Kajian Online WA Hamba الله SWT
Rabu,
26 Agustus 2015
Narasumber : Ustadzah
Ella
Rekapan Grup Bunda M09
(Yanti&Betti)
Tema : Kajian Umum
Editor
: Rini Ismayanti
AL QUR’AN SEBAGAI OBAT HATI
Dalam keseharian kita, kadang jenuh, bosan, galau, lelah, menghampiri hati kita. Sebelum itu semua, coba kita cek, mungkin kita kurang tilawah Al Qur’an. atau kalau sudah tilawah, mungkin kita kurang tadabbur Al quran. Sering kita berkesimpulan kalau kita ini kurang refreshing, kurang rekreasi, butuh liburan, jalan2, dll (tentunya setelah kita mengevaluasi tentang sholat kita, karena sesungguhnya dalam Al Qur’an ada obat bagi hati kita
Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
Al Qur’an adalah obat mujarab untuk hati. Al Qur’an menjadi obat bagi hati yang terkena syubhat (racun pemikiran) dan syahwat (nafsu jelek untuk maksiat).
Dalam Al Qur’an terdapat penjelas, di mana kebatilan dienyahkan
oleh kebenaran. Penyakit syubhat yang merusak bisa enyah (pergi) karena adanya
ilmu dan keinginan (yang baik), di mana hakikat sesuatu begitu jelas karenanya.
Dalam Al Qur’an terdapat berbagai hikmah yang bisa dipetik, terdapat berbagai
nasehat yang baik untuk memotivasi dalam beramal dan menakut-nakuti dari
berbuat kejelekan. Dalam Al Qur’an juga terdapat kisah-kisah yang bisa diambil
‘ ibroh (pelajaran) sehingga hati pun menjadi baik. Al Qur’an begitu memberi
semangat hati pada hal-hal yang bermanfaat dan memperingatkan pula dari hal-hal
yang membahayakan. Akhirnya, hati semakin cinta pada kebenaran dan benci pada
kebatilan. Padahal sebelumnya bisa jadi hati sangat ingin berbuat kebatilan dan
benci pada kebenaran.
Al Qur’an sungguh bisa menghilangkan penyakit yang dapat mengantarkan pada keinginan-keinginan jelek (rusak) hingga baiklah hati. Keinginannya menjadi baik dan ia pun kembali pada fithrahnya yang telah ditabiatkan untuknya sebagaimana badan kembali pada tabi’atnya. Hati akan semakin hidup dengan adanya iman dan Al Qur’an . Sebagaimana badan semakin hidup dengan sesuatu yang dapat menumbuhkan dan menguatkannya. Suburnya hati itulah semisal dengan tumbuhnya badan.
Sumber: Majmu’ Al Fatawa, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Darul
Wafa’, 10/95-96.
Jadi, ibu-ibu sholihah... yuk obati hati kita dengan Al Qur’an, semoga kita ditolong oleh Allah agar istiqomah bersama Al Qur’an. Jawaban-jawaban atas kegalauan kita pun, banyak bertebaran dalam Al Qur’an. Allah SWT menjelaskan beberapa kali tentang Al Qur’an sebagai penawar hati
“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar…”( Q.S At-Thalaq [65]:2)
Jadi, ibu-ibu sholihah... yuk obati hati kita dengan Al Qur’an, semoga kita ditolong oleh Allah agar istiqomah bersama Al Qur’an. Jawaban-jawaban atas kegalauan kita pun, banyak bertebaran dalam Al Qur’an. Allah SWT menjelaskan beberapa kali tentang Al Qur’an sebagai penawar hati
“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar…”( Q.S At-Thalaq [65]:2)
“ Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar… (Q.S Al Baqarah[2]: 155).
“Dan bersabarlah, sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat kebaikan. ”(Q.S Hud[11]:115)
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (Q.S Al Insyirah [94]: 5-6)
“…Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya.Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.” (Q.S at Thalaq
Nah, untuk mendapatkan khasiat Al Qur’an bagi hati kita, tentu kita perlu tunaikan hak-hak Al Qur’an itu, sebagai orang yang mengimani Al Qur’an sebagai kitabullah. Diantaranya, membacanya, mentadabburinya, memahaminya, menghafalnya, menjadikannya rujukan bagi tiap permasalahan hidup.
“Dan kami menurunkan Al Qur’an sebagai penawar dan Rahmat untuk orang-orang yang mu’min.” (QS. Al Isra/17: 82)
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tentram.” (QS. Ar Ra’d/13: 28)
Menurut para ahli tafsir bahwa nama lain dari Al Qur’an yaitu
“Asysyifâ” yang artinya secara Terminologi adalah Obat Penyembuh.
“Hai manusia, telah datang kepadamu kitab yang berisi pelajaran dari Tuhanmu dan sebagai obat penyembuh jiwa, sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus/10: 57)
TANYA JAWAB
Q : Alqur'an sebagai obat itu apakah cukup dengan membaca nya
saja? Bahwa dengan membaca ayat-ayat qur'an walopun tanpa memahami artinya
tetap akan menjadi obat hati? Ataukah harus mengerti ,.semisal kita sudah faham
bahwa bersama kesulitan Ada kemudahan.. sehingga tanpa membaca Qur'an nya kita
sudah yakin bahwa Allah akan menyertai setiap kesulitan dengan kemudahan?
A : Membacanya saja sudah menjadi obat bagi hati (bahkan jasad). hanya membaca,
diniati ibadah, Allah sudah memberikan pahala dan hati menjadi tenang
apalagi dengan mengerti dan mentadabburinya maka hikmah Al-Qur’an akan semakin
bertambah bagi jiwa. insyaAllah
Q : Ustadzah bolehkah saya bertanya bagaimana sih cara supaya kita
benar-benar cinta kepada alquran..triknya...kadang membaca alquran karena ada
tuntutan setoran kebetulan saya ikut odoj..
A : Cinta terhadap
Al-Qur’an tentu dengan mengenalinya. banyak belajar tentang ta'riful
Qur’an. kemudian memperbanyak dan memperdalam interaksi dengan Al-Qur’an.
Baca, tadabbur,... pahami, kita akan temukan samudra hikmah yang tak terhingga.
Tadabbur berasal dari kata:
ﺗَﺪَﺑَّﺮَ ﺍْﻷَﻣْﺮَ ﻭ َ ﻓِﻴْﻪِ : ﺩَﺑَّﺮَﻩُ [1 ] .
Artinya: Tadabbaral Amra wa Fihi : Dabbarahu.
Sedangkan arti kata ﺩَﺑَّﺮَ ialah:
ﺩَﺑَّﺮَ ﺍْﻷَﻣْﺮَ ﻭ َ ﻓِﻴْﻪِ : ﺳَﺎﺳَﻪُ ﻭ ﻧَﻈَﺮَ ﻓِﻰ ﻋَﺎﻗِﺒَﺘِﻪِ [2 ]
Artinya:
Dabbaral Amra wa Fihi : mengurus dan merenungkan kesudahan urusan itu …
Al quran itu sendiri diturunkan dengan sifat yang mudah (surat al qomar). mudah untuk dipahami. setiap kita mampu dan memiliki hak untuk tadabbur. setiap muslim akan mendapatkan hikmah dari tadabbur nya sejauh ilmu dan pemahaman. Semuanya pasti mendapat manfaat dan hikmah Al-Qur’an yang kedalamannya tak terbatas.
Asy-Syaikh Ibnu Katsir mendefinisikan tadabbur sebagai berikut:
ﺍﻟﺘَّﺪَﺑُّﺮُ ﻫُﻮَ : )) ﺗَﻔَﻬُّﻢُ ﻣَﻌَﺎﻧِﻰ ﺃَﻟْﻔَﺎﻇِﻪِ ، ﻭَ ﺍﻟﺘَﻔَﻜُّﺮُ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺗَﺪُﻝُّ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺁﻳَﺎﺗُﻪُ
ﻣُﻄَﺎﺑَﻘَﺔً ، ﻭَ ﻣَﺎ ﺩَﺧَﻞَ ﻓِﻰ ﺿَﻤْﻨِﻬَﺎ ، ﻭَ ﻣَﺎ ﻻَ ﻳَﺘِﻢُّ ﺗِﻠْﻚَ ﺍﻟْﻤَﻌَﺎﻧِﻰ ﺇِﻻَّ ﺑِﻪِ ،
ﻣِﻤَّﺎ ﻟَﻢْ ﻳَﻌْﺮُﺝِ ﺍﻟﻠَّﻔْﻆُ ﻋَﻠَﻰ ﺫِﻛْﺮِﻩِ ﻣِﻦَ ﺍْﻹِﺷَﺎﺭَﺍﺕِ ﻭ ﺍﻟﺘَّﻨْﺒِﻴْﻬَﺎﺕِ ، ﻭَ ﺍﻧْﺘِﻔَﺎﻉُ
ﺍﻟْﻘَﻠْﺐِ ﺑِﺬَﻟِﻚَ ﺑِﺨُﺸُﻮْﻋِﻪِ ﻋِﻨْﺪَ ﻣَﻮَﺍﻋِﻈِﻪِ ، ﻭَ ﺧُﻀُﻮْﻋِﻪِ ﻷَﻭَﺍﻣِﺮِﻩِ ، ﻭَ ﺃَﺧْﺬِ
ﺍﻟْﻌِﺒْﺮَﺓِ ﻣِﻨْﻪُ (( [3 ]
Artinya:
Tadabbur ialah : memahami makna lafal-lafal Al-Qur’an, dan memikirkan apa yang ayat-ayat Al-Qur’an tunjukkan tatkala tersusun, dan apa yang terkandung di dalamnya, serta apa yang menjadikan makna-makna Al-Qur’an itu sempurna, dari segala isyarat dan peringatan yang tidak tampak dalam lafal Al-Qur’an, serta pengambilan manfaat oleh hati dengan tunduk di hadapan nasehat-nasehat Al-Qur’an, patuh terhadap perintah-perintahnya, serta pengambilan ibrah darinya.
Nah, kalo tafsir, yang berhak dan mampu adalah para mufasir. Karena menafsirkan Al-Qur’an ada ilmu dan pedoman2 bakunya. Kita, yang ammah dalam hal ilmu tafsir, tidak menafsirkan, tetapi membaca tafsir para ulama tafsir.
ﺗَﺪَﺑَّﺮَ ﺍْﻷَﻣْﺮَ ﻭ َ ﻓِﻴْﻪِ : ﺩَﺑَّﺮَﻩُ [1 ] .
Artinya: Tadabbaral Amra wa Fihi : Dabbarahu.
Sedangkan arti kata ﺩَﺑَّﺮَ ialah:
ﺩَﺑَّﺮَ ﺍْﻷَﻣْﺮَ ﻭ َ ﻓِﻴْﻪِ : ﺳَﺎﺳَﻪُ ﻭ ﻧَﻈَﺮَ ﻓِﻰ ﻋَﺎﻗِﺒَﺘِﻪِ [2 ]
Artinya:
Dabbaral Amra wa Fihi : mengurus dan merenungkan kesudahan urusan itu …
Al quran itu sendiri diturunkan dengan sifat yang mudah (surat al qomar). mudah untuk dipahami. setiap kita mampu dan memiliki hak untuk tadabbur. setiap muslim akan mendapatkan hikmah dari tadabbur nya sejauh ilmu dan pemahaman. Semuanya pasti mendapat manfaat dan hikmah Al-Qur’an yang kedalamannya tak terbatas.
Asy-Syaikh Ibnu Katsir mendefinisikan tadabbur sebagai berikut:
ﺍﻟﺘَّﺪَﺑُّﺮُ ﻫُﻮَ : )) ﺗَﻔَﻬُّﻢُ ﻣَﻌَﺎﻧِﻰ ﺃَﻟْﻔَﺎﻇِﻪِ ، ﻭَ ﺍﻟﺘَﻔَﻜُّﺮُ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺗَﺪُﻝُّ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺁﻳَﺎﺗُﻪُ
ﻣُﻄَﺎﺑَﻘَﺔً ، ﻭَ ﻣَﺎ ﺩَﺧَﻞَ ﻓِﻰ ﺿَﻤْﻨِﻬَﺎ ، ﻭَ ﻣَﺎ ﻻَ ﻳَﺘِﻢُّ ﺗِﻠْﻚَ ﺍﻟْﻤَﻌَﺎﻧِﻰ ﺇِﻻَّ ﺑِﻪِ ،
ﻣِﻤَّﺎ ﻟَﻢْ ﻳَﻌْﺮُﺝِ ﺍﻟﻠَّﻔْﻆُ ﻋَﻠَﻰ ﺫِﻛْﺮِﻩِ ﻣِﻦَ ﺍْﻹِﺷَﺎﺭَﺍﺕِ ﻭ ﺍﻟﺘَّﻨْﺒِﻴْﻬَﺎﺕِ ، ﻭَ ﺍﻧْﺘِﻔَﺎﻉُ
ﺍﻟْﻘَﻠْﺐِ ﺑِﺬَﻟِﻚَ ﺑِﺨُﺸُﻮْﻋِﻪِ ﻋِﻨْﺪَ ﻣَﻮَﺍﻋِﻈِﻪِ ، ﻭَ ﺧُﻀُﻮْﻋِﻪِ ﻷَﻭَﺍﻣِﺮِﻩِ ، ﻭَ ﺃَﺧْﺬِ
ﺍﻟْﻌِﺒْﺮَﺓِ ﻣِﻨْﻪُ (( [3 ]
Artinya:
Tadabbur ialah : memahami makna lafal-lafal Al-Qur’an, dan memikirkan apa yang ayat-ayat Al-Qur’an tunjukkan tatkala tersusun, dan apa yang terkandung di dalamnya, serta apa yang menjadikan makna-makna Al-Qur’an itu sempurna, dari segala isyarat dan peringatan yang tidak tampak dalam lafal Al-Qur’an, serta pengambilan manfaat oleh hati dengan tunduk di hadapan nasehat-nasehat Al-Qur’an, patuh terhadap perintah-perintahnya, serta pengambilan ibrah darinya.
Nah, kalo tafsir, yang berhak dan mampu adalah para mufasir. Karena menafsirkan Al-Qur’an ada ilmu dan pedoman2 bakunya. Kita, yang ammah dalam hal ilmu tafsir, tidak menafsirkan, tetapi membaca tafsir para ulama tafsir.
Q : Ustazdah kalau cara mengatasi galau karena PMS gimana ya?
Susahnya mengendalikan marah karena hormon ni hehe
A : Itu wajar terjadi pada setiap wanita. dan penyebabnya adalah
faktor hormonal. Maka
ikhitiyarnya adalah memperbaiki kesehatan yang menunjang keseimbangan hormon
menjelang haidh. Memperbaiki pola makan, perbanyak buah, sayur,
perbanyak minum air, kurma, habbatsauda, madu, zaitun,
baik untuk ini perbaiki ibadah terutama sholat. Kita sendiri yang tau
kapan saat terlemah kita. Maka waspadalah, kepung diri kita dengan
kebaikan. InsyaAllah selamat dari godaan syetan. Ikhitiyarnya yang lain
adalah mengencangkan doa, agar Allah menjaga hati dan Akhlak kita di saat
terlemah kita itu. Memperbanyak mendengar dan membaca Al Qur’an serta bersama dengan
orang-orang sholihah.
Q : Jika untuk menyehatkan jasad apakah harus diniatkan atau cukup
dibacakan saja Ustadzah?
A : Membacanya saja sudah memberikan dampak menyehatkan (lain kali
kita bahas penjelasan nya). Tapi meniatkan secara khusus juga dibenarkan
Terima kasih, Bunda-Bunda semua, semoga ilmu yang kita dapatkan hari ini bermanfaat dan berkah..
Kita tutup Majelis hari ini dengan do'a,
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
“Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allailahailla anta astaghfiruka wa’atubu ilaik”
Artinya : “Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi, Shahih)
Mohon maaf untuk semua kekurangan dan semua yang tidak berkenan dihati.
Terima kasih, Bunda-Bunda semua, semoga ilmu yang kita dapatkan hari ini bermanfaat dan berkah..
Kita tutup Majelis hari ini dengan do'a,
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
“Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allailahailla anta astaghfiruka wa’atubu ilaik”
Artinya : “Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi, Shahih)
Mohon maaf untuk semua kekurangan dan semua yang tidak berkenan dihati.
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment