Kajian WA Hamba اللهSWT
Rabu, 11 Februari 2014
Ustadzah Citra (Keutamaan membaca
Al-Qur’an)
Editor: Wanda Vexia
Grup Ummi M18
Notulen: Nadliroh
Al-Qur’an adalah Kalamullah.
"Kitab yang Mubarak (diberkahi) Dan ini (Al Quran) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di luar lingkungannya. Orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al Quran) dan mereka selalu memelihara sembahyangnya" (QS: Al-An'am Ayat: 92)
Menuntun kepada jalan yang lurus
"Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu´min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar" (QS: Al-Israa' Ayat: 9)
Tidak
ada sedikitpun kebatilan di dalamnya
"Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Al Quran ketika Al Quran itu datang kepada mereka, (mereka itu pasti akan celaka), dan sesungguhnya Al Quran itu adalah kitab yang mulia" (QS: Fushshilat Ayat: 41)
Membaca
Al Qur’an adalah sebaik-baik amal perbuatan.
Rasulullah
bersabda :
"Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar dan mengajarkan AL Qur’an" (HR. Al Bukhari dari Utsman bin Affan)
Al Qur’an akan menjadi syafi’ penolong di
hari kiamat.
Rasulullah
bersabda :
“Bacalah Al Qur’an sesungguhnya ia akan menjadi penolong pembacanya di hari kiamat " (HR Muslim dari Abu Umamah)
Beserta
para malaikat yang mulia di hari kiamat.
Rasulullah
bersabda:
"Orang yang membaca Al Qur’an dan dia lancar membacanya akan bersama para malaikat yang mulia dan baik. Dan orang yang membaca Al Qur’an dengan terbata-bata, ia mendapatkan dua pahala " (Muttafaq alaih dari Aisyah ra)
Aroma orang beriman. Rasulullah bersabda:
"Perumpamaan orang beriman yang membaca Al Qur’an adalah bagaikan buah utrujah, oromanya harum dan rasanya nikmat….."
Penyebab terangkatnya kaum. Sabda Nabi :
"Sesungguhnya Allah akan mengangkat suatu kaum dengan kitab ini dan akan menjatuhkannya dengan kitab ini pula" (HR Muslim dari Umar bin Khatthab)
Turunnya rahmah dan sakinah.
Rasulullah
bersabda:
"Tidak ada satu kaum yang mereka sedang berdzikir kepada Allah, kecuali para malaikat akan mengitarinya, dan rahmat Allah akan tercurah kepadanya, dan sakinah (kedamaian) akan turun di atasnya, dan Allah akan sebutkan mereka pada malaikat yang ada di sisi-Nya” (HR. At Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah dan Abu Said)
Memperoleh kebajikan yang berlipat ganda.
Dari
Ibnu Mas’ud ra berkata : Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah, maka ia akan memperoleh satu hasanah (kebajikan). Dan satu hasanah akan dilipat gandakan menjadi sepuluh, saya tidak katakan alif lam mim satu huruf, akan tetapi ali satu hurf, lam satu huruf, dan mim satu huruf” (HR. At Tirmidzi)
Bukti hati yang terjaga/melek.
Dari
Ibn Abbas ra berkata : Rasulullah SAW bersabda :
"Sesungguhnya orang yang di hatinya tidak ada sesuatupun dari Al Qur’an, maka ia bagaikan rumah kosong. (HR At Tirmidzi)
Ayat lain terdapat pada al isra 9 dan al
an 'am 92
Laa ilaha illa anta subhanaka inni kuntu
mina zholimin.
Ya Allah, jadikanlah Al-Qur'an sebagai
penenteraman hati kami, cahaya di dada kami, serta pelenyap duka dan kesedihan
kami.
Ya Allah, ajarilah kami dari Al-Qur'an
sesuatu yang kami tidak ketahui tentangnya, ingatkanlah kami dari apa-apa yang
terlupa oleh kami, serta berilah kami rezeki untuk mengamalkannya sepanjang
malam dan siang hari.
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang
yang mewarisi Al-Qur'an, baik secara ilmu maupun amalan.
Ya Allah, Zat Yang mengajarkan Al-Qur'an,
ajarilah kami agar mengetahui Al-Qur'an.
Ya Allah, Zat Yang menurunkan Al-Qur'an,
jadikanlah kami termasuk Ahlul Qur'an.
Allahumma
sholli 'ala muhammad al-musthofa wa 'ala alihi wa ash-Habihi wa man wafa.
Keutamaan menghafal Al-Quran:
◆Ridho
Allah akan menjadi penolong (syafaat) bagi penghafalnya
◆Benteng
dan perisai hidup
◆Pedoman
dalam menjalankan kehidupan
◆Nikmat
mampu menghafal AlQuran sama dengan nikmat kenabian
◆Kebaikan
dan berkah bagi penghafalnya. Rasulullah sering mengutamakan yang hafalannya
lebih banyak (Mendapat tasyrif nabawi)
◆Para ahli Quran adalah keluarga Allah yang berjalan di
atas bumi
◆Dipakaikan mahkota dari cahaya di hari kiamat yang
cahayanya seperti cahaya matahariKedua orang tuanya dipakaikan jubah kemuliaan
yang tak dapat ditukarkan dengan dunia dan seisinya
◆Kedudukannya di akhir ayat yang dia baca
◆Tiap satu huruf adalah satu hasanah hingga 10 hasanah
◆Allah membolehkan rasa iri terhadap ahlul Quran
◆Menjadi sebaik-baik manusia
◆Kenikmatan yang tiada bandingannya
◆Ditempatkan di syurga yang tertinggi
◆Akan menjadi orang yang arif di Surga kelak
◆Menjadi pengingat akan kebesaran Allah
◆Menghormati penghafal Quran berarti mengagungkan Allah
◆Hati penghafal Quran tidak akan disiksa
◆Lebih berhak menjadi imam sholat
◆Dapat memberikan syafaat pada keluarganya
◆Bekalan yang paling baik
◆Menjadikan baginya kedudukan di hati manusia dan
kemuliaan
◆Ucapan pemiliknya selamat dan lancar berbicara
◆Ciri orang yang diberi ilmu
◆Membantu daya ingat
◆Penghafal Quran tidak pernah terkena penyakit pikun
◆Mencerdaskan dan meningkatkan IQ dan menambah keimanan
◆Mengetahui ilmu agama dan ilmu dunia
◆Menjadi hujjah dalam ghazwul fikri saat ini
◆Menjadi kemudahan dalam setiap urusan serta menjadi
motivator tersendiri
◆Pikiran yang jernih
◆Ketenangan dan stabilitas psikologis
◆Lebih diterima bicara di depan publik
◆Menerima kepercayaan orang lain
◆Penghafal Quran akan selalu mendapat keuntungan
dagangan dan tidak pernah rugi
◆Menyehatkan jasmani (seperti yang diteliti oleh Dr. Shalih bin Ibr ahim Ash-Shani’, guru besar psikologi di Universitas
Al-Imam bin Saud Al-Islamiyyah, Riyadh
TANYA JAWAB
1. Bagaimana hukum nya bagi orang yang
membaca Al-Qur'an tapi tidak tahu artinya dan tajwid nya masih kurang bagus?
➡ Jawab: Hukumnya adalah mau belajar dan mengkaji
Al-Qur'an lebih dalam lagi.
2. Semisal kita sudah terbiasa
berinteraksi dengan Al-Qur'an tapi tetap stress, mudah marah dan sensitif.
Apakah ada yang salah dari interaksi kita dengan Al-Qur'an ataukah amal
membaca Al-Qur'an tidak diterima?
➡ Jawab : Na’am, berarti ada yang salah dengan
niat. Membaca Beramallah disertai dengan niat lillahita'ala, agar amalan
bisa diterima. Dan amalan yang diterima syaratnya ikhlas jatena Allah. Jika
masih stress, baca lagi yang banyak sesuai tajwid tartil yang di tauladankan
oleh nabi besar kita. Wallahu'alam.
3. Bagaimana dengan orang yang mendengar
murrotal tapi tidak membaca Al-Qur'an ? Apakah sama pahalanya dengan yang
membaca Al-Qur'an?
➡ Jawab : Pahala tetap sama dengan orang yang
membaca Al-Qur'an. Dengan catatan, membacanya khusyu'. Mendengarkan murrotal
nya pun ikhlas karena Allah
4. Assalamualaikum.. Ustadz, apa hukumnya
jika masih belajar mengaji? Belajar Al-Qur'an nya pun bacaannya masi banyak
yang salah. Tapi itu belajar. Boleh tidak ya?
➡Jawab : Walaikumussalam.. Insya Allah mendapatkan 2
pahala dari Allah. Bisa ditambahkan hukumnya untuk mencari lembaga
pembelajaran Al-Qur'an baik tahsin qiroati, tahfidz dan sebagainya. Semakin
banyak hafalannya, akan semakin tinggi kedudukan yang didapatkan di Surga
kelak. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
يقال لصاحب القرآن اقرأ وارتقِ، ورتل كما كنت ترتل في الدنيا، فإن منزلك عند آخر آية تقرؤها
“Akan dikatakan kepada shahibul Qur’an (di akhirat) : bacalah dan naiklah, bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membaca dengan tartil di dunia. Karena kedudukanmu tergantung pada ayat terakhir yang engkau baca” (HR. Abu Daud 2240, di shahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud)
5. Kalau membawa Al-Qur’an yang tidak ada
terjemahannya posisi tidak suci bagaimana?
➡Jawab : Tidak suci karena batal dari wudhu hukumnya
boleh.
6. Tidak suci karena haid?
➡Jawab : Ada perbedaan pendapat para ulama
Dalil yang digunakan kalangan yang
membolehkan wanita haid untuk membaca Al-Qur’an adalah perkataan Aisyah ra.
“Dari Aisyah ra bahwa Rasulullah SAW selalu dalam keadaan berzikir kepada Allah SWT” (HR. Muslim)
7. Kalau membawa Al-Qur'an yang tidak ada
terjemahannya posisi tidak suci gimana?
➡ Jawab : Sebisa mungkin membawa yang
ada terjemahan. Yaitu dibolehkan bagi yang berhadats (seperti orang yang
junub) untuk membawa mushaf tanpa menyentuhnya secara langsung, dengan
menggunakan pembatas yang bukan bagian dari Al-Qur’an. Karena seperti ini
bukanlah disebut menyentuh. Sedangkan larangan yang disebutkan dalam hadits
adalah menyentuh mushaf dalam keadaan tidak suci. Sedangkan di sini sama sekali
tidak menyentuh. Inilah pendapat ulama Hanafiyah, ulama Hanabilah dan menjadi
pendapat Al Hasan Al Bashri, ‘Atho’, Asy Sya’bi, Al Qosim, Al Hakam dan Hammad.
8. Bagaimana adab membaca Al-Qur’an ya?
➡ Jawab : Adab
Membaca Quran
1) Disunnahkan berwudhu, gosok gigi/
bersiwak
2) Menghadap kiblat
3) Ada sikap penghormatan hati untuk; (a)
Mengagungkan dan memuliakan Al-Quran, (b) Membenarkan dan meyakini, (c) dan
berniat mengamalkan Al-Quran, (d) Berniat untuk menyampaikan atau mengajarkan
lagi kepada orang lain.
4) Memilih tempat yang bersih
5) Disunnahkan membaca Ta’awwudz pada
permulaan bacaan.
Firman Allah :
"Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk" (QS: An-Nahl Ayat: 98)
6) Sebagaimana memulai setiap
perkataan dan perbuatan yang baik yang lain, maka memulai membaca Al-Quran pun
dengan membaca Basmallah.
7) Rasulullah SAW :
“Setiap perkara (amalan) yang tidak dimulai dengan membaca Bismillahirrahmanirrahiim, maka terputus berkahnya (bagaikan anggota. Setiap perkara badan yang terkena kusta" (HR. Ahmad, Nasai dan Ibnu Mardawaih)
8) Membaca
dengan tartil dan tajwid yang benar
9) Berusaha
untuk menangis atau pura-pura menangis
10)
Membaca dengan suara merdu
11)
Boleh membaca jahar (dikeraskan) tetapi lebih baik dipelankan (terdengar oleh
sendiri)
12)
Memenuhi hak-hak Al-Quran
13)
Tidak memotong bacaan dengan kegiatan lain
14)
Al-Quran ditaruh di tempat yang dialas tinggi
15)
Tidak menjadikan Al-Quran untuk bantal.
9.
Poin 13 itu misalnya berhenti di salah satu ayat juga ga boleh ya di potong
sama kegiatan lain? Misal menjawab pertanyaan anak?
➡
Jawab: Adab membaca Al-Qur'an jika diamalkan lebih ahsan. Jika poin 13 berhenti
di ayat tidak apa-apa. Kemudian melanjutkan kembali dengan taawudz dan basmalah
10.
Poin 9 jika tidak paham artinya gak bisa nangis jadi bagaimana?
➡Jawab
: Jika bertemu ayat adzab mencoba untuk menghayati dan menangis. Jika tidak
bisa, pura-pura nangis. Jika belum bisa juga, minimal hati kita menangis
merasakan pedihnya siksa api neraka dan azab Allah
11.
Terkadang saya tilawah sambil mennyusui anak atau gendong anak. Anak saya baru
berusia 4 bulan. Kadang-kadang kalau di taruh menangis. Bagaimana hukumnya jika
membaca Al Qur'an di perjalanan (yang ada terjemahan) nya? Mohon penjelasannya
ustadzah. Jazzakillah
➡
Jawab: Di
izinkan membaca
bahkan hingga menghafal sambil berdiri, sambil menggendong anak, sambil duduk,
berbaring, naik kendaraan atau lainnya. (Lihat QS. Az Zukhruf: 13 dan
Ali Imran: 191)
12.
Bertilawah dirumah itu wajib pakai penutup kepala/ kerudung ya ustadzah? Karena
saya sepulang nganter anak dari PAUD, dirumah hanya berdua saja ama anak. Tapi
kalau pagi keseharian keluar pintu rumah mengenakan kerudung. Jadi hanya saat
di dalam rumah aja dilepas. Mohon penjelasan dan hukumnya. شُكرًا كَثيرًا
➡
Jawab: Layak
nya adab bicara dengan Allah, mestinya tetap tertutup aurat sebab membaca
Al-Quran adalah ibadah. (QS. AnNur:13) kalau saya baca Al'Quran untuk disampaikan ke almarhum
suami saya, sampai ga ustadzah? Atau kalau anak saya yang baca alquran nyampe
ga ya? Syukron
➡
Jawab: Insya
Allah sampai. (QS. Al-Hasyr: 10) doa yang kita lantunkan untuk
orang yang sudah beriman lebih dulu dari kita atau orang yang sudah
meninggal. Dan ada 3 amalan yang takkan terputus meski sudah meninggal. Yaitu
sedekah jariah (amal wakaf tanah/ hibah tanah untuk panti asuhan yatim
dhuafa, pesantren quran dan sebagainya). Ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh
yang mendoakan orangtuanya.
Wallohua'lam
bish shawab☺
Alhamdulillah, kajian kita hari ini berjalan dengan
lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan bermanfaat. Amiin....
Baiklah langsung saja kita tutup dengan istighfar
masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum...
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment