Kajian Online WA Hamba الله SWT
Rabu, 11 Mei 2016
Rekapan Grup Bunda
Tema : Syakhsiyah Islamiyah
Editor
: Rini Ismayanti
BERSIHKAN DIRI SEBELUM
RAMADHAN (RUQYAH SYAR'IYYAH)
Sebelum
materi .. marilah kita awali dengan membaca ta'awudz memohon doa perlindungan,
agar terhindar godaan syaithan
Dan
juga kita baca Ummul Qur'an bersama
'Audzubillahissami'il 'aalimi
minasyaithanirrajim
Al
fatihah
إن
الحمد
لله
نحمده
و
نستعينه
و
نستغفره
و
نعوذ
بالله
من
شرور
أنفسنا
ومن
سيئات
أعمالنا
من
يهده
الله
فلا
مضل
له
و
من
يضلل
فلا
هادي
له
و
أشهد
ألا
إله
إلا
الله
وحده
لا
شريك
له،
وأشهد
أن
محمدا
عبده
و
رسوله
صلى
الله
عليه
و
سلم
أما
بعد
Segala
puji milik Allah. Kami memohon pertolonganNya, dan mohon ampun kepada Nya. Kami
berlindung kepada Allah dari kejahatan diriku dan keburukan amalku. Barang
siapa yang diberi petunjuk Allah maka tidak ada siapapun yang dapat
menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkan Allah maka tidak ada siapapun
yang dapat menunjukinya. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, aku
mengesakanNya dan tidak mempersekutukanNya. Dan aku bersaksi bahwasanya
Muhammad itu hamba-Nya dan rasul-Nya. Semoga shalawat dan salam tercurah
untuknya
Aamiin
Pengertian
Ruqyah
Secara
bahasa Ruqyah berarti doa atau jampi-jampi. Secara istilah ruqyah adalah
doa-doa yang kita panjatkan kepada Allahu ta'ala untuk memohon kesembuhan;
seperti yang telah dituntunkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu 'alayhi wassalaam
selama tidak mengandung KESYIRIKAN
ٌّ
ۗ
قُلْ
هُوَ
لِلَّذِينَ
آمَنُوا
هُدًى
وَشِفَاءٌ
ۖ
Katakanlah,
"Al Qur'an adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang
beriman."
(
Fussilat : 44 )
(وَنُنَزِّلُ
مِنَ
الْقُرْآنِ
مَا
هُوَ
شِفَاءٌ
وَرَحْمَةٌ
لِلْمُؤْمِنِينَ
ۙ
وَلَا
يَزِيدُ
الظَّالِمِينَ
إِلَّا
خَسَارًا)
"Dan
Kami turunkan dari Al Qur'an ( sesuatu ) yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang yang beriman."
(
Al Isra : 82 )
Tak
diragukan lagi bahwasannya Al Qur'an adalah Asy Syifa' ( penyembuh ) ; dimana
telah difirmankan oleh Allah diantaranya dalam dua surat di atas.
Al
Qur'an adalah penyembuh yang sempurna dari segala macam penyakit hati dan
badan, Jin dan Sihir, serta segala penyakit dunia dan akhirat. Dan tidak ada
seorangpun yang tak layak atau tak cocok untuk berobat dengan Al Qur'an.
Ruqyah
Syar'iyyah dan Syirkiyyah
Apa
perbedaan antara ruqyah syar’iyyah dan ruqyah syirkiyyah?”
Sebenarnya
istilah Ruqyah sudah dikenal sejak masa jahiliyyah. Berdasarkan hadits-hadits
Nabi SAW, ruqyah terbagi ke dalam dua golongan:
Ruqyah
Syar’iyyah
(الرقية
الشرعية)
Ruqyah
Syirkiyyah
(الرقية
الشركية)
Para
ulama dalam kitab Fataawaa’ al-Azhar mengatakan:
“Dahulu
orang-orang arab sebelum Islam meyakini
bahwa ruqyah berpengaruh dengan sendirinya, tanpa ada campur tangan kuasa pihak
lainnya, disamping pemilihan kata-kata ruqyahnya yang didasari
keyakinan-keyakinan yang dibatalkan
Islam. Oleh karena itu, kehadiran
islam terhadap ruqyah yakni dengan meluruskan kesalahan-kesalahan dalam
aqidah, dan menetapkan bahwa ruqyah tidak berpengaruh kecuali dengan kehendak
kuasa Allah SWT, disamping menolak kata-kata ruqyah yang menyalahi aqidah Islam
yang benar. Sehingga kata-kata dalam ruqyah bisa diterima disamping keyakinan
bahwa pengaruh ruqyah terwujud dengan
kehendak kuasa Allah SWT hukumnya diperbolehkan, seperti do’a atau obat. Oleh
karena itu, kita bisa memahami hal-hal yang dijelaskan dalam nash-nash yang
menolak atau memperbolehkan ruqyah.”
Berbeda
dengan ruqyah syirkiyyah, para ulama menjelaskan tentang ruqyah syar’iyyah:
Imam
Ibn al-Tin mengatakan:
“Ruqyah dengan do’a-do’a perlindungan dan selainnya dari Nama-Nama Allah merupakan
pengobatan ruhani. Jika dipanjatkan oleh lisan yang baik akan mendatangkan
kesembuhan atas izin Allah SWT.”
Imam
al-Qurthubi mengatakan:
“Diperbolehkan
ruqyah dengan Kalamullah dan Nama-Nama-Nya, karena
jika memang menggunakan do’a-do’a ma’tsur hukumnya disunnahkan.”
Imam
al-Khithabi mengatakan:
“Jika
ruqyah menggunakan ayat-ayat al-Qur’an dan Nama-Nama Allah maka hukumnya boleh,
atau bahkan dianjurkan.” Karena Nabi SAW pernah meruqyah Hasan dan Husayn,
beliau mengatakan: Kepada Allah kita
memohon pertolongan dan kepada-Nya kita bergantung.
Imam
al-Rabi’ mengatakan:
“Saya bertanya kepada Imam al-Syafi’i tentang
ruqyah, ia mengatakan: “Tidak mengapa meruqyah dengan al-Qur’an atau dengan
kata-kata yan diketahui artinya dari zikrullah”.
Imam
Ibn Bathal mengatakan:
“Dalam
do’a-do’a perlindungan (al-ikhlash, al-falaq, al-naas) mengandung rahasia yang tidak dikandung ayat-ayat lainnya dalam
al-Qur’an. Dimana ketiganya mengandung kumpulan do’a yang mencakup hal-hal yang
dibenci seperti sihir, hasad, keburukan syaithan dan bisikan jahatnya, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, Nabi SAW mencukupkan diri (meruqyah) dengannya.”
Berbeda
dengan ruqyah syirkiyyah, para ulama menjelaskan tentang ruqyah syar’iyyah:
Imam
Ibn al-Tin mengatakan:
“Ruqyah dengan do’a-do’a perlindungan dan selainnya dari Nama-Nama Allah merupakan
pengobatan ruhani. Jika dipanjatkan oleh lisan yang baik akan mendatangkan
kesembuhan atas izin Allah SWT.”
Imam
al-Qurthubi mengatakan:
“Diperbolehkan
ruqyah dengan Kalamullah dan Nama-Nama-Nya, karena
jika memang menggunakan do’a-do’a ma’tsur hukumnya disunnahkan.”
Imam
al-Khithabi mengatakan:
“Jika
ruqyah menggunakan ayat-ayat al-Qur’an dan Nama-Nama Allah maka hukumnya boleh,
atau bahkan dianjurkan.” Karena Nabi SAW pernah meruqyah Hasan dan Husayn,
beliau mengatakan: Kepada Allah kita
memohon pertolongan dan kepada-Nya kita bergantung.
Imam
al-Rabi’ mengatakan:
“Saya bertanya kepada Imam al-Syafi’i tentang
ruqyah, ia mengatakan: “Tidak mengapa meruqyah dengan al-Qur’an atau dengan
kata-kata yan diketahui artinya dari zikrullah”.
Imam
Ibn Bathal mengatakan:
“Dalam
do’a-do’a perlindungan (al-ikhlash, al-falaq, al-naas) mengandung rahasia yang tidak dikandung ayat-ayat lainnya dalam
al-Qur’an. Dimana ketiganya mengandung kumpulan do’a yang mencakup hal-hal yang
dibenci seperti sihir, hasad, keburukan syaithan dan bisikan jahatnya, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, Nabi SAW mencukupkan diri (meruqyah) dengannya.”
Maka
suatu ruqyah dinyatakan syar’iyyah jika memenuhi tiga syarat:
Pertama,
menggunakan Kalam Allâh (al-Qur’ân
al-Karîm), Nama-Nama & Sifat-Nya
(disamping dengan do’a-do’a dari Rasûlullâh saw
Kedua,
menggunakan (do’a-do’a) bahasa arab atau bahasa apa saja yang diketahui
maknanya, tidak menggunakan lafazh-lafazh yang tak diketahui, mantra yang samar
dan jampi-jampi yang diucapkan para dukun dan dajjal secara tersembunyi, yang
diperangi oleh Allah SWT.
Ketiga, diyakini
bahwa Ruqyah tidak berpengaruh dengan sendirinya, tetapi atas izin Allâh
SWT. Ruqyah dan orang yang membacanya (al-râqiy) hanyalah wasilah,
ikhtiar mengupayakan kesembuhan dari Allâh SWT.
Adapun
ruqyah syirkiyyah, berdasarkan
penjelasan para ulama dan temuan di dalam banyak kasus di berbagai tempat, bisa
di simpulkan pada poin-poin berikut:
Menggunakan
lafazh-lafazh syirik, batil misalnya permohonan kepada jin.
Contoh
Kasus: lafazh jangjawokan
atau mantra kunjali asih untuk
pelet, keduanya menggunakan kata-kata yang tak diketahui artinya, dan
bisa dipastikan mengandung kemungkaran. Atau ada juga yang berbahasa arab yang
bisa kita pahami maknanya namun jelas batil karena meminta bantuan jin,
misalnya:
Artinya:
“Kabulkanlah wahai jin pelayan nama-nama ini: ......... (angka-angka arab)”
Syaikh
Dr. Umar Sulaiman al-Asyqar menegaskan bahwa tukang sihir (termasuk dukun) tak
dapat mengembangkan sihirnya apabila tak mengabdikan diri kepada syaithân.
Oleh karena itu,tukang sihir mengotori dirinya dengan perbuatan keji dan
rusak serta merasa nyaman dalam
melakukan keburukan.
Na'audzubillah
Penyebab
Gangguan Jin&Sihir
Kita
perhatikan bersama yaa ..
Pengaruh
Keturunan
Kemungkinan
jin yang diturunkan berasal dari kerabat kita di masa lalu yang bersahabat atau
memelihara teman dari golongan jin.
Jin
(Al-Jinn):6 - Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia
meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu
menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.
Pengaruh
Benda Pusaka
Dimasuki
jin, yang diminta oleh seorang pawang. Jin yang datang atas permintaan pawang
ini biasanya mempunyai misi khusus, misalnya membuat kekacauan, menimbulkan
rasa sakit ( santet, teluh ), atau bahkan sebaliknya untuk melindungi dan
bahkan menimbulkan penyakit.
Tanpa
Sengaja Mengganggu Kediaman Jin
Segolongan
jin mendiami tempat yang jarang dihuni manusia, seperti gurun, gunung, lautan,
sungai, gua, rumah kosong.
Maka
di tempat-tempat itu manusia harus berhati dalam bersikap dan hendaklah selalu
mengingat Allah.
Diminta
Datang Oleh Yang Bersangkutan
Jin
dapat masuk ke dalam tubuh seseorang atas permintaan.
Bahkan
dapat hadir tanpa disadari ketika seseorang meminta pertolongan kepada penjaga
lembah, gunung, atau leluhur padahal sejatinya panggilan tersebut hanya akan
mendatangkan jin
Didatangkan
atau Dihadirkan oleh Orang Ahli ( Pawang )
Jin
dapat dihadirkan merasuk ke tubuh seseorang atas permintaan dari pawang
penguasa jin. Orang yang jiwanya lemah juga mudah
dimasuki
jin, yang diminta oleh seorang pawang. Jin yang datang atas permintaan pawang
ini biasanya mempunyai misi khusus, misalnya membuat kekacauan, menimbulkan
rasa sakit ( santet, teluh ), atau bahkan sebaliknya untuk melindungi dan
bahkan menimbulkan penyakit.
Ruqyah
Mengajak Untuk Bertauhid
Dalam
ilmu ruqyah, sesungguhnya ruqyah adalah mengajak untuk kembali bertauhid kepada
Allah tabaraka wa ta'ala, baik kepada manusia atau bahkan kepada jin yang
mengganggu/menyebabkan gangguan.
Dengan
memurnikan ketauhidan kepada Allah, maka pondasi keimanan kita akan menjadi
lebih baik, dengan hubungan hati yang baik kepada Allah, niscaya syaithan tidak
akan mampu menembus pertahanan manusia.
Karena
sesunguhnya segala sesuatu musibah, kemadlaratan ditimpakan kepada manusia atas
izin Allah semata.
Tiada
suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri
melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”. (QS.
Al-Hadid : 22).
“Tidak
ada sesuatu musibahpun yang menimpa seseorang melainkan dengan izin Allah” (QS.
At-Taghaabun : 11)
Penguatan
Ruhiyah
Ukhtifillah
Wa Ummahat Shalihah yang dirahmati Allah.
Sebagaimana
kita tahu bahwasannya kondisi ruhiyah seseorang amatlah penting sebagai benteng
pertahanan bagi setiap permasalahan dalam kehidupan.
Semakin
baik kondisi ruhiyah seseorang maka akan semakin kuat dalam menjalani segala
ketentuan Allah, baik itu berupa musibah ataupun nikmatNYA.
Berikut
beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga kekuatan ruhiyah :
Memperbaiki
ibadah mahdhah
Mengerjakan
Ibadah tambahan ( Nafilah )
Memperbanyak
tilawah Qur'an
Melakukan
amalan dzikir, seperti dzikir pagi dan petang ( Al ma'sturat )
Menjaga
adab-adab sebagaimana dituntunkan oleh Rasulullah
Banyak
meminta perlindungan kepada Allah dengan membaca doa-doa harian
Menjaga
wudhunya
Demikian
yang dapat kami sampaikan mengenai ruqyah syar'iyyah, semoga bermanfaat dan
memberikan wawasan islami yang dapat menguatkan keimanan dan menjaga kemurnian
aqidah kita.
Akhirru
kalam
Billaahi
taufiq wal hidayah
السَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ
وَرَحْمَةُ
اللهِ
وَبَرَكَاته
Salam
Tauhid
TANYA
JAWAB
M6 by
Ustd Kaspin
Q : Pak
ustdz apa betul seseorang itu tidak boleh minta dirukyah? Jika kita merasa ada
yang tidak beres dengan diri kita, misal sering marah-marah, hubungan dengan
keluarga juga kurang baik, merasa paling benar sendiri, apakah itu tanda diri
kita dikuasai jin..?? Kemudian klo meminta ruqyah tidak boleh, apa yang seharusnya
kita lakukan ustadz..?? Dan misal hal ini terjadi pada saudara, bagaimana cara
yang santun untuk mengingatkan, terlebih orang tersebut susah sekali mendapat
saran/nasihat.. Jazaakallohu khoir
ustadz..
A : Minta
diruqyah hukumnya boleh. Kalau ada gangguan seperti itu mungkin butuh piknik ke
masjidil aqsho atau umroh
Q : Oya,
ustadz bagaimana cara menasehati yang santun agar orang tsb mau menjadi lebih
baik..?? Selain merugikan dirinya sendiri juga merugikan orang lain soalnya..
A : Ya ngomong, doakan dan banyak memberi.
Q : Pak
ustdz klau sakit lama sembuhnya apakah ada indikasi ain dan harus di ruqyah? Klau
tidak salah ruqyah juga bisa untuk pengobatan fisik ya?
A : Boleh. Iya.
Q : Mau
tanya Ustadz,, apakah setiap yang di rukyah harus selalu bereaksi. Misalnya
pernah ada yang di rukyah itu dia nangis atau muntah atau ada yang bergerak di
bagian tubuh seperti kaki atau tangan..
A : Tidak. Mungkin 90% tidak ada yang bereaksi.
Q : Ustad.. saat ini keluarga kami inshaallah akan kehadiran bayi.. hanya saat ini kami tinggal dengan orang tua saya.. dan ibu saya saat ini sakit paru-paru..batuk dan muntah.. karena kami.khawatir terhadap kesehatan bayi kami nanti.. akhirnya kami memutuskan tinggal terpisah dari rumah ortu saat ini.. kondisinya jadi meninggalkan ayah saya yang harus mengurus ibu sendiri..padahal ayah saya juga fisik nya terbatas (seperti kena struk).. mohon pendapatnya ustad.. saya khawatir jadi anak durhaka krn meninggalkan ortu..tapi disisi lain kami khawatir kesehatan bayi yang akan lahir kelak.inshaallah
Q : Ustad.. saat ini keluarga kami inshaallah akan kehadiran bayi.. hanya saat ini kami tinggal dengan orang tua saya.. dan ibu saya saat ini sakit paru-paru..batuk dan muntah.. karena kami.khawatir terhadap kesehatan bayi kami nanti.. akhirnya kami memutuskan tinggal terpisah dari rumah ortu saat ini.. kondisinya jadi meninggalkan ayah saya yang harus mengurus ibu sendiri..padahal ayah saya juga fisik nya terbatas (seperti kena struk).. mohon pendapatnya ustad.. saya khawatir jadi anak durhaka krn meninggalkan ortu..tapi disisi lain kami khawatir kesehatan bayi yang akan lahir kelak.inshaallah
A : Rumahtangga sebaiknya memang terpisah dari ortu. Namun
ketika ortu butuh bantuan maka wajib membantu. Tak mengapa rada jauh tapi terus
dipantau kesehatan nya dan jika ada saudara yang lain maka bagilah tugas.
Alhamdulillah, kajian
kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan
bermanfaat. Aamiin....
Segala yang benar dari
Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baiklah langsung saja kita
tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul
majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya
Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah
melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment