Kajian Online Hamba الله SWT
Rabu, 22 April2015
Narasumber : Ustadz
K Bagus Wardianto
Rekapan Grup Nanda M115 (Widya) M104 (Rini) & Grup Bunda M7
Tema : Manajemen Keuangan
Editor : Rini Ismayanti
PENGANGGARAN MODAL (KESEHATAN FINANSIAL)
Bismillahirrahmanirrahimالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Kajian kita kajian umum tentang
manajemen keuangan. Temanya "penganggaran modal". Sudah
siap??? Ralat sedikit, kalau di buku keuangan memang tema kita
tentang penganggaran modal, kemudian namanya saya modifikasi menjadi
"kesehatan finansial".
Pada kesempatan kali ini saya akan
mencoba untuk share tentang "Kesehatan Finansial"
Dalam menjalankan bisnis, baik yang
baru mulai maupun yang sudah menjalankannya, faktor ide bisnis merupakan faktor
yang sangat menentukan. Baru setelah itu kita memikirkan bisnis ini akan
didanai dari mana. Bahkan ketika kita melakukan analisis bisnis, maka analisis
keuangan juga ditempatkan di bagian paling akhir.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam
bisnis kita siapkan konsep bisnisnya secara matang, baru kemudian kita lihat
dari segi keuangan kira-kira menguntungkan atau tidak bisnis kita. Sehingga
pembahasan kita kali ini jangan sampai membuat kita yang akan atau sudah
berbisnis jadi enggan berbisnis, karena kok kayaknya ribet banget.
Dalam kesempatan akan kita bahas
model bisnis yang moderat, artinya tidak sederhana & juga tidak kompleks,
sekedar memberikan contoh saja.
Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam keuangan bisnis, antara lain:
1. Semua transaksi keuangan keluar maupun masuk harus tercatat dengan rapi.
2. Harus dipisahkan mana uang untuk bisnis & mana uang untuk pribadi (minimal pencatatannya yang dibedakan).
1. Semua transaksi keuangan keluar maupun masuk harus tercatat dengan rapi.
2. Harus dipisahkan mana uang untuk bisnis & mana uang untuk pribadi (minimal pencatatannya yang dibedakan).
Dalam menjalankan bisnis semua kita
pasti mengeluarkan dana starting up atau modal awal. Dalam istilah keuangan
dana starting up bisnis ini dikenal dengan istilah "initial
investment" atau "initial outlay". Artinya disini semua dana
yang kita gunakan untuk starting up bisnis harus tercatat.
Misal kita akan membuka bisnis
warnet, maka semua kebutuhan dana untuk starting up bisnis harus kita catat.
Misal kebutuhan untuk membuka bisnis warnet ini antara lain beli 5 perangkat
komputer, sewa tempat/ruko, renovasi & setting tempat, meja & kursi
komputer dsb menghabiskan dana sekitar 75 juta. Maka initial investment / initial
outlay kita sebesar 75 juta.
Kedua, yang perlu diperhatikan juga
adalah tingkat keuntungan yang kita harapkan. Dalam istilah keuangan biasanya
dikenal dengan istilah "discount rate" atau disingkat
"rate" saja. Rate ini dinotasikan dengan persentase, yang artinya
kita mengharapkan tingkat keuntungan brp persen dari bisnis yang akan atau
sudah kita jalankan. Apabila modal yang kita gunakan untuk bisnis ada juga dana
pinjaman atau saham dari org lain, maka rate yang kita hitung adalah
penjumlahan dari semua tingkat keuntungan yang kita janjikan untuk pemodal.
Kalau dana pinjaman ya berarti bunga atau tingkat bagi hasilnya. Misalkan total
rate yang kita harapkan dari bisnis warnet kita adalah 15%.
Terakhir, yang perlu diperhatikan
adalah tingkat keuntungan bersihnya berapa. Secara sederhana keuntungan
didapatkan dari total penerimaan / pendapatan / penjualan dikurangi dengan
total biaya-biaya.
Misalnya dalam bisnis warnet dalam
menghitung pendapatan variabelnya adalah harga sewa warnet tiap jamnya dikali
berapa jam dalam sehari, dikali berapa komputer, terakhir dikali 365 hari
(dalam 1 tahun). Kemudian komponen biaya antara lain listrik, bayar ke telkom
(kalau pakai speedy), keamanan & kebersihan, dsb.
Misal dalam bisnis warnet ini
diestimasikan dapat keuntungan bersih 15 juta setahun. Dan kita memprediksikan
ada pertumbuhan keuntungan bersih sekitar 20% setiap tahunnya. Secara ringkas
dapat dilihat pada tabel berikut:
Setelah kita tahu angka-angka diatas
berikutnya kita juga perlu tahu apakah bisnis kita secara finansial
menguntungkan. Karena ada beberapa perusahaan yang tahun-tahun pertamanya siap
untuk rugi, misal perusahaan perkebunan.
Untuk itu kita perlu menghitung
"net present value" (npv) & "internal rate of return"
(irr) dari bisnis kita. Untuk sederhananya saya tidak menyampaikan rumusnya,
tetapi saya beri contoh menggunakan microsoft excel saja. Atau aplikasi office
di smartapihone juga bisa digunakan. Untuk npv bisnis akan dikatakan baik jika
hasilnya positif. Sdengan untuk irr akan dikatakan baik jika hasilnya lebih
besar daripada rate.
Perhitungan npv sebagai berikut:
Formula = b5 + npv (b2, b6:b10) adalah untuk menghitung npv
Formula = b5 + npv (b2, b6:b10) adalah untuk menghitung npv
Hasil npv-nya :
Adapun perhitungan irr sbb:
Formula =irr (b5:b10) untuk menghitung irr
Formula =irr (b5:b10) untuk menghitung irr
Hasil irr-nya adalah:
Dari hasil perhitungan diatas maka bisnis warnet tidak layak
karena npv-nya negatif & irr-nya lebih kecil dari rate.
Solusinya bgmn? Ya perlu kita lihat proyeksi arus kas kita.
Jangan-jangan modal yang dibutuhkan terlalu besar atau laba kita terlalu kecil.
Catatan tambahan:
Mengapa contohnya 5 tahun, karena suatu bisnis lazimnya sudah menghasilkan arus kas bersih di tahun ke5. Kalau belum berarti bisnis itu kurang menguntungkan, kecuali bisnis-bisnis tertentu misal perkebunan, pertambangan dsb. Kedua, kalau bisnisnya diperkirakan bisa balik modal kurang dari setahun cara menghitungny rate-nya dibagi sesuai waktu yang kita kehendaki. Misal setahun jadi rate kita bagi 12, dst.
Mengapa contohnya 5 tahun, karena suatu bisnis lazimnya sudah menghasilkan arus kas bersih di tahun ke5. Kalau belum berarti bisnis itu kurang menguntungkan, kecuali bisnis-bisnis tertentu misal perkebunan, pertambangan dsb. Kedua, kalau bisnisnya diperkirakan bisa balik modal kurang dari setahun cara menghitungny rate-nya dibagi sesuai waktu yang kita kehendaki. Misal setahun jadi rate kita bagi 12, dst.
Kasus di atas pingin menunjukkan bahwa tidak selalu bisnis yang
untung terus itu layak, sebaliknya bisnis ya rugi di awal belum tentu tidak
layak. Sebagaimana manusia, maka dalam bisnis terutama keuangan juga perlu
diketahui kesehatannya. Jangan kita hanya capek fisik & ternyata tidak ada
keuntungannya sama sekali. Ingat kita akan berbisnis, bukan bakti sosial, walau
dalam bisnis juga ada nilai religius & sosial yang harus kita terapkan.
Silahkan menghitung npv & irr dicoba sendiri. Di hp juga bisa.
Tadi contoh yang saya kirim dari hp juga. Kalau ada yang bingung bisa
didiskusikan. Selamat mencoba, selamat berbisnis, semoga sukses selalu
semuanya. Aamiin.
TANYA JAWAB
Q : Ustadz mau tanya... Berpa keuntungan yang bleh kita ambil
menurut agama? Bagaimana hukum olshop? Jazakallah
A : Keuntungan boleh berapa saja, yang penting saling sepakat, tidak ada dusta di kedua belah pihak. Usman dulu pernah menawarkan barang dagangannya sampai berlipat-lipat. Mengenai bisnis online pada prinsipnya boleh, tapi harus hati2 biar tidak salah. Mengenai hal ini bisa dipelajari tentang transaksi salam. Atau didiskusikan waktu kajian ekonomi syariah
A : Keuntungan boleh berapa saja, yang penting saling sepakat, tidak ada dusta di kedua belah pihak. Usman dulu pernah menawarkan barang dagangannya sampai berlipat-lipat. Mengenai bisnis online pada prinsipnya boleh, tapi harus hati2 biar tidak salah. Mengenai hal ini bisa dipelajari tentang transaksi salam. Atau didiskusikan waktu kajian ekonomi syariah
Q : Ustadz,,,mau tanya,bagaimana kita melihat peluang bisnis yang
pas dan sesuai dengan tempat tinggal kita,kebetulan saya sebentar lagi mau
pulang nih,tapi bingung nanti di rumah mau bikin usaha apa,yang ga memerlukan
modal terlalu besar gitu, Tempat tinggal saya di daerah pegunungan,dan
merupakan daerah perkebunan,dan untuk bisnis seperti bimbel atau warnet
sepertinya kurang pas,memang belum ada sih,belum pernah ada yang mencoba
membuka bisnis ini,,
A : Prinsipnya bisnis apa saja asal kita serius insyaAllah bisa. Warnet juga bisa, selain menyewakan warnet mungkin bisa juga dikembangkan kursus mengoperasikan internet paket singkat 1-2 jam, kursus bisnis online buat masyarakat bisa pakai fb, dsb. Atau mumpung belum pulang kampung, coba dicari tempat grosir pakaian, elektronik, dsb. Biasanya, petani-petani kita akan royal setelah panen. Biar barang yang kita bawa tidak banyak yang sisa, kita bisa bikin daftar pesanan ke tetangga, tentu saja setelah kita survey spesifikasi produk, foto & harganya. Syukur-syukur bisa kita minta dp. Tapi akadnya harus jelas, biar sesuai dengan kaidah syariah.
A : Prinsipnya bisnis apa saja asal kita serius insyaAllah bisa. Warnet juga bisa, selain menyewakan warnet mungkin bisa juga dikembangkan kursus mengoperasikan internet paket singkat 1-2 jam, kursus bisnis online buat masyarakat bisa pakai fb, dsb. Atau mumpung belum pulang kampung, coba dicari tempat grosir pakaian, elektronik, dsb. Biasanya, petani-petani kita akan royal setelah panen. Biar barang yang kita bawa tidak banyak yang sisa, kita bisa bikin daftar pesanan ke tetangga, tentu saja setelah kita survey spesifikasi produk, foto & harganya. Syukur-syukur bisa kita minta dp. Tapi akadnya harus jelas, biar sesuai dengan kaidah syariah.
Q : Tanya ustadz....gimana caranya kita bisa bangkit kembali dari
kebangkrutan sebuah bisnis?
A : Bisnis bangkrut itu hal yang wajar. Tapi setelah bangkrut gk
bangkit lagi itu tidak wajar. Ini mslh mentalitas. Jadi harus punya mental yang
kuat. Saya juga sudah beberapa kali bangkrut. Tapi tetap aja bisnis ingin jalan
lagi & terus. Yang penting kita pelajari kenapa kmrn bisa bangkrut.
Q : Jika kita ingin membuka bisnis bimbel,langkah apa saja yang
harus di lakukan ustadz,untuk awalnya,karena saya cukup buta dengan dunia
bisnis.
A : Kalau mau buat bimbel kita akan memposisikan sebagai apa? Manajer, pengajar atau yang lain, atau mau digarap semua? Tapi yang jelas kalau kita mau buat bimbel/kursus/bisnis apapun kita siapkan dulu pasarnya. Jadi perlu disurvei dulu pasarnya, baru produk disiapkan. Jadi buat publikasi aja dulu bahwa kita akan buat bimbel, sambil nyiapkan sop borneo kita, bahan ajar, siapkan pengajar, dsb.
A : Kalau mau buat bimbel kita akan memposisikan sebagai apa? Manajer, pengajar atau yang lain, atau mau digarap semua? Tapi yang jelas kalau kita mau buat bimbel/kursus/bisnis apapun kita siapkan dulu pasarnya. Jadi perlu disurvei dulu pasarnya, baru produk disiapkan. Jadi buat publikasi aja dulu bahwa kita akan buat bimbel, sambil nyiapkan sop borneo kita, bahan ajar, siapkan pengajar, dsb.
Q : Untuk bisnis online kadang barang tak sesuai dengan gambar,
itu gimana ustadz? Kita hanya bantu jualin dan mengambil sedikit keuntungan...
Kitapun tidak tau bagaimna kondisi brang yang kita jual. Kita hanya ngandalin
foto gtu dan g ada maksud untuk bohongin pembeli. Bisnis online itu bukannya
sama dengan istilah membeli kucing dalam karung? Mohon penjelasannya tadz.
A : Bisnis online memang agak rumit. Karena ada kaidah syariah yang melarang kita menjual barang yang tidak kita punya. Tapi jugan khawatir, sistem syariah juga siap solusinya, yaitu transaksi salam. Kedua, dalam bisnis online harus jelas juga sistem returnya bagaimana. Sehingga barang yang tidak sesuai bisa dikembalikan.
A : Bisnis online memang agak rumit. Karena ada kaidah syariah yang melarang kita menjual barang yang tidak kita punya. Tapi jugan khawatir, sistem syariah juga siap solusinya, yaitu transaksi salam. Kedua, dalam bisnis online harus jelas juga sistem returnya bagaimana. Sehingga barang yang tidak sesuai bisa dikembalikan.
Q : Ustadz kalo keuntungan yang diambil 100% apakah boleh? Misal
kita beli di pusat grosir lalu kita jual ke daerah-daerah yang daya beli
msyarakatnya tinggi, jadi ambil keuntungan hampir 100% ???
A : Mengenai keuntungan berapapun boleh. Yang penting kedua belah pihak setuju. Misal penerbit buku, banyak yang memberi diskon ke distributornya hingga 50%, bahkan ada yang lebih. Kita bisa bayangkan kalau ke distributor 50% berarti biaya produksinya di bawah itu. Inipun berlaku untuk buku-buku islami & produk lain. Kalau distributor dapat diskon 50%, berarti dia dapat keuntungan 100% dari modal yang dikeluarkan.
A : Mengenai keuntungan berapapun boleh. Yang penting kedua belah pihak setuju. Misal penerbit buku, banyak yang memberi diskon ke distributornya hingga 50%, bahkan ada yang lebih. Kita bisa bayangkan kalau ke distributor 50% berarti biaya produksinya di bawah itu. Inipun berlaku untuk buku-buku islami & produk lain. Kalau distributor dapat diskon 50%, berarti dia dapat keuntungan 100% dari modal yang dikeluarkan.
Q : Assalamualaikum ustad, saya ingin
bertanya. Mungkinkah kita memprediksi kelayakan bisnis yang baru berumur 2
bulan ustad? misalnya bisnis makanan?
A : Kalau prediksi InsyaAllah bisa. Jadi secara teori kesehatan finansial ini bisa untuk melihat apakah bisnis yang sudah kita jalankan sehat atau tidak. Hal ini dianalisa dari laporan keuangan yang sudah ada. Kedua, bisa juga untuk memprediksi bisnis yang akan datang, baik yang baru sama sekali atau bisnis yang sudah jalan. Hal ini dianalisa dari prediksi keuangan perusahaan di masa datang.
A : Kalau prediksi InsyaAllah bisa. Jadi secara teori kesehatan finansial ini bisa untuk melihat apakah bisnis yang sudah kita jalankan sehat atau tidak. Hal ini dianalisa dari laporan keuangan yang sudah ada. Kedua, bisa juga untuk memprediksi bisnis yang akan datang, baik yang baru sama sekali atau bisnis yang sudah jalan. Hal ini dianalisa dari prediksi keuangan perusahaan di masa datang.
Q : Afwan Ustadz... kalau cara
menganalisa bisnis yang sudah berjalan seperti apa? Saya masih bingung
menentukan rate dan estimasi pertumbuhan laba tiap tahun... koq bisa
persentasenya 15 dan 20%? Terimakasih ustadz
A : Kalau rate itu dari harapan kita mendapatkan berapa persen dari modal yabg kita investasikan. Rate ini sebagai perbandingan harus di atas bunga bank. Sedangkan estimasi pertumbuhan laba hanya untuk memprediksi laba di masa yang akan datang, jadi memperkirakan besarnya laba yang akan datang. Sehingga kalau untuk bisnis yang sudah jalan tidak lagi estimasi laba, tetapi laba riil setiap periodenya berapa. Jadi data laba tiap tahunnya tinggal dianalisa saja.
A : Kalau rate itu dari harapan kita mendapatkan berapa persen dari modal yabg kita investasikan. Rate ini sebagai perbandingan harus di atas bunga bank. Sedangkan estimasi pertumbuhan laba hanya untuk memprediksi laba di masa yang akan datang, jadi memperkirakan besarnya laba yang akan datang. Sehingga kalau untuk bisnis yang sudah jalan tidak lagi estimasi laba, tetapi laba riil setiap periodenya berapa. Jadi data laba tiap tahunnya tinggal dianalisa saja.
Q : Ustadz saya punya bisnis yang
sudah berjalan, selama ini sistem yang dipakai dengan cara berhutang dimana
pembeli ambil barang tapi tidak dibayar penuh (sisanya hutang), biasanya
pelunasan hutang pada akhir tahun di bulan syawal setelah lebaran karena baju
muslim laku keras di bulan ramadhan... apa rumus ini bisa digunakan untuk
menilai kesehatan bisnis saya? Atau ada rumus yang bisa menganalisa berapa
persentase laba yang sebaiknya saya ambil karena ada piutang yang mengendap
selama 1 tahun bisnis berjalan?
A : Untuk penjualan secara kredit InsyaAllah kita akan bahas lebih detail lain kali. Karena nanti ada kajian aspek syariahnya & kajian aspek keuangan. Intinya selama bisnis bunda masih bisa jalan & dirasa masih dapat untung (dengan catatan lebih besar dari bunga bank/obligasi baik syariah maupun konvensional kisaran 6-7.5%) berarti dianggap cukup untuk dilanjutkan.
A : Untuk penjualan secara kredit InsyaAllah kita akan bahas lebih detail lain kali. Karena nanti ada kajian aspek syariahnya & kajian aspek keuangan. Intinya selama bisnis bunda masih bisa jalan & dirasa masih dapat untung (dengan catatan lebih besar dari bunga bank/obligasi baik syariah maupun konvensional kisaran 6-7.5%) berarti dianggap cukup untuk dilanjutkan.
oohh...Baik ustadz, syukron jawabanya
tadz
Q : Ustadz mau nanya Bila bisnis butik dalam kurun waktu 10 tahun tidak ada keuntungan ini gimana ?? Berawal pinjam uang di bank. Setelah itu beli mesin jahit, kain, kancing, benang dsb peralatan jahit menjahit baju, gaji pekerja. Namun keuntungan belum di dapat ini gimana? Apa yang salah ustadz?
A : Coba dibuat catatan yg rapi. Berapa masuk & berapa keluar. Trus ditelusuri mana yang tidak imbang atau mrnjadi beban yang berlebih
Q : Apakah pengeluaran buat kebutuhan sehari-hari, untuk anak sekolah juga dicatat ustadz?
A : Harus dipisahkan antara pengeluaran bisnis & pribadi. Cuma di setiap periode tertentu kalau mau disisihkan untuk pribadi gpp
Q : Kalau mau usaha empang hitungannya berapa ustad? Kira-kira butuh modal berapa untuk memulai kalau misal modalnya pinjam di bank boleh ga ustd?
A : Berapa yang dibutuhkan bisa nanya ke yang sudah pernah bisnis itu. Pinjam bank boleh, tapi yang syariah
Q : Dalam berwirausaha agar mendapatkan hal-hal tidak mendapat kerugian itu seperti "strategisnya tempat" itu berpengaruh pada hasil keuntungan dan yang lainnya ada yang lain kah strategi tsb ?
A : Dalam bisnis posisi bukanlah faktor utama dalam memenangkan persaingan. Dalam prakteknya banyak orang yang punya tempat bisnis yang tidak strategis, masuk ke dalam, transportasi susah namun bisnisnya luar biasa ramai. Namun ada juga yang tempat bisnisnya di pinggir jalan raya, tapi bisnisnya sepi & bangkrut.
Dalam dunia marketing, keunggulan bersaing itu terletak di kualitas produk & harga. Biasanya salah satu diantaranya, namun kadang ada juga yang kombinasi. Jadi kalau kita ingin terkenal laris karena harga murah maka biasanya kualitas agak terkalahkan. Atau kalau kita ingin menjadi pemimpin pasar karena kualitas produk kita, biasa produk kita akan mahal karena kita pilih input & proses yang terbaik.
Adapun yang kombinasi adalah kita menjadi produsen yang termurah diantara produk- produk yang berkualitas. Atau yang paling berkualitas diantara produk-produk yang murah. Tapi hal ini juga harus ditunjang dengan pelayanan yang berkualitas, iklan dsb.
Semoga menjawab
Q : Ustadz mau nanya Bila bisnis butik dalam kurun waktu 10 tahun tidak ada keuntungan ini gimana ?? Berawal pinjam uang di bank. Setelah itu beli mesin jahit, kain, kancing, benang dsb peralatan jahit menjahit baju, gaji pekerja. Namun keuntungan belum di dapat ini gimana? Apa yang salah ustadz?
A : Coba dibuat catatan yg rapi. Berapa masuk & berapa keluar. Trus ditelusuri mana yang tidak imbang atau mrnjadi beban yang berlebih
Q : Apakah pengeluaran buat kebutuhan sehari-hari, untuk anak sekolah juga dicatat ustadz?
A : Harus dipisahkan antara pengeluaran bisnis & pribadi. Cuma di setiap periode tertentu kalau mau disisihkan untuk pribadi gpp
Q : Kalau mau usaha empang hitungannya berapa ustad? Kira-kira butuh modal berapa untuk memulai kalau misal modalnya pinjam di bank boleh ga ustd?
A : Berapa yang dibutuhkan bisa nanya ke yang sudah pernah bisnis itu. Pinjam bank boleh, tapi yang syariah
Q : Dalam berwirausaha agar mendapatkan hal-hal tidak mendapat kerugian itu seperti "strategisnya tempat" itu berpengaruh pada hasil keuntungan dan yang lainnya ada yang lain kah strategi tsb ?
A : Dalam bisnis posisi bukanlah faktor utama dalam memenangkan persaingan. Dalam prakteknya banyak orang yang punya tempat bisnis yang tidak strategis, masuk ke dalam, transportasi susah namun bisnisnya luar biasa ramai. Namun ada juga yang tempat bisnisnya di pinggir jalan raya, tapi bisnisnya sepi & bangkrut.
Dalam dunia marketing, keunggulan bersaing itu terletak di kualitas produk & harga. Biasanya salah satu diantaranya, namun kadang ada juga yang kombinasi. Jadi kalau kita ingin terkenal laris karena harga murah maka biasanya kualitas agak terkalahkan. Atau kalau kita ingin menjadi pemimpin pasar karena kualitas produk kita, biasa produk kita akan mahal karena kita pilih input & proses yang terbaik.
Adapun yang kombinasi adalah kita menjadi produsen yang termurah diantara produk- produk yang berkualitas. Atau yang paling berkualitas diantara produk-produk yang murah. Tapi hal ini juga harus ditunjang dengan pelayanan yang berkualitas, iklan dsb.
Semoga menjawab
Alhamdulillah Bunda.. bila sudah
tidak ada pertanyaan lagi... mari kita tutup dengan do'a kafaratul majlis...
Segala yang benar dari Allah semata, mohon maaf atas segala
kekurangan. Baiklah langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing
sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta
astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa
tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon
pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum...
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment