Hari / Tanggal : Jumat, 12 Desember 2014
Rabu, 07 Januari 2015
Rabu, 07 Januari 2015
Narasumber: Ustadz Rizal Hamdani
Tema : Thibbun Nabawi
Admin : Sugeng I M. Rasyid Ridho
Editor : Ana Trienta
Assalamu 'alaikum warohmatulloh wabarokaatuh
Salam kenal dari ana rizal hamdani. Kita bagi artikel dulu ya pagi ini. Semoga bermanfaat
"Maka Hendaklah Manusia itu memperhatikan Makanannya" ('Abasa [80] :24)
Allah SWT juga menurunkan agama, yang dengannya dijelaskan makanan halal dan haram yang boleh dan yang dilarang. Ada hukum yang dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan.
Lebih dari 30 ayat dalam Alqur'an menyebutkan pentingnya umat Islam meperhatikan dan menjaga makanannya. Maka dari setiap suap makanan yang masuk diharapkan menambah kebaikan dan kemuliaannya. Outputnya adalah ketakwaan dan amal sholeh. Allah SWT berfirman :
"Hai orang yang beriman! Makanlah diantara rezeki yang baik baik yang Kami berikan kepada mu dan bersyukurlah kepada Allah , jika benar benar hanya kepada -Nya kamu menyembah." (Al baqarah [2] :172)
Akan tetapi keinginan perut kerap melampaui batas, maunya yang aneh aneh. Ingin berpetualang kepenjuru rasa tanpa batas
"Perut merupakan salah satu bagian tubuh yang paling sukar diperbaiki," kata Imam Ghazali
Sabda Rasulullah SAW " Sesungguhnya termasuk pemborosan bila kamu makan apa saja yang kamu bernafsu memakannya." (Riwayat Ibnu Majah)
Rasulullah SAW juga mengingatkan, " Wahai Sa'ad perbaikilah makananmu, niscaya kamu menjadi orang yang terkabul doanya.... Siapapun yang dagingnya tumbuh dari yang haram, maka api neraka lebih layak membakarnya." (Riwayat Ath Thabrani)
Dikesempatan lain, Beliau SAW mengingatkan "Celakalah orang orang yang terjerumus ke dua tempat!" Ketika ditanya apakah kedua tempat itu. beliau SAW menjawab, " perut dan kelamin!" Kejahatan perut setara dengan petaka akibat kelamin.
Bila kita buka lembaran sejarah, kecemerlangan otak dan perilaku para sahabat, para ulama dan orang-orang saleh terdahulu, dilandasi kuat oleh ketatnya mereka memilih makanan, hanya yang halalan toyyiban. Walhasil nama dan karya mereka melegenda. Kemasyhurannya melampaui jatah usia
Nah bila munajat kita tak kunjung dikabulkan, permasalahan datang yang semakin rumit, progres harian menjauh dari kebaikan, barangkali ada yang salah dalam makanan kita. Adakah disana barang haram? Jika demikian halnya , ada jalan menuju pintu Rahmat-Nya, Istighfar. Lalu kita mulai didik perut kita dengan hanya cinta pada yang halalan toyyiban
Rabbana taqabbal dua innaka antas sami'un alim.
Wasslamualaikum wr wb
Konsultan&Dosen KHT ATTIIN
Praktisi Bekam ABI
AGEN HALAL MART HPAI
Phone/WA 0852 9694 2156
Pin BBM 75C4B260
FB rizal abu kaysan
Tanya jawab
AYAH 305
1) Ustadz, kalau suatu yang kita makan atau minum tercampur dengan barang yang haram, bagaimana cara membersihkannya?
Jawab
Yang haram jelas, yang halal jelas, diantara keduanya disebut samar, ragu atau subhat maka lebih baik hindari karena hukumnya bisa jatuh ke haram. Bersihkan hati dan fikiran dengan perbanyak amal ibadah dan istighfar mohon ampun kepada Allah, dan lebih hati-hati. Barang haram menjadi toxid bagi tubuh maka lakukan detoxifikasi dengan bekam dan konsumsi herba yang sifatnya detox
2) Ustadz, aku mau tanya, gimana kalau kerja didunia hiburan tempat kemaksiatan, gaji yang diterima halal atau haram? terimakasih sebelumnya
Jawab
Dunia hiburan dapat menjerumuskan pada perbuatan haram hendaknya hindari dan berusaha mencari pekerjaan lainnya. Allah sesuai prasangka hambanya hendaklah berusaha mencari yang halal.
IBNU 203
Tanya:
Kalau kita dikasih orang makanan dan gak tau sumbernya halalan toyyiban atau gak gimana ust?
Jawab:
Mulai saat ini harus jelas sumbernya
Tanya:
Ane mau tanya ustad, kalo kita beli makanan dan ternyata kebanyakan dan kita sudah merasa kenyang. Lalu apa yang sebaiknya kita lakukan ustad ?
Jawab:
Kalau masih layak konsumsi berikan kepada keluarga terdekat, atau simpan dulu buat berikutnya, kalau tidak layak ya dibuang dengan mengucapkan banyak-banyak istighfar, Allah maha luas pengampunan nya
Tanya:
Sukron ustad,,
Nah, kita kan gk boleh menghina makanan kan ya ustad, nah terkadang kita bicara "makanannya gak enak atau makanannya kurang asin atau gak da rasa". Nah itu Gimana ustad?
Jawab:
Rasulullah SAW melarang kita menghina makanan. Beliau kalau tidak suka, maka hanya makan sedikit bahkan meninggalkannya, sembari memberikan alasan yang menyejukkan hati. Tidak langsung to the point
Tanya:
Kalo kita lagi belajar masak dan meminta penilaian terkait masakan yang kita buat dari orang lain itu boleh tidak ustad?
Jawab:
Sangat boleh dalam rangka belajar dan meningkatkan kualitas masakan dan taste yang sesuai lidah yang memakannya
Tanya:
Oiya, ada yang selalu mengomentari hasil masakan yang dibuat orang lain. Padahal yang membuat masakan itu tidak meminta komentar, kalo seperti itu bagaimana ustad?
Jawab:
Nasehati aja agar lebih menjaga perasaan orang lain, komentarlah jika diminta
Addinun nasihat = agama itu nasehat
Tanya:
Terus kalo adab-adab yang rasulullah saw contohkan ketika makanan sudah disajikan seperti apa ustad?
Jawab:
Kalau dihidangkan makanan adab-adannya adalah
1. Keharusan mencuci tangan sebelum makan
2. Pastikan untuk niat makan kerana Allah
3. Anjuran untuk mengambil makanan terdekat dari kita
4. Larangan makan dan minum sambil berdiri dan bersandar, serta minum 1 kali nafas
5. Larangan makan terlalu kenyang dan tidur selepas makan
6. Anjuran tidak memakan makanan yang panas dan tidak meniup makanan dan minuman
Berlaku juga makan dirumah sendiri, dan upayakan untuk makan bersama sebagai wujud kasih sayang dan perhatian bagi keluarga
Marilah kita tutup kajian hari ini dengan membaca istighfar 3 X dan
Doa Kafaratul Majelis
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment