Home » , , » SEBANYAK PINTU-PINTU SURGA

SEBANYAK PINTU-PINTU SURGA

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Friday, December 12, 2014

Kajian Online Hamba الله SWT

Jum’at, 12 Desember 2014
Narasumber : Ustadz Umar Hidayat, M.Ag.
Rekapan Grup Nanda 121-122 (Baita)
Tema : Kajian Islam
Editor : Rini Ismayanti

SEBANYAK PINTU-PINTU SURGA

 Assalamu'alaikum wr wb

Nanda Sholihat Perindu Surga; apakah sudah siap kajian?
kajian sore ini berbincang "Sebanyak Pintu-pintu Surga" ada 8 bagian yang saya share...mudah-mudahan bersabar dan bisa dipahami dan dipahamkan...
baik saya mulai ya... Nanda Sholihat Perindu Surga

Kalau sekiranya salah seorang bidadari surga datang ke dunia, pasti ia akan menyinari langit dan bumi dan memenuhi antara langit dan bumi dengan aroma yang harum semerbak. Bahkan, sungguh tutup kepala salah seorang wanita surga itu lebih baik dari pada dunia dan isinya. (HR. Bukhari) Mereka dilayani oleh wildanun mukholladun; dengan membawa gelas, cerek dan sloki berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir (Al-Waqi’ah: 17-18).


Kita tidak sekedar menakjubi surga, tapi merindukan menempatinya. “Sulit”. “Tidak mudah”. Begitulah bayangan saya tentang masuk surga. Apalagi jarak yang masih sedemikian jauh, entah kapan mengalaminya. Masuk surga adalah harapan dan impian setiap muslim. Bagaimanapun kondisi kemuslimannya. Lagi-lagi ketika membayangkan masuk surga, terbayanglah betapa berat sayaarat yang harus terpenuhi. Ini sering terjadi karena kita sendiri terbebani oleh bayangan dalam benak dan pikiran kita. Sayangnya bayangan itu justru bayangan yang berat-berat, bukan bayangan yang ringan-ringan atau memudahkan. Bahkan jika pun kita susah membayangkan, itu sudah menjadi penderitaan tersendiri.

Saya jadi mendapatkan pelajaran yang baik tentang bayangan itu. Coba sekarang kita ganti menjadi bayangan yang “ringan dan mudah”. Atau malahan tidak usah sama sekali dibayangkan kalau pada akhirnya memberatkan. Sekarang kita jalani saja dengan apa yang kita mampu dan terus menerus kita lakukan. Menikmati garis tawakal. Tentang surga kita hanya tahu perkara ghoib ini dari Sabda Nabi atau firmanNya. Bahkan surga itu hak prerogative Allah Swt. Tugas kita meniti jalan ikhtiar dan mendoa kepadaNya. “Ya Allah ijinkan kami memasuki surgaMu.” Mari menggenapkan ikhtiar dengan amal kita.

Seperti Rasulullah mengisahkan. Anas Ibn Malik menceritakan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Al-Nasa’i, perihal orang yang disebut-sebut sebagai penghuni surga. Diceritakan oleh Anas, “Suatu hari kami bersama para sahabat yang lain duduk dalam satu majlis bersama Rosululloh SAW. Di tengah-tengah memberi wejangan beliau berkata, “Sebentar lagi akan lewat di hadapan kalian seorang lelaki penghuni surga”. Para Shahabat ra. pun saling bertatapan, di sana ada Abu Bakar Ash Shiddiq ra., Utsman bin Affan ra., Umar bin Khattab ra., dan beberapa Shahabat lainnya. Tak lama berselang, tiba-tiba muncul seorang lelaki anshar dengan janggut masih basah oleh air wudlu. Ia berjalan dengan tangan kiri menjinjing sandal”.

Keesokan harinya dalam kesempatan yang sama, Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wa sallam kembali berkata begitu, “Akan datang seorang lelaki penghuni surga”. Tak lama kemudian lelaki itu kembali muncul. Dalam kesempatan yang lain, untuk ketiga kalinya Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wa sallam mengatakan hal yang sama.

Demi menghapus rasa penasaran, sahabat Abdullah Ibn Amr Ibn Al-Ash mencoba membuntuti lelaki anshar yang disebut-sebut Rosululloh sebagai penghuni surga. Abdullah Ibnu Amr berhenti sejenak sambil berpikir mencari alasan yang tepat untuk dapat menyelidiki orang itu. Setelah menemukan alasan yang tepat, ia menghentikan langkah lelaki itu dan berkata, “Wahai kawan, dapatkah kamu memberi pertolongan? aku bertengkar dengan ayahku dan berjanji tidak akan menemuinya selama tiga hari. Maukah kamu memberi tumpangan selama tiga hari itu?”, pinta Abdullah Ibn Amr. Setelah diperbolehkan, Abdullah Ibn Amr mengikuti lelaki itu menuju rumahnya dan bermalam di rumah itu selama 3 hari.

Tujuan Abdullah Ibn Amr bermalam tidak lain agar ia dapat melihat apa gerangan ibadah yang dilakukan orang itu hingga Rosululloh menyebutnya sebagai penghuni surga. Sampai dengan malam ketiga, Abdullah Ibnu Amr tak melihat sesuatu yang istimewa dari lelaki itu dalam ibadahnya, sampai ia hampir saja meremehkan amalan ibadah lelaki itu.

Akhirnya Abdullah Ibn Amr berterus terang kepadanya, “Hai hamba Alloh, sebenarnya aku tidak sedang bertengkar dengan ayahku dan juga tidak sedang bermusuhan. Aku hanya ingin membuktikan apa yang telah dikatakan Rosululloh tentang dirimu. Beliau katakan dalam sebuah majlis sampai 3 kali, “Akan datang seorang di antara kalian lelaki sebagai penghuni surga”. Aku ingin tahu apa amalan yang membuatmu demikian dan aku ingin menirukan agar bisa mencapai kedudukan seperti dirimu”.

Orang itu berkata, “Yang aku amalkan setiap hari tak lebih dari apa yang kau saksikan”. Saat Abdullah Ibn Amr hendak berpamitan pulang, orang itu kembali berkata, “Demi Alloh, amalku tidak lebih dari yang kau lihat, hanya saja aku tak pernah menyimpan niat buruk terhadap sesama muslim (juga yang lain). Aku juga tak pernah ada rasa dengki kepada mereka yang mendapat anugerah dan kebaikan dari Alloh”.

Mendengar pernyataan itu, Abdullah Ibn Amr membalas, “Begitu bersihnya hatimu dari prasangka buruk dan perasaan dengki kepada orang lain. Inilah nampaknya yang membuatmu berada di tempat yang mulia itu. Sesuatu yang tak dapat aku lakukan”. Hati yang bersih dari prasangka buruk dan perasaan dengki kepada sesama hamba Alloh, terlihat sederhana. Tapi justru itulah yang sebenarnya paling sulit dilakukan.

Barangkali kita mampu Qiyamullail, sujud, rukuk di hadapanNya, tapi amat sulit menghilangkan kedengkian kepada orang lain. ”Inilah justru yang tidak dapat kita lakukan”, demikian kata Abdullah Ibn Amr Ibn Al-Ash. 
😇amal lain surga. Memaafkan itu sikap yang sangat sering ditunjukan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Dalam sebuah perkampungan Yahudi, Khaibar, Zainab binti al-Harits, istri Salam bin Misayakam, salah seorang pemimpin Yahudi berhasil memperoleh hadiah karena dapat membubuhkan racun pada paha kambing yang disajikan kepada Rasulullah SAW yang beliau makan bersama Bisayar bin Bara bin Marur. 

Bisayar sempat menelan daging beracun itu, tetapi Rasulullah SAW baru sampai mengunyahnya, lalu dimuntahkannya kembali sambil berkata, "Daging ini memberitakan kepadaku bahwa dia beracun." Beberapa hari kemudian Bisayar meninggal dunia. Rasulullah SAW memanggil wanita Yahudi tersebut dan bertanya, "Mengapa engkau sampai hati melakukan hal itu." 

Wanita itu menjawab, "Sungguh kaum ku tidak ingin membunuhmu, sekiranya engkau seorang raja tentu akan mati karena racun itu dan kami akan merasa senang, tetapi jika engkau seorang nabi, tentu akan diberitahu oleh Allah bahwa daging itu mengandung racun, dan ternyata engkau memang seorang Nabi." Kemudian Rasulullah memaafkan wanita itu.

Begitupun kisah Bilal bin Rabbah. Dalam riwayat Imam Bukhari, “Rasulullah berkata kepada Bilal, “Ceritakanlah kepadaku amal apa yang amat engkau harapkan dalam Islam, sebab aku mendengar suara kedua sandalmu di surga?” Bilal menjawab; “Tidak ada amal ibadah yang paling kuharapkan selain setiap aku berwudhu baik siang atau malam aku selalu shalat setelahnya sebanyak yang aku suka.”
 bersabar menunggu Nanda Sholihat membaca
katakan lanjut.......bila usai

Serasa tidak aneh. Mungkin bathin kita justru protes “Pantas saja itu kan para Sahabat Nabi? Lha kita ini apa?” Baiklah. Masih ingat kisah seorang Wanita yang sudah bertahun-tahun dikubur namun jasad dan wajahnya tampak seperti baru dikuburkan. Bahkan dengan senyuman manis lagi sangat berseri wajahnya. Apa sesungguhnya gerangan yang terjadi.

Ketika ditanyakan kepada ibundanya, “apa yang telah dilakukannya selama hidup di dunia, sehingga mendapatkan kemulian tersebut”. Amal istimewa selama hidupnya adalah tilawah Qur’an setiap habis sholat meskipun hanya sebentar.

Ada juga cerita seorang akhwat (muslimah), yang terkena bencana Tsunami di Aceh saat sedang mengisi dauroh di sebuah kampus ternama di Aceh. Jasadnya tidak rusak, bahkan pakaiannya masih utuh tanpa ada yang robek. Padahal, masayaa Allah kebanyakan orang yang meninggal di lokasi yang sama dengannya mengalami luka-luka yang mengerikan. Ibu ini adalah seseorang yang senantiasa menjaga auratnya semenjak berusia baligh sampai dia meninggal dunia.

Masih cerita nyata dari Aceh, saat proses pencarian korban tsunami. Relawan-relawan yang setiap hari tugasnya berhadapan dengan mayat-mayat yang setengah membusuk, hancur dan bau dikarenan lama terendam di air dan tertimpa reruntuhan bangunan, suatu hari mencium bau yang sangat wangi. Mereka penasaran darimana sumber bau wangi itu diantara bau busuk dari mayat-mayat yang lain. Bau wangi ini terasa sangat istimewa, ibarat pengharum ruangan yang menyejukkan dan harum melegakan. Seakan-akan jadi penghibur bagi mereka yang bertemankan dengan bau-bau mayat bergelimpangan yang menusuk hidung.

Setelah lama mencari, akhirnya menemukan sumber bau yang istimewa itu, ternyata dari salah seorang korban tsunami. Subhanallah, mayat ini amat istimewa, selain mengeluarkan bau yang wangi, jasadnya tidak rusak sedikitpun. Bahkan wajahnya dihiasi dengan senyuman kebahagiaan. Bak senyuman surgawi. Karena istimewanya mayat ini, para relawan memutuskan untuk tidak menguburkan jenazahnya di kuburan massal seperti mayat-mayat yang lain.

Dicarilah identitas korban dengan mengumumkan penemuan jenazah tersebut kepada masayaarakat. Tidak lama kemudian, ada anggota keluarga yang mengenali jenazah tersebut dan membawa pulang jenazahnya untuk dikuburkan secara layak.

Namun, tetap saja membuat relawan-relawan itu penasaran dan bertanya, “apa yang telah dilakukan Sang jenazah selama hidup didunia?” Salah seorang anggota keluarganya menjelaskan, Ia adalah seorang hafidzah yang istiqomah menjaga hafalannya. Memuraja’ah hafalannya setiap hari.

Subhanallah. Menakjubkan.

Bayangkan yang ringan dan mudah atau teruslah mengerjakan kesholihan. Amal istimewa adalah jalan yang memudahkan menuju surgaNya. Mungkin amal itu sepele dalam pandangan mata kita, tapi mulia dihadapanNya. Mungkin ringan dalam rasa dan pikiran kita, tetapi berat timbangan dihadapanNya. Sedang kemalasan dan ketaksungguhan itulah hijab yang meruntuhkan konsistensi amal kita.

Nabi kita yang mulia bersabda dalam beberapa hadis. Sungguh, kontinu dan membiasakan diri dengan suatu amalan itu paling dicintai Alloh SWT,  meskipun hanya sedikit (Dari Ummul Mukminin Aisayaah ra. Dan HR Muslim: 783).

Sesungguhnya surga itu memiliki banyak pintu, dan setiap orang akan memasuki pintu-pintu tersebut sesuai amal terbaiknya selama hidup, sesuai kemampuan (HR Muslim: 782) dan konsistensinya. Kemuliaan mereka terlihat dari konsistennya mereka menjaga amalnya. Meskipun sederhana, tapi tidak banyak orang yang konsisten dan mampu melaksanakannya. Merekalah orang-orang pilihan yang memiliki keunggulan dibandingkan yang lain.

Imam an-Nawawi-rohimahulloh- mengatakan, “Sesungguhnya amal sedikit tapi kontinu lebih baik dari pada amal banyak namun terputus karena dengan kontinunya amal sedikit akan melanggengkan ketaatan, dzikir, muroqobah (merasa diawasi Alloh SWT, niat, ikhlas, dan mengharap kepada Sang Pencipta. Dan buah dari amalan sedikit tetapi kontinu berlipat-lipat lebih banyak daripada amal banyak namun terputus, (Sayaarah Shohih Muslim 6/71).

Beberapa hadis dan ayat Al-Qur’an menunjukkan banyak amal yang dapat mengantarkan kita ke surgaNya. Umar bin Khaththab r.a berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada seseorang dari kami yang berwudhu, lalu ia menyempurnakan wudhunya, kemudian ia membaca: 'Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah (yang disembah dengan sebenarnya kecuali Allah SWT, dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba Allah SWT dan rasul-Nya, kecuali dibukakan pintu-pintu surga yang delapan, ia bisa masuk dari pintu yang dikehendakinya." (HR. Muslim).

Dari Abu Hurariroh Ra ia berkata Rasulullah SAW telah bersabda: Barangsiapa yang menafqahi suami isteri di jalan Allah dari hartanya, ia akan dipanggil dari pintu-pintu surga, dan bagi surga ada delapan pintu, barangsiapa yang termasuk golongan ahli sholat ia akan dipanggil dari pintu sholat, dan barngsiapa yang termasuk ahli shodaqoh ia akan dipanggil dari pintu shodaqoh dan barangsiapa yang termasuk ahli jihad ia akan dipanggil dari pintu jihad dan barangsiapa yang termasuk ahli shaum ia akan dipanggil dari pintu shaum (Muttafaq Alaih). dikatakan oleh Abu Bakar Ash-Shidiq Ra. Kepada Rasulullah SAW : Tidak masalah bagi seseorang dari pintu mana dia dipanggil, tetapi adakah orang yang dipanggil oleh semua pintu itu, wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Ia, Dan aku berharap engkau termasuk diantara mereka (Muttafaq Alaih) (lihat Nihayatul Bidayah Wan Nihayah karangan Ibnu Katsit jilid II halaman 214)

Banyak sebab yang menjadikan seseorang mudah masuk surga: Taqwa (Qs. 68:34), beriman dan beramal yang ikhlas karena Allah (Qs. 2:25), orang yang taat meninggalkan maksiat (HR. Bukhari) dan konsiten dalam ketaatan (Qs 46:13-14), orang yang taubat dan mohon ampun kepada Allah (Qs. 3:133-136), hijrah dari yang buru ke yang baik (Qs.9:20-22).

Bersebab khusayau dalam sholatnya mudah masuk surgaNya (Qs.23:1-11). Bersebab menuntut ilmu sayaar’i (HR. Muslim).

Bersebab selalu berwudhlu dengan sempurna (HR. Muslim). Bersebab selalu sholat nafilah atau sholat sunah rawatib (HR. Muslim). Bersebab membangun masjid (HR. Bukhari Muslim).

Bersebab menyantuni anak yatim (HR. Muslim). Bersebab menyebarkan salam dan member makan pada fakir dan miskin (HR. Tirmidzi).

Bersebab seseorang memiliki perangai yang baik, tawadhu’ dan lembut memudahkannya masuk surga (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban).

Bersebab menginfakkan sepasang hartanya (emas, perak dan lain-lain) di jalan Allah, maka dia akan dipanggil dari pintu-pintu Surga, diriwayatkan Abu Hurairah. Bersebab “Orang-orang yang lemah dan diremehkan. Andaikan orang ini bersumpah atas nama Allah (berdoa), pasti Allah kabulkan”  mereka masuk surge. (HR. Bukhari dan Muslim). “Miftah al-jannah hub al-masakin (Kunci surga adalah mencintai orang-orang miskin).” (Ats-Tsa’labi, Tafsir ats-Tsa’labi, IV/184).

Bersebab mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah dengan penuh keikhlasan, maka dia akan masuk surga.“ (HR. Imam Ahmad dengan sanad yang shahih).

Atau Rasulullah S.A.W bersabda “Adapun 3 orang yang pertama kali masuk surga adalah sayaahid, seorang hamba yang tidak disibukkan oleh dunia dan taat kepada Rabbnya dan orang fakir yang memiliki tanggungan namun ia menjaga diri dari meminta minta (HR. Ahmad).

Mata air surga ada yang bernama Salsabil yang akan diberikan kepada orang-orang yang mendekatkan diri kepada Allah (Muqorrobin) sedang para abror (orang-orang yang berbuat baik) maka Allah memberi mereka air yang diberi campuran kafur (air dingin yang aromanya wangi) dan zanzabil/jahe (air hangat yang juga
beraroma segar) ( Al Insan: 5 dan 17)

Pintu-pintunya Di dalam surga terdapat delapan pintu diantaranya adalah pintu Ar-Rayyan yang diperuntukan bagi orang yang
shaum (puasa). Seorang wanita yang rajin shalat 5 waktu dan shaum, lalu meninggal sedang suaminya ridha maka ia akan dipersilakan untuk masuk surga dari pintu manapun yang ia sukai. Pintu-pintu surga akan senantiasa terbuka orang yang shalat akan masuk pintu shalat, yang berjihad akan dipanggil dari pintu jihad, dan yang bersadaqah akan masuk dari pintu
shadaqah (HR. Bukahri Muslim) .

Luas dan lebar pintu surga seperti jarak pengendara tercepat selama tiga hari, jarak antara satu pintu dengan pintu lainnya seperti Makkah dan Bushra (Mutafaqun Alaih) Derajat Surga Rasulullah S.A.W bersabda,”Sesungguhnya disurga terdapat 100 tingkatan yang disediakan Allah bagi yang berjihad di jalan-Nya. Jarak antara satu tingkat dengan tingkatan yang lainnya seperti jarak antara langit dan bumi. Maka jika kalian minta kepada Allah mintalah Surga Firdaus ” (HR. Bukahri).

Yang Terakhir kali Masuk Surga Hamba yang terakhir kali masuk surga adalah orang yang melintasi titian, terkadang jalan dan terkdang memrangkak dan terkadang dilalap api hingga hangus. Allah memerintahkannya untuk masuk surga, namun ia melihat seakan surga telah penuh sesak. Allah berkata kepadanya bahwa ia akan diberi kenikmatan sepuluh kali dunia dan isinya hingga ia merasa dipermainkan Allah. Namun Allah berfirman: Itulah derajat penghuni surga yang paling rendah kelasnya (sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim). 

Sebanyak pintu-pintu surga. Ada yang lebih menghentakan jiwa. Allah telah memberikan kesempatan kepada setiap kita sama, meski kemampuan kita berbeda. Dua puluh empat jam waktu kita dalam sehari, begitu banyak ibadah yang bisa menjadi amalan unggulan kita. Dan Allah mencintai amal yang kita lakukan secara konsisten meskipun sedikit. Milikilah amalan istimewa yang hanya dirimu dan Allah saja mengetahuinya. Lakukanlah dengan Ikhlas dan istiqomah. Dan Allah tidak akan pernah mengabaikan amal kita. Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal sholeh, tentulah Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amal(nya) dengan baik.

Mereka itulah orang-orang yang mendapatkan surga 'Adn, sungai-sungai mengalir di bawahnya, dalam surga itu mereka diberi perhiasan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan tebal dan mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah, itulah pahala yang sebaik-baiknya dan tempat istirahat yang indah.(al-Kahfi : 30-31).

Orang yang imannya kuat tidak mudah putus asa, galau, atau bête,  dan berani menghadapi tantangan untuk mendapatkan ridlo dan surgaNya, bukan lantaran ia memiliki percaya diri yang tinggi; tetapi lantaran keyakinan yang sangat kuat bahwa tiada daya dan upaya selain dari Allah Swt. Mereka yakin Allah akan menolongnya sehingga mereka tak gentar sedikitpun menghadapi kesulitan. Semoga Allah mempertemukan kita di surgaNya.

TANYA JAWAB
Pertanyaan :
1. Ustad, menolak keputusan orang yang lebih tua karena keputusan.. itu melanggar aturan Allah. Bagaimana cara menyampaikannya ustad? Takut menyakiti & menyinggung perasaannya apalagi kami lebih muda
2. Subhanallah. Meraih surga itu gampang sebenernya ya. Ustd, Bushra (Mutafaqun Alaih) itu apa? Ustd, katanya setiap manusia sebelum masuk surga akan masuk neraka dulu untuk dicuci dosa-dosa sebelumnya. Apakah itu bener? Cukupkah dengan istiqomah dijalan-Nya dan bertaubat langsung masuk surga?
3. Ustd. Gimana untuk jadi Muslim yang memahami Islam, menjalankan perintah-Nya, sunnah & mencintai Allah Swt. Namun terhindar dari munafik?
4. Ustd, aku pernah baca 12 ciri-ciri wanita yang dimuliakan oleh Allah, ternyata keliatannya mudah yaa Ustd. Jadi istri & ibu salehah udh banyak pahala. Salah satunya wanita yang jaga puasa ramadhan, jaga kemaluan, dan menjaga amanah suami akan dibukakan pintu surga dari manapun.
Kenapa sebenernya untuk wanita itu mudah untuk masuk surga tapi penghuni neraka paling banyak perempuan juga yaa Ustd?
5. Ustd. Aku pernah baca 'Biarlah Ibadahmu menjadi Rahasiamu sebagaimana kamu merasiakan Dosa"mu'. Nah misalny kita mau mengajak orang lain untuk menjalankan ibadah bersama lewat sosmed misalny, apakah termasuk ke sifat Riya dalam ibadah?? Jadii suka enggan ngajak  orang karena klo kita ngajak baik malah di bilang Riya.
6.  Seperti dkatakan  sebelumnya penghuni neraka kan kbnyakan wanita. Dan karena wanita yang tidak bisa menjaga lisannya seperti halnya. Ghibah atau gosip. Klo semisalnya kita membicarakan seseorang hanya dalam hati termasuk dosa ga ustadz?? Cntoh : ketika mlihat  orang lain cara berpakaiannya kurang sopan. Lalu dalam hati bicara 'ya ampun tuh  orang bajuny'. Gmna ustadz??
7. Berarti untuk menghindari dengki yang termasuk penyakit hati itu salah satunya adalah tawadu' yaa Ustd?
8. Ustadz,,kalo kita masuk syurga itu semata mata karena ridho Allah y?adakah sumber yang mendukung pernyataan tersebut?
9. Ustad, di dunia kita akan diuji untuk mendapatkan rahmatNya, bagaimana mbedakan itu ujian ato azab Allah ya..??
10. Klo mendengarkan  orang yang mengghibah bagaimana cara kita memotong pembicaraan mreka ustadz??

Jawaban :
1.  joko sembung punya ade......ngga nyambung de tapi ngga papa. EsTeWe
 Jika ingin tidak mau menyakiti ya jangan menyakiti mba.. Sampaikan dengan bahasa yang paling baik. seolah pakai bahasa komfirmasi. Jadi tidak kentara sdengan mengoreksi or membetulkan.
Misal: menurut ibu....kalo begini....benar ngga....
or menggunakan pertanyaan: bu klo ada  orang seperti ini.....menurut ibu gmn?

2. Iya mba Insyaa Allah Allah melihat proses usaha kita bukan hasilnya, karena masing-masing  kita berbeda kemampuannya.
Muafaqun alaihi = hadis yang diriwayatkan oleh imam bukhari dan imam muslim. biasanya status hadisnya shohih.
Lalu tentang surga n neraka ; itu perkara ghoib tak satu pun yang tahu kecuali Allah n rasulNya. n kita hanya bs tahu dari al quran dan hadis. dalam hal surga n neraka kita tidak bs spekulasi..... entar salah malah. Menurut sebagian ulama yang mensayaarah/ menjelaskan isi hadis ; Iya mba. siapa pun yang berdosa akan dihisab n dicuci (diloundry) di neraka smp habis dosanya br masuk surga. tapi....tapi......sekali lagi tapi...jika Allah berkehendak lain, kita nda bisa berbuat apa-apa sebagai makhluk. Selamat ber istiqomah.

3. Ya hindari diri dari sifat-sifat orang munafiq. kukuhkan diri menjadi muslim sejati

4. Ternyata suka mbantakin kata ya bener mudah ke surga mudah pula ke neraka. begitulah cara Allah mentarbiyah kita. tinggal mau pilih yang mana.....

5. Kembali pada niatnya mba. dan menjaga niat agar tetap karena allah saat mengajak  orang lain.. Rasa takut biasanya akan menghalangi kita beramal, bahkan kita jadi  orang yang tidak bisa berbuat banyak untuk beramal.

6-7. Membatin seseorang / ngrasani (bhs jawa) juga berdosa. Sebaiknya mendoakan. Lalu ketika menasehati / memberi teguran/ masukan pakailah bahasa yang terbaik.
Untuk menghindari dengki, ya jangan mendengki.

8. Abu Hurairah meriwayatkan, bahwa Rosulullah SAW bersabda : “Tidak ada amal soleh seseorang dari kalian yang bisa menyebabkan masuk surga”. Para sahabat bertanya : “Dan engkau juga tidak bisa, ya Rosulullah?”. Beliau menjawab : “Aku juga tidak bisa, kecuali bila Allah melimpahkan anugerah dan rahmatNya”.
Abdurrahman bin Auf mendapat hadits Aisayaah r.a. istri Nabi SAW, berkata : Rosulullah SAW pernah bersabda : Istiqomah kalian, bertaqarublah kalian dan gembirakan kalian, sesungguhnya tidak ada amal seorang pun yang bisa menyebabkan masuk surga”. Para sahabat bertanya : “Termasuk engkau juga tidak bisa ya Rosulullah?”. Beliau menjawab : “Aku juga tidak bisa, kecuali bila Allah melimpahkan rahmatNya. Karena itu beramallah kalian, sesungguhnya amal yang paliang disukai Allah adalah yang langgeng meskipun sedikit”.

9. Musibah atau bencana yang menimpa orang yang beriman yang tidak lalai dari keimanannya, sifatnya adalah ujian dan cobaan. Allah ingin melihat bukti keimanan dan kesabaran kita. Jika kita bisa menyikapi dengan benar, dan mengembalikan semuanya kepada Allah, maka Allah akan memberikan pertolongan dan rahmat sesudah musibah atau bencana tersebut.
Sebaliknya bagi orang-orang yang bergelimang dosa dan kemaksiatan,  bencana atau musibah yang menimpa, itu adalah siksa atau azab dari Allah atas dosa-dosa mereka. Apabila ada orang yang hidupnya bergelimang  kejahatan dan kemaksiatan, tetapi lolos dari bencana/musibah, maka Allah sedang menyiapkan bencana yang lebih dahsayaat untuknya, atau bisa jadi ini merupakan siksa atau azab yang ditangguhkan, yang kelak di akhirat-lah balasan atas segala dosa dan kejahatan serta maksiat yang dilakukannya.
Sebenarnya yang terpenting bukan musibahnya, tetapi apa alasan Allah menimpakan musibah itu kepada kita. Untuk di ingat, jika musibah itu terjadi, disebabkan dosa-dosa kita, maka segera-lah bertobat kepada Allah. Kalau musibah yang terjadi karena ujian keimanan kita, maka kuatkan iman dan berpegang teguhlah kepada Allah. 
Siapa saja berbuat kebaikan, maka manfaatnya akan kembali kepadanya. Sedangkan siapa saja berbuat kejahatan, maka bencananya juga akan kembali kepada dirinya sendiri. Bisa dibalas didunia atau di akhirat.
Perhatikan firman Allah SWT berikut ini : ”Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan dibalas melainkan sebanding dengan kejahatan itu. Dan barangsiapa mengerjakan amal yang saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezki di dalamnya tanpa hisab”. (QS. Al Mukmin [40] : 40).
Perhatikan juga dengan seksama firman Allah SWT berikut ini :  “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.” (QS. An Nissa [4] : 79)

Ibnu Katsir mengatakan bahwa makna “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah” adalah dari karunia dan kasih sayang Allah SWT. Sedangkan makna “dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.” Berarti dari dirimu sendiri dan dari perbuatanmu sendiri.
"Dan tidaklah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, dan mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran?" - [QS. At Taubah:126]

10. Jika berani ingatkan langsung
Jika tidak samperin dia ajak pembicaraan yang lain..
Jika tidak kasih isayaarat
Jika tidak doakan ia

Kita akhiri kajian hari ini dengan lafadz Hamdallah dan do'a kifaratul majelis.
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asayahadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika.
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”


Wassalamu'alaykum warahmatullah..

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!