
belum menemukan haditsnya tapi pendapat sahabat seperti Ibn Abbas dan beberapa
ulama sepeti Ibn Katsir dll
2. Ustadz ternyata setan
tu bisa masuk darimana aja ya, kalau dengan zikrullah saja tidak cukup untuk
memebentengi hati apa yang harus kita lakukan pertama kali untuk membentengi
diri ini dari perangkap setan jika membersihkan diri dari penyakit hatipun
sangat sulit dilakukan?
Jawab
Mohon pertolongan kepada
Allah agar dilindungi dari godaan syetan dan mohon kepada Allah agar diberikan
kekuatan untuk melawan godaan syetan dengan mampu menutup semua pintu-pintu syetan
tersebut bu. Manusia sebenarnya punya kemampuan itu, ada yang mau
memaksakan diri untuk mengeluarkan kemampuan itu dan ada yang pasrah dengan
kelemahan sehingga syetan menguasainya
Pertanyaan HA 04
1. Bagaimana
menghilangkan kebencian di hati kita ke orang lain? karena sebaik apa pun yang
di kerjakan orang itu selalu salah di mata kita karena rasa benci itu.
Jawab
Benci adalah bisikan
syetan dan untuk menghilangkannya adalah dengan banyak memohon ampun kepada
Allah. Ingatlah tentang bahaya membenci dan memutuskan silahturohim :
"Tidaklah halal
bagi seorang muslim untuk meninggalkan saudaranya lebih dari tiga malam.
Keduanya juga saling bertemu, tetapi mereka tidak saling mengacuhkan satu sama
lain. Yang paling baik diantara keduanya yang terlebih dahulu memberi
salam”. (HR. Muslim)
Perbanyaklah membaca Al
Quran karena Al Quran adalah obat dan rahmat bagi orang islam
Pertanyaan HA 05
1. Tentang surat Thaha
114 "Dan janganlah kamu tergesa gesa membaca Al Qur'an sebelum
disempurnakan pengwahyuannya" Cara baca saya kurang begitu benar
kadang masih ada salahnya sedang saya pengennya sehari bisa kholas 1 juz
karena saya berpedoman pada hadist yang menyebutkan barang siapa membaca 1
huruf al quran maka baginya 10 kebaikan, mohon pencerahaannya ustad mana yang
harus diutamakan. syukron
Jawab
Membaca Al Quran adabnya
adalah dengan tartil.
"Dan bacalah Al Quran itu dengan tartil" (Qs al muzammil :4).
Tartil adalah membaca
dengan jelas, tidak lambat dan tidak cepat. Dalam sebuah hadits disebutkan
bahwa tartil adalah huruf demi hurufnya, sehingga kalau ada yang
mendengarkannya akan paham apa yang dibaca. Kalau kita terbiasa tartil
maka hanya perlu sekitar 30-45 menit untuk khatam 1 juz. Jadi silakan
dilanjutkan membaca 1 juz dengan tartil dilanjutkan dengan memahami, menghapal,
mengamalkan dan mendakwahkannya bu.
2. Ustadz bagaimana mengatur amarah? Agar bisa lebih menahan emosi. Syukron
Jawab :
Mengatur amarah mungkin
maksudnya mengendalikan amarah ya. Setiap akan marah maka membaca ta'awudz
atau istighfar karena syetan akan mulai menggoda kita untuk bermaksiat.
"Dan ketika syetan mulai mengganggu maka berlindunglah kepada Allah." (QS Fussilat : 36)
Atur nafas dengan
tenang, selalu mencari nilai positif dan menghilangkan prasangka buruk.
Ambil air wudhu lalu
sholat. In sya Allah adem bu
Pertanyaan HA 6
1. Ustadz, apakah
bergaul dengan anggota keluarga besar yang "tidak kenal agama" juga
merupakan salah satu pintu masuknya setan? Maksudnya: jika anggota keluarga
besar tidak berhijab, masih minum alkohol, dan makanan Haram lainnya, perlukah
kita tinggalkan (karena diberi contoh kesalahan di depan mata pun tetap tidak
bergeming), atau haruskah kita terus ingatkan meski akhirnya bertengkar dan
bermusuhan?
