Kajian Online Telegram Hamba الله Ta'ala 15 dan 16
ADMIN : FARA & NURY
USTADZAH AHYANI-HATI
Rabu, 17 Desember 2014
Rabu, 17 Desember 2014
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العلمين
الصلاة والسلام على رسولله
Ahyani/KaIs01/Hati
Dear bunda ummi rahimakumullah..
Hari ini sembari mengulang dan mengevaluasi diri, kita akan
mendiskusikan mengenai 'hati'.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
إِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا
فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ
“Ketahuilah bahwa dalam diri terdapat segumpal daging, jika dia baik
maka baiklah seluruh tubuh dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh;
ketahuilah bahwa dia adalah hati” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hati itu ada tiga macam:
1. Hati yang Bersih, Sehat, dan Selamat (Qalbun Salim)
Hati inilah yang difirmankan Allah :
يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ. إِلَّا مَنْ أَتَى اللهَ بِقَلْبٍ
سَلِيمٍ
“(Yaitu) hari yang tidak berguna lagi harta dan anak-anak laki-laki.
kecuali orang-orang yang datang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (QS.
Asy-Syu’ara: 88-89)
2. Hati yang Mati (Qalbun Mayyit)
Ini adalah kebalikan dari jenis hati yang pertama. Ini adalah hati yang
tidak mengenal Rabb-nya, tidak beribadah sesuai dengan perintah-Nya, tidak
sesuai dengan yang diridhai dan dicintai-Nya.
3. Hati yang Sakit (Qalbun Maridh)
Yaitu hati yang masih hidup, tetapi mengidap penyakit. Ia mempunyai
unsur yang saling mempengaruhi, kadang hidup dan kadang mati, tergantung unsur
mana yang lebih dominan.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Kita fokuskan ke hati yang berpenyakit, kenapa? Karena penyakit hati
jauh lebih berbahaya dari penyakit fisik, hal itu karena beberapa sebab:
1. Allah mencela orang yang mempunyai penyakit hati dan tidak pernah
mencela orang yang mempunyai penyakit fisik.
2. Penyakit hati, seperti iri, dengki dan dendam bisa menyebabkan
munculnya penyakit fisik.
3. Penyakit hati menyebabkan orang celaka dunia dan akhirat, berbeda
dengan penyakit fisik yang tidak menyebabkan celaka di akherat.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Penyakit hati ada yang berkaitan dengan syahwat - fisik (nafsu, berbohong,
mencuri, dsb) dan ada yang syubhat - hati dan pemikiran (iri/dengki, sombong,
ujub, riya', bakhil/kikir, takabbur, mendustai agama, dsb).
Waspadai keduanya terutama penyakit hati syubhat yang bisa menjerumuskan kita bahkan kepada
kekufuran.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Apa obatnya?
✏ Interaksi dengan Al Quran
✏ Penuhi gizi hati: keimanan, amal shalih, dan dzikir
✏Pencegahan dari segala sesuatu yang membahayakan, yaitu menjauhi semua
bentuk kemaksiatan
✏Tindakan untuk mengeluarkan segala unsur yang menyebabkan penyakit,
yaitu taubat dan istighfar
✏Terkait nafsu dengan muhasabah (introspeksi) dan mukhalafah
(penentangan) terhadap nafsu tersebut
✏ Terkait setan adalah dengan isti'adzah (mohon perlindungan kepada
Allah) dengan cara yang telah ditetapkan oleh Allah, kemudian tawakkal dan
ikhlas.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Demikian bahan diskusi kita hari ini. Semoga Allah selalu membuat kita
waspada akan penyakit hati, sehinggak kita dapat mencegahnya. Dan jikalau sudah
ada maka semoga Allah memudahkan kita untuk menyembuhkan diri daripadanya.
Laa hawla wa laa quwwata illaa billaahil 'aliyyil 'adziim..
🙋Walaikumsalam wr.wb ustadzah
Ustadzah..saya mau tanya..bagaimana mengahadapi seseorang yang
mempunyai penyakit hati?biasanya kan org sperti itu susah untuk menerima
masukan dri orang lain..
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
- awalnya kenali dulu diri kita dan diri dia. Dan mana yang lebih pas
cara untuk mengingatkannya. Setiap orang beda karakter dan beda cara.
- coba dicontohkan dengan perbuatan (jika bisa dicontohkan; misal: obat
kikir - perbanyak shodaqoh didepannya walaupun sedikit.
- coba diingatkan dengan lisan secara baik, langsung maupun tidak
langsung. (obat sombong - katakan 'astaghfirullah ana sudah ada kesombongan
hari ini' di hadapannya. Atau ingatkan secara langsung.
- melalui orang yang dia hormati
- jika tidak berubah juga, dengan didoakan. Doakan setiap selesai
sholat kita, agar hati teman kita ini diberikan kelembutan.
Allahu a'lam
🙋 ustadzah, kalau orang nasrani atau yang di luar islam hati
nya termasuk yg mati atau bagaimana? tapi banyak dr mereka yg juga suka sedekah
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ سَوَآءٌ عَلَيْهِمْ ءَأَنذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ
تُنذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ ﴿٦﴾
"6. Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu
beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan
beriman."
خَتَمَ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلَىٰٓ أَبْصَٰرِهِمْ
غِشَٰوَةٌ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ ﴿٧﴾
"7. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan
penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat."
(Q.S.2:6-7)
Hati orang kafir dalam Al Quran memiliki karakter: a. Berpaling, b.
Sesak lagi sempit, c. Mati, d. Terkunci mati (Tho'bu), e. Ingkar, f. Fanatik
jahiliyyah, g. Membatu, h. Tertutup, i. Sakit, j. Terkunci mati (khatm)
Bagaimana dengan amalnya?
وَٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَعْمَٰلُهُمْ كَسَرَابٍۭ بِقِيعَةٍ يَحْسَبُهُ ٱلظَّمْـَٔانُ
مَآءً حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَهُۥ لَمْ يَجِدْهُ شَيْـًٔا وَوَجَدَ ٱللَّهَ عِندَهُۥ
فَوَفَّىٰهُ حِسَابَهُۥ ۗ وَٱللَّهُ سَرِيعُ ٱلْحِسَابِ ﴿٣٩﴾
"39. Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana
fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang
dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun.
Dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya
perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat
perhitungan-Nya."
(Q.S.24:39)
via Al-Qur'an Al-Hadi
Assalamualaikum ustadzah mau tanya y
Gimana dengan orang senantiasa tilawah setiap hari,dan berdzikir setiap
habis sholat serta g ketinggalan dzikir pagi yg disunahkan rosulullah,tapi
kadang suka masih ada rasa kesel dengan orang lain dan ada perasaan dihati yg g
nyaman klo melihat orang lain g sesuai
dengan keinginannya,jazakillah
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Afwan jiddan, ummi.. Tapi silakan dievaluasi ibadahnya..
Sudahkah ridho?
Sudahkah ikhlas?
Dibersihkan juga hatinya..
🍃 DR. Abdullah Nashih Ulwan dalam bukunya yang berjudul
Tarbiyah Ruhiyah menyebutkan bahwa ada lima faktor penting dalam mencapai
takwa. Dan ini bisa dipraktikkan dalam sehari-hari untuk selalu evaluasi diri:
✏Mu’ahadah
Mu’ahadah adalah mengingat perjanjian-perjanjian yang telah kita buat
kepada Allah. Hendaknya setiap kita menyendiri dan mengingat
perjanjian-perjanjian yang telah kita buat kepada Allah. Dengan mu’ahadah kita
akan tetap istiqamah dalam melaksanakan syariat Allah
Termasuk QS 7:172
Dan syahadat kita secara sadar..
✏Muraqabah
Muraqabah adalah merasakan keagungan Allah di setiap waktu dan keadaan,
serta merasakan kebersamaannya dalam sepi maupun ramai. Dengan muraqabah kita
akan ikhlas, karena setiap fi’il adalah untuk-Nya. Dengan muraqabah kita akan
istiqamah. Tak terpengaruh oleh situasi dan kondisi.
✏Muhasabah
Makna muhasabah adalah hendaknya seorang muslim menghisab dirinya
setelah melakukan sebuah amal. Apakan amal itu benar-benar semata untuk meraih
ridha Allah ataukah tercampur dengan kepentingan pribadi, riya, ujub atau malah
telah mengurangi hak-hak orang lain? Apakah amal yang kita lakukan sudah maksimal?
Atau dilaksanakan sekedarnya? Di samping itu muhasabah juga melakukan
perhitungan diri antara amaliyah dan dosa. Apakan amaliyah yang kita lakukan
sudah cukup menutup dosa? Lalu bagaimana dengan pertobatan? Dengan muhasabah
kita akan terbebas dari penyakit hati.
✏Muaqabah
Muaqabah adalah pemberian sanksi. Sudah sepatutnya bagi kita jika kita
telah melalaikan Allah, kita beri sanksi diri kita sebagai mana orangtua
memberi sanksi kepada anaknya yang bersalah. Semoga dengan melakukan muaqabah
kita menjadi jera berbuat dosa.
✏Mujahadah
Mujahadah adalah bersungguh-sungguh dalam melaksanaan ibadah. Di sana
ada makna memaksakan diri untuk berbuat yang terbaik, menyerahkan yang terbaik
dan mengoptimalkan diri dalam beramaliyah. Ibadah adalah tarbiyah. Dengan
mengerahkan kapasitas maksimal, itu artinya kita membangkitkan potensi yang
terpendam dalam diri kita. Maka integritas kita akan semakin meningkat.
Allahu a'lamَ
Mau tanya ustadzah, ibu sy sdh tua n sdh ditmpt tdr sj sktivitasnya.
Anak2nya bekerja ( termasuk sy yg mengelola 2 kantin di ui, 1 toko n katering
yg hrs sering keluar rmh utk mengontrolnya) shgga km memerlukan jasa perawat
utk ibu. Mslhnya km hrs gonta ganti org krn tdk betah hingga yg terakhir
perawat yg betah beragama kristen. Dia sfh ckp lama ikut km n km sngt terbantu
skl. Tp km suka kontrol jngn smpi ada misi tersembunyi, sejauh yg km lihat
perawat itu hanya membutuhkan uang n tdk pernah menyinggung agamanya. Bgimn
tanggapan ustadzah? Jzkllh
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
MaasyaaaLlah.. Luar biasa sebenarnya bisa merawat ibu sampai usia
lanjut. Diantara adab birrul walidain terhadap orangtua yang berusia lanjut
dalam pemeliharaan kita adalah QS Al Israa':23.
- tidak berkata ah
- tidak menyakiti
- berkata yang sopan dan penuh kasih sayang.
Sebenarnya tentu akan sangat luar biasa jika bunda atau anak keturunan
bisa merawat ibunda secara langsung. Saya sebenarnya menyarankan untuk
memberikan waktu khusus dan lebih banyak untuk ibunda.
Terkait sitter yang non-Muslim, jika statusnya darurah, dan seperti yang
bunda bilang tidak mempengaruhi agama ibunda, boleh saja. Saya memahami
sulitnya mencari asisten rumah tangga yang baik, jujur, dan pekerja keras
sekarang ini. Tapi tetap upayakan dicari yang muslim dan sholihah ya bun.. Hal
ini terkait 'umur' di dunia.
Dan kita utamakan dan upayakan dengan anak keturunan yang sholih
sholihah bisa meluangkan waktu bersama ibunda. Bacakan quran, ajak berjemur,
memandikan, membersihkan kotorannya..
Saya membayangkan.. Betapa luar biasanya amalan ini..
Dan diantara amalan yang bisa mengantar ke surga setelah sholat tepat
pada waktunya dan sebelum jihad fii sabilillah adalah birrul walidain..
Semoga Allah memudahkan urusan bunda dalam hal ini..
Allahu a'lam
Penutup
Do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum...
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment