REKAP
KAJIAN ONLINE HAMBA ALLAH SWT
Rabu, 17 Desember 2014
Pemateri : Ustazah Malik
Tema : Isim Isyarah
Group : 107/108
Notulen : Fiet
Editor : Ira Wahyudiyanti
Isim Isyaroh (kata tunjuk)
Isim isyaroh adalah isim ma’rifah bersifat mabni (konstan) yang memiliki arti sebagai kata tunjuk. Isim isyaroh terbagi menjadi 3 macam :
1. Isim isyaroh yang berarti kepemilikan
Harf-harf dari isim isyaroh ini ialah:
(Dza) ذا = “milik/punya” untuk mudzakar (laki-laki) mufrod (tunggal)
(Dzan) ذان = “milik/punya” untuk mudzakar (laki-laki) mutsannah (2 orang)
(Dzi) ذى dan (Dzuhu) ذه dan (Tuhu) ته = “milik/punya” untuk mu’annats (perempuan) mufrod (tunggal)
(Tan) تان = “milik/punya” untuk mua’nnats (perempuan) mutsannah (2 orang)
(Ula i) أولاء = “milik/punya” untuk mudzkar (lk) dan mu’annats (pr) Jamak
2. Isim isyaroh ilal qorib (اسم لإشارة إلى القريب) atau Isim isyaroh bi shifatin ‘amah (اسم الإشارة بصفة عامة) atau Isim isyaroh Ha at-tanbih (اسم الإشارة هاء التنبيه) ialah kata tunjuk yang menunjukan pada sesuatu yang dekat.
Harf-Harf dari isim isyaroh ini ialah:
(Hadza) هذا = “Ini” untuk mudzkar (laki-laki) mufrod (tunggal)
(Hadzan) هذان = “Ini” untuk mudzkar (laki-laki) mutsannah (2 orang)
(Hadzihi) هذه = “Ini” untuk mu’annats (perempuan) mufrod (tunggal)
(Hatan) هاتان = “Ini” untuk mu’annats (perempuan) mutsannah (2 orang)
(Haulai) هؤلاء = “Ini” untuk mudzkar (lk) dan mu’annats (pr) Jamak
(Ha Huna) هاهنا atau ههنا = “Di sini”
3. Isim isyaroh ilal ba’id (اسم الإشارة إلى البعيد) yakni isim isyaroh (kata tunjuk) yang menunjukan pada sesuatu yang jauh.
Harf-Harf dari isim isyaroh ini ialah:
(Dzalika) ذلك atau (Dzaka) ذاك = “Itu” untuk mudzkar (laki-laki) mufrod (tunggal)
(Tilka) تلك = “Itu” untuk mu’annats (perempuan) mufrod (tunggal)
(Dzanika) ذانك = “Itu” untuk mudzkar (laki-laki) mutsannah (2 orang)
(Tanika) تانك = “Itu” untuk mu’annats (perempuan) mutsannah (2 orang)
(Ulaika) أولئك = “Itu” untuk mudzkar (lk) dan mu’annats (pr) Jamak
Mulahudzha (ملحوظة)
Catatan :
Isim isyaroh ialah isim yang mabni (konstan) kecuali untuk (Hadzan) هذان dan (Hatan) هاتان kedua harf ini mu’rob (dapat di-I’rob/variabel) yang menunjukan mutsannah (2 orang).
Contoh ketika berkedudukan Rofa’:
(Hadzana Tholibana) هَذَانَ طَالِبَانَ = Itu dua orang mahasiswa
Ket: (Hadzana) هَذَانَ menempati kedudukan rofa’ karena mubtada, sedang (Tholibana) طَالِبَانَ menjadi khobar-nya yang rofa’ pula.
Contoh ketika berkedudukan Jar/Hafadz:
(Zhurtu fi Hadzani Makanani) زُرْتُ فىِ هَذَانِ المَكَانَانِ = Saya berkunjung ke dua tempat ini.
Ket: (Zhurtu) زُرْتُ sebagai fi’il dan fai’l yang berada pada dhomir “tu” yang muttashil, sedangkan (fi Hadzani Makanani) فىِ هَذَانِ المَكَانَانِ sebagai jar-majrur dan mutsannah ketika bertemu dengan huruf yang men-jar-kan (Jar dan Zhorof) maka harus kasroh.
Isim isyaroh yang mabni (konstan) akan menjadi tetap ditulis apa adanya meskipun menempati kedudukan Rofa’, Nashob, dan Jar/Hafadz.
Contoh :
(Hadzihi madrosatul lughotil ‘arobiyah) هَذِهِ مَدَرَسَةُ اللُغَةِ العَرَبِيَّةِ = Ini sekolah bahasa Arab
Ket: (Hadzihi) هَذِهِ ditulis tetap tidak (Hadzihu) هَذِهُ karena mabni (konstan) dengan kasroh, meskipun menempati kedudukan rofa’ karena mubtada yang mengharuskan jika mufrod (tunggal) harus di-dhommah-kan. Sedangkan (Madrosatul lughotil ‘arobiyah) مَدَرَسَةُ اللُغَةِ العَرَبِيَّةِ menjadi khobarnya yang harus rofa’ pula.
Jika isim isyaroh setelahnya terdapat isim yang menggunakan alif-lam maka kedudukan isim yang menggunakan alif-lam itu menjadi badal (pengganti) dari isim isyaroh yang sebelumnya.
Contoh :
(Hadzal Tholibu Mujtahidun) هَذَا الطَّالِبُ مُجْتَهِد = Ini mahasiswa yang bersungguh-sungguh.
Ket: (Hadza) هَذَا menjadi mubtada,
Rabu, 17 Desember 2014
Pemateri : Ustazah Malik
Tema : Isim Isyarah
Group : 107/108
Notulen : Fiet
Editor : Ira Wahyudiyanti
Isim Isyaroh (kata tunjuk)
Isim isyaroh adalah isim ma’rifah bersifat mabni (konstan) yang memiliki arti sebagai kata tunjuk. Isim isyaroh terbagi menjadi 3 macam :
1. Isim isyaroh yang berarti kepemilikan
Harf-harf dari isim isyaroh ini ialah:
(Dza) ذا = “milik/punya” untuk mudzakar (laki-laki) mufrod (tunggal)
(Dzan) ذان = “milik/punya” untuk mudzakar (laki-laki) mutsannah (2 orang)
(Dzi) ذى dan (Dzuhu) ذه dan (Tuhu) ته = “milik/punya” untuk mu’annats (perempuan) mufrod (tunggal)
(Tan) تان = “milik/punya” untuk mua’nnats (perempuan) mutsannah (2 orang)
(Ula i) أولاء = “milik/punya” untuk mudzkar (lk) dan mu’annats (pr) Jamak
2. Isim isyaroh ilal qorib (اسم لإشارة إلى القريب) atau Isim isyaroh bi shifatin ‘amah (اسم الإشارة بصفة عامة) atau Isim isyaroh Ha at-tanbih (اسم الإشارة هاء التنبيه) ialah kata tunjuk yang menunjukan pada sesuatu yang dekat.
Harf-Harf dari isim isyaroh ini ialah:
(Hadza) هذا = “Ini” untuk mudzkar (laki-laki) mufrod (tunggal)
(Hadzan) هذان = “Ini” untuk mudzkar (laki-laki) mutsannah (2 orang)
(Hadzihi) هذه = “Ini” untuk mu’annats (perempuan) mufrod (tunggal)
(Hatan) هاتان = “Ini” untuk mu’annats (perempuan) mutsannah (2 orang)
(Haulai) هؤلاء = “Ini” untuk mudzkar (lk) dan mu’annats (pr) Jamak
(Ha Huna) هاهنا atau ههنا = “Di sini”
3. Isim isyaroh ilal ba’id (اسم الإشارة إلى البعيد) yakni isim isyaroh (kata tunjuk) yang menunjukan pada sesuatu yang jauh.
Harf-Harf dari isim isyaroh ini ialah:
(Dzalika) ذلك atau (Dzaka) ذاك = “Itu” untuk mudzkar (laki-laki) mufrod (tunggal)
(Tilka) تلك = “Itu” untuk mu’annats (perempuan) mufrod (tunggal)
(Dzanika) ذانك = “Itu” untuk mudzkar (laki-laki) mutsannah (2 orang)
(Tanika) تانك = “Itu” untuk mu’annats (perempuan) mutsannah (2 orang)
(Ulaika) أولئك = “Itu” untuk mudzkar (lk) dan mu’annats (pr) Jamak
Mulahudzha (ملحوظة)
Catatan :
Isim isyaroh ialah isim yang mabni (konstan) kecuali untuk (Hadzan) هذان dan (Hatan) هاتان kedua harf ini mu’rob (dapat di-I’rob/variabel) yang menunjukan mutsannah (2 orang).
Contoh ketika berkedudukan Rofa’:
(Hadzana Tholibana) هَذَانَ طَالِبَانَ = Itu dua orang mahasiswa
Ket: (Hadzana) هَذَانَ menempati kedudukan rofa’ karena mubtada, sedang (Tholibana) طَالِبَانَ menjadi khobar-nya yang rofa’ pula.
Contoh ketika berkedudukan Jar/Hafadz:
(Zhurtu fi Hadzani Makanani) زُرْتُ فىِ هَذَانِ المَكَانَانِ = Saya berkunjung ke dua tempat ini.
Ket: (Zhurtu) زُرْتُ sebagai fi’il dan fai’l yang berada pada dhomir “tu” yang muttashil, sedangkan (fi Hadzani Makanani) فىِ هَذَانِ المَكَانَانِ sebagai jar-majrur dan mutsannah ketika bertemu dengan huruf yang men-jar-kan (Jar dan Zhorof) maka harus kasroh.
Isim isyaroh yang mabni (konstan) akan menjadi tetap ditulis apa adanya meskipun menempati kedudukan Rofa’, Nashob, dan Jar/Hafadz.
Contoh :
(Hadzihi madrosatul lughotil ‘arobiyah) هَذِهِ مَدَرَسَةُ اللُغَةِ العَرَبِيَّةِ = Ini sekolah bahasa Arab
Ket: (Hadzihi) هَذِهِ ditulis tetap tidak (Hadzihu) هَذِهُ karena mabni (konstan) dengan kasroh, meskipun menempati kedudukan rofa’ karena mubtada yang mengharuskan jika mufrod (tunggal) harus di-dhommah-kan. Sedangkan (Madrosatul lughotil ‘arobiyah) مَدَرَسَةُ اللُغَةِ العَرَبِيَّةِ menjadi khobarnya yang harus rofa’ pula.
Jika isim isyaroh setelahnya terdapat isim yang menggunakan alif-lam maka kedudukan isim yang menggunakan alif-lam itu menjadi badal (pengganti) dari isim isyaroh yang sebelumnya.
Contoh :
(Hadzal Tholibu Mujtahidun) هَذَا الطَّالِبُ مُجْتَهِد = Ini mahasiswa yang bersungguh-sungguh.
Ket: (Hadza) هَذَا menjadi mubtada,
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment