Kajian Online WA Hamba الله SWT
Selasa, 9 Agustus 2016
Rekapan Grup Nanda
Syakhsiyah Islamiyah Pekan kedua Agustus
By Tim Kurikulum Kajian Online Hamba Allah
Editor : Rini Ismayanti
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang masih memberikan kita
nikmat iman, islam dan Al Qur'an semoga kita selalu istiqomah sebagai shohibul
qur'an dan ahlul Qur'an dan dikumpulkan sebagai keluarga Al Qur'an di JannahNya.
Shalawat beriring salam selalu kita hadiahkan kepada uswah
hasanah kita, pejuang peradaban Islam, Al Qur'an berjalan, kekasih Allah SWT
yakaninya nabi besar Muhammad SAW, pada keluarga dan para sahabat nya semoga
kita mendapatkan sayaafaat beliau di hari akhir nananti. InsyaAllah aamiin.
I.K.H.L.A.S
Makna Ikhlas Sebenarnya
Makna ikhlas tidak banyak dimengerti oleh orang yang baru mulai
berkomitmen dengannya. Namun, kata ini sangat berguna bagi mereka yang telah
lama menaati perintah Allah, berinteraksi dengan-Nya dengan menjalankan ibadah
dan menikmati kelezatannya. Mereka selalu menghadapkan wajah kepada Allah, dan
telah berpengalaman memerangi setan sekian lamanya. Maka, hanya merekalah yang
mampu mengambil manfaat dari kata itu.
Ikhlas adalah memaksudkan ucapan, perbuatan, diam, bergerak,
yang dirahasiakan, yang ditampakkan, hidup atau mati hanya untuk ridha Allah
semata.
Para ulama memberikan arti ikhlas sebagai berikut.
Pertama, ikhlas ialah mengkhususkan tujuan semua perbuatan
kepada Allah semata. Pengkhususan ini mengharuskan tujuan perbuatan itu hanya
untuk-Nya, bukan yang lain.
Kedua, ikhlas ialah melupakan pandangan manusia, sehingga kita
hanya melihat Sang Pencipta saja. Orang yang menangis karena takut kepada
Allah, memberikan infak, atau mengerjakan shalat di tengah ribuan-bahkan
jutaan-orang akan tetap ikhlas, karena ia tidak menggubris pandangan manusia
tadi. Ia hanya melihat pandangan Allah semata.
Ketika, ikhlas diartikan dengan tidak memaksudkan perbuatan agar
disaksikan orang, namun memkasudkan agar dilihat Allah saja. Kita tidak
membutuhkan orang untuk menyaksikan shalat, tangis, atau haji kita-yang mungkin
sudah enam kali, demikian pula jihad kita, bahkan mungkin jilbab kita yang
lebar. Cukuplah untuk kita firman Allah “Dan cukuplah Allah sebagai saksi…”
(Al-Fath:28)
Demikianlah ikhlas merupakan kunci amalan hati. Sementara amal
shalih tidak akan sempurna tanpa dilandasi keikhlasan. Karena, diterima atau
tidaknua suatu amal akan tergantung kepada keikhlasan hamba yang hanya
diketahui Allah saja.
Semua perbuatan yang bersifat ibadah, tidak pantas dilakukan
kecuali atas dasar mencari keridhaan Allah. Bahkan amal yang bersifat adat
kebiasaan seperti makan, minum, ataupun berolahraga, juga harus didasari dengan
keikhlasan.
Mungkin ada yang bertanya, kita memang harus ikhlas dalam amal
ibadah. Namun, mengapa harus ikhlas dalam amal kebiasaan? Dalilnya adalah
firman Allah,
“Katakanlah,’Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku
hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian
itulah yang diperintahkan padaku…”’ (Al-An’am: 162-163)
Ikhlas adalah rahasia antara Allah dan hamba-Nya, Ia tiada
diketahui malaikat, sehingga ia tiada kuasa menuliskannya. Tiada pula diketahui
setan, sehingga ia tiada kuasa merusaknya.
Niat Yang Ikhlas Adalah Dasar Penerimaan Amal
“Meninggalkan amal karena manusia adalah ria, sedang beramal
karena manusia adalah syirik. Dan ikhlas menyelamatkanmu dari kedua penyakit
tersebut"
Keberadaan niat harus disertai pembebasan dari segala keburukan,
nafsu dan keduniaan, harus ikhlas karena Allah, agar amal-amal itu diterima di
sisi Allah.
Al-Fudhail bin Iyadh berkata, Sesungguhnya jika amal itu ikhlas namun tidak benar, maka dia tidak diterima, sehingga ia ikhlas dan benar. Yang ikhlas artinya amal itu dikerjakan karena Allah, dan yang benar jika amal itu dilakukan berdasarkan Sunah.
Diriwayatkan dari Ibnu Masud, Perkataan tidak bermanfaat kecuali
dengan amal. Perkataan dan amal tidak bermanfaat kecuali dengan niat.
Perkataan, amal dan niat tidak bermanfaat kecuali sesuai dengan Sunnah.
Dari pembahasan diatas terlihat bahwa niat adalah ruh amal. Niat
pula yang mengarahkan kemana amal akan ditujukan. Niat itu bergantung pada
akidah dan nilai yang diyakininya. Selain itu pengetahuan, pemahaman, dan
pengalamannya terhadap sesuatu juga mempengaruhi niat. Faktor lain yang juga
tak kalah kuatnya adalah pengaruh dari lingkungan sekitar.
apakah itu makna ikhlash?
Ikhlash adalah jika pendorong iradahnya dalam hati berupa
dorongan agama yang mampu menaklukan pendorong hawa nafsu, lebih mementingkan
dan mengharapkan apa yang ada disisi Allah daripada apa yang ada di sisi
manusia. (QS. 6 : 162-163)
Seorang Muslim yang ikhlash ketika beramal dalam dirinya hanya
ada satu orientasi dan ghayah (tujuan) yaitu meniti jalan yang membawanya
menuju kepada keridhoaan Allah. Seperti halnya seorang budak maka manusia yang
ikhlas adalah budak yang memiliki satu tuan. Ia akan berusaha melakukan
perbuatan yang membuat tuannya ridha dan menjauhi apa yang akan membuat tuannya
murka. Amal yang dilakukan dengan keikhlasan akan berlangsung berkesinambungan
karena keikhlasan akan memberikan kekuatan kepada seorang mukmin untuk terus
beramal, pantang mundur dan tidak bermalas-malasan.
Ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan oleh setiap manusia
dalam membentuk keikhlasan, diantaranya :
1. Hendaknya dalam diri seorang mukmin harus lahir sikap
konsisten dan integral.
Artinya ada kesesuaian antara apa yang ada dalam batinnya dengan yang tampak.
Artinya ada kesesuaian antara apa yang ada dalam batinnya dengan yang tampak.
2. Hendaknya ia menganggap sama antara pujian manusia dan celaan
mereka.
Bagi orang yang ikhlas, pujian hanya pantas untuk Allah saja, karena Dialah yang Maha Sempurna. Begitupun dengan celaan, bagi mereka celaan manusia akan tetap ada walaupun di sisi Allah mereka terpuji. Kita melihat bagaimana Rasul SAW tetap giat beramal dalam kondisi apappun dan berlaku baik pada semua orang baik yang mencelanya maupun yang memujinya.
Bagi orang yang ikhlas, pujian hanya pantas untuk Allah saja, karena Dialah yang Maha Sempurna. Begitupun dengan celaan, bagi mereka celaan manusia akan tetap ada walaupun di sisi Allah mereka terpuji. Kita melihat bagaimana Rasul SAW tetap giat beramal dalam kondisi apappun dan berlaku baik pada semua orang baik yang mencelanya maupun yang memujinya.
3. Tidak memandang amal ikhlasnya
Saat kita merasa diri kita sudah beramal dengan ikhlas saat itu pulalah akan muncul penyakit hati berupa ujub (mengagumi diri sendiri), lebih jauh akan jatuh kepada takabbur.
Ada baiknya kita perhatikan kalimat dari Abu Ayyub as Susy, selagi mereka melihat ikhlasnya sudah cukup maka ikhlas mereka itu masih membutuhkan ikhlas lagi.
Saat kita merasa diri kita sudah beramal dengan ikhlas saat itu pulalah akan muncul penyakit hati berupa ujub (mengagumi diri sendiri), lebih jauh akan jatuh kepada takabbur.
Ada baiknya kita perhatikan kalimat dari Abu Ayyub as Susy, selagi mereka melihat ikhlasnya sudah cukup maka ikhlas mereka itu masih membutuhkan ikhlas lagi.
4. Tidak merasa aman dengan amalnya.
Dalam diri kita harus senantiasa hadir perasaan bahwa amal yang dilakukannya tidak sanggup menutupi nikmat yang sudah diberikan oleh Allah SWT sekecil apapun nikmat itu. Kita harus menyadari bahwa kesempatan untuk beramal hanya datang dari Allah. Khawatir akan menyusupnya riya dan hawa nafsu ke dalam jiwa, sementara dia tidak merasakannya.
Dalam diri kita harus senantiasa hadir perasaan bahwa amal yang dilakukannya tidak sanggup menutupi nikmat yang sudah diberikan oleh Allah SWT sekecil apapun nikmat itu. Kita harus menyadari bahwa kesempatan untuk beramal hanya datang dari Allah. Khawatir akan menyusupnya riya dan hawa nafsu ke dalam jiwa, sementara dia tidak merasakannya.
Secara sadar kita harus mengetahui bahwa setan memiliki seribu
macam cara untuk menggelincirkan manusia. Bila ia tidak mampu menggiring
seorang mukmin kepada kedurhakaan perbuatan secara dzahir maka ia akan mencoba
menyeretnya ke dalam kedurhakaan batin dari amal-amal yang dilakukan mukmin
tersebut.
Wallahu a'lam
TANYA JAWAB
M104 by Ustadah Lilah
Q : Gimana caranya agar kita bisa selalu ikhlas sama takdir
Allah? Terkadang hati ini masih suka ngebantah sama takdirNya
A : Jaga kebersihan hati dan kesetiaan sama Allah. Jangan sekali-sekali berprasangka buruk kepadaNya. Selalu yakin bahwa setiap garis hidup yang Allah berikan selalu ada kebaikan di dalamnya. Insyaallah kita lebih ridho dan ikhlas menjalani peranan kita masing-masing di dunia.
A : Jaga kebersihan hati dan kesetiaan sama Allah. Jangan sekali-sekali berprasangka buruk kepadaNya. Selalu yakin bahwa setiap garis hidup yang Allah berikan selalu ada kebaikan di dalamnya. Insyaallah kita lebih ridho dan ikhlas menjalani peranan kita masing-masing di dunia.
Q : Kalo misal kita disakiti teman tapi udah beberapa tahun yang
lalu udah memaafkan tapu blum bisa melupakan itu masuk dalam katagori belum
bisa ikhlas ya bun?
A : Betul.... Karena dalam Islam, saat kita memaafkan harusnya sudah kita lapangkan hati kita, sudah kita maafkan perbuatannya. Dalam banyak ayat, Allah menyebutkan kata maaf bergandengan dengan melapangkan hati. Rugi nanda jika msh menyimpan ganjalan, biarkan Allah saja yang menghukum perbuatannya. Banyak-banyak baca doa yang di surat al hasyr 10.
A : Betul.... Karena dalam Islam, saat kita memaafkan harusnya sudah kita lapangkan hati kita, sudah kita maafkan perbuatannya. Dalam banyak ayat, Allah menyebutkan kata maaf bergandengan dengan melapangkan hati. Rugi nanda jika msh menyimpan ganjalan, biarkan Allah saja yang menghukum perbuatannya. Banyak-banyak baca doa yang di surat al hasyr 10.
Q : Bunda mau tanya.... Jika kita memberikan sesuatu ke orang
lain atau kita menolong orang lain, kita ikhlas menolongnya membantunya. Tapi
dia kembalikan suatu saat nantinya. Apakah itu merusak niat ikhlas tadi
bunda.... jika semacam timbal balik seperti itu....afwan...
A : Ya...sebaiknya saat menolong, ikhlaskan hanya karena Allah semata. Karena saat kita hanya berharap kepada Allah, bisa jadi balasan itu datang dari arah lain yang tak kita duga.
A : Ya...sebaiknya saat menolong, ikhlaskan hanya karena Allah semata. Karena saat kita hanya berharap kepada Allah, bisa jadi balasan itu datang dari arah lain yang tak kita duga.
Q : Bagaimana dengan ikhlas beramal dengan mengharap balasan
Allah? Misalnya berinfaq karena ada doa yang ingin dikabulkan. Apa itu
dikatakan ikhlas bunda?
A : Ya kalau itu memang justru dimotivasi seperti itu. Dalam banyak ayat, Allah motivasi ummat Islam untuk beramal dengan balasan A, B dst. Misal saat kita memberi sedekah, kita sampaikan kepada yang menerima sedekah..."mohon doanya supaya hajat saya dikabul ya bu..."
A : Ya kalau itu memang justru dimotivasi seperti itu. Dalam banyak ayat, Allah motivasi ummat Islam untuk beramal dengan balasan A, B dst. Misal saat kita memberi sedekah, kita sampaikan kepada yang menerima sedekah..."mohon doanya supaya hajat saya dikabul ya bu..."
Q : Kita bersedekah gpp ya bun bilang mohon doanya & ga
termasuk pamrih?
A : Kalau khawatir pamrih berarti ndak usah,hehe
A : Kalau khawatir pamrih berarti ndak usah,hehe
M106 by Ustadzah Fina
Q : Mungkin ikhlas adalah ilmu yg susah untuk jalani...
tapi ada ngak tips dan trik ..gimana hati bisa merasakan makna ikhlas
yang sesungguhnya...walaupun kadang logika sudah berkata ini sudah
kehendakNya..namun kadang hati masih susah untuk menerima kenyataan...bgmn yah
ustadzah...?
A : Ketika kita merasa lebih gagal dibandingkan teman kita, ketika kita merasa lebih miskin dibandingkan orang lain, ketika kita terkatung-katung di dunia kuliah, sementara teman kita telah sukses di dunia kerja dan keluarga, tidak perlu kita berduka, karena duka itu tidak akan mengubah nasib kita. Yang lebih penting kendalikan hati agar tidak hasad dan dengki. Perlu bagi kita mengingat hadis ini,
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
A : Ketika kita merasa lebih gagal dibandingkan teman kita, ketika kita merasa lebih miskin dibandingkan orang lain, ketika kita terkatung-katung di dunia kuliah, sementara teman kita telah sukses di dunia kerja dan keluarga, tidak perlu kita berduka, karena duka itu tidak akan mengubah nasib kita. Yang lebih penting kendalikan hati agar tidak hasad dan dengki. Perlu bagi kita mengingat hadis ini,
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَإِنَّهُ أَجْدَرُ أَنْ لا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ
Perhatikanlah orang yang lebih rendah keadaannya dari pada
kalian, dan jangan perhatikan orang yang lebih sukses dibandingkan kalian.
Karena ini cara paling efektif, agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah bagi
kalian. (HR. Ahmad 7657, Turmudzi 2703, dan Ibn Majah 4142)
Ketika kita melihat ada orang kafir yang bergelimang nikmat,
kita perlu ingat bahwa nikmat iman yang anda miliki. Ketika kita melihat orang
muslim ahli maksiat lebih sukses, kita perlu ingat, Allah lebih mengunggulkan
anda dengan taat. Dalam surat Al Mulk ayat 2 dan awal dari surat Al-Ankabut
Allah sudah ingatkan kita bahwa hidup ini isinya adalah ujian..belum dikatakan
beriman seseorang sampai kita diuji dan kemudian kita memberikan sikap terbaik
dalam setiap ujian yang menghadang...."ahsanu amala" dalam surat Al
Mulk adalah amalan yg paling baik...ketika kita menghadapi setiap ujian apapun
itu entah ujian kebahagiaan ataukah kesengsaraan (kekurangan harta,diri,jiwa,dst
yang disebutkan dalam surat Al Baqoroh) maka Allah pengen liat gimana cara kita
hadepinnya...kalo menurut Allah sikapnya masih kurang tepat,ya ujian itu akan
terus menimpa kita sampai Allah lihat "yang paling" itu td dari diri
kita baru deh lulus ujian....and get prepare for the next examination..karena
sejatinya orang yang hidup itu konsekuensinya ya hadapi ujian. Satu hal yang
perlu kita tahu adalah bahwa apapun yang terjadi di muka bumi ini..bahkan
jatuhnya sehelai daun dari pohon itu sudah menjadi skenario Allah...semua yang
terjadi pada kita sudah tertulis 50ribu tahun di lauhul mahfuzh sebelum bumi
diciptakan...sehingga apa yang kita dapatkan memang itu sudah menjadi jatah
kita..apa yang luput dari kita maka itu memang bukan rizki kita...kecewa atau
ikhlas..sedih atau bahagia itu hanya masalah ekspresi saja...mau sedih mau
kecewa juga tetep aja musibah itu akan tetep datang ketika Allah
berkehendak...begitu pula sebaliknya.
Q : Bagaimana ya bun caranya ikhlas hanya mencari ridho Allah.
Terkadang kita mencoba ikhlas tapi di tengah perjalanan terkadang riya atau
pengen di pandang orang lain itu suka nyusup gitu aja?
A : Untuk masalah riya' jadi teringat tulisan ini, tentang 5 jebakan dalam hati manusia:
Sangat halus, tipis, ada, tidak terlihat, menyakitkan, membebani amal ibadah dan bahayanya dapat membatalkan seluruh pahala amal.
1. Beramal terang terangan akan digoda Riya
2. Bercerita kebaikan akan digoda Sum’ah
3. Beramal sembunyi-sembunyi akan digoda Ujub
4. Presentasi keberhasilan akan digoda Takabbur
Tidak beramal, berarti syetan berhasil menggoda
Yang perlu digaris bawahi adalah bahwa riya' adalah perbuatan dosa yang lebih berat daripada berzina atau membunuh...karena riya' adalah termasuk dalam kategori syirik. Dan perbuatan syirik adalah dosa besar yang tidak akan pernah diampuni oleh Allah...hanya kecuali ketika ia bertobat sebelum nyawa lepas dari kerongkongan.
A : Untuk masalah riya' jadi teringat tulisan ini, tentang 5 jebakan dalam hati manusia:
Sangat halus, tipis, ada, tidak terlihat, menyakitkan, membebani amal ibadah dan bahayanya dapat membatalkan seluruh pahala amal.
1. Beramal terang terangan akan digoda Riya
2. Bercerita kebaikan akan digoda Sum’ah
3. Beramal sembunyi-sembunyi akan digoda Ujub
4. Presentasi keberhasilan akan digoda Takabbur
Tidak beramal, berarti syetan berhasil menggoda
Yang perlu digaris bawahi adalah bahwa riya' adalah perbuatan dosa yang lebih berat daripada berzina atau membunuh...karena riya' adalah termasuk dalam kategori syirik. Dan perbuatan syirik adalah dosa besar yang tidak akan pernah diampuni oleh Allah...hanya kecuali ketika ia bertobat sebelum nyawa lepas dari kerongkongan.
Q : Aku mau nanya bun, ikhlas dengan tak mau usaha apa bun.
Contoh soal ndak bisa kuliah, kita ikhlas makanya ndak usaha (pasrah) buat
kuliah. Ini gimana bun?
A :vNi ada rumusnya nih...rumusnya 'NDUT' ( Niat Doa Usaha Tawakkal). Tawakkal itu ada ketika usaha kita sudah 100% dibarengi dengan doa yang 100%. Baru ada tawakkal...berserah diri pada Allah atas apapun yang menjadi takdir terbaik menurut Allah untuk kita. Nah masalahnya kita ga tau nih udah 100% belum ya usaha kita...udah 100% belum ya doa kita...kadang kita sudah menjudge Allah atas apa yang kita lakukan namun belum juga Allah kabulkan..padahal kitanya udah kadung pasrah duluan sebelum doa dan usaha 100% menurut pandangan Allah.
A :vNi ada rumusnya nih...rumusnya 'NDUT' ( Niat Doa Usaha Tawakkal). Tawakkal itu ada ketika usaha kita sudah 100% dibarengi dengan doa yang 100%. Baru ada tawakkal...berserah diri pada Allah atas apapun yang menjadi takdir terbaik menurut Allah untuk kita. Nah masalahnya kita ga tau nih udah 100% belum ya usaha kita...udah 100% belum ya doa kita...kadang kita sudah menjudge Allah atas apa yang kita lakukan namun belum juga Allah kabulkan..padahal kitanya udah kadung pasrah duluan sebelum doa dan usaha 100% menurut pandangan Allah.
M111 by Ustadzah Neneng
Q : Kalau misal na kita melakukan suatu ibadah, tapi sengaja di
depan keluarga atau adik atau kakak atau di depan teman,, itu supaya mereka
terbiasa ngliat kita sholat atau ngaji misal na,, jadi bisa ikut sholat dan
ngaji juga... soalnya kadang ada keluarga atau teman yang ga sholat atau ga
pernah tilawah... itu kira-kira ikhlas ga ya mii???
A : Ikhlas itu ada di dalam hati....niat ukhti aapaaa...sholat ibadah karena Alloh yang memerintahkan...dan ukhti taat...Mau di hadapan manusia mau bersembunyi. Asal tetap di jaga hati nya.... Jika mereka mengikuti bersyukur jika belum bersabar....Lakukan terusss. Suatu saat mereka ikut bersyukur kepada Alloh. Hati ukhti tetap dijaga....agar fokus pada pahala dan ampunan saja
A : Ikhlas itu ada di dalam hati....niat ukhti aapaaa...sholat ibadah karena Alloh yang memerintahkan...dan ukhti taat...Mau di hadapan manusia mau bersembunyi. Asal tetap di jaga hati nya.... Jika mereka mengikuti bersyukur jika belum bersabar....Lakukan terusss. Suatu saat mereka ikut bersyukur kepada Alloh. Hati ukhti tetap dijaga....agar fokus pada pahala dan ampunan saja
Q : Umi, kita awalnya ikhlas, tapi saat sesorang itu melakukan
hal yang tidak baik ke kita beberapa tagunn kemudian, hal yang kita ikhlasin
jadi pikiran.. termasuk sudah ikhlaskah mi?
A : Di ikhlas kan lagii ajaa. Insya Alloh amal kita tetap utuh pahalanya. Karena ikhlas itu proses sepanjang hayat.
A : Di ikhlas kan lagii ajaa. Insya Alloh amal kita tetap utuh pahalanya. Karena ikhlas itu proses sepanjang hayat.
Q : Umi, kalo misalnya kita mau ibadah. Tapi males. Nah, untuk
membangkitkan semangat biasanya suka ngebayangin klo saat itu ibadahnya lagi
didenger dan diliat orang banyak.. Nah klo udah gitu semangat ibdahnya muncul
lagi. Tapu sebenernya klo pas diliat orang banyak beneran malah jadi malu..
Cuma berangan-angan gitu umi. Itu gmna umi??
A : 1. Bangkit lalu ibadah
2. Niat nya terus diperbaiki
3. Teruss lakukan langkah 1 dan 2
A : 1. Bangkit lalu ibadah
2. Niat nya terus diperbaiki
3. Teruss lakukan langkah 1 dan 2
M110 by Bunda Azzam
Q : Bunda afwan mau bertanya sedikit menyimpng,, tentang ihkalauas
itu sendri ya bunda seandainya kita sudah ihkalauas dengan hutang yang belum di
bayar dan ihkalauas telah memafaakan kesalahan seseorang namun dengan
seiringnnya waktu rasa ihkalauas itu berubah menjadi dendam ketikaa tahu teman
yang kita niatin ihkalauas itu ternyata berlaku buruk, apakah ihkalauas kita
itu sia-sia bunda lalu bagaimana cara agar tetap ihkalauas jazakillah khair
bunda
A : Itulah beratnya menjaga niatan ikhlas dihati. Jika awalnya
kita sudah ikhlas tapi ternyata dikemudian hari keikhlasan kita justeru
dimanfaatakan dan menyulut dendam, maka secara manusiawi wajar kalau kecewa.
Akan tetapi sebagai makahluk ukhrowi selayakanya segera beristighfar dan mohon pada
Allah untuk terus mmbimbing kita menjadi hamba yang terus memahami catatan
takdir Allah yang tak mungkin salah. Karena Allah itu sempurna adanya.
Anggaplah harta yang hilang itu sebagai penggugur khilaf dan dosa kita dimasa
lalu. Sambil terus menempa hati, bahwa doa orang yang terzhalimi itu makbul.
Maka berdoalah yang baik-baik.
Q : Bunda, apakah ikhlas & sabar itu berhubungan? Kan suka
tuh,dikit-dikit orang bilang sabar yah, ikhlas yah??
A : Ikhlas dan sabar itu terkait erat ya...karena ujiannya ikhlas
itu ya kudu sabar. Tanpa kesabaran ikhlasnya tak akan tulus. Satu contoh
seperti bunda ya, saat abi berpulang. Anak 3 masih kecil-kecil. Kalau sudah
wafat mau diapain? Bunda teriak dan guling-guling juga abi gak akan hidup lagi.
Yang bisa bunda lakukan mengikhlaskan sepenuh kesadaran bahwa Allah menganggap
cinta dan kebersamaan kami cukup sampai di sini. Nah sabarnya? Ya merawat
anak-anak, membimbing mereka seperti cita-cita kami saat masih bersama abi.
Jangan salah arah, gagal fokus apalagi frustasi. Semua tetap ada dalam.koridor
jalan dakwah. Menjadikan anak-anak itu mesin penabung amalan sholih buat abinya
itu perlu kesabaran ekstera dan berderai air mata di tepian pagi. Saat ilahi
Rabbi turun ke langit dunia.
Q : Bun, bisa gak sih kita mengukur kadar ke ikhlasan kita?
A : Kita itu diberi satu indra yang sangat sensitif sebenarnya.
Yakni hati nurani. Bahkan ada hadist yang mengatakan apakah itu dosa. Dosa
adalah jika kau melakukan sesuatu kau malu melakukannya jika diketahui orang
lain. Nahhh nurani inilah yang ibaratakan skring. Kalau kita melakukan
kesalahan pasti ada gelisah tak nyaman dll yang kita rasa. Nahh kita wajib juga
skring ini jangan smpai putus. Maksudnya adalah kalau smpai skringnya
ptus maka dia akan menjadi manusia setengah robot. Dia makan minum dan
melakukan aktivitas manusia pada umumnya. Tapi nuraninya mati. Dia bisa
korupsi, tak punya malu, menyikut sana sini, menindas yang lemah dll. Nah
kaitannya dengan bisakah kita mengukur keikhlasan? Tergntung seberp besar hub
kita dengan Allah. Kalau dekat, maka kita akan selalu merasakan wahh ini gak
benar, duhh ini.melanggar, kenapa aku begitu senang disanjung ya? Kenapa aku
marah dan sakit hati atas kata-kata temen tadi ya? Padahal yang diungkap benar.
Nahh hal-hal ini yang akan memagari amalan yang akan kita lakukan
Q : Bunda, bagaimana caranya agar kita menjadi manusia yang Ikhlas
atas setiap ujian yang diberikan Allah? Dan manfaatnya apa untuk kehidupan kita
?
A : Agar menjadi manusia yang ikhlas itu adalah dengan sepenuh
sadar bahwa Allah tak pernah salah memberikan catatan takdir pada kita
hambaNya. Dan ingat bahwa apapun yang luput dari rencana kita itu memang sudah
menjadi takdir yang Allah tetapkan untuk kita.
Manfaatnya apa?
1. Kita menjadi hamba yang senantiasa bersyukur apapun bencana
yang menimpa.
Contohnya : diri bunda sendiri ya...ketika anak-anak bertanya
kenapa ayah meninggal begituu cepat bu? Maka bunda jawab...karena abimu orang
yang terpilih sebagai orang yang baik yang Allah menganggap amalannya sudah
cukup untuk hidup di alam sana. Usia muda abimu ada dalam keberkahan. Waktu
yang ada untuk dakwah. Belum tentu usia pnjuga membawa keberkahan.
2. Agar kita senantiasa bersabar
Contoh : bunda lagi ya contohnya. 14 hari setelah abi wafat kami
dirampok. Semua harta berharga lenyap. Ketika sadar dini hari saat lail semua
tak ada, bunda sujud syukur sama Allah. Alhamdulillah yang hilang hanay benda
dunia. Allah jaga kesucian bunda. Anak-anak tidak disiksa dan tak melihat rampok
itu. Bisa trauma seumur hidup kan mereka. Ini butuh kesabaran, diuji
diatas ujian yang lain.
3. Ikhlas karena Allah itu balasannya pasti syurga.
Nah inilah yang akan menumbuhkan asa dihati untuk terus
memperbaiki diri. Menakar diri, menantaskan diri. Pantaskah meminta jannahNya
jika diuji dengan sedikit kesusahan aja ngeluhnya kepanjangan. Dll
Q : Assalamualaikum bunda,,bunda kalo kita sudah menolong orang
terus suatu saat kita cerita sama anakanya saat kita nolongin kejadian yang
nimpa orang tuanya,,tapi kita bilang "ini ikhlas ko,,ngomong kaya gini
bukan ungkit-ungkit tapi biar kamu tau aja ceritanya,,biar suatu saat kamu ga
dendam dan ga benci sama saya"..apakah berkurang pahala ikhlas kita dan
apakah itu sudah di katakan ikhlas,,jazakillah bunda
A : Yaa...kita manusia biasa kadang khilaf selalu menyapa.
Maka.istighfarlah temapt segala permohonan bermuara. Jika maksud bercerita itu
adalah untuk mendatangkan nilai kemudharatan yang besar bisa jadi berkurang
atau hilang rasa ikhlasnya. Akan tetapi jika cerita itu justeru menambah nilai
kemashlahatan yang lebih luas maka insyaAllah nilai nya masih ada. Karena kita
juga tak pernah tahu ikhlas itu kayak apa nilainya. Karena hanya Allah yang
berhak menakarnya.
Q : Bagaimana jika ada yang bertanya dengan amal kita? kalau kita
jawab terkadang takut malah jadiinya riya.. kalau bohong malah juga dosa..
Bagaimana juga menyikapi pujian?
A : Satu kunci agar kita tak terjebak dengan riya dan justeru tak
melakukan apa-apa. Ada kata hikmah jika kamu tak melakukan sesuatu yang baik
karena takut dikatakan riya, maka itu sesungguhnya sudah riya. Jadi...kita
jangan pernah menghakimi orang lain atas apapun yang dia lakukan. Bisa jadi
ketika ia menulis kisah yang dia alami justeru itu untuk memotivasi orang lain.
Jangan justeru kita sibuk menilai dia, harusnya kita pacu diri kita. Dia aja
bisa kenapa saya tdk? Contoh lagi ya...bunda suka ditanya. Bunda itu 2 anakanya
olimpiade tingkat nasional sampek maju 2 kali mewakili jabar apa resepnya? Apa
bunda harus jawab dengan senyum? Apa gak dinilai sombong dan gak berbagi ilmu
nantinya? Kalau dijawab taruhannya adalah menjuga amalan hati. Jangan ingin di
puji. Ya bunda jawab apa yang bunda lakukan. Abis jawab kalau lail nangis sama
Allah mohon ampun kalau apa yang bunda lakukan itu salah dan merusak amal
keikhlasan. Bunda pasrahkan aja nilainya sama Allah.
Q : Kalo misal temen ada hutang sma kita terus mereka mungkin
lupa, tapi kita kalo mau menagih hutang ngga enk hati,padahal sudah ikhlas kalo
itu ngga dikembaliin. Akan tetapi jika kita tidak menagih hutang kan nanti kita
harus mempertanggungjawabkannya di akhirat. Nah itu kita harus gimana bun?
A : Makanya urusan hutang piutang itu diatur ketat dalam islam.
Harus ada hitam diatas putih.
Baru tadi pagi bunda baca di wall fb bunda artikel barangsiapa
yang sengaja gak bayar utang maka dia adalah pencuri. Nah bagi yang memberi
hutang kewajiban dia mengingatakan. Kalau dia mengelak dan kitanya gak punya
bukti ya mau gimana lagi? Saksi yang ada hanya malaikat dan Allah. Ya sudah terserah
Allah bagaimana caranya DIA akan menegur jalan hidupnya. Ingat ya jangan suka
bikin susah orang. ALLAH akan tutup pintu kemudahan jalan hidup kita.
Sebalikanya jika kita begituu sibuk dengan kebaikan maka Allah akan buka kran
rizki yang kita gak pernah tahu bagaimana ia bisa menjadi hak kita. Karena di
sisi Allah segala sesuatu itu mudah saja.
Q : Bagaimana jika seseorang malu untuk beramal, atau malu untuk
ke tempat orang banyak seperti pengajian? apakah itu termasuk ria ?
A : Nahh itu pertanyaan jwbnnya ada di no 7 ya. Jika kita malu
melakukan kebaikan hanya karena takut dinilai riya sesungguhnya ia sudah
melakukan keriyaan. Lakukan saja. Sambil terus meriayah hati atau memelihara
niat. Kan sayang waktu kita sama lho 24 jam. Tetangga sebelah selain jadi ibu
isteri dia juga waktunya untuk dakwah. Lah nanti sisa waktu kita kalau ditanya
Allah jawabnya untuk apa? Gimana?
Q : Bunda misalnya kita sering nolong teman, stiap teman butuh
bantuan selalu nolong, tanpa imbalan apapun. Tapi pas kita lagi butuh itu temen
dia malah cuek dan gak mau nolong, terus kita menggerutu "dari dulu sudah
sering ta tolongin, giliran aku yang butuh malah gak mau nolong" yang
seperti itu apakah akan menghilangkan pahala ikhlas kita yang dulu??
A : Keluhan yang keluar spontan saya rasa wajar. Tapi kalau
ditanya pahalanya berkurang gak, nahh ini hak mutlaq Allah ya. Mengurangi bisa
jadi. Karena pada akhirnya kita berharap pada manusia bukan pada Allah sebagai
tempat meminta jalan keluar. Bisa jadi memang Allah takdirkan dia yang harus
kita tolong. Tapi Allah juga takdirkan kelak bukan dia yang akan tolong kita.
Tapi orang yang berbeda. Sikapi dengan sepenuh istighfar. Agar pahsla
yang berkurang bisa ditutup dengan amalan lain. Misalnya sedekah
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT



0 komentar:
Post a Comment