Rabu, 28 Januari 2015
Narasumber : Ustadz Kaspin
Tema : Syukur
Editor: Wanda Vexia
Notulen : Dany
Assalamualaikum ...
Semoga semua
senantiasa bahagia hari ini dan bersiap menerima hadiah dari Yang Maha
Kuasa atas kehidupan yang luar biasa meski terasa biasa biasa....
Mengapa bisa?
Karena kadang kesyukuran kita kurang. Kita berucap Alhamdulillah, tapi kadang hanya dibibir saja. Hati kurang 'ngeh' merasakan nikmat-Nya.
Sehingga lebih banyak manusia yang melantunkan "sakitnya tuh disini" dibanding "lekas lekas ngaca". Tuan buruk rupa cermin dibelah.
Dalam kesyukuran kita taat menjalankan ibadah, menyembah Allah, bukan untuk Allah, tapi untuk kebaikan kita sendiri agar Allah makin sayang kepada kita. Nikmat ditambah.
Dalam kesyukuran kita taat menjalankan ibadah, menyembah Allah, bukan untuk Allah, tapi untuk kebaikan kita sendiri agar Allah makin sayang kepada kita. Nikmat ditambah.
Maka mulai dari sekarang, settinglah fikiran kita untuk bersyukur. Bukankah setiap bangun pagi ada doa yang kita ucapkan? Rasakan dan fahami doa itu...
Bahkan dalam beribadahpun manusia kadang bertanya, apa khasiatnya? Apa manfaatnya? Apa fadhilahnya? Itulah manusia. Selalu menanyakan gaji sebelum bekerja.
Padahal nikmat Allah begitu banyak jika kita berusaha menghitungnya, ga kehitung. Apalagi kita berusaha membalas nikmat itu dengan ibadah kita. Ibadah minimalis tapi mintanya maksimalis.
Oleh sebab itu, rasakan kenikmatan dan kebahagiaan yang Allah selipkan dalam hati kita. Rasakan hembusan nafas yang teratur, rasakan peredaran darah yang lancar. Rasakan detak jantung yang lembut, rasakan pandangan mata yang tajam meski sebagian sudah buram. Rasakan dari ujung kaki nikmatnya mengalir deras dan lembut sampai ubun ubun... Nikmat hidup luar biasa.
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"
Sehingga kadang
manusia merasa dunia ini menyempit, dadanya sesak, nafasnya
memburu, hatinya luka dan kesedihan selalu bersama?
Adalah penting bagi kita untuk memperBESAR rasa syukur kita. Semoga kita termasuk kedalam golongan hamba Allah yg bersyukur.
TANYA JAWAB
1. Ustadz, bagaimana agar syukur yang di ucapkan bisa ngeh juga di hati?
Jawab: Caranya dengan merasakan nikmat itu ketika pertama kali didapatkan. Misalnya awal mendapatkan motor, rasa nya seneeeng banget. Lama-lama rasa itu akan hilang. Naah.. rasa itu di refresh lagi, baru deh hati kita ngeh.
2. Ustadz, kalau kita beribadah, tujuannya agar Allah sayang sama kita, dan kemudian brharap ridha nya? Apakah salah?
Jawab: Tidak3. Muhasabah yang saya lakukan itu (beribadah dan pamrih berharap Allah sayang sama saya) jadi malu. Lalu harus berniat seperti apa ustadz? Bukankah masuk Surga pun dikarenakan Allah sayang sama kita ?
Jawab: Iya, agar Allah makin sayang, maka berbahagialah.4. Bagaimana caranya menghilangkan perasaan yang kurang bersyukur bahkan terkadang menoleh kepada orang lain? Kenapa si Fulan lebih banyak rezekinya dari kita padahal Sholat Fardunya tidak rutin. Sekian Syukron
Jawab: Jangan menoleh.5. Assalamualaikum ustadz, mau tanya bagaimana cara mengucapkan rasa syukur ke Allah? Adakah amalan khusus? Kalau misal kita ingin rezeki dimudahkan lalu shalat dhuha itu benarkah niatnya? Atau hanya karena Allah semata niatnya? Dan yakin Allah ngasih rezeki atau gimana niat yang bagusnya dan terakhir apabila kita diberi rezeki, lantas kita ingin lagi atau ingin yang lebih itu kufur nikmat kah? Mohon penjelasannya. Terima kasih ustadz.
Jawab: Ya, itu janji Allah kepada orang yang bertaqwa. Maka Allah pasti menepati janji kalau kita bertaqwa, adi tidak masalah kita berharap dengan janji Allah. Namun ketika diuji sebaliknya jangan suudzon kepada Allah.
6. Ustadz, didalam hidup pastilah kita punya target sendiri-sendiri. Apakah target
ini bentuk kita tidak bersyukur dengan apa yang kita miliki sekarang?
Jawab: Target itu kadang perlu untuk memacu diri. Beda soal dengan syukur. Syukur itu bukan pasrah.7. Jika seseorang dinilai pasrah pada suatu keadaan dengan dalih mensyukuri yang sudah ada bagaimana? Jd menerima apa adanya tanpa ada keinginan berusaha mendapatkan lebih karena merasa cukup.
Jawab: Kalau merasa cukup juga boleh-boleh saja. Intinya ketika kurang jangan suudzon kepada Allah. Allah sudah mengatur dunia ini dengan hukum sebab akibat seperti gravitasi atau pisau tajam bisa memotong. Jadi kalau sungguh-sungguh usaha InsyaAllah pasti berhasil.
Alhamdulillah, kajian kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan bermanfaat. Amiin....
Baiklah langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum...
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT




0 komentar:
Post a Comment