Kajian WA Hamba الله SWT
10 Februari 2015
Narasumber: Ustadz Ridwan Ridho
Tema: Loyalitas dan Anti Loyalitas
Editor: Wanda Vexia
Admin Nanda M108 (Riski Ika Wati)
Assalamu`alaikum...
Al wala` wal bara` loyalitas dan anti loyalitas.
Kesetiaan kalau boleh di carikan kata lain,akan memberikan gambaran
yang utuh mengenai peran seseorang dalam bingkai sebuah sistem. Secara dekatnya
bahasa setia akan teranalogikan dengan bentuk kesetiaan antara sepasang suami
dan istri.
Maka bicara tentang loyalitas dan anti loyalitas maka bicara cinta
dan keikhlasan kepada Allah swt. Disinilah posisi manusia sebagai insan beriman
ketika ia mengucapkan laa ilaha ilallah maka apapun posisinya ia mampu untuk
melepaskan diri dari hal yang membuat retaknya kesetiaan itu. Dimana konsep nya
dari al wala wal bara`:
1. Allah adalah sumber nilai
2. Rasul adalah contoh pelaksanaan
3. Orang mukmin adalah pelaksananya
Cara agar proses kesetiaan itu kokoh maka kita harus paham
mengenai al hadmu wal bina` (menghancurkan dan membangun). Proses kesetiaan itu
disebut berhasil ketika ia ittiba`
TANYA JAWAB
1. Assalamualaikum
ustadz.. Apabila tiap manusia telah berusaha menjaga kesetiaan itu tapi ada
saja cobaan yang datang sehingga membuat seseorang menjadi tidak setia. Itu
sudah takdir atau karna manusia itu sendiri ? Syukron ...
Jawab: Walaikumussalam.. Tapi baiklah dijawab, tentang konsep
takdir jika itu sudah terjadi jika belum terjadi bukan takdir. Ada takdir
(qada) yang sudah di gariskan yakni tentang jodoh, rezeki dan kematian. Nah
urusan misalnya nikah dengan siapa, tanggal berapa itu dinamakan qadr.
2. Bagaimana
cara kita tetep setia kepada Allah ? Sedangkan saya kadang berlebih mencintai
makhlukNya.
Jawab : Memposisikan cinta mahluk itu apa adanya saja, karena akan
menimbulkan efek pada kegelisahan atau kekecewaan nantinya. Contoh kalau kita
cinta maka sewajarnya saja, tanpa berfikir berlebihan seperti aku tidak bisa
hidup tanpa "itu" atau tanpa "dia" misalnya.
3. Ustadz, terkadang tanpa kita sadari cinta kita pada makhluknya
melebihi cinta kita kepada Allah, lalu bagaimana kita mengontrol diri agar tidak
sampai seperti itu?
Dan jika sudah seperti itu, bagaimanakah solusinya?
Jawab : Cara kontrol terbaik adalah ketika pasangan kita melakukan
kemaksiatan maka tegurlah.
4. Ustadz, doa dapat merubah takdir. Nah takdir yang seperti apa yang
dapat di ubah? Sedangkan takdir kita sudah tertulis.
Jawab: Setiap tahun saat lailatul qadr maka disitulah saat doa
mengubah takdir (qadr), kalau yang tertulis dinamakan takdir (qada).
5. Ustadz, apakah jodoh bisa di ubah dengan do'a ?
Jawab: Pada dasarnya jodoh, reszeki dan kematian itu sudah di
tentukan (qada), jadi kita berjodoh dengan siapa namanya, asal suku mana,
tanggal berapa, itulah yang disebut takdir (qadr). Kita disuruh untuk berdo’a
dalam rangka menguatkan pada qadr?
6. Maaf, menyambung lailatul qadr pak. Tanda seseorang mendapat
lailatul qadar seperti apa ya pak?
Jawab: Ibadahnya semakin rajin dan ahlaqnya semakin baik.
7. Berarti doa dapat merubah takdir hanya setahun sekali ya
ustdaz? Bisa berikan contoh tentang takdir yang bisa di ubah?
Jawab: Bukan setahun sekali. Justru harus setiap hari. Lihatlah do’a
Rasulullah saw misalnya dalam doa agar kita lepas dari tekanan hutang, dari
gelisah dan masih banyak lagi yang lainnya.
8.
Kalau seseorang menjadi muslim atau kafir apakah itu juga sudah tercatat dalam qada?
Jawab: Pertanyaan bagus. Mungkin dalam benak fikiran kok Allah swt
tidak adil ya. Terus ngapain kalau misalnya ia rajin ibadah tapinya pada
akhirnya ia masuk neraka? Jawabnnya karena kita tidak pernah tahu qadha kita
itu seperti apa, hikmahnya kita akan terus berusaha menjaga iman kita. Dan
sebagai hikmah yang besar bagi orang yang berfikir.
Banyak hadits yang mengisahkan tentang hal ini. Sesungguhnya
materi penciptaan salah seorang dari kalian (manusia) dikumpulkan (oleh Allah
swt) dalam rahim ibunya selama 40 hari brupa nutfah. Kemudian nutfah itu berubah
menjadi `alaqah selama 40 hari berikutnya, kemudian `alaqah tersebut berubah
menjadi mudhgah selama 40 hari berikutnya, lalu diutus pdanya malaikat yang kemudian
meniupkan ruh padanya, dan malaikat itu diperintahkan untuk menuliskan 4
kalimat (ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah swt baginya) yaitu: rezeki,
ajal, amal perbuatan dan apakah kemudian hari ia termasuk orang yang celaka
(masuk neraka) atau orang yang berbahagia (masuk surga). Maka demi Allah yang
tidak ada sesembahan yang benar.
Sungguh salah seseorang dari kamu benar-benar ada yang beramal dengan
amalan orang-orang yang akan masuk Surga, sampai-sampai jarak yang menisahkan
antara dirinya dan surga hanya tinggal satu hasta, akan tetapi ketentuan yang telah
Allah swt tetapkan baginya mendahuluinya, maka di akhir hidupnya dia melakukan
perbuatan maksiat, sehingga diapun masuk neraka. Dan sebaliknya sungguh salah seorang
dari kamu benar-benar ada yang melakukan perbuatan maksiat, sampai-sampai jarak
yang memisahkan antara dirinya dan neraka hanya tinggal satu hasta. Akan tetapi
ketentuan Allah swt tetapkan baginya mendahuluinya,maka di akhir hidupnya ia
mlakukan amalan orang-orang yang akan masuk Surga, sehingga dia pun masuk
surga." (HR bukhari wa muslim)
9. Saya juga banyak mendengar pengalaman seperrti itu. Ada beberapa
teman yang tidak mau melakukan ibadah sholat. Karena nanti juga bakal sadar
sendiri. Nanti juga bakal dapat hidayah sendiri. Itu bagaimana ya ustadz?
Jawab: Pertanyaan akhir ya, manusia itu diberikan potensi kebaikan
dan keburukan. Manusia diberikan peluang sejauhmana manusia mengelola
kehidupannya apakah ia mau hidup dalam ketaatan atau tidak. Hidayah itu harus
dijemput artinya jemputlah dengan do`a dan paksakan ikut dalam segala aktivitas
kebaikan.
Alhamdulillah, kajian kita hari ini berjalan dengan lancar.
Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan bermanfaat. Amiin....
Baiklah langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing
sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta
astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa
tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon
pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum...
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment