POSITIVE THINKING

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Friday, November 28, 2014

Kajian On Line WA Hamba ﷲ SWT 
Grup Ayah 301

Hari / Tanggal : Jumat, 28 Nopember 2014
Narasumber  : Ustadz Faleresiska 
Tema :  Psikologi
Admin :  Sugeng
Editor : Ana Trienta


Assalaamualaikum semua
Kajian hari ini sedikit berbeda. Saya akan mengajak kita semua untuk sedikit berfikir dan mencerna dari makna sebuah kisah berikut. Maaf apa bila ada kesamaan nama atau tempat..kisah ini adalah kenyataan dlm hidup kita.


Kisahnya berikut...
pernahkah kita mengamati orang gila (maaf) yang sering berada di tepi jalan. Kadang tidak pakai baju, tidak pakai alas kaki, rambut gimbal dan acak-acakkan. Terlihat mengais sampah dan mencari makanan atau sekedar minum pelepas dahaga. Tampak ia memakan nasi sisa yang kemungkinan sudah basi dan minum air yang kotor. Tapi pernahkah terpikir bagi kita ia makan dengan nikmat dan tanpa ada rasa jijik. Ah mungkin kita berpikir tentu saja ia kan orang gila tapi memang begitulah kenyataannya.


Namun sekarang saya ajak kita kembali berpikir sejenak kalau kita yang mengalami seperti yang di lakukan orang gila (maaf) tersebut. Apa yang akan terjadi pada diri dan tubuh kita? Nah mungkin semuanya sudah bisa membayangkan. Sekarang coba kita lihat mereka apakah ada terjadi seperti yang kita pikirkan tadi. Jawabannya "TIDAK"

Nah pertanyaannya "kenapa?"
Sebelum kajian ini dilanjutkan. Ayo sama-sama kita berikan argumen tentang kisah tersebut, dengan menjawab pertanyaan saya tadi.

Bukan, ini adalah suatu ilmu sains juga suatu penelitian. Memang sepertinya kita terlalu terpokus terhadap orang gilanya namun bukan melihat bentuk pemikiran dan naluri yang dimilikinya. Memang ia diberi kelemahan dalam segi pemikiran namun Allah memberikan suatu hal yang mungkin tidak kita miliki yaitu "suatu pola pikir yang cendrung berdasarkan kebutuhan". Mereka membutuhkan makan cukup dengan berpikir bahwa setiap yang dimakan adalah baik mereka tidak memikirkan akibat dampak negatif.. kenapa "ya itu disebut kebutuhan".. boleh disebut positif thinking.

Perlu diketahui bahwa tubuh berespon terhadap apa yang dipikirkan jika kita pikir sehat maka sel akan sehat dan demikian sebaliknya. Air adalah media penghantar listrik yang paling baik. Sel juga berkomunikasi melalui media air tersebut karena hampir 80 persen tubuh kita adalah air sehingga memudahkan respon antar sel juga dibantu dengan fungsi neurotransmiter. 
Demikian...

   
Tanya jawab 

1. Sejauh mana kita berpositif thinking ustadz?
Jawab

Positive thinking mestinya harus kita lakukan terutama dalam kehidupan ini..
Teknik yang paling mudah itu adalah dengan melihat sesuatu atas dasar manfaatnya bukan nilai negatifnya. Cuma kebiasaan kita. Yang paling mudah itu melihat dari sisi negatifnya. Contoh sederhana "lihat ada orang nangis" yang terpikir dahulu biasanya adalah pikiran negatif, betul apa betul... nah memang sulit melatih pikiran positif. Tapi jika kita coba, pasti bisa.

2. Apakh positive thinking berbanding lurus dengan amal ibadah seseorang ?

Jawab:
Pikiran positiv memang sebaiknya sejalan dengan nilai keyakinan kita dalam hidup ini kadang ada bahagia dan ada sengsara namun perlu di ingat bahwa pikiran positif kita munculkan disini dari segi kebaikan buat kita hanya Allah lah yang tahu bahwa itu baik bagi kita jadi cukup dengan mensyukuri nikmat yang ada dan berserah diri adalah nilai positif thinking secara islami.. Demikian.. wallahualam


3. Fakta dilapangan tadz, orang yang rajin beribadah, amal bagus tapi ketika ditimpa masalah. tak kuat, negativ thingking bahkan berakhir di RSJ itu bagaimana tadz ?

Jawab:
Iya memang banyak yang demikian. Jika iman tjdak seiring dengan jiwa yang kuat tentunya akan terjadi dampak ketidakseimbangan antara nilai dan keyakinan sehingga mekanisme kopingnya cendrung negatif. Biasanya seorang yang agamanya kuat namun jika belum pernah mendapat ujian atau musibah.. maka belum bisa dikatakan beriman jika belum lulus ujian. He he itu sih dari hadist.


Ana pernah menemukan hal yang demikian di RSJ sewaktu dinas. Ana juga lihat bahwa ia orang sakit jiwa tersebut juga banyak yang mempunyai pengetahuan agama yang lebih.. malah ada yang hafalan haditsnya luar biasa ana kagum. Namun toh jiwa yang tenang dan bersih itu memang milik Allah jadi belum bisa diberi jaminan bahwa orang yang agamanya kuat bisa lolos ujian..semua memang kuasa Allah. Namun usaha yang terbaik adalah berpikir positif terhadap semua ketentuan Allah. Karena baik bagi kita belum tentu Baik menurut Allah... jadi dalam doa biasanya kita cukup meminta mohon diberikan  yang terbaik menurut Allah SWT. Wallahualam Demikian


4. Mengenai orang yang pekerjaannya menuntut untuk tidak berpikiran positive bagamana ustadz, seperti seorang jaksa atau polisi?

Jawab :
Itu kembali kepada profesi masing-masing saja memang kadang sulit kita harus menempatkan antara kepentingan pribadi dan urusan manusiawi, itu berpulang kepada kita sendiri kan hidup bukan didunia saja. Nah siapkan diri kita untuk pertanggung jawaban nanti, itu saja sudah bisa merubah mindset kita apakah kita berpikir positif apa tidak. Demikian....


Boleh sedikit share bagaimana membangun positive thinking, yang Insya Allah bermanfaat buat akhifillah :
  • Bila melihat orang yang lebih tua atau berpengalaman atau orang yang lebih dari kita, tanamkanlah fikiran "mungkin amalan orang tersebut dan pahalanya lebih banyak daripada diri kita"
  • Bila melihat orang yang lebih muda atau orang yang kurang dari kita, tanamkan fikiran "mungkin dosa-dosanya lebih sedikit daripada diri kita"
  • Bila menilai seseorang tanamkan fikiran "jangan-jangan orang tersebut lebih mulia daripada diri kita dalam pandangan Allah SWT"
  • Dalam melihat atau menilai suatu masalah atau perkara yang dihadapi orang lain, coba berusaha menempatkan atau memposisikan diri kita seperti orang tersebut. Sehingga kita tidak hanya melihat dari sudut pandang kita sendiri. Dan ini akan membuat kita bijak

Demikian..
Ditutup dengan astaghfirullah 3×, alhamdulillah dan 
Do'a kafaratul majlis


سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك 

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika 
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”.

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!