Kajian
Online WA Hamba اللهTa'ala
Hari tanggal : Jum'at, 5 Desember 2014
Narasumber : Ustadz Atieq
Materi : Tarbiyyah Ruhiyyah (Pendidikan Rohani)
Admin Nanda : Wanda Vexiaa & Nadiya Nawaf
Notulen : Meydilah Cahyawati
Editor : Ira Wahyudiyanti
Assalamualaikum Nanda shalilah yang dicintai Allah ..
Bagaimana kabar semua hari ini??
Semoga termasuk yang mendapatkan curahan berkah hari Jumat ya Alhamdulillah
Baarakallah fiikunna Jamii'an
Mari kita luruskan niat hanya karena Allah semata dan berharap smoga
ilmunya mendapatkan berkah dan manfaat dunia akhirat. Aamiin
Bismillah
Pentingnya Tarbiyah Ruhiyyah (Pendidikan Rohani)
Saudaraku,
Allah Ta'ala dengan rahmat dan kasih sayangNya telah menciptakan kita
sebagai manusia dengan penuh kesempurnaan. Sempurna akal pikiran kita. Sempurna
jasmani kita bahkan sempurna ruh dan hati kita.
لقَد خلقنا الإنسان فى أحسن تقويم
"Sungguh telah kami ciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya"
Inilah suatu nikmat yang besar yang harus senantiasa kita ingat dan menjadi
pemicu diri ini agar pintar bersyukur pada Allah atas segala curahan nikmat dan
kasih sayangNya pada kita.
Tiga bekal kesempurnaan itu adalah ; akal, jasmani dan rohani.
Dari ketiga hal diatas, banyak dari kita yang hanya sibuk dalam
memperhatikan akal dan jasmani saja. Tanpa memperhatikan kondisi rohani atau
ruhiyyahnya.
Seseorang diantara kita barangkali akan merasa bodoh jika akal pikiran tak
terasah atau tidak dipenuhi dengan gizi ilmu pengetahuan. Atau jasad dan badan
ini akan lemah bahkan sakit jika kita tak mengkonsumsi makanan dan gizi
seimbang atau berolahraga untuk menjaga kebugaran jasmani.
Akan tetapi, berapa banyak diantara kita yang tidak merasakan lemahnya
ruhiyah (rohani) kita, disaat kita sering menjauh dari Allah. Jauh dari garis
ibadah dan taqarrub (mendekat) kepada Allah. Padahal, bukankah hakikat kita
diciptakan semata untuk beribadah kepada Allah?!
وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون
"Dan tidaklah ku cipatakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah
pada-Ku"
Ketidakseimbangan kita dalam menjaga akal, jasmani dan rohani kita,
terkadang menyebabkan ketidakstabilan kita dalam berbagai hal. Khususnya dalam
menjalani aktifitas sehari-hari.
Bayangkan jika ada seorang yang hanya memperhatikan ketampanan/kecantikan
wajahnya saja. Badan tegap dan penampilan yang super keren. Akan tetapi ketika
semua itu tidak dibarengi dengan kecerdasan akal atau ruhiyyah (rohani) yang
baik. Maka tidak aneh jika terdengar kabar seorang aktor/aktris yang rupawan
itu mati mengenaskan akibat tekanan/permasalahan hidup yang mendera.
Atau sang rupawan itu ternyata gagal dalam studinya. Karena ia tak lagi
menjaga potensi akal yang telah Allah berikan padanya.
Saudaraku,,,
Jika jasad sakit kita merasakannya, jika kebodohan mendera, kita pun tau
akan hal itu. Tetapi banyak diantara kita tidak merasakan betapa ruhiyyah
(rohani) kita sedang bermasalah. Karena
rohani itu tidak nampak atau bahkan tidak mudah terasa oleh lingkungan bahkan
kita sendiri. Padahal Allah telah menjadikan media ibadah fardhu dan nawafil
(sunnah) itu sebagai gizi yang seimbang dan terbaik bagi ruhiyyah kita.
Bukankah shalat penguat hubungan kita pada Sang Khaliq?? Bukankah
sujud-sujud kita dan doa yang tertuang didalamnya sangat didengar Allah?? Bukankah
puasa menjadi perisai kita dari belenggu hawa nafsu?? Bukankah zakat dan
sedekah bisa mengikis sifat kikir jiwa ini?? Dimanakah lisan yang berdzikir
mengingatNya disaat lapang, agar ia dekat disaat kesempitan hidup menimpa??
Dan kunci dari kebahagiaan dan keberuntungan itu ada pada kecemerlangan
kita dalam menjaga dan memupuk rohani kita bersama Taqwa kepada Allah.
قد أفلح من زكاها• وقد خاب من دساها
"sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu. Dan
sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya" (QS. Asy Syams 9-10)
TANYA - JAWAB
1. Syukron .. Ustadz, bagaimana caranya kita memupuk akal, jasmani, dan
rohani kita agar semuanya bisa seimbang dlm kehidupan kita sehari apalagi
dizaman yg modern ini..?
Jawab : Baik nanda Vivin yg diberkahi Allah, menjadi sebuah kewajiban kita
selaku muslim muslimah untuk mensyukuri ketiga nkmat tersebut. Untuk menjaga
keseimbangan akal dan jasmani tentunya hampir kita semua mengetahuinya bukan?
Akal kita perlu berikan gizi ilmu agama dan pengetahuan umum yang cukup dan
baik. Sementara jasmani kita memerlukan asupan gizi yang baik dan halal serta
seimbang. Sebagaimana olahraga adalah kebutuhan penting untuk menjaga stamina
tubuh.
Naaahh untuk rohani ini, selain ibadah-ibadah wajib yang harus kita
tunaikan dengan sebaik-baiknya, disana ada media-media ibadah sunnah yang harus
menjadi pelengkap dan penguat rohani kita. Selain yang tertuang di rukun iman,
kewajiban kita masih tertuang dalam tilawah Qur’an, dzikrullah dimanapun dan
kapanpun dan saat apapun, gemar sedekah, menunaikan tahajjud dll
2. Assalamualaikum.. Ustadz, bagaimana cara mengendalikan hati yang sering
labil,
Jawab : Perbanyak dzikir ananda, sering-seringlah beristighfar, sholawat ke
atas Nabi sebanyak-banyaknya. Saat nanda di perjalanan, berdzikirlah, mengantri
di bank pun, berdzikirlah, sedang memasak, berdzikirlah, semua aktifitas
disertai dengan dzikir, Istighfar dan sholawat. Dan yang utama nanda Nurul,
mintalah pada Allah dikala berdoa agar dikaruniai hati yang tsabat (kokoh)
dalam keimanan.
3. Terkadang waktu kita banyak tersita untuk pekerjaan dan hanya waktu malam saja saya bisa
fokus untuk membaca Al Qur'an . Apakah berdosa
jika saya menunda-nunda pekerjaan untuk bisa belajar tanpa sepengetahuan
bos kita? Syukron ustadz ..
Jawab : Nanda Nurul, berusahalah semaksimal mngkin dalam menunaikan amanah
dan kewajiban dan tetaplah jadi hamba yang baik pula dalm menunaikan ibadah.
Imbangin keduanya. Allah Maha Tahu, Insya Allah niat dan tekad kita mendapatkan
jalan dari Allah
4. Pekerjaan itu juga ibadah kan yah ? Tapi terkadang banyak orng mengatakan
ini haram itu haram, dan mereka sendiri melakukan hal haram yang dia ucapkan
itu? Bagaimana cara kita menyikapi dan menasehati nya?
Jawab : Betul. Ibadah itu bukan hanya shalat dll. Tapi hadirnya kita
di grup ini pun bisa jadi ibadah. Dan kerja pun bisa jadi ibadah. Kembali
niatkan lillahi ta'ala. caranya? Nanda kunjungi, atau sampaikan dengan cara
nasihat yang baik sebaik baiknya nasihat
5. Ustadz, jika merasa masih banyak kekurangn dari ketiganya, bagaimana
supaya bisa konsisten dan memperbaiki diri ya? kadang ada saja halangan yang menghmbat,
seperti kalau akal suka ga percaya diri tentang apapun, jasmani juga ga bisa konsisten,
& rohani masih kurang. Ada niat untuk bisa memperbaiki tapi masih saja
menunda. Mohon solusi nya ya ustadz. Terima kasih banyak
Jawab : Nanda harus bersabar, tumbuhkan rasa percaya diri, karena itulah
ciri orang-orang beriman yang tak kenal pesimis. Buat jadwal atau target
belajar dan olahraga serta tunaikan ibadah-ibadah wajib dengan baik baru
setelahnya ibadah yang sunnah. Dan yang terpenting, carilah sahabat yang
mndekatkan ketaqwaan pada kita.
6. Ustadz, bagaimana memanage waktu dengan baik? Disamping itu kestabilan
diri yang kurang terkadang mengakibatkan kita lalai akan kewajiban sebagai
hamba. Malah kadang suka membuat permakluman sendiri ustadz.
Jawab : Jadikan sholat sebagai poros kegiatan kita sehari-hari nanda.
Dan bikinlah jadwal skala prioritas dari yang paling wajib dan penting untuk
dikerjakan, nanti akan membantu kita agar konsisten dengan aktifitas kita.
7. Kadang kalau kecapean suka lalai ustadz. Dan jadi bingung memilih kegiatan
yang harus di prioritaskan
Jawab : Contoh skala prioritas ya ; nanda selalu mendahulukan ibadah wajib seperti
shalat 5 waktu dalam aktifitas sehari-hari. Dan satu sisi juga ananda seorang
mahasiswi. Nah kedua hal ini usahakan saling menopang bukan saling mengganggu
8. Ustadz, kadang kita itu lupa. Nah bagaimana agar daya ingat kita
itu kuat dalam ayat-ayat Al Qur’an
ataupun hadist hadist??
Jawab : kuncinya ; hindari dosa
dan maksiat semaksimal mungkin
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT



0 komentar:
Post a Comment