Home » » Tafsir - MANFAAT TAQWA DAN CARA MEMELIHARANYA

Tafsir - MANFAAT TAQWA DAN CARA MEMELIHARANYA

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Monday, February 23, 2015

Kajian Online WA Hamba  اللَّهِ SWT
Hari:Senin
Tgl:23 pebruari 2015
Nara Sumber : Ustadz M.Rahman
Tema : Tafsir
Rekapan oleh: Bd. 
Admin : Bd. Meita dan Bd.Marpiah
÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷
MANFAAT TAQWA DAN CARA MEMELIHARANYA
Ibu-ibu yang dirahmati Allah
 
Taqwa berasal dari waqa atau yaqii atau waqaayah yang artinya kehati-hatian, yang maksudnya adalah hidup dengan kehati-hatian.
 
Misalkan ada orang yang membagi-bagikan uang, setelah ditanya oleh temannya, itu uang apa? Lantas dijawab, ini adalah uang dari kelebihan anggaran. Tentu kalau orang yang taqwa ia akan menolaknya karena hati-hati, ditakutkan bahwa uang tersebut haram. Tapi kalau kita menikmati uangnya, maka kita bukan termasuk orang taqwa.
 
Manfaat Taqwa :
 
1. Lafatahna alaihim barokatimminassamai wal’ardhi,
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Kalau ibu-ibu dan bapak-bapak masih merasakan berkah, maka itu adalah hasil dari taqwa. Karena berkah adalah ziyadul khoir, sesuatu yang memiliki nilai tambah. Ada orang yang gajinya pas-pasan tapi ia bisa memenuhi kebutuhannya yang sama sekali tidak kekurangan. Tapi ada juga orang yang penghasilannya besar, kebutuhannya tidak seberapa, tapi ia merasakan kekurangan terus menerus. Mendapatkan uang muncul musibah, punya duit ditimpa kecelakaan, jangan-jangan kasus seperti ini karena hidupnya tidak berkah.
 
Jadi berkah adalah bertambahnya kebaikan, bukan saja dalam bilangan nominal tetapi bertambahnya nilai sehingga menjadi sesuatu yang manfaat.
 
2. Orang taqwa adalah intattaqulloha yaj’allahu furqona.
Orang taqwa diberikan furqon(pembeda) oleh Allah, bahkan ia akan berani tampil beda karena ketaqwaannya. Maka sering kita lihat ada orang-orang itu kelihatan auranya baik karena nilai taqwa dalam dirinya sehingga terpancar ke luar, dan pancaran seperti ini tidak bisa dibuat-buat. Kalau kita ingin hidup beda dengan yang lain dalam segala hal terutama dalam quality, maka kita harus taqwa.
 
3. Orang taqwa itu adalah wayukaffir anhum sayyiatikum,
Jika kamu bertaqwa, Allah akan menghapus segala macam kesalahannya. Karena taqwa itu hati-hati, maka ketika ia berbuat dosa langsung ingat pada Allah, sambil mengucapkan kalimat-kalimat thoyyibah, allahu akbar, istighfar, dll, lalu menyadari bahwa yang dilakukannya itu salah, dosa. Kemudian ia bertaubat seraya meminta ampun atas dosa yang telah ia perbuat. Akan tetapi kalau ada orang yang berbuat dosa kemudian tidak langsung taubat tapi dia cuek-cuek saja, dia tenang-tenang saja, apalagi ia merasa bangga setelah melakukan dosanya itu, maka ia bukan termasuk orang taqwa tetapi fasiq.
 
4. Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah baginya ada jalan keluar.
Orang taqwa itu tidak pernah tertinggal dari jalan keluar, selalu saja datang solusi. Di kita kalau dalam keadaan terdesak, solusi yang haram pun terkadang dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya. Seperti menggunakan cara-cara pintas dengan mencari atau melakukan perbuatan yang haram, solusinya mungkin terpenuhi tapi berikutnya ia akan menghadapi masalah. Berbeda dengan orang yang taqwa, pasti ada saja solusi yang baik dan benar.
 
5. Wayarzuqhu min haitsu la yahtasib,
Mendapatkan rezeki diluar dugaan, gaji besar, THR besar, rezeki yang tidak disangka-sangka, dll. Sebaliknya orang yang tidak taqwa, rezekinya itu seakan-akan ditunda-tunda untuk diturunkan kepadanya.
 
6. Wamayyatawakkal alalloh fahuwa hasbuh,
Allah akan mencukupkan orang yang taqwa karena ketawakkalannya. Cukup itu tidak identik dengan mewah, atau nominalnya yang besar, bukan seperti itu, tetapi cukup itu ketika kebutuhan kita tercukupi dengan baik dan tidak berlebih-lebihan.
 
7. Hatinya tenang.
Keluh kesah, gelisah atau perasaan negatif lainnya tidak akan tumbuh pada diri orang yang taqwa.
Oleh karena itu ada 7 amalan untuk menjaga dan memelihara ketaqwaan kita, antara lain :
 
1. Qiyamullail, bangun malam untuk melaksanakan sholat tahajud.
2. Membaca Al-qur’an, minimal sehari 10 ayat atau sehari se-ayat tapi beserta terjemahannya kemudian difahami.
3. Membiasakan shaum (puasa) sunnah.
4. ‘Itikaf, kapan saja dilakukan, ketika kita mempunyai banyak waktu maka masuklah ke dalam masjid, cukup setengah jam saja, dengan bersimpuh kepada Allah : “Ya Tuhan nama saya fulan bin fulan, banyak dosa yang telah saya lakukan oleh karena itu ampuni saya”. Ia senantiasa mengakui dosa dan kesalahannya lalu meminta ampun kepada Allah SWT.
5. Shodaqoh , berusaha untuk gemar bershodaqoh, berinfaq dan sejenisnya.
6. Selalu ber-do'a, berdo'a dalam segala keadaan,  jangan berdo'a hanya dalam menghadapi persoalan berat saja, tapi hal-hal yang kecil-pun jangan terlewati, seperti mau makan, dsb.
7. Silaturahim. Suka menyambung tali silaturrahim, insyaallah taqwa kita pun dijamin surga karena silaturahim yang kita lakukan.

 pertanyaan:
1.Islam memerintahkan kt untuk bersilahturahmi nah pd zaman skrg banyak kendala nya terutama uang dan waktu ,banyaka org yang beruang ingin di datangkan oleh saudaranya yang susah dan itupun harus janji hr dan jam tertentu bagaimana pendapat ustad
**dalam konteks skrg silaturahmi mang harus da komunikasi terlebih dahulu,apakah org kaya yang mndtangi yang miskin atau sebaliknya, itu tidak menjadi masalah, yang terpenting adab2 silaturahmi terlaksana sprti mengikhlaskan niat lillahi ta'ala,bermaksud mmpererat hubungan, dll
2.Tp ustd bukan kah si miskin yang punya banyak keterbatasan
** Itu masalah teknis bu..silahkan dibuat kesepakatan antar keduanya,boleh jd si miskin terbatas dana tp kesempatan ada, sebaliknya si kaya terbatas kesmptan tp dana ada..intinya dibuat kesepakatan yang sama2 mengenakan kedua belak pihak
3.Tny ustd,bisakah ss'org merasa diri'y brtaqwa,ato apa indikasi mlht org lain sdh brtqwa?
**Seseorang tidak boleh merasa dirinya bertaqwa, karena taqwa itu proses taqarrub kepada Allah yang sifatnya tiada henti sampai ajal menjemput. Supaya kita tidak merasa bertqwa lihatlah seseorg yang lebih tinggi dari kita dari segi amalan ibadahnya,wara'nya(berhati2 dari yang syubhat), keilmuannya,rasa takutnya kepada Allah, ikhlas dalam kondisi apapun dll.
4.Jika menggelar pesta pernikahan di gedung dg mewah apa ada unsur riya dan mubazir ustd
**Masalah pesta pernikahan di gedung mewah atau gedung sederhana tergantung niatnya bu, kalau niatnya riya dan menyombongkan diri biarlah Allah yang menilai, cupuplah bg kita mendoakannya agar Allah menjauhkan kita dan org tsb dari sifat riya' dan takabbur. Jd kita tidak bisa meliat niat org lain, kita hanya menilai yang tampak2 aja. Wallaahu a'lam
5.Tanya pak ustad, bagaimana cara menghadapi saudara yang sgt membenci kita krn kita suka mengingatkan dia dlm kebaikan.
**ibu yang disayang Allah, yakinlah bahwa kebaikan ibu tidak ada yang sia2..ikhlaskanlah bahwa ibu menasehati saudara hanya semata tuk Allah, karena ketika perbuatan kita hanya untuk Allah tidak ada yang sia2 dihadapan Allah bahkan Allah akan melipatgandakan pahala kita. InsyaAllah kebencian saudara pd ibu, akan menjadi ladang pahala ibu. Walaupun demikian, tentu kita mestilah mnggunakan cara yang terbaik dalam nasehat menasehati, kalau cara kita dalam menasehati sudah yang terbaik, tp masi ditolak, sekali lagi itulah ladang pahala yang luar biasa
6. Jadi takwa itu yang tahu hanya Allah dengan hati diri kita ya ustadz? Sama kah takwa dg iman yang suka naik turun ..futur?
**taqwa memang hanya Allah yang tahu dan diri kita, walupun semikian, taqwa memiliki indikator yang nampak yang bisa kita lihat. Diantara indikator tqwa adalah: merasa tidak pernah puas dg ibadah,ikhlas dalam kondisi ramai maupun sepi,merasakn bahwa harta itu hanya titipan Allah shg tidak pelit dalam berinfak dll. Ohya,taqwa jg sprti keimanan yang naik turun, oleh karena nya kita sllu memohon kepada Allah, agar Allah memanggil kita dalam kondisi husnul khatimah (bertqwa kepada Allah.)

Ok..kalau tidak ada yang bertanya lagi, kita tutup kajian ini dg bacaan hmdalah. Alhmdulillaahi rabil 'aalamin
Terimaksih atas perhatiannya..wassalaamu alaikum wrwb


Baiklah kita tutup dng Doa Kafaratul Majelis :

سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك 

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika 
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”.  

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!