Kajian Online Hamba الله SWT
Selasa, 9 Desember 2014
Narasumber
: Ustadzah Atieq
Rekapan Grup Nanda 121 (Peni)
Tema : Tarbiyah Ruhiyyah
Editor
: Rini Ismayanti
PENTINGNYA
TARBIYAH RUHIYYAH (PENDIDIKAN ROHANI)
Saudaraku,
Allah
Ta'ala dengan rahmat dan kasih sayangNya telah menciptakan kita sebagai manusia
dengan penuh kesempurnaan. Sempurna akal pikiran kita. Sempurna jasmani kita
bahkan sempurna ruh dan hati kita.
لقَد
خلقنا الإنسان فى أحسن تقويم
"Sungguh telah kami ciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya"
Inilah
suatu nikmat yang besar yang harus senantiasa kita ingat dan menjadi pemicu
diri ini agar pintar bersyukur pada Allah atas segala curahan nikmat dan kasih
sayangNya pada kita.
3
bekal kesempurnaan itu adalah ; akal, jasmani dan rohani.
Dari
ketiga hal diatas, banyak dari kita yang hanya sibuk dalam memperhatikan akal
dan jasmani saja. Tanpa memperhatikan kondisi rohani atau ruhiyyahnya.
Seseorang
diantara kita barangkali akan merasa bodoh jika akal pikiran tak terasah atau
tidak dipenuhi dengan gizi ilmu pengetahuan.
Atau
jasad dan badan ini akan lemah bahkan sakit jika kita tak mengkonsumsi makanan
dan gizi seimbang atau berolahraga untuk menjaga kebugaran jasmani.
Akan
tetapi, berapa banyak diantara kita yang tidak merasakan lemahnya ruhiyah
(rohani) kita, disaat kita sering menjauh dari Allah. Jauh dari garis ibadah
dan taqarrub (mendekat) kepada Allah. Padahal, bukankah hakikat kita diciptakan
semata untuk beribadah kepada Allah??!
وما خلقت
الجن والإنس إلا ليعبدون
"Dan tidaklah ku cipatakan Jin dan Manusia kecuali untuk
beribadah pada-Ku"
Ketidakseimbangan
kita dalam menjaga akal, jasmani dan rohani kita, terkadang menyebabkan
ketidakstabilan kita dalam berbagai hal. Khususnya dalam menjalani aktifitas
sehari-hari.
Bayangkan
jika ada seorang yang hanya memperhatikan ketampanan/kecantikan wajahnya saja.
Badan tegap dan penampilan yang super keren. Akan tetapi ketika semua itu tidak
dibarengi dengan kecerdasan akal atau ruhiyyah (rohani) yang baik. Maka tidak
aneh jika terdengar kabar seorang aktor/aktris yanf rupawan itu mati
mengenaskan akibat tekanan/permasalahan hidup yang mendera.
Atau
sang rupawan itu ternyata gagal dalam studinya. Karena ia tak lagi menjaga
potensi akal yang telah Allah berikan padanya.
Saudaraku,,,
Jika
jasad sakit kita merasakannya, jika kebodohan mendera, kita pun tau akan hal
itu. Tetapi banyak diantara kita tidak merasakan betapa ruhiyyah (rohani) kita
sedang bermasalah.
Karena
rohani itu tidak nampak atau bahkan tidak mudah terasa oleh lingkungan bahkan
kita sendiri.
Padahal
Allah telah menjadikan media ibadah fardhu dan nawafil (sunnah) itu sebagai
gizi yang seimbang dan terbaik bagi ruhiyyah kita.
Bukankah
shalat penguat hubungan kita pada Sang Khaliq?? Bukankah sujud-sujud kita dan
doa yang tertuang didalamnya sangat didengar Allah??
Bukankah
puasa menjadi perisai kita dari belenggu hawa nafsu?? Bukankah zakat dan
sedekah bisa mengikis sifat kikir jiwa ini?? Dimanakah lisan yang berdzikir
mengingatNya disaat lapang, agar ia dekat disaat kesempitan hidup menimpa??
Dan
kunci dari kebahagiaan dan keberuntungan itu ada pada kecemerlangan kita dalam
menjaga dan memupuk rohani kita bersama Taqwa kepada Allah.
قد أفلح
من زكاها• وقد خاب من دساها
"sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu•
Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya" Asy Syams 9-10
Abi
Ikrimah
TANYA
JAWAB
Q
: Mo tanya, bisakah kita mentarbiyah diri sendiri mis. dengerin ceramah/
baca-baca tanpa ikutan suatu kelompok tertentu?
A
: Tarbiyah atau mendidik diri sndiri juga penting dalam Islam. Seperti mendidik
agar mnjadii pribadi jujur dlm keramaian atau kesendirian. Ramah tidak kikir
dll
Ttapi
pada tabiatnya manusia adalah insan yang lemah jika ia sndiri saja. Tapi dia
akan mnguat dikala berjamaah. Pentingya membina diri berjamaah sama pntingnya
dngn mmbina diri sndiri. Mendngarkan ceramah atau baca adalah baik, tapi ada
kalanya semua yang kita punya itu harus didiskusikan dengan pembimbing seperti
guru/ustadz/ustadzah dll
Q
: Lebih diutamakan tarbiyah seperti apa yang plg efektif? Syukron sbelumnya
A
: Tarbiyah yang utama adalah yang konferehensif, menyeluruh. Tidak hanya
mendidik rohani kita, tapi juga pemikiran dan jasmani kita nandaku. Tarbiyah yang
mngenalkan arti ukhuwwah imaniyyah. Tarbiyah yang mngenalkan kita pada Allah
dan RasulNya
Q
: Ustadz. Iman stiap manusia itu kan terkadang naik-turun. Bagaimana agar antara
akal, jasmani & rohani tetap seimbang dlm stiap kondisi??
A
: Nanda, jagalah dan tingkatkan keimanan dngn mengerjakan amal shaleh. Hindari
dosa dan maksiat agar iman kita tidak turun
Q
: Khoir ustd, tapi kdengan pernah ikut
jamaah dr diskusi lama-lama jadi ghibah,
pengen menjalin ukhuwah jadi ragu juga, gimana ustd solusinya? Satu lagi, ada yang
dzikir sambil mmejamkan mata trus geleng-geleng kepala, seperti itu bgmn ustd,
bole tidak?
A
: Nanda, ambilah yang terbaik dari yang baik nanda. Nasehati jika ada sahabat yang
terjerumus dlm ghibah. Rasulullah tidak prnah brdzikir dengan gerakan gerakan
tertentu nanda
Q
: Ustdzh. Kadang ketika berada dalam jama'ah (entah perasaanku aja atau bukan),
silaturahmi hanya terjalin sampai di kajian/forum aja. Setelahnya enggak
terjalin baik. Bagaimana Ustd? Dan gimana kalau ada yang menjalankan ritual
diluar dari sunnah Rasul karena sudah menjadi tradisi? Dan cara kasih tau yang
baiknya gmn?
A
: Nanda, yang harus mnjadi pelopor silaturahminya. Contohkan pada sahabat bgmn
indahnya bersilaturahmi dan mnjalin prsaudaraan. Jika tradisi itu brtolak
belakang dngn syariat atau sunnah Rasul maka tidak boleh. Caranya dngn
dinasehati, sharing ilmu dngn cara baik baik
Q
: Ust, bole kah kita berniaga dengan Allah u mdapatkan dunia, mis. sodaqoh agar
lulus ujian?
A
: Boleh anada, tapi pastikan klo itu semua semata karena cinta Pada Allah
Q
: Ketika sharing ilmu & nasihat kita malah dicemooh, cukup kita diem aja?
Jujur, Kalo secara lisan aku enggak begitu bisa ngomong, jadi bisanya tulisan.
A
: Lakukan yang bisa nanda lakukan
Q
: Bagaimana cara kita mngenalkan tarbiyah pada seseorang yang belum pernah
ter-tarbiyah? Dan dia sudah ckup dewasa, jadi ada rasa malu tuk ikut tarbiyah.
A
: Nanda yanti, ajaklah sesekali agar dekat dngn quran dan kajian kajiannya dan
doakan moga Allah berikan keistiqomahan
Q
: Dia lbh memilih menjaga prsaan nya yang malu kpadaa mnusia ( karena belum pernah
dilihat ikut kajian/tilawah) dibnding malu nya kpadaa Allah swt. Dakwah kpada
keluarga yang pling berat ya ustd?
A
: Yup betul, sngat berat
Q
: Jika lisan sudh tak didengar, perbuatan kita tak ditirukan, apakah hanya dengan
doa dakwah yang bisa kita lakukan tuk mmhon agar dia diberikan hidayah oleh
Allah?
A
: Yup bisa dengn doa nanda. Karena smua di tangan Allah
Kita akhiri kajian hari ini dengan lafadz Hamdallah dan do'a
kifaratul majelis.
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asayahadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika.
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asayahadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika.
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan
memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan
diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaykum warahmatullah..
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT



0 komentar:
Post a Comment