Kajian Online WA Hamba
اللَّهِ SWT
Hari tanggal : Jumat, 7 Februari
2015
Narasumber : Ustd Dolli
Judul Kajian : Dosa besar
No. Grup : M18 Ummi
Nama Notulen nadliroh
========================
ISI KAJIAN
Materi ini setidaknya menguraikan 5
dosa besar yang disebutkan oleh Rasulullah saw. Yakni syirik, sihir, durhaka
pada orang tua, sumpah palsu, dan lari dari medan perang (desersi). Ada
sejumlah dosa lain yang juga termasuk dalam kategori dosa besar. Allah SWT
memberi hukuman yang berat bagi pelaku dosa besar.
Pokok-Pokok Materi
Dalil-dalil Al-Qur’an dan Hadits
Nabawi tentang dosa-dosa besar.
Bahaya syirik.
Bahaya sihir.
Bahaya durhaka pada orang tua.
Bahaya berpaling dari medan jihad.
Bahaya sumpah palsu.
Dalil-Dalil
Hadis-Hadits
"Tidakkah aku ceritakan kepadamu
tentang dosa-dosa yang besar (3x). Mereka menjawab, ‘Ya, wahai Rasulullah’.
Beliau bersabda, ‘Yaitu menyekutukan Allah, durhaka pada orang tua -pada waktu
itu beliau bersandar kemudian duduk, kemudian bersabda- demikian juga
persaksian palsu dan ucapan palsu’. Beliau selalu mengulang-ulangnya sehingga
kami berkata, ‘Andaikan beliau diam’" (HR Bukhari Muslim).
"Beliau bersabda, ‘Jauhilah
tujuh perkara yang menghancurkan (7 dosa besar)’. Mereka berkata, ‘Apa saja,
wahai Rasulullah?’ Beliau bersabda, ‘Menyekutukan Allah, sihir, membunuh,
memakan riba, makan harta anak yatim, berpaling dari medan perang, dan menuduh
keji wanita mu’minat baik-baik’" (HR Bukhari Muslim).
Definisi maksiyat (dosa) dan
pembagiannya
Maksiyat adalah ketidaktaatan baik
mengerjakan hal-hal yang dilarang maupun mengabaikan perintah. Maksiyat
meliputi dua bagian, yakni maksiyat yang tergolong dosa besar (kaba’ir) dan
dosa kecil (shogho’ir).
Kaba’ir adalah setiap dosa yang mengakibatkan hukuman di dunia
atau diancam oleh Allah dengan ancaman yang khusus di akhirat; mendapatkan
adzab, laknat dan kemarah-Nya. Sebagian ulama berpendapat, kaba’ir adalah dosa
yang dilakukan seseorang dengan menganggap enteng dan merasa bangga. Contoh
sebagaimana tercantum dalam hadits di atas.
Shagha’ir adalah dosa-dosa yang
tidak mengakibatkan hukuman di dunia dan tidak ada ancaman khusus di akhirat.
Sebagian ulama berpendapat, shagha’ir adalah dosa yang ditimbulkan oleh
kelalaian dan pelakunya senantiasa menyesal sehingga mengurangi rasa nikmatnya
bermaksiyat. "Diriwayatkan Abu Hurairah bahwa Nabi saw. bersabda, ‘Telah
ditetapkan atas manusia bagiannya dari zina yang pasti dilakukannya: zina kedua
mata adalah melihat, zina kedua telinga mendengar, zina lisan adalah
berkata, zinanya tangan meraba,
zinanya kaki melangkah, sedangkan zinanya hati adalah menginginkan dan
berangan-angan, kermudian farjilah yang membenarkan atau mendustakannya’"
(HR Muslim).
Diriwayatkan oleh Umar ibnu Abbas dan lainnya, mereka berkata,
"Tidak ada dosa besar bila disertai istighfar dan tidak ada dosa kecil
bila dilakukan terus-menerus".
Sikap Muslim terhadap dosa
Sikap Muslim terhadap dosa adalah
sebagaimana diungkapkan oleh Abdullah ibnu Mas’ud, "Seorang mu’min melihat
dosanya seolah-olah ia berada pada kaki gunung yang akan runtuh menimpanya,
sedangkan orang durhaka (al-fajr) melihat dosanya sebagimana lalat hinggap pada
hidungnya, kemudian ia menghalaunnya."
Imam Bukhari mengeluarkan sebuah
hadits dari Anas yang mengatakan: "Sesungguhnya kamu melakukan pekerjaan
maksiyat yang pada pandangan kamu lebih kecil ketimbang sehelai rambut,
sedangkan kami menganggapnya tergolong pada masalah-masalah yang akan membawa
pada kehancuran
Lima macam dosa besar di antara
dosa-dosa besar
Syirik (menyekutukan Allah)
Syirik adalah menyamakan Allah
dengan yang lain dalam hal-hal yang menjadi kekhususan-Nya.
Syirik dapat digolongkan menjadi dua
macam: syirik besar (asy-syirku al-akbar) dan syirik kecil (asy-syirku
al-asghar).
Syirik Besar
Syirik akbar adalah syirik dalam
beribadah dengan menjadikan tuhan-tuhan selain Allah. Allah berfirman,
1. Maha Suci Allah yang telah
menurunkan Al-Furqaan (yaitu al-Qur’an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi
pemberi peringatan kepada seluruh alam.
2. yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan
langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak sekutu bagi-Nya dalam
kekuasaan(-Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan
ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.
3. Kemudian mereka mengambil
ilah-ilah selain Dia (untuk disembah), yang tidak menciptakan sesuatu apapun,
bahkan mereka sendiripun diciptakan dan tidak kuasa untuk (menolak) sesuatu
kemudharatan dari dirinya dan tidak (pula untuk mengambil) sesuatu kemanfa’atan
dan tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak (pula) membangkitkan.
(25. Al Furqaan : 1-3)
Fenomena Syirik
Fenomena syirik ibadah ini bisa
dilihat, antara lain;
- Pemujaan dan do’a pada selain
Allah seperti jin, berhala, taghut. Allah menjelaskan perilaku mereka dalam
firman-Nya,
Maka apabila mereka naik kapal mereka mendo’a kepada Allah dengan
memurnikan keta’atan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai
ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah), (29. Al ‘Ankabuut
: 65)
- Hidup tanpa tujuan dan merasa tenang, tenteram, dan ridla dengan
kehidupan dunia, tanpa mengingat akhirat sedikitpun.
Sesungguhnya orang yang tidak
mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan
kehidupan di dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang
yang melalaikan ayat-ayat kami, mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan
apa yang selalu mereka kerjakan.
(10. Yunus : 7-8)
Sesungguhnya Allah memasukkan
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh ke dalam surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai.Dan orang-orang yang kafir itu
bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya
binatang-binatang.Danneraka adalah tempat tinggal mereka. (47. Muhammad : 12)
Apakah kami setelah mati dan setelah
menjadi tanah (kami akan kembali lagi), itu adalah suatu pengembalian yang
tidak mungkin. (50. Qaaf : 3)
- Ketaatan secara mutlak kepada selain Allah.
Katakanlah:"Jika kamu
(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (3. Ali
Imran : 31)
Diriwayatkan, ketika Adi bin Hathib
r.a. mendengarkan Rasulullah saw. membaca ayat di atas, ia berkata, "Wahai
rasulullah, kami dahulu tidak pernah menyembah mereka". Kemudian Nabi saw,
bersabda, "Bukankah mereka menghalalkan untukmu apa yang diharamkan oleh
Allah kemudian kamu menghalalkannya, dan mereka mengharamkan untukmu apa yang
dihahalkan oleh Allah kemudian kamu mengharamkannya?" Ia menjawab,
"Memang ya". Rasulullah bersabda, "Yang demikian itu berarti
menyembah mereka" (HR Tirmidzi).
- Menjadikan tandingan-tandingan untuk Allah dengan mencintainya
melebihi kecintaannya kepada Allah.
Dan di antara manusia ada
orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka
mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapan orang-orang yang
beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang
berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada Hari Kiamat),
bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat
siksa-Nya (niscaya mereka menyesal). (2. Al Baqarah : 165)
Sebagian ulama menjelaskan andaad
(tandingan-tandingan) adalah apa saja yang bisa mencabut dari Islam, seperi
harta, pangkat, keluarga, dll. (Lihat juga QS At-Taubah/9: 24).
Katakanlah:"Jika bapak-bapak,
anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluarga, harta kekayaan yang
kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah
tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai lebih daripada Allah
dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah
mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang fasik. (9. At Taubah : 24)
Akibat Syirik Besar
Syirik adalah kedzaliman yang paling
besar, karena yang didzalimi adalah Allah SWT.
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata
kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:"Hai anakku,
janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezaliman yang besar". (31. Luqman : 13)
Akibat syirik sangat besar, yakni
- Tidak diampuni Allah SWT.
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni
dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, Dan Dia mengampuni dosa yang lain
dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat
sejauh-jauhnya. (4. An Nisaa : 116)
- Haram masuk surga.
Sesungguhnya telah kafirlah
orang-orang yang berkata:"Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putera
Maryam", padahal Al-Masih (sendiri) berkata:"Hai Bani Israil,
sembahlah Allah Rabbku dan Rabbmu". Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya
surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu
seorang penolongpun. (5. Al Maidah : 72)
- Terhapusnya semua amal.
Dan sesungguhnya telah diwahyukan
kepadamu dan kepada (nabi-nabi) sebelummu:"Jika kamu mempersekutukan
(Allah), niscaya akan hapus amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang
merugi. (39. Az-Zumar : 65)
- Jauh dari petunjuk Allah
dengan ikhlas kepada Allah, tidak
mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Barangsiapamempersekutukan sesuatu dengan
Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung,
atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh. (22. Al Hajj : 31)
Dalam tafsir Ibnu Katsir dikatakan
bahwa ini merupakan perumpamaan Allah untuk orang musyrik dalam hal kesesatan,
kebinasaan dan kejauhannya dari petunjuk.
Syirik Kecil
Adapun syirik kecil yang bersifat
batiniyah seperti riya’ (memperlihatkan amal), sum’ah (memperdengarkan amal),
dan yang bersifat lahiriah anatara lain bersumpah dengan selain Allah,
mengatakan ‘Jika dikehendaki oleh Allah dan kamu’, memakai jimat. Syirik kecil
walaupun tidak menghilangkan keimanan seseorang, tetapi dapat menggerogotinya
sehingga semakin lama semakin berkurang tanpa disadari.
"Rasulullah bersabda,
"Barang siapa beramal dengan menyekutukan Aku di dalamnya, maka amal itu
diperuntukkan bagi sesuatu yang disekutukan dengan Aku, sedangkan Aku berlepas
darinya." (HR Muslim)
PERTANYAAN JAWABAN
1⃣ Ustadz mohon penjelasannya
mengenai pengertian thagut!
Jawab : Apa apa yang diperlakukan
dimana seharusnya perlakuan itu hanya bagi Allah saja... --> thagut
2⃣ umm, kalo syirik besar kita
terkadang lebih waspada tp kalo syirik kecil kadang suka tanpa sengaja,
apa yang harus kita lakukan ummu
Jawab : Syirik baik besar atau
kecil, tetaplah syirik.. dosa besar.
Coba kita periksa diri kita, jiwa
kita apakah sudah demikian takut pada dosa syirik? Sekaligus benci benar dengan
segala jenis kesyirikan?
Sudahkah kita pastikan jiga orang
orang trcinta kita agar selalu waspada pada hal yang satu ini?
Jangan sampai kita dan org or
tercinta kita kehilangan tiket syura karena syirik....
Nabi SAW juga mengajari kita satu
doa yang disunnahkan dibaca setiap pagi dan petang, minta ampunan dan
perlindungan dari dosa syirik ini... sudah hafal semua ya?
3⃣ jika seseorang pernah melakukan
dosa besar dan sudah bertaubat apakah di akhirah kelak bisa merasakan surganya
Allah ustadz? ataukah dr timbangan Allah yang menentukan? jika banyak yang baik
langsung masuk surga atau sebaliknya? tanpa memperhitungkan amal baik atau
buruknya di dunia? atau hanya ditentukan hasil akhirnya? syukron ustadz..
Jawab : 3⃣ Apapun dosa kita, jika
kita bertaubat dengan sungguh sungguh, melaksanakan semua syarat diterimanya
taubat..maka Allah SWT pasti mengampuni... dan dosa akan diganti dengan ampunan
yang berbuah syurga..
Namun masalahnya adalah kita tak
tahu ajal kita sehingga kita harus berusaha keras dalam dua hal
1. Jangan sampai bersengaja jatuh
dalam dosa besar
2. Jangan tunda taubat kita
sedetikpun
karena kita tak tahu kapan ajal
kita...
4⃣jika seseorang telah melakukan
dosa besar, apakah tanda tanda taubatnya diterima oleh Allah?
Jawab : Salah satu ciri taubat yang
paling nampak ya, dia menjadi dekat dengan Allah, ada perubahan dalam ibadah
hariannya, semakin baik.
Kemudian yang kedua yang juga nampak
adalah dia hijrah menjauhi lingkungan yang buruk, yang menyebabkan mudah
trjerumus..pindah ke lingkungan yang baik...bersama para sholihiin...
Dalam diri timbul penyelasan yang
sangat, dan takut trjerumus lagi.
wallahualam
========================
Baiklah kita tutup dng Doa Kafaratul
Majelis :
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب
إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa
tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon
pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”.
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment