Kajian Online Hamba اللَّهِ Umi 15
Kamis, 6 November 2014 / 13 Muharram 1436H
Nara Sumber : Ustadzah Pipit
Materi: Tarbiyatul Aulad
Rekapan : Farabella
Editor: Indah Permata Sari
بسم الله الرحمن الرحي
السلام عليكم ورحمة الله و بركاته.
Alhamdulillahirabbil'alamin, nahmaduhu wanasta'inuhu wana'udzubika min shururi anfusina wamin sayyiati a'malina mayyahdillahufalaa mudhilalahu... walaa yudlilhufalaa haadiyahu...
Asyhadu alla ilaaha ilallah , wa asyhaduanna Muhammadarrasuulullah, laa nabiyya ba'da
Kaifa haalukuna Bunda-bunda Smart Shalihat? Semoga senantiasa bersemangat fastabiqul khairaat. Afwan jiddan saya baru bisa hadir menunaikan amanah di majelis ilmu kita ini karena tengah rapat dinas, semoga Bunda2 berkenan ya...
Tema materi Tarbiyatul Aulad kita kali ini sebagai kelanjutan sesi sebelumnya adalah tentang
MANAJEMEN EMOSI ANAK :
KENALI dan PAHAMI
Sejak anak berusia 8-9 bln sebetulnya sdah mengembangkan emosi positif dan negatif, tapi belum mampu mengekspresikan dengan kata2. Hal ini bukan hanya karena kekurangan kosakata tapi juga krn belum mampu mengidentifikasi emosinya. Maka inilah hal2 yg bisa kita lakukan untuk memenej emosi buah hati kita:
BANTU ANAK RUMUSKAN EMOSI.
Pada anak balita yg blum bisa bicara sekalipun, usahakan senantiasa ajak brkomunikasi. Bantu rumuskan perasaannya secara verbal. Misal saat anak rewel/ngambek/tantrum, coba katakan "Adik marah ya? Adik takut sama apa?"
Bahkan perlu juga pada anak2 yg lebih besar utk bertanya/brkata "Bunda tahu Kakak kesal ya sama temanmu si Amar..."
Misal "Iya Bunda, aku ga suka si Amar suka coret2 buku aku..."
Meskipun nampak sepele namun ini akan membantu anak mengidentifikasi emosinya untuk bisa mengendalikannya juga di masa mendatang.
BANGKITKAN KESADARAN DIRI.
Setelah anak tahu bahwa orang2 di sekelilingnya (terutama kita) mengenali emosinya, kini bantu dia utk sadari emosinya hingga dia sampaikan apa yg dirasakan (utk bayi usahakan kita kenali jenis tangisnya, apakah sakit - lapar - takut - atau terganggu).
Misal : Saat anak emosi karena berebut mainan dng adiknya/temannya, lakukan langkah2 di atas dan beri alternatif solusi dgn menenangkannya, memberi pengertian yg bisa diterima akalnya dan diberikan mainan lain misalnya
Nah, jika dia sudah mau keluarkan apa yg dirasakan, insya4WI kita sudah membantunya setengah jalan.
BANTU CARIKAN SOLUSI : BUKAN SEKEDAR PERINTAH/LARANGAN...
Salah satu kemampuan manusia adlh kemampuan cari jalan melingkar/alternatif solusi. Maka berilah ruang dan waktu untuk mencoba sesekali memberikan alternatif solusi pada anak, meskipun kita sibuk dengan aktivitas kerja dll.
AJARKAN KENDALIKAN AMARAH.
Cara kendalikan kemarahan anak :
Ajarkan anak hadits Rasul riwayat Abu Hurairah "Bukanlah orang yg kuat itu orang yg dapat mengalahkan orang lain dng kekuatannya, tapi orang yg kuat itu adlh yg mampu menahan diri ketika marah"
Meskipun ada teori katarsis yg menyatakan bahwa cara mengurangi marah adlh dng melampiaskannya, tapi pakar psikologi Zillman dan Tice yg trsarikan dlm buku Emotional Quotient (Daniel Goleman) justru mengatakan hal trsebut tdklah berhubungan. Kemarahan yg disalurkan justru akan kian membesar tak terkontrol.
1. Diamkan sesaat, agar ia bisa menghayati perasaannya.
Asyhadu alla ilaaha ilallah , wa asyhaduanna Muhammadarrasuulullah, laa nabiyya ba'da
2. Redakan, lakukan relaksasi. Siapkan diri kita utk dengarkan keluhan anak dng sabar.
3. Lakukan pelampiasan positif. Seperti menggambar abstrak, coret2 kertas, robek2 lalu lempar kertas sejauhnya, berteriak di tempat sepi dll
4. Tunjukkan pilihan alternatif solusi.
Wallahu alam bishowab
Setelah itu coba bantu carikan kesibukan yg bisa asah rasa afeksi seperti memelihara hewan (klo Naturalis) atau bongkar pasang lego (klo dia otak logis) atau bikin 'hutan' kecil di belakang rumah yg tanaman,tanah dll dia yg kerjain. Wallahualam bishowab
Sesi Tanya Jawab:
#1. Tanya:
Saya mau tanya Ustadzah Pipit, anakku yang besar sering menumpahkan kekesalannya sama adiknya. Misalnya waktu saya jemput dia happy, cerita macem2. Kadang memang ada kesal ama temannya. Tapi pas sampe rumah, ketemu adiknya, langsung ngegangguin, kadang sampe nangis.. Kadang yang temennya lakuin ke dia, dia lakukan ke adiknya..
Gimana yaa Ustadzah?
Jawab:
klo dengar cerita ttg abang sebelumnya yg kadang di 'bully' secara halus sama teman2nya, spertinya keisengan pada adiknya itu semacam penyaluran emosi yg trtahan di skul ya?
Coba deh diberi pengertian pakai logika yg simple aja, Abang kan anak hebat yg sayang n jagain adik. Teman2 yg suka iseng di skul kan suka ganggu orang jadi ga baik. Nah, abang yg hebat pasti ga akan ngikutin anak2 iseng kan?!
#2. Tanya:
Nah, selanjutnya ajarkan dia negosiasikan apa yg dia inginkan. Tunjukkan bahwa klo dia marah2 justru permintaannya tdk akan diberi. Beberapa anak yg pernah sukses 'misi minta sesuatu' dng cara negatif (marah, nangis dll) cenderung suka mengulanginya dan jadi kebiasaan.
Gimana mengatasi anak usia dini ( 4-5) yang temperament dan emosionalnya meledak2.padahal masalahnya sepele
trus bagi anak2 sifat temperamental dan emosional ini merupakan genetik atau faktor dari lingkungan
jazakillah ustadzah
Jawab:
seperti yang kita bahas di pekan sebelumnya, karakter anak bisa bersumber daro nature (bawaan lahir) dan nurture (lingkungan pembentuk). Coba diamati, siapa yg 'pemarah' juga di rumah atau di teman sepermainannya? Untuk anak usia 4-5thn karakternya termasuk emosinya masih bisa dibentuk, maka sebelum trlambat ayuuuuk kita perbaiki...
Anak2 yg sedang marah itu sedang salurkan emosinya. Dia jadi memilih gaya 'temperamental' krn merasa itulah yg dia tahu dan itulah yg sukses. Maka coba kenalkan ekspresi emosi yg lain seperti sedih, memelas, merajuk, menggoda. Diberi contoh ya Bun, jangan sekedar teori
Kalao kita mau ajarkan dia utk suka berbagi, berilah contoh visual yaitu langsung praktekkan kita memberi barang2 yg biasanya dia sukai seperti, kita sama2 makan icecream lalu ayah lewat, tunjukkan kita kasih ayah ice cream sambil digaya2in biar nampak keren. Nah, nature suka mengimitasi nya anak di usia itu insya4WI nanti akan lakukan hal yg sama pada orang2 sekelilingnya
Trus saat dia sudah beneran marah, bisa coba dilampiaskn pada aktivitas motorik sperti coret2 kertas, meninju guling di kasur, memukul lalat dll.
Wallahualam bishowab.
#3. Tanya:
Assalamualaikum Ustadzah...
Ustadzah boleh ya banyak tanya....
1. Anak saya 2 tahun. Pelit banget, akhirnya suka digoda, na kalo diminta ga boleh akhirnya marah n mukul, gimana ya ustadzah biar mau berbagi?
2. Klo anak tantrum sebaiknya gimana ya ustadzah? Saya biasanya saya tanya n saya kasi tahu, klo tetep marah saya diam tp tetap saya tunggu (klo saya ngomong lgi saya yang emosi). Klo dialihkan k yang lain boleh g ya ustadzah?
Makasi ustadzah
Jawab:
Anak usia 2-3 itu rasa ke'aku'an nya tinggi sekali. Maka wajar kalau dia belum mau berbagi. Jangan diusik rasa kepemilikannya, krn memang belum ada ketentuan usia segitu utk jadi dermawan
Mau tanya... Bagaimana menangani anak (3,5thn) yang terbilang keras kepala dan suka marah2.. Apakah masih bisa kita merubah sifatnya spt itu ato memang sedang masanya dan nanti berubah sendiri? Apa ada bacaan doa khusus utk menenangkan emosi anak.. Selama ini saya suka bacain alfatih- al ikhlas- al falaq- an naas- ayat kursi
Iya betul Bunda, tantrum atau reaksi 'seperti mengamuk' pada anak bisa muncul dari faktor fisik dan psikis. Sebelum kita cek psikisnya usahakan cek fisiknya dulu, apakah ada luka, sakit atau nyeri tak tertahan (contoh : infeksi pencernaan). Bahkan seorang teman pernah cerita dulu ada tetangganya di kampung yg bingung karena bayinya nangis terus berhari2. Setelah beberapa bayi tsb meninggal dan ternyata kulit ubun2 kepalanya luka digigit semut2 yg ngumpul di bekas tumbukan ramuan tradisional di kepalanya yg trtutup topi. Na'udzubillah...
Jika tantrum krn fisik maka segera tenangkan dng pelukan dan cari sumber sakitnya. Jika tantrum krn emosi, Bunda ambil napas dulu- Atur emosi setelah itu baru bicara dari hati ke hati. Doa khususnya sata tdak tahu, tapi cobalah sering prdengarkan murattal AlQur'an bersuara lembut agar bisa membantunya jadi berpembawaan tenang. Wallahu alam bishowab
wah tadi di atas itu mencakup pertanyaan No #4
#4. Tanya:
Ass ustadzah pipit...
Jawab:
Sama dengan #3.
#5. Tanya:
Oia, Ustadzah Pipit.. Anak saya itu paling kuat verbal linguistic nya.. Kegiatan apa paling cocok untuk asah afeksinya? Yang kedua baru logisnya yang kuat
Jawab:
Subhanallah... Abang bisa jadi Diplomat muslim yg mendunia atau jadi poligloth (penguasa bahasa), jadi jurnalis jebat atau jadi penulis buku2 best seller
Bunda, anak2 itu individu lemah lho, sangat mudah diganggu jin. Cobalah thibbun nabawiy sederhana dari Bundanya. Seringlah ambil air putih di gelas, dng niat tulus minta prtolongan Allaah bacakan QS. Al fatihah, Al Ikhlas, Al Falaq, An Naas, ayat kursi dan 5 ayat terakhir Al Baqarah. Sering putarkan murattal Al Baqarah dan Ali Imran utk meruqyah rumah seperti tuntunan Rasulullah. Mohonkan prlindungan dari Allaah azza wa jalla
Ga ketinggalan potensi jadi hafidz nya atau mufassir (ahli tafsir) terbuka lebar
Abang suka iseng, potensi kreatif brkata2, coba belikan buku2 menarik, ajak backpacker-an, minta dia les bahasa asing. Mudah2an bisa melecutkan potensi Verbal linguistiknya
#6. Tanya:
Anak saya tantrum nya klo dia ngantuk tapi masih mau main, akhirnya dikit dikit salah, mau apa g bisa langsung marah.
Klo pas tantrum gini nuruti yg dia boleh g ustadzah? (Misal minta main lgi, g mau pake baju) Takutnya jd kebiasaan (dengan marah dia dapat)
Jawab:
Oalah... itu tantrum temporal ya, kondisi fisik akibat kelelahan. Sebaiknya ditenangkan, buatlah tidurnya jadi aktivitas asyik sperti brmain tapi rileks. Misal bawa mainan hewan trus ceritakan kisah nabi sulaiman/nuh. Belai2 punggungnya dan pijat2 utk berikan efek relaksasi. Mudah2an Adik tdak tantrum n serba salah lg jelang tidur
#7. Tanya:
ustadzah pipit mau bertanya, tp agak diluar topik, anak saya mau 5th tp sering sekali ngelindur kalau sdg tidur mlm, kadang nangis, marah atau ketawa2. sering dan heboh kl ngelindur. gak tentu habis cape ataupun gak paginya. setiap sblm tdr gak pernah lupa baca doa. ini kenapa ya ustadzah?
Jawab:
Usahakan Ananda tidur dalam kondisi rileks, sudah wudhu, cuci tangan/kaki, pipis, mimik susu agar tidurnya benar2 move on dari sisa2 aktivitas main seharian tadi.
(HR. Tirmidzi, Shahih).
Berarti sudah sampai disini dulu ya kajian kita. InsyaALLAAH lain waktu disambung lagi. Semoga majelis ini dirahmati...
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka wa'atubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT