Kriteria “Wanita Cantik”

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Friday, December 12, 2014

Rekap Kajian Online

Hari/tgl : Rabu, 10-12-2014
Narasumber : Ustadzh Ahyani Billah
Kajian : Islam
Grup : HA 105-106
Admin : Tiwi-Ririn
Editor : Ira Wahyudiyanti


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Duhai nanda cantik dan sholihah, saya Ahyani. InsyaaaLlah kita Kajian Muslimah siang ini jam 13.00 - 14.30 wib ya..

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم

الحمد لله رب العلمين
الصلاة والسلام على رسول اللة،

Ana mulai ya..

Ahyani/KaMus01/Cantik

Kaifa haalukum yaa akhawaati fillah?
Semoga selalu dalam barokah dan rahmat Allah SWT.

Bolehkah ana mendengar definisi 'cantik' dari antum semua. Tafadhdholy dalam 15 menit ke depan ya..

وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Cantik,, itu bagus bgus dri segala hal, perbuatannya, akhlaknya, budi pekertinya,tutur kata yg sopan,
kalau wajah. Cantik ya itu org lain yg ngenilai, hehe

MaasyaaaLlah..

Dalam Islam, ma’na cantik tidak hanya secara definisi ‘dunia’, tapi juga definisi ‘akhirat’.

Coba bayangkan jika kita terjerumus dalam definisi cantik ‘dunia’ yang secara fisik digambarkan dengan wujud boneka Barbie yang berkulit putih, wajah lonjong, hidung mancung, tubuh langsing semampai, dan sebagainya.

Kemudian lihat lagi bagaimana dengan Negara-negara non kepercayaan, seperti Korea Selatan yang menjadikan operasi plastik sebagai komoditas publik. Setiap orang tidak PD jika tidak berdagu runcing, berhidung mini yang mancung, memiliki mata double aye-lids (umumnya orang Korea memiliki mata single eye-lids),alis yang tajam, bibir yang seksi, dan setiap orang (terutama perempuan) merasa malu dengan apa adanya diri mereka. Menurut kami, mereka telah menipu orang lain dan lebih buruknya lagi, telah menipu orang lain.

 Sekarang, kita tilik dari sisi Islam…

Islam menentukan konsep mengenai kriteria “Wanita Cantik” seperti dalam Al Quran:

 ”Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik” (QS.Ar Rahman:70)

Ensiklopedi kata-kata Al Qur’an AL Karim yang di keluarkan oleh Dewan Bahasa Arab, Kecantikan di maknai dengan keanggunan, kehalusan dan keelokan. Ada juga yang mengartikan kecantikan dalam kasat mata yaitu hal yang indah yang dapat membuat seseorang menjadi suka dan mencintai.

Bagaimana membuat seseorang menjadi suka dan mencintai ada lagi ketentuannya:

1.       Terhadap Allah

Apa yang bisa membuat kita sebagai perempuan disukai dan dicintai Allah?

Ada dalam hadits berikut:

”Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk rupa dan harta kalian,tapi ia melihat hati dan amal kalian” (HR.Muslim,Ahmad dan Ibnu Majah)

Dari Amr ibnu ra : ”Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhisannya adalah wanita shalehah” (HR.Muslim,Ibnu Majah dan An Nasai)

2.       Terhadap suami

Sekalipun Islam tidak memiliki konsep yang pasti tentang kriteria “wajah atau bentuk tubuh yang cantik”, namun kaum Muslimah didorong untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu yang membuat penampilannya menarik hati suaminya, seperti berdandan untuk suaminya serta berpenampilan yang rapi dan bersih. Kaum Muslimah tahu bahwa tindakan seperti itu akan mendatangkan ridho Allah Swt. Diantara tugas dan kewajiban kita terhadap suami adalah taat, menyenangkan bila dipandang, dan menjaga kehormatan dan harta suami jika suami sedang tidak di rumah.

3.       Terhadap orang lain (orang tua, teman, laki-laki, perempuan) dan lingkungan

Birrul walidain; aman dari lisan dan tangan kita; menghindarkan dari fitnah.

Wahai Asma’, sesungguhnya perempuan itu jika telah baligh tidak pantas untuk ditampakkan dari tubuhnya kecuali ini dan ini – sambil menunjuk telapak tangan dan wajahnya.


Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.(QS Nur:31)

Dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu. (QS. al-Ahzab: 33)

“Allah melaknat wanita yang menyambung rambutnya, melakukan melakukan tato di wajahnya (mutawasshimah), menghilangkan rambut dari wajahnya, menyambung giginya, demi kecantikan, mereka telah mengubah ciptaan Allah.

Sedikit ulasan cinta untuk para perempuan sholihah :

1. Jadikanlah ghadul bashar (menundukkan pandangan) sebagai celak bagi kedua belah alis mata kalian. Insya Allah, pandangan visual kalian akan menjadi makin jernih dan bening.

2. Oleskanlah lipstik kejujuran dan kebenaran (alhaq) pada ulasan bibir delima kalian. Insya Allah, ukiran senyuman kalian akan bertambah manis dan dihargai sesama.

3. Bedakkanlah raut wajah kalian dengan kosmetik yang berasaskan malu dan keadaban. Insya Allah, kesederhanaan lahiriah yang kalian biasakan itu akan menyejukkan mata yang memandang.

4. Lumurkanlah sabun istighfar ke sepelusuk anggota badan kalian. Insya Allah, ia bisa mengikis daki kotoran dosa dan kesalahan yang telah kalian lakukan.

5. Rawatkanlah rambut kalian dengan hijab Islami. Insya Allah, ia akan menyelimuti azarauljasad sang hawa daripada menjadi mangsakerakusan insan yang terlepas daripada tambatan keimanannya.

6. Sarungkanlah kedua-dua belah tangan kalian dengan gelang sedekah dan jari-jemari kalian dengan cincin ukhuwwah Islamiyyah. Insya Allah,kelak kalian akan temui warga sholihin yang nilainya melangkaui segunung emas permata.

7. Alunkanlah kemerduan dan kesyahduan suara kalian dengan tilawatul Qur’an dan zikrullah. Insya Allah, berkat kekhusyukan dan penghayatan, hulwatul Iman akan dikecapi ruh kalian sebagaimana lidah merasakan kemanisan makanan.

8. Luruskanlah postur tubuh badan kalian dengan ketulusan dalam menunaikan shalat dan pengibadatan kepada Allah. Insya Allah, takkan Dia sia-siakan keikhtilasan atau keikhlasan atau keistiqomahan kalian dalam mencari keridhoan-Nya.

9. Hembuskanlah nafas taabud wa taqarrub ilallah ke dalam ruh dan sanubari kalian. Insya Allah, selama itu takkan kalian rasai ketandusan kasih sayang maupun kegelisahan dalam kehidupan

Dear akhawaati fillah… percantik diri kita dengan akhlaq mu’minah sholihah…

Hindari berhias ketika keluar rumah dengan tujuan dilihat oleh orang lain. Hiasilah hati kita dengan dzikir, hiasi fisik kita dengan apa yang Allah sudah perintahkan untuk kita.

Bersyukurlah…

Karena tujuan kita adalah ridho Allah, menjadi bidadari surga, dan berada di jannahNya..

Allahu a’lam

Maraji’: islampos, iqmapost, western beauty myth, dakwatuna

Tapi gmana kebanyakn sekarang seorang ada yg menganggab bahwa postur tubuhlah ideal maka akan terlihat cantik, bahkan untuk mempercantik diri semisal pergi ke majlis2 pasti ingin terlihat cantik / waaaaaooow di hadapan yg lain,,dan mengusahakan memakai pakaian yg bagus2 bahkan mewah,, gmana menyikapi ini ya ummi?

Tapi gmana kebanyakn sekarang seorang ada yg menganggab bahwa postur tubuhlah ideal maka akan terlihat cantik, bahkan untuk mempercantik diri semisal pergi ke majlis2 pasti ingin terlihat cantik / waaaaaooow di hadapan yg lain,,dan mengusahakan memakai pakaian yg bagus2 bahkan mewah,, gmana menyikapi ini ya ummi?

Benar, nanda.. Karena kita di dunia ini masih berkutat dengan masyarakat umum dan media yang menilai secara fisik, hal tersebut tidak bisa dihindari, bahkan di lingkup majelis ilmu.

Pemahaman ini harus dari pribadi masing-masing dan diteruskan di rumah kita dahulu.

Ketika kita sudah memulai dari diri dan keluarga, pahamkan juga orang-orang di sekitar kita.

Ketika komunitas kita sudah lebih menilai seseorang berdasarkan ilmu dan akhlaqnya, maka sudah terbentuk komunitas yang sehat.

Ooh gitu ya umi, sukron,,
Oh ya, mau nanya bab lain boleh?,,,

Sebagai muslimah kita perlu menunjukkan bagaimana akhlaq Islam sesungguhnya. Berpakaian syar'i, tidak berlebihan, rapi dan tidak asal, tidak membentuk tubuh, tidak transparan, tidak untuk menarik perhatian.

Silakan

Apakan seseorang boleh tidak memiliki mahzab,/ imam,,
Soalnya kan kalau islam di akhirat di tanya siapa imam nya?,,

Afwan nanda, ana sambil mengerjakan yang lain.

Bermazhab berarti berpendapat.

Karena kita termasuk golongan orang yang tidak berilmu, maka baiknya kita mengikuti mazhab.

Allaahu a'lam

Tambah pertanyaan ya dari 123-124 

1.    Tanya :
Bagaimana agar kita bisa menjaga akhlak yang baik ummi kita sudah berusaha terus untuk menjadi lebih baik tapi terkadang masih suka terpancing oleh hawa nafsu ummi hehe mohon penjelasannya ya ummi
    Jawab : Intinya bagaimana supaya terhindar dari pengaruh hawa nafsu ya ?
Kita tahu bahwa selalu ada bisikan dari dalam diri kita dan juga pengaruh waswas dari luar, dalam surah AnNaas, bisikan waswas bisa datang dari golongan jin dan manusia.
Hawa nafsu merupakan bisikan dari dalam diri kita yang bisa jadi dipengaruhi oleh bisikan luar. Diantara cara-caranya adalah :
Perbanyak dzikir,  yang akan menghindarkan diri dari memikirkan hal-hal yang tidak berguna Banyak membaca siroh nabawiyah dan kisah salafushsholih dan bagaimana berakhlaq yang baik Ma'iyyatullah - merasakan kebersamaan Allah Kalahkan hawa nafsu dengan kekuatan rasional
Contoh:
ada batu di tengah jalan,
kemudian otak berpikir 'wah, harus dipindahkan, bisa berbahaya.'
Hawa nafsu berkata, 'ngapain juga dipindahkan, biarin aja kalau ada yang celaka'
Rasionalisme, 'dalam hadits, ukhuwah tertinggi adalah itsar dan ukhuwah terendah adalah menyingkirkan batu dari jalan, supaya tidak ada yang celaka'
Akhirnya, rasionalisme mengalahkan hawa nafsu, dia menyingkirkan batu itu dari dalam.
2.Tanya:
Kebanyakan orang lihat casingnya dulu ya ummi  jarang mau melihat inner beauty kita bisakah orang lain itu melihat kecantikan hati kita hehe
     Jawab :
Ya  Itu sesuatu yang umum
Makanya dalam ilmu marketing juga ada ya : 'first impression'
     Tidak hanya dari penampilan fisik, tapi juga bahasa non verbal kita. Tunjukkan akhlaq Islami kita, tersenyum, gunakan kata-kata yang baik, proaktif dalam membantu, tidak reaktif.
     Inner beauty membutuhkan masa untuk menunjukkannya, karenanya kalau ini kaitannya dengan da'wah, butuh komunikasi intens dan perjumpaan yang sering untuk menunjukkannya.
3.    Tanya :
Dari materi diatas dijelaskan bahwa sebagai seorang muslimah kita tidak  boleh tabarujj lalu gimana jika ada orang tua yang menyuruh anaknya berdandan secara berlebihan supaya bisa menarik perhatian orang lain .
Jawab :
Birrul walidain (berbuat baik kepada kedua orangtua) adalah sebuah kewajiban dan taat pada mereka juga wajib selama tidak dalam kemaksiatan dan mempersekutukan Allah. Lihat QS 29:8 Tabarruj adalah sesuatu yang kita khawatirkan dapat mendekatkan kepada zina. Makanya masalah berhias seorang perempuan hanya di depan suaminya saja dan boleh di depan mahramnya.
Beri pemahaman kepada kedua orang tua tentang hal ini. Perlahan, dari hal yang kecil.
Jika yang dikhawatirkan adalah mengenai pekerjaan, maka yakinlah dengan kemampuan diri kita sendiri, bahwa kita bisa dan mampu melakukan pekerjaan itu. Setelah yakin dengan diri sendiri, yakinkan orang lain.
Jika yang dikhawatirkan adalah mengenai jodoh, maka jelaskan pada orangtua, bahwa jodoh yang baik akan datang selama diri kita baik.

Konsep yang saya yakini dalam diri saya adalah:
SHOLIHKAN DIRI KITA DULU UNTUK DAPAT LELAKI YANG SHOLIH 

Jika orangtua masih memiliki keinginan itu, Kenalkan orangtua dengan teman-teman kita yang sholihah. Kenalkan dengan lingkungan yang baik Islamnya, sehingga insya Allah akan paham dengan sendirinya dan tidak akan menuntut kecuali yang berhubungan dengan ketaatan kepada Allah.
Allahu a'lam
4.Tanya :
Orang tua jika melihat sesuatu yang berubah dari anak beliau langsung sensitif, beliau lebih mementingkan perkataan orang ke anaknya daripada beliau  mendengar kan alasan dari anaknya sendiri. Contohnya anaknya puasa senin kamis atau puasa qadha dan berat badannya langsung turun atau anaknya lagi haid terus wajahnya kusam itu beliau sangat sensitif. Kadang sudah dijelaskan baik-baik sama anaknya tetap orang tunya tidak mau menerima penjelasan itu, kadang juga anaknya hanya diam dan pasrah... Mohon penjelasannya ummi Jawab :
Dengan orang tua memang agak sulit, sebenarnya, dengan siapapun: Beri Bukti, bukan Janji.
Jawabannya mirip dengan pertanyaan mbak win:
Beri pemahaman, perlahan dari hal yang kecil Jika orang tua belum dekat pada Islam, ajak dengan baik (tanpa
paksaan) pada kegiatan-kegiatan keIslaman: kajian, bedah buku, bazaar Ajak teman-teman yang sholihah untuk sesekali mengadakan kajian di rumah, dengan topic  yang masih berat diterima orangtua, misal: topik puasa sunnah Biasanya ibu akan senang jika ada tamu yang datang ke rumah dan akan ikramudhdhoif, memuliakan tamu, ini bisa dijadikan prasarana untuk mengenalkan bi'ah (lingkungan) Islami kepada orangtua Doakan orangtua 5. Tanya :
Ummi ketika kita masih saja membanding bandingkan diri kita dengan orang lain apa itu sama saja kita belum memiliki kecantikan hati yg sebenarnya ?
Bagaimana caranya kecantikan hati itu bisa ada pada diri kita secara alamiyah ummi ??
     Jawab :
Iri boleh hanya pada dua hal: orang yang kaya dan menggunakan kekayaannya fisabilillah, dan kepada orang berilmu yang mengajarkan ilmunya.
     Jadi dalam hal ini ta'awudz dan istighfarlah disetiap kita membandingkan diri kita dengan orang lain. Karena kita akan lelah sendiri.
     Bingkaikan hati dengan pikiran positif, percaya diri, dan hati-hati dengan penyakit-penyakit hati..
6.Tanya :
Ummi,  bolehkah  kalau  kita perawatan di salon seperti misalnya pakai cream, pake produk-produk  salon.. kan kalau  ada jerwat atau  kulit tampak kurang bersih itu tidak percaya diri lalu lari ke salon.. boleh kah ummi ?
    Jawab :
Boleh saja..
Ada catatannya ya..
1. Salonnya khusus perempuan (menjaga syariat) 2. Selama tidak memberatkan dalam hal pembiayaan Karena dalam ekonomi Islam sebenarnya 'spending' adalah sesuai 'need'
bukan 'want'.
3.Sesuai kebutuhan disini juga berarti tidak israf (berlebih-lebihan/
memboroskan)
4.Lebih pada perawatan, bukan untuk tabarruj. Hal wajibnya tetap ya Hijab syar'i ( menutup aurat, menutup dada, tidak ketat, tidak transparan, tidak tabarruj) 7. Tanya :
Bagaimana caranya kecantikan hati itu bisa ada pada diri kita secara alamiyah ummi ?
Ummi adakah karakter atau sifat dasar manusia yang tidak bisa dirubah ? Kalau pun ada bagaimana caranya agar kita bisa mengontrol sifat tersebut ( sifat negatif) ?
Nyambung pertanyaan mba wiwin di atas Dan tips-tips bagaimana menjaga kecantikan hati ?
    Jawab :
Ya  Karakter dasar memang sulit dirubah. Pesan Rrasulullah :
ittaqillaaha haitsumaa kunta bertaqwalah kepada Allah dimanapun kamu berada Wa atbi'issayyiatalhasanah tamhuhaa dan ikutilah setiap keburukan dengan kebaikan, niscaya ia akan menghapus keburukan itu Jadi.. Jika masih ada karakter dasar yang kurang baik, perbanyak, perbanyak, perbanyak karakter baiknya. Lakukan, lakukan, lakukan..
Jika itu ibadah, jangan dipikirkan dan jangan memikirkan apa yang akan orang lain pikirkan.
Sifat negatif dan kecantikan hati bisa kita lakukan dengan:
1.  Mengenali sifat-sifat negatif itu, dampak buruk bagi kita, dampak buruk bagi orang lain, dan cara mengatasinya 2. Perbanyak dzikrullah dan memohon ampun 3. Ikutkan dengan kebaikan 4. Tajdidunniyah selalu, tajdiduliman selalu 8. Tanya :
Wanita kan identik dengan kelembutan umi, bagaimana caranya merubah sikap menjadi lembut jika ia nya bersikap kasar dari bahasa juga tingkah lakunya
     Jawab :
Kalau itu diri kita sendiri, maka sibukkan dengan ibadah, kurangi bahasa yang kasar dan tingkah laku yang kasar.
Kalau itu diri sendiri maupun orang lain bisa juga dengan berada di lingkungan orang-orang yang lembut, insya Allah akan tertular Seringkali mengingatkan dengan lisan tidak cukup, tapi juga dengan perilaku. Perlakukan orang itu dengan lembut. Bukan lemah, tapi tegas dan lembut.

1.    Tanya:
Ustadzah.. misalnya mewarnai rambut untuk menyenangkan hati suami apakah diperbolehkan ?
Jawab:
Hukum mewarnai rambut boleh asalkan tidak dengan warna hitam. Apalagi jika benar-benar untuk menyenangkan hati suami. Insya Allah berpahala.
Maaf tidak bisa mencantumkan haditsnya. Koneksinya agak bermasalah.
2.    Tanya:
Misal, berdandan saat keluar rumah bersama suami apa boleh ?
Jawab:
Ini udah pada nikah ya ?
Sebenarnya masalah berhias baiknya didepan suami saja atau di depan mahram.
Karena kita memiliki kekhawatiran mendekati zina. Dan diantara kewajiban kita adalah menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan (QS Nur:30-31).
Jikapun kita bisa menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan, maka apakah orang lain bisa ? Ini yang perlu kita jaga. Kita tidak hanya berupaya untuk baik dengan diri kita sendiri, tapi juga bagaimana untuk orang lain menjadi baik karena kita.
Perumpamaan:
seorang pemuda iseng akan menahan diri untuk menggoda perempuan berjilbab daripada perempuan dengan rok mini seorang penggosip akan menahan lidahnya karena kebaikan yang kita selalu perlihatkan kepadanya Jadi, pakaian Islami adalah wajib Menghijabi diri juga wajib Supaya indahnya Islam dirasakan juga oleh orang disekitarnya.
3.    Tanya:
ustadzah, kalau berhias karena tuntutan pekerjaan bagaimana hukumnya ?
Jawab:
Secukupnya saja mbak widia. Asal tidak terlihat pucat atau berminyak.
Lipstik bisa pakai yang warnanya natural atau yang soft. Tidak yang ngejreng dan menor sehingga menarik orang untuk melihat. Misal: dengan lipstik warna ungu atau merah menyala.
Allahu a'lam
4.    Tanya:
Assalamu'alaikum.. maaf baru hadir umi.. umi mau tanya kalau semisal kita mau mempercantik diri kesalon mi, tapi sifatnya tidak merubah kondisi kita, apa masih diperbolehkan umi??
Jawab:
Boleh saja..
Ada catatannya ya..
1. Salonnya khusus perempuan (menjaga syariat) 2. Selama tidak memberatkan dalam hal pembiayaan Karena dalam ekonomi Islam sebenarnya 'spending' adalah sesuai 'need'
bukan 'want'.
3. Sesuai kebutuhan disini juga berarti tidak israf (berlebih-lebihan/
memboroskan)
4. Lebih pada perawatan, bukan untuk tabarruj. Hal wajibnya tetap ya..
Hijab syar'i ( menutup aurat, menutup dada, tidak ketat, tidak transparan, tidak tabarruj)
5.    Tanya:
- Ustadzah saya mau bertanya, sebagai muslimah apakah boleh berdandan jika  ke acara walimahan atau acara-acara lainnya yang serupa...
- kalau ke kampus apakah diperbolehkan menghias diri ?
Jawab:
Intinya sebenarnya kita menghindari berhias selain di depan suami dan didepan mahrom, karena kita berusaha menghindarkan fitnah.
Seperti jawaban ke mbak widia ya..
- Secukupnya saja
- Agar tidak terlihat pucat dan tidak berminyak
- Tidak berlebih-lebihan
- Tambahannya: Tidak bermaksud untuk dilihat lawan jenis. Kalau sudah ada niat ini, evaluasi lagi..
6.    Tanya:
Ustadzah kalau wangi-wangian bagaimana ? Takutnya bau keringet dan bau badan kalau seharian di luar.. Apalagi di bawah terik matahari
Jawab:
wangi-wangian tidak boleh (haram) untuk perempuan, sayangku..
Gunakan deodoran yang wanginya minimalis atau yang tidak berbau. Tapi fungsi anti keringat dan anti bau badannya tetap ada..
Allahu a'lam
7.    Tanya:
Gimana hukumnya pakai hena untuk kuku ?
Syukron..
Jawab:
Terkait henna untuk kuku merupakan kebiasaan bangsa Arab jahiliyah yang Rasulullah tidak melihat banyak mudharatnya padanya.
Ada beberapa hukum terkait henna ini:
1. Sunnah untuk wanita yang sudah menikah dan suaminya mengizinkan 2. Haram bagi wanita yang sudah menikah dan suaminya tidak mengizinkan 3. Makruh menurut Hanafiah, Malikiyah, dan Syafi'iyah untuk yang belum menikah. Karena ada maksud lain untuk mempercantik diri dan bisa menjurus ke fitnah 4. Boleh untuk yang belum menikah menurut Hanabilah Hadis dari A’isyah radhiyallahu ‘anha, beliau menceritakan, Ada seorang wanita menjulurkan tangannya dibalik tabir, menyerahkan sebuah surat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menahan tangan beliau sendiri (tidak mengambil suratnya). Hingga wanita itu bertanya, ”Ya Rasulullah, aku ulurkan tanganku untuk menyerahkan surat, mengapa anda tidak mengambilnya.”
Lalu beliau mengatakan, ”Sungguh aku tidak tahu, apakah ini tangan wanita ataukah laki-laki.”
”Ini tangan wanita.” jawab orang itu.
Lalu beliau bersabda,
لَوْ كُنْتِ امْرَأَةً لَغَيَّرْتِ أَظْفَارَكِ بِالْحِنَّاءِ ”Jika kamu seorang wanita, seharusnya kamu ubah kukumu dengan hena.”
(HR. Nasai 5089, Abu Daud 4166 dan dihasankan al-Albani) Kalaupun mau memakainya, hindari terlihat oleh lawan jenis yang bukan mahram.
5. Haram untuk wanita pada masa iddah
Untuk laki-laki ?
Haram menurut Syafi'iyah karena menyerupai perempuan
- Menghalangi wudhu kah ? Untuk henna yang dari tanaman kesepakatan ulama tidak menghalangi wudhu. Berbeda dengan kuteks, yang cenderung adonan kimiawi dan menghalangi wudhu.
- Bagaimana dengan menghiasnya sampai tangan ?
Umar bin khattab justru merintahkan menggunakan henna jangan hanya di kuku saja, tapi sampai pergelangan tangan.
Allahu a'lam
Afwan ya..
Saya pamit..
Semua nanda akhawatifillah..
Al haqq min robbik falaa takuunanna minalmumtariin..
Kesalahan dari saya secara pribadi.. Saya minta maaf ya..
: والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته

Tetap cantik akhirat ya..

Dear.. Akhawatfillah.. Saya pamit ya..
Afwan minkum

Alhaqq min robbik falaa takuunanna minalmumtariin


Kt tutup kajian'y ya ukhtie.....

Doa Kafaratul Majelis

سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

 Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Wassalamu'alaykum wr wb.

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!