Jawab :
Keluarga merupakan
orang-orang terdekat yang harus kita dakwahi. Kita harus berusaha terus
merubahnya bila mereka masih maksiat sesuai dengan hadits Rosulullah :
Siapa yang melihat kemungkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman.”(Riwayat Muslim)
Selemah-lemahnya adalah
kita membenci kemaksiatan tersebut dan mendoakan agar diberi hidayah. Bila
kita tidak mampu berdakwah maka kita mengambil jarak karena khawatir
terpengaruh dan akan menjadi dosa. Karena bila kita ikut bersama dengan orang
yang melakukan dosa tanpa memberikan nasihat maka kita juga akan menerima dosa
tersebut
Pertanyaan HA 08
1. Ustadz katanya kita
di anjurkan meyakini salah satu imam, ga boleh untuk hukum ini pke imam itu,
untuk hukum itu pake imam ini, tapi fanatik kepada madzhab ada pintu masuk
syaitan, mohon penjelasannya......syukron
Jawab
Fanatik dengan mengikuti
salah satu imam itu berbeda. Fanatik adalah dengan menganggap pendapat dia
saja yang benar dan lainnya salah sehingga akan menimbulkan
perpecahan. Kita boleh mengikuti satu pendapat imam tapi juga menghargai
pendapat imam yang lain. Seperti yang dilakukan imam syafii dan imam ahmad yang
saling menghormati
2. Afwan ustadz
pertanyaannya diluar tema. Dalam sunah Rosulullaah ada sholat berjamaah
dimasjid. Bagaimana hukumnya bagi wanita sholat berjamaah di
masjid? Setau saya wanita lebih utama sholat di rumah. Mohon share
hadits nya ya ustadz terimakasih
Jawab
Wanita memang lebih baik
sholat di rumah berdasarkan hadits
”Sesungguhnya shalatnya orang perempuan di rumahnya lebih baik dari pada shalat di kamarnya, dan sesungguhnyalah shalatnya seorang perempuan di kamarnya lebih baik dari pada shalatnya di serambi rumahnya, dan shalatnya seorang perempuan di serambi rumahnya itu lebih baik dari pada shalatnya di masjid”. (HR baihaqi)
Rasulullah SAW bersabda: ”Shalat seorang perempuan di rumahnya lebih utama daripada shalatnya di kamarnya dan shalatnya di dalam ruangan yang berada di tengah-tengah rumahnya lebih baik daripada shalatnya di serambi rumahnya”. (HR Abu Daud)
Tetapi bila ingin ke
masjid maka tidak dilarang. Di rumah bisa berjamaah dengan anak wanita atau
laki-laki yang masih kecil
Pertanyaan HA 09
1. Saya pernah
mendengar, sholat adalah mi'raj nya orang mu'min. Tapi kenapa ya kadang
saat kita sholat masih belum mampu merasa begitu dekat dengan Alloh kadang
masih mikir urusan keduniawian? Gimana ya ustadz biar bisa seakan-akan
berhadapan langsung dengan Alloh saat sholat. Jazakillah ustadz
Jawab
Bila sholatnya khusyu
maka bisa menjadi mi'raj kepada Allah bu. Tantangan khusyu banyak dan harus
berjuang seperti dijelaskan diatas
Pertanyaan HA 10
1. Kadang kala sebagai
manusia hati kadang timbul prasangka buruk dan rasa iri terhadap suatu musibah
ato kondisi meski menyadari prasangka buruk dan rasa iri itu bukan hal
yang baik, namun kadang banyak hati yg terlena dalam rasa tersebut yang ingin
saya tanyakan bagaimana caranya agar bisa menjaga hati supaya selalu terhindar
dari prasangka buruk dan penyakit hati lainnya? Seperti iri, dengki, hasut dan
temannya....
Terima kasih sebelumnya
ustadz..
Jawab :
Untuk mengatasi penyakit
iri dengki dll maka :
a. Menguatkan rasa takut
kepada Allah karena dampak buruknya. Waspadalah terhadap hasud (iri dan
dengki), sesungguhnya hasud mengikis pahala-pahala sebagaimana api memakan
kayu. (HR. Abu Dawud)
b. Mengambil sisi
positif ketika melihat orang lain mendapatkan nikmat
Apabila seorang melihat
dirinya, harta miliknya atau saudaranya sesuatu yang menarik hatinya
(dikaguminya) maka hendaklah dia mendoakannya dengan limpahan barokah.
Sesungguhnya pengaruh iri adalah benar. (HR. Abu Ya’la)
Ketika kita mendokan
kebaikan maka malaikat akan mengaminkan untuk kita sendiri.
2. Gimana cara
menghilangkan prasangka buruk? Terkadang kita sudah husnudzon tetapi kadang
karena perkataan buruknya atau sikapnya yang menyakitkan kita jadi buruk sangka
lagi?
Jawab
Untuk mengatasi
prasangka buruk maka kembali seperti jawaban iri dengki ya bu. Bedanya
adalah bila kita sudah sering melihat dia tidak jujur atau tidak amanah maka
kita merubah menjadi waspada. Waspada adalah dengan menyiapkan sistem agar
tidak terulang perbuatan jahatnya.
Misal ada orang pernah
berbohong maka harus waspada kepadanya dengan tidak memberikan kepercayaan yang
besar, dibuat perjanjian tertulis, ada saksi, harus membuat laporan dll
sehingga tidak akan bohong lagi. Bahkan banyak yang sudah memasang cctv untuk
meningkatkan kewaspadaan
3. Maaf melenceng dari tema. Gimana hukumnya kalo kita berhutang tapi tidak ada saksi & tidak ada catatan besar hutang kita tetapi kita tau kita tau pasti hutang kita berapa. Karena kadag setan juga menggoda kita tentang itu.. terimakasih
Jawab
Hutang piutang yang
tidak ada tertulisnya memang ini menjadi kelemahan karena bisa ada yang lupa.
Sebagai yang memberikan hutang maka diambil pilihan terkecil agar tidak
mendzolimi yang berhutang. Misal lupa apakah hutangnya 500 rb atau 600 rb. Maka
bila sama-sama lupa maka ambil 500 rb dan bila salah maka yang 100 rb
diikhlaskan sebagai shadaqah. Bila kita pilih 600 rb ternyata salah maka yang
100 rb menjadi haram
Pertanyaan HA 11
1. Mau tanya ustadz
untuk point 4. Saya seorang pembisnis baju bagaimana sikap saya terhadap bisnis
saya sehingga binis saya berkah. mohon petunjuknya.
Jawab
Diwajibkan bisnis
pakaian yang memenuhi syariat, tidak boleh menjual baju yang mengumbar aurat
dll bu sehingga akan barokah karena kita niatkan untuk dakwah juga
2. Ustadz bagaimana
caranya meludah? nanti masjid kan jadi kotor.
Jawab
Meludahnya kecil saja
bu, seperti isyarat meludah. Jangan sampai keluar ludah sebenarnya
Pertanyaan HA 12
1. Rukyah itu gimana ya?
benarkah bisa rukyah dengan minum kapsul bidara/ air rebusan daun sirsak?
Jawab :
Ruqyah adalah melakukan
jampi-jampi. Ruqyah syariah adalah melakukan jampi-jampi dengan Al Quran dan
doa-doa yang diajarkan oleh Rosulullah. Dalam beberapa pendapat sahabat
Rosul seperti Ibn Abbas, ulama seperti Ibnu Katsir dll memang daun bidara bermanfaat
untuk membantu proses ruqyah, kalau daun sirsak tidak. Daun sirsak manfaatnya
memang banyak, salah satunya untuk mencegah kanker.
Pertanyaan HA 14
1. Assalamualaikum,
sudah pasti kita pernah lalai karena godaan syetan, sehingga kita berdosa,
bagaimana kita bisa mengetahui bahwa dosa kita telah diampuni oleh Allah
SWT? Syetan adalah makhluk yang diberi tangguh sampai hari kiamat, apakah
ada manusia yang benar benar sanggup menangkap Syetan bahkan membunuhnya?
Jawab
Wa'alaykumussalam
bu. Maaf bu setahu saya bahwa kita tidak tahu bahwa dosa kita sudah
diampuni atau belum. Tapi kita hanya bisa melihat tandanya yaitu hati menjadi
tenang, ibadah menjadi semakin rajin, tidak mengulang dosa tersebut dan rajin
mengajak orang agar tidak melakukan dosa tersebut. Rosulullah adalah
manusia yang diberikan kemampuan oleh Allah untuk bisa membunuh
jin. Tetapi manusia biasa tidak bisa membunuh jin kecuali jin tersebut
sedang menyamar menjadi makhluk lain seperti manusia, hewan dll. Kisah ini
banyak sekali disebutkan dalam hadits misal Khalid bin walid membunuh jin uzza
yang menampakan diri sebagai wanita telanjang lalu disabet dengan pedang dan
mati. Diriwayatkan dl. Hadits nasa'i. Seorang pemuda membunuh jin yang
berwujud ular (Hr bukhori). Tetapi kalau jin yang tidak berwujud maka kita
hanya bisa mengusirnya dengan membaca dzikir-dzikir yang sudah sering dibaca
misalnya dalam dzikir al ma'tsurat.
Catatan : jin adalah
makhluk ghoib yang diciptakan dari api. Syetan adalah sifat
buruk. Jadi syetan ada yang dari jin dan ada yang dari manusia
Pertanyaan HA 15
1. Poin no 4. Suka
berhias dengan perabotan, pakaian dan rumah sebagai salah satu pintu masuk
syetan.. Yang ingin saya tanyakan maksudnya disini konkritnya dan batasannya
seperti apa ya ustad? Apakah salah jika kita ingin memperindah/ menghias rumah
dengan cara membeli perabotan dan membersihkannya? Syukron
Jawab :
Wa'alaykumussalam. Berhiasnya
seorang istri adalah ketika di depan suami, ketika diluar maka sekedarnya saja
misal hanya memakai bedak tipis. Banyak terjadi terbalik, ketika keluar
rumah sangat cantk dan wangi tapi ketika di rumah sangat
sederhana. Sehingga yang menikmati cantik adalah orang lain, ini akan
menjadi pintu masuk syetan karena banyak pria bukan mahrom bisa
tergoda. Perabot dibeli untuk yang diperlukan saja sehingga memang
benar-benar berguna, banyak yang mengoleksi perabot yang mahal-mahal untuk
meningkatkan kelas sosial sehingga timbul penyakit ujub, pemborosan dll padahal
akan lebih manfaat bila di shadaqahkan
2. Assalamualaikum, kalo
umi tuh solat nya kayanya kurang khusuk gitu umi rasa ada aja yang mengganggu
pikiran gimana biar saat solat itu bisa fokus ga mikirin apapun? Terus kalo pas
solat terlintas pikiran-pikiran yang aneh apa harus di ulang atau terusin
solatnya.
Jawab
Wa'alaykumussalam bu. Syetan
memang mempunyai banyak cara untuk menggoda manusia termasuk ketika
sholat. Mari kita perhatikan beberapa hal ketika akan sholat agar khusyu
- Bersegera
sholat ketika masuk waktu tanpa menunda
- Wudhu
dengan sempurna
- Memiliki
waktu yang cukup untuk sholat sehingga tidak buru-buru atau tidak
mengingatkan sesuatu seperti memasak dll
- Memahami
arti bacaan sholat sehingga semakin menyadari sedang berkomunikasi dengan
Allah
- Ketika
takbirotul ihrom usahakan untuk khusyu karena itu adalah pintu awal khusyu
atau tidaknya sholat
- Ketika sholat masih terganggu maka meludah kekiri 3 x sambil membaca ta'awudz
Utsman bin abil 'ash
mengadu kepada Rosulullah. "Wahai Rosulullah sesungguhnya syetan telah
hadir dalam sholatku dan membuat bacaanku salah dan
rancau". Rosulullah menjawab : Itulah syetan yang disebut dengan
Khinzib. Apabila kamu merasakan kehadirannya maka meludahlah ke kiri dan
berlindunglah kepada Allah. Akupun melakukan hal itu dan Allah menghilangkam
gangguan itu dariku (HR Muslim)
Pertanyaan HA 17
1. Bagaimana akhlak
terbaik pada ART (khodimun)? Bolehkah kita memarahi bila dia berbuat salah?
Bukankah Rasulullah senantiasa santun pada 'orang kecil? Bagaimanakah
sikap yang terbaik, berusaha sabar dengan pekerjaanmya yang kurang sempurna dan
membantunya agar sempurna? Atau terus mengajarinya walaupun kesalahammya
diulang lagi dan lagi.
Jawab
Zaid bin haritsah
menceritakan bahwa beliau pernah hidup membantu Rosulullah selama 10 tahun.
Belum sekalipun Rosul memarahi atau menegur Zaid. Rosul sangat sabar dan
percaya kepada pekerjaan zaid tersebut. Alhamdulillah saja juga berusaha meniru
hal tersebut sehingga selama punya khadimay belum pernah menyalahkan/menegur
tetap cukup dengan menasehati dan mengarahkan dengan baik
2. Ust, kedua orang tua
sudah membagi hak atas tanah mereka kepada anak-anaknya secara adil tetapi ada
salah satu anak yang tertua dengan semaunya sendiri menggunakan tanah
adik-adiknya tanpa meminta izin terlebih dulu, bagaimana akhlak terbaik sebagai
saudara agar silaturrahim tetap terjalin dan bisa menyadarkan kakak akan
perbuatannya yang kurang tepat tanpa menyinggung perasaannya?
Jawab
Ketika melihat
kemungkaran maka kita nasehat dengan bahasa lembut dan santun. Diajak berkumpul
bersama agar semua memahami. Dan lebih baik juga kalau harta warisan tersebut
sudah dinamakan untuk masing-masing sehingga tidak bisa memakai hal orang lain
Pertanyaan HA 18
1. Ciri-ciri hamba Allah
yang memiliki jiwa akhlakul karimah itu apa saja ust? dan bagaimana tipsnya
agar memiliki jiwa yang seperti itu, syukron atas jawabanya.
Jawab
Jawaban sederhana adalah
orang yang sudah bisa menghilangkan 11 sifat buruk seperti diatas. Tips ya
adalah dengan bersungguh untuk membersihkan hati dari penyakit-penyakit
tersebut diatas, memohon kepada Allah agar dijadikan sebagai muslim yang
berakhlaq mulia
Pertanyaan HA 19
1.
Assalamu'alaikum ustadz beberapa bulan terakhir ini saya tidak pernah
berpuasa lagi karena saya dalam keadaan hamil, saya takut juga apalagi saya
punya nadzar puasa dan itu belum saya bayar sepenuhnya cuman sebagian aja yang
saya bayar. Apakah itu juga sama dengan pintu masuknya syetan pada diri kita.
Syukron ustad mohon jawabanya.
Jawab :
Hamil adalah karunia
Allah, kondisi tersebut adalah sangat berat bagi wanita. Puasa wajib saja ada
rukhshahnya apalagi puasa sunah. Maka bila tidak kuat berpuasa maka boleh
menunda termasuk puasa nadzar tersebut
2. Assalamu'alaikum
ustad, menurut keterangan diatas puncak dzikir adalah sholat, bagaimana
tips-tips sholat khusuk? terus terang pada saat sholat sering lupa
rokaatnya.. sudah dapat berapa? walaupun dapat diganti dengan sujud sahwi.
Sukron ustadz
Jawab :
Wa'alaykumussalam.
Kiat sholat khusyu
1. Berniat ikhlas dan
sungguh-sungguh dalam sholat
2. Berwudhu dengan
sempurna
3. Mempunyai waktu
yang cukup/tidak diburu waktu
4. Mengerti arti
bacaan sholat
5. Kunci awal adalah
khusyuk ketika takbirotul ikhram
6. Setelah itu maka
memahami dan arti bacaan sehingga merasa sedang berbicara dengan Allah
3. Saya mau nanya
dong, kalau kesurupan jin dan ketumpangan jin itu bedanya dimana? kok kalau
orang kesurupan bisa seperti teriak-teriak..btw maaf kalau oot ya..
Jawab :
Ketumpangan sama
dengan kesurupan bu, hanya beda istilah saja. Intinya adalah seseorang dikuasai
oleh jin sehingga melakukan perbuatan yang tidak bisa dikendalilan seperti
teriak-teriak tanpa sadar dll. Utk mengatasikanya maka harus terus menjaga ibadah
wajib, sunah dan terus menjaga hati untuk selalu ingat kepada Allah. Jangan
biarkan hati kosong karena kesedihan, kemarahan dll
4. Assalamualaikum pak
usttadz.. Astagfirullah.. Adakah doa-doanya / amalan-amalannya pak ustadz?
Karena ana termasuk yang suka ngumpulin barang bagus walau itu jualan juga
kadang juga barang cuma di tumpuk di kardus tapi kalo ingin sesuatu selalu
terbayang dan otak pun selalu berfikir harus memiliki...Syukron ustadz..
Jawab :
Wa'alaykumussalam bu
Salah satu obatnya
adalah dengan selalu melakukan dzikrul maut/ingat akan kematian. Rosulullah
mengatakan bahwa orang yang pandai adalah yang selalu mengingat kematian. Dia
akan sibuk dengan bekal akhirat dan tidak sibuk dengan bekal dunia
5. Assalamualaikum
uztad. Ana pernah baca dari buku bahwa pasar adalah rumah syetan karena kalau
udah dipasar rencana belanja dikit jadi banyak, apakah itu benar ustad. Ana
dagang dipasar ustad gimana caranya menjaga hati dan cara dagang ana dari
serangan syetan. Syukron uztad..
Jawab
Wa'alaykumussalam.
Betul bu bahwa ada hadits yang menyebutkan hal tersebut maka rosul juga
berpesan bahwa seorang pedagang itu harus menguasai ilmu agama dulu barulah
berdagang karena godaan untuk berbuat curang, meraih keuntungan dengan cara
bermain dukun dan godaan lain sangat besar. Untuk membentenginya maka jangan
pernah menunda ibadah wajib, siapkan tempat untuk bisa ibadah sunah di tempat
jualan sehingga bisa sholat sunah, mengaji, dzikir, membaca buku dll
Pertanyaan HA 20
Tanya ustadz, sebagian
kecil masyarakat islam di indonesia khususnya banyak sekali yang punya
amalan-amalan dzikir seperrti halnya thoriqoh qodiriyah naqsyabandiyah dll,
apakah itu ada tuntunanya dari Rosululloh mengingat thoriqoh itu bersumber dari
syeikh abdul qodir al jailani..Syukron
Jawab :
Dzikir yang dilakukan
thariqot harus dicek dulu karena jenis dzikirnya banyak sekali. Ada beberapa
dzikir mereka yang memang tidak bersumber dari Rosulullah seperti shalawat
Nariyah, sholawat al Fatih dll. Bahkan ada beberapa sholawat yang didapat dari
mimpi seperti sholawat wahidiyah dll
Pertanyaan HA 21
1. Adakah doa untuk
menghalau rasa was was dihati?
Jawab :
Silakan dibaca doa
:
> “Ya muqollibal
qulub tsabbit qolbi ‘alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha
Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu)
> Allahumma
musharrifal qulub, sharrif qulubana ala tha’atika. (“Ya Allah, yang
mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk taat kepada-Mu.”)
2. Ustadz apakah suatu
hal yang mustahil seseorang dapat selalu terjaga dari godaan syeitan? Mengingat
bahwa keimanan dan ketakwaan seseorang yang fluktuatif, jazakallah
Jawab :
Sangat mungkin bila
manusia terhindar dari godaan syetan seperti manusia yang punya kualitas iman
seperti Abu Bakar ra, Umar bin Khattab ra dll. Untuk manusia sekarang maka kita
harus berusaha seperti mereka agar terhindari dari godaan syetan dengan mengisi
hari-hari dengan ibadah wajib, sunah dan mengurangi ibadah yang mubah
3. Kalo wanita yang
berdandan, Memakai celak mata, bedak dan sedikit lipstik saat keluar bisa
termasuk temannya setan Ustadz? Ada di point 4. Masalahnya ada sebagian wanita
yang jika tidak memakai itu selalu terlihat pucat dan kuyu. Padahal dia sudah
wudhu sehari lebih dari 5 kali.
Jawab :
Ketika keluar rumah
seorang wanita tidak dianjurkan memakai celak mata, celak mata sunahnya dipakai
ketila bersama suami. Bedak tipis dibolehkan tapi lipstik sebaiknya tidak usah.
Untuk menghindari pecah-pecah di bibir cukup dengan lipsglos
Pertanyaan HA 22
1. Kalau kita
diperlakukan tidak baik oleh seseorang, lalu kita ceritakan pada orang lain.
Apakah itu juga termasuk bisikan setan? Niatnya sih cuma curhat. Lalu tentang
menyampaikan kebaikan. Apakah kita tidak boleh menyampaikan kebaikan pada orang
lain Ketika ilmu kita masih sedikit? Dengan alasan takut orang tersebut malah
tersesat. Seperti yang d jelaskan d atas. Sebab setau saya ada hadist
"sampaikanlah kebaikan walau satu ayat."
Jawab :
Ketika diperlakukan
buruk orang lain maka sikap terbaik adalah bersabar, tidak marah, menasehati
dengan baik orang yang berbuat tidak baik dan mendoakan agar beliau diampuni
Allah dan diberikan hidayah serta taufik. Mengadukan ke orang lain dibolehkan
bila niatnya adalah mencari solusi agar masalah bisa selesai dengan baik, tapi
kalau hanya sekedar cerita tanpa solusi maka khawatir menjadi ghibah.
Menyampaikan ilmu yang sedikit dan sudah dipahami maka hal itu dibolehkan
karena sesuai dengan hadits : sampaikan dari walau satu ayat (HR Bukhori)
Yang dimaksud penjelasan
diatas adalah bila ilmu kita sedikitnya tapi kita menyampaikan banyak hal
sehingga banyak jawaban yang hanya berdasarkan kita-kira kita sehingga jauh
kebenaran
2. Apa dzikir agar bisa
mengusir syaitan saat dia menguasai kita dalam amarah? lalu... berhias dengan
perabotan, pakaian, rumah yang bagaimanakah yang seharusnya dilakukan, agar
syetan tidak senang?
Jawab :
Banyak dzikir yang bisa
kita lakukan ketika marah seperti ta'awudz, istighfar, ayat kursi dll agar
syetan menjauh dari kita. Berhias yang sesuai ketentuan islam misal hanya
berhias untuk suami di rumah, ketika keluar rumah biasa saja. Perabot maka
sesuai yang kita butuhkan saja buka yang kita inginkan apalagi sekedar
bermewah-mewahan atau ingin seperti orang lain padahal kita tidak butuh atau
bahkan tidak mampu sehingga terjebak dengan hutang dll
Pertanyaan HA 23
1. Ustadz, kenapa
berhias termaasuk pintu masuk syetan? Apakah syetan itu akan menguasai
kita karena kita berhias menjadi-maaf- seperti kesurupan atau bagaimana
pengertiannya ustadz. Terimakasih
Jawab
Berhias yang dimaksud
adalah berhias yang diluar ketentuan islam. Bila suami dan istri berhias di
rumah maka itu menjadi kebaikan karena menyenangkan suami/istri. Tapi bila
berhias ketika diluar, khususnya wanita maka akan mengundang pria yang bukan
mahrom untuk tergoda dan menggoda
2. Assalamualaikum ust,
bagaimana menjaga keimanan kita agar tidak tersusupi oleh syetan? Kemudia
bagaimana cara kita mengendalikan hawa nafsu padahal kita sebenarnya itu salah
tapi tetap dilakukan?
Jawab :
wa'alaykumussalam. Dalam
hadits disebutkan bahwa :
”Iman itu kadang naik kadang turun maka perbaharuilah iman kalian dengan la ilaha illallah.” (HR Ibn Hibban)
Iman akan turun bila
kita melakulan maksiat dan iman naik ketika kita melakulan amal sholeh dan bila
turun maka perbaharui dengan kalimat lailahaillallah yang maknanya adalah
menyadarkan diri bahwa kita adalah hamba Allah, tujuan utama kita adalah Allah dan
menghilangkan tujuan lain yang merupakan godaan syetan. Setelah itu maka kita
perkuat dengan terus mengerjakan ibadah wajib dengan sebaiknya, menambah dengan
ibadah sunah, berkumpul dengan orang-orang sholeh, ikut pengajian, membaca
buku-buku islam. Untuk menjaga agar tidak maksiat maka diperkuat rasa khauf
(takut) kita kepada Allah dengan membaca ayat-ayat dan hadits tentang ancaman
Allah yang begitu dahsyat
Pertanyaan HA 26
1. Sebatas apa yang di
maksud dengan menimbun harta? Kalo menabung untuk bekal pendidikan anak
bagaimana ustadz?
Jawab
Menabung dengan menimbum
harta adalah hal yang berbeda, menabung adalah bagian dari sunah untuk masa
depan dengan tidak melupakan shadaqah. Menimbun adalah menyimpan harta tanpa
mau bershadaqah
2. Ustad, salah satu
pintu masuk syetan adalah suka berhias dengan perabotan,pakaian dan rumah,
sebenarnya batasan untuk tidak berlebih-lebih dalam berhias tadi seperti apa
sih ust? terus apa hal ini kebalikannya dari berzuhud? apa benar zuhud itu
serba apa adanya?mohon penjelasannya ustad...syukron
Jawab :
Batas berlebihan atau
tidak adalah bila kita selalu memenuhi apa yang kita inginkan. Kurangilah apa
yang selalu diinginkan sehingga kita tidak akan diperbudak dengan keinginan,
tetapi fokuslah dengan apa yang kita butuhkan dan kebutuhan itu tidak boleh
melebihi kemampuan kita. Dan perbanyaklah shodaqah agar kita tidak semakin
sibuk menuruti keinginan kita
Pertanyaan HA 27
1. Adakah doa khusus
dalam Alqur'an agar kita tidak membuka pintu untuk syaithan masuk kao
dalam diri kita selain dari yang dicontohkan Muhammad bin Wasi
Jawab :
Dalam surat Fussilat
ayat 36 disebutkan bila datang gangguan syetan maka mohon perlindunganlah
kepada Allah yaitu dengan membaca ta'awudz
2. Bagaimana mengatasi
emosi / marah?
Jawab :
Cara mengatasi marah
adalah dengan memperbanyak membaca ta'awudz, istighfar ketika mulai marah lalu
m.ngambil air wudhu dan sholat 2 rakaat. Selain itu maka memperbanyak positif
thingking terhadap suatu berita sehingga tidak cepat marah.
3. Bagaimana cara memberikan
pemahaman kepada orang tak berpaham mengenai islam secara kaffah?
Jawab :
Kesempatan bagi kita
untuk berdakwah kepada mereka dengan hikmah, dengan kata baik dan bila berdebat
maka lakukanlah dengan baik seperti yang disebut dalam surat An Nahl ayat 125.
Selain itu teruskan berdoa untuk mereka yang belum mendapat hidayah dan belum
kaffah dalam islam
Pertanyaan HA 28
1. Kalo kita merasa
berat & dan perasaan malas dalam beribadah, apakah itu juga dari syetan?
jazakumullah atas jawabannya
Jawab
Malas disini berat dalam
beribadah memang itu bagian godaan syetan. Kita harus melawannya dengan sekuat
hati, membaca doa-doa agar syetan keluar dari diri kita
“Diceritakan kepada Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam tentang orang-orang yang sangat semangat sekali dalam beribadah, maka beliau berkata, "Itulah puncak semangat (pengamalan) Islam dan kesungguhannya. Setiap setiap semangat akan mencapai puncaknya, dan setiap puncaknya akan ada masa kemalasan. Barangsiapa yang waktu malasnya dalam batas wajar dan tetap dalam sunnah, maka dia telah menempuh jalan yang lurus. Dan barangsiapa yang kemalasannya melakukan kemaksiatan, maka itulah yang celaka.’ (HR. Ahmad)
Ungkapan ‘Faliammin ma
huwa’ adalah bisa kembali di waktu kemalasannya kepada asal yang agung yakni
(sesuai dengan) sunnah. Atau ia dalam kondisi di jalan yang lurus selagi masih
berpegang teguh dengan Al-Kitab dan Sunnah.
Abu Abdurrahman
As-Sulami rahimahullah berkata:
“Di antara aibnya jiwa
adalah kemalasan yang menimpanya dalam hak-hak yang sebelumnya dilakukannya.
Yang lebih aib lagi adalah orang yang tidak memperhatikan kekurangan dan
kemalasannya. Yang lebih aib lagi, orang yang tidak tahu kemalasan dan
kekurangannya. Kemudian yang lebih aib lagi, adalah orang yang menyangka bahwa
dia semangat padahal dalam kondisi malas dan kurang. Ini adalah sikap kurang
bersyukur ketika mendapatkan taufiq dalam melaksanakan hak-hak. Karena kurang
bersyukur, maka semangat dialihkan menjadi kurang beremangat. Dia menutupi
kekuarangannya dan menyangka baik keburukannya.
Allah Ta’ala berfirman,
"Maka Apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik
pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan
orang yang tidak ditipu oleh syaitan) ?" (QS. Fathir: 8)
PENUTUP :
Doa Kafaratul Majelis :
سبحانك اللهم وبحمدك
أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka wa'atubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya
Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah
melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
(HR. Tirmidzi, Shahih).
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT




0 komentar:
Post a Comment