Kajian On line Teegram & WA Hamba الله Ta'ala
Rabu, 05 & 11 Februari 2015
Narasumber: Ustadzah
Neneng Kusmayanti
Tema: Tadabbur Al Fatihah
Editor: Wanda Vexia & Ana Trienta
Grup Nanda M112 (Wiwin & Indah) & Telegram Akhwat
Grup Nanda M112 (Wiwin & Indah) & Telegram Akhwat
Assalamu’alaikum wr.. wb..
Innalhamda lillah nahmaduhu
wa nasta'iinuh wa nastaghfiruh wa na'udzubillahi min syuruuri anfuusina wa min
sayyiati amaalina mayyahdillah falaa mudhilallah ma wayyudlilhu falaa
hadiiyallah ...
Segala puji milik Allah
swt kepadaNya kita memuji dan berlindung dari segenap kelemahan diri kita
dan beristighfar dari segenap kekurangan dan kesalahan amal ibadah kita.
Astaghfiirullah.. Mudah-mudahan Allah memaafkan dan menyempurnakan pahalaNya
secara penuh. Aamiin
Baiklah mari kita bukaa
surah Al-fatihah, surah favorit yang sudah sering sekali kita baca minimal 17x
sehari semalam. Surah yang disebut sebagai surah pembuka, pembuka Al-Qur’an
mulia.
Sebagaimana pembukaan maka
Al-fatihah memberi gambaran dasar bagi kita para pembaca Al-Qur’an akan garis
garis besar Al-Qur’an, dan adab serta garis aturan pembaca Al-Qur’an dengan
pemilik Nya yakni Allah swt.
Kita lihat dimulai dari
ayat pertama:. "Bismillahirrahmaanirrahiim. . dengan menyebut nama Allah
yang Maha Pengasih lagi Maha Pemurah. Kita tahu ayat pertama yang
diturunkan Allah swt melalui malaikat Jibril adalah "iqro'
bismirobbikalladzii kholaq!" kalimat perintah agar Nabi saw membaca
bismirobbika. . .*dengan nama Rabb mu.
Mari kita dalami...
Menjawab kehausan jiwanya
akan ketenangan, kebahagiaan, ketentraman dan kejelasan arah hidupnya. dengan
menurunkan Al-Qur’an mulia. sebagai petunjuk, pedoman,
manual dirinya dalam menjalani waktunya, kehidupannya. sehingga selain
Allah memperkenalkan diriNya sebagai Dzat Pencipta, Pemelihara
alam, Al-Qur’an juga memperkenalkan siapa sesungguhnya jati diri
manusia itu sendiri. oleh karenanya ayat pertama Al fatihah, Allah mengehendaki
kita mengingati siapa diri kita.
1) Bismillah - bismirobbika
sama-sama memiliki makna perkenalan, pengumuman, bagaimana Allah swt
mengumumkan, memperkenalkan dirinya kepada makhluk Nya. Dialah Rabb semesta
alam, Dialah Allah dan dilanjutan ayat 1 Al fatihah disandingkan dengan asma'
Nya, ArRahmaan ArRahiim. Hikmahnya bagi kita manusia yang hidup di bumi yang
begitu luas, menemui banyak keheranan akan alam dan dirinya sendiri, menemukan
banyak kekurangan dan ketakutan atas banyak hal di dunia ini, menemukan banyak
keterbatasan dirinya dalam kehidupan ini. dengan kasih sayangNya Allah
menurunkan malaikat dan manusia pilihan Nya untuk menunjuki mereka kepada jalan
hidupnya, menuju arah langkahnya, menuju muara kehidupannnya dan menjawab
setiap ketidaktahuanNya, keterbatasannya, keheranannya.
2) Bismillah adalah adab,
adab makhluk kepada Rabbnya yang telah menghidupkannya di dunia, yang telah
memeliharanya, yang telah memberinya rezeki. karenanya Rasulullah saw
senantiasa mengajarkan agar segala sesuatu kegiatan diawali dengan bismillah.
Ini adalah adab minimal seorang hamba Nya kepada Rabbnya, penguasanya. Yang
menunjukkan bahwa manusia menyadari dirinya adalah makhlukNya dan manusia
menyatakan pengakuannya secara suka rela. Manusia menyatakan keridhoannya
terhadap pengakuan ini.
3) Bismillah adalah bukti
kesiapan manusia sebagai hambaNya, bukti bahwa dirinya benar mengakui,
benar meyakini, benar menerimanya dengan rela dan ridho.
4) Bismillah adalah pembuka
keridhoan rahmat dan kasih sayangNya. Saat seorang hamba begitu sadar begitu
suka rela mengawali setiap aktivitasnya dengan basmallah maka itu adalah pintu
terbukanya rahmat yang lebih besar itu adalah pintu terbukanya keberkahan.
Karena berkah itulah maka jiwa manusia akan tentram, damai, ridho,
5) Bismillah adalah amalan
lahiriyah yang semestinya lahir dari jiwa yang tulus. Begitulah makna,
renungan dari ayat pertama Bismillah.. Mudah mudahan kita bisa melazimkan lisan
kita dengan basmallah, dan memaknainya dengan lebih dalam.
Mari beralih pada ayat
selanjutnya yang merupakan pengulangan dari ayat pertama. Tetang asma'Nya
ArRahmaan arRahiim. . . *Maha Pengasih Maha pemurah, Maha Penyayang. Allah di
ayat kedua Al fatihah ini menegaskan kembali tentang diriNya dengan namaNya
yang mulia yakni Maha Pengasih dan sifatnya yang memberi kasih sayang kepada
seluruh makhluq makhlukNya, seluruhnya. tanpa kecuali.
Setiap makhluk di bumi ini
tumbuh hadir hidup Allah sediakan bagi kita.
"Dan Bumi sesudah itu di hamparkan-Nya" (QS: An-Naazi'aat Ayat: 30)
"Bumi Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya" (QS: An-Naazi'aat Ayat: 31)
Bagaimana Allah sudah
memenuhi setiap kebutuhan kita, menyediakan alam semesta ini bagi manusia. Dia
memberikannya kepadamu wahai manusia dengan berlimpah secara gratis dan mudah
didapat. Inilah makna dari Allah yang Maha Pengasih. Dia menyayangi mengasihi
kita makhlukNya dengan kasih yang sempurna tiada batas.
Diberikan kepada seluruh
makhluknya. Sebagaimana surah (QS:
Thaahaa Ayat: 132) menerangkan kepada kita. "wa'mur ahlaka bissholati
was thobir alaiha. laa nas'aluka rizqo. Nahnuu narzuquk" Dan
perintahkanlah keluargamu melaksanakan sholat dan sabar dalam mengerjakannya.
Kami tidak meminta rezeki kepedaMu. Kamilah yg memberi rezeki kepadamu.
Dari ayat-ayat tadi
dapatlah kiranya kita ambil benang merah. Bahwa kita sudah diciptakan Allah swt
untuk hidup di dunia ini dengan juga sudah Allah siapkan perbekalan kita dengan
sempurna, dengan lengkap, mudah, agar kita sampai pada kesadaran akan amanah,
suatu misi.
Misi untuk menjadi
hambaNya, penyembahNya, juga sebagai pemelihara alam semesta ini dengan membuat
kebajikan dan perbaikan. Misi agung yang hanya diberikan kepada kita makhlukNya
yang digelari sebagai sebaik-baik makhluk dari segi fisiknya paling sempurna, ditambah
akal yang semakin membuatnya paripurna.
Dan segenap kesempurnaan
itu Allah memberinya petunjuk agar misinya tidak salah arah dan tidak sesat.
yakni petunjuk Al-Qur'an dan Sunnah nabi dan rasulNya. Agar dengan petunjuk itu
manusia mampu mendayagunakan segenap potensinya agar sesuai dengan misi sebagai
makhlu-Nya yang sesuai dengan arahanNya. Kita lihat bagaimana Allah
mengungatkan lagi bahwaa inna kholaqtul jinna wal insaa illa liya' buduun
sesungguhnya tidaklah manusia dan jin diciptakan kecuali agar beribadah
kepadaNya dengan turunnya Al-Qur'an, dan petunjuk nabi, maka nampaklah pilihan
pilhan bagi jiwa manusia.
Pilihan untuk mengikuti
arahan Rabbnya atau kah mengabaikannya. Saat itulah timbangan. Mizan di
tegakkan di dunia ini. Agar jelas bahwa bagi mereka yang mengikuti arahan Rabb
dan rasulNya maka Allah sediakan balasan di dunia dan akhirat yang kekal. Sedang
bagi mereka yang dengan sengaja mengabaikan, meninggalkan, maka Allah juga sediakan
baginya balasan yang setimpal.
Oleh karenanya lihatlah
bagaimana Allah memahami setiap kegelisahan, ketakutan, kekikiran, sifat kita yang suka mengeluh dengan memberikan balasan yang adil. Bagi mereka yang mau mengikuti
arahan Rabbnya, maka Surga adalah tempat sebaik-baik tempat kembali. Sedang
bagi mereka yang durhaka maka neraka adalah sebaik baik balas. Agar orang-orang
mukmin tidak merasa sedih dan rugi atas perjuangannya, atas pengorbanannya,
atas kerelaannya dengan ajaran ilahi.
Sehingga seimbanglah keteraturan hidup
manusia dengan alam ini. Sungguh tidak akan ada yang lebih adil bagi jiwa manusia
kecuali penilaian Allah swt Sang Pemilik mereka, Sang Pencipta yang Maha
Mengetahui hati hamba hambaNya.
Ibroh dari 3 ayat pertama Al
fatihah begitu banyak ustadzah. Sampai bingung mesti gimana menjabarkannya lagi. Tapi yang pasti Allah sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk kita hamba yang bernama manusia, bermula dari pedomannya sampai segalanya sudah difasilitasi
lengkap oleh Allah, karena ingin menunjukkan sifat arrahman dan arrahim-Nya kepada kita.
Tinggal kita nya sebgai makhluk bagaimana kita bisa menjalani tiap lini
kehidupan sesuai dengan pedoman Al-Qur'an atau tidak. Jika kita bisa
mengamalkan apa-apa yang sudah Allah tetapkan InsyaAllah Surga jaminannya telah menanti. Namun jika tidak, bersiaplah neraka tempatnya.
Alhamdulillah.. Sebaik-baik pengetahuan ujungnya adalah ibroh.
Wallahu'alambishowwab..
TANYA JAWAB
TELEGRAM
1. Al fatihah ini disebut ummul qur'an, bagaimana upaya kita agar kita dapat melaksanakan apa yang tercermin dalam al fatihah itu ustadz?
Jawab
Yang jelas mengamalkan basmalah dengan pemaknaannya hingga itu menjadi akhlaq kita, menginternalisasikan pemahaman al fatihah ini saat kita baca dalam sholat
2. Melakukan sesuatu selalu dimulai dengan basmalah, apa sudah cukup mewakili bahwa kita menghayati dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari?
Jawab
ya tentuu itu adalah awal, internalisasi nilai basmalah dalam cara pandang, cara bersikap cara berbicarahingga basmalah itu menjadi akhlaq kita sebagaimana rasululloh saw perbuatannya adalah al quran. Yaa minimal melazimkan lisan kita selanjutnya mudah mudahan sepanjang hayat mampu mengamalkannyasembari belajar
BUNDA
1. Ummi, saya pernah mendengar jika
kita membaca per ayatnya, maka akan ada malaikat yang menjawabnya. Itu seperti
apa ya Ummi ?
Jawab: Mengenai jawaban dari malaikat setiap hamba membaca ayat-ayat Al fatihah ini memang benar ada
dalilnya. Dengan pengertian bahwa
ucapan bacaan Al fatihah dengan penghayatan dan pemaknaan mendapat tempat yang begitu istimewa dan baik. Bahkan Allah swt sendiri
langsung menjawabnya.
Allah mengumumkan kepada penghuni langit saat hambaNya yang ikhlas membaca surah ini dengan menyebutkan
hambaKu memuliakan Aku. HambaKu memuji Aku, maka muliakanlah mereka. Subhanallah..
2. Ummi, kebetulan anggota keluarga ada yang sudah meninggal. Nah pasti pernah kita yang ditinggalkan merasa rindu, ada yang menyarankan ketika rindu untuk membacakan
Al-fatihah kepada yang sudah meninggal itu tadi. Apakah hal ini boleh atau bagaimana ummi? Mohon pnjelasannya...
Jawab: Silahkan saja mengirimkan
sebanyak-banyak doa
hanya khusus tentang Al
fatihah. Sampai saat ini saya belum menemukan dalil yang cukup kuat. Mungkin bisa ditanyakan kepada ustadz yang kafaahnya pada hadits yaaa...
3. Ustadzah, saat mulut kita mengucapkan Alhamdulillaahi Robbil'Ala-min namun hati kita
masih belum ikhlas, apakah itu artinya apa yang kita ucapkan belum sempurna di
hadapan Allah karena antara mulut pikiran dan hati kita tidak sama?
Jawab: Yang jelas berbeda
timbangannya dengan ikhlas dan pemaknaan. Silahkan mau pilih yang mana..
Alhamdulillah, kajian kita hari ini berjalan
dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan bermanfaat. Amiin....
Baiklah langsung saja kita tutup dengan
istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika
asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum...
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment