Rekap Kajian Online Hamba Allah Grup G-1
Hari/tanggal : Kamis,10 Agustus 2017
Narasumber : Ustadzah Runie
Tema : Candu Sosmed
Editor : Sapta
Hari/tanggal : Kamis,10 Agustus 2017
Narasumber : Ustadzah Runie
Tema : Candu Sosmed
Editor : Sapta
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sebuah topik kekinian - Digital era; sekalipun umur kita bervariasi- prinsip Dan aktivitas berbeda... Mari kita saling mengisi, spy bisa disikapi dengan Cerdas- raih keberkahan Allah Swt.
Allah berfirman :
“ Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan kelurgamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang di perintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang di perintahkannya (At-Tahrim :6)
Termasuk tanda kebaikan seorang jika dia mempelajari hukum agama yang di bebankan Allah atas hamba-Nya. Dalam sebuah hadist shahih Nabi bersabda : “ Barang siapa yang Allah menghendakinya suatu kebaikan, niscaya Allah fahamkan dia dalam agama (HR Al-Bukhari no 71 dan Muslim No. 1037).
Musuh-musuh Islam telah melemparkan panahnya, berusaha sekuat tenaga merusak wanita muslim, pendidik generasi kecil dan pendamping setia kaum lelaki. Usaha mereka ternyata sukses melalui berbagai sarana sehingga para wanita melupakan agamanya. Jika seorang wanita melalaikan agama bukan dia saja yang berdosa, tetapi dosa juga di tanggung oleh waliya yang bertanggung jawab mendidiknya.
Salah satu jalur masuk yang dilemparkan oleh ‘musuh’ Islam untuk menjerumuskan wanita-wanita muslimah adalah dengan propaganda media sosial. Fenomena media sosial saat ini bukan sekedar kebutuhan akan teknologi informasi tetapi telah menjadi candu, yang perlahan ‘menina bobokan’ penggunaanya. Siapa yang hari ini tidak punya Whatssapp? Facebook? Instagram? Twitter? Email? Telegram? Blogger? Vlogger? Snapchat? (walau sudah sebagian di blokir!), bagai dua sisi pisau, ada kebaikan juga ada keburukan di dalamnya. Menjadi ladang dakwah jika kita dapat mengelolanya dengan baik, sarana mempelajari islam dan dakwah atau malah sebaliknya.!!!!
Segala informasi cepat beredar melalui sosial media yang ‘bentuk’ nya juga sudah beragam. Tidak jarang informasi yang beredar adalah hoax alias palsu....wajib bagi kita, setiap muslim untuk memfilter, memilah apakah informasi yang beredar valid atau palsu yang membuat fitnah, menimbulkan kerusakan dan dosa....
Beberapa fenomena sosmed yang beberapa waktu lalu booming seperti;
- Nengok dunia remaja- Heboh di sosmed, hashtag ‘hari patah hati akhwat’ karena telah menikah seorang qori/hafidz ‘idola’
- Banyaknya selfie muslimah yang tidak mencerminkan kepribadian muslimah, tidak ada malu yang menjadi ciri khas muslimah
- Dan lainya....
Karena tren yang begitu fenomenal, bisa menjadikan lupa waktu, lupa kewajiban dan lainnya.
Waktu habis hanya untuk berselancar di sosmed....sedangkan untuk menuntut ilmu agama tidak ada waktu....sedangkan untuk membaca Al-Quran tidak sempat, apalagi menambah hafalan qur’an.
Waktu terlalaikan oleh sosmed sehingga tugas terbengkalai, misalnya di rumah tangga, menjaga anak, dan lainnya karena asyik ber-sosmed....
Contoh lain; aktivitas memang dirumah, awalnya ingin supaya ada waktu dengan anak, keluarga. Tetapi yang terjadi adalah asyik dengan jualan online,,,,,bahkan lebih sibuk daripada bekerja di luar. Sesungguhnya fisiknya ada , dekat anak, suami, keluarga tetapi jiwa nya, ruhnya tidak ada.....terlena dengan kegiatan di dunia maya yang fana.....
Dari sinilah kita wajib memikirkan soal kita, wanita, lebih-lebih di zaman sekarang ini – agar kita adpat membentangkan jalan kesuksesan serta membendung mara-bahaya bagi mereka (Dinukil adri Muqaddimah Syaikh Asraf bin Adul Maqsud dalam Fatawa Al-Mar’ah Al-Muslimah 1/3-5 Adhwa’ Salaf cet ke tiga th 1417 h).
Maka kewajiban kita sebagai kaum muslimin untuk mempelajari ilmu agama ini, dan bersemangat dalam memahami hukum-hukum agama sebelum perkara yang lainnya. Sebab mayoritas manusia sekarang ini – semoga Allah SWT membari hidayah kepada mereka – begitu cerdik dalam masalah dunia, tetapi bodoh dalam hukum dan syariat agama. Ini merupakan kejahilan dan musibah besar, karena ilmu agama wajib didahulukan dari pada ilmu-ilmu lainnya.
“ Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu sehingga kamu mengikuti agama mereka ( Albaqarah :120).
“ Mereka ingin memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapana) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya –Nya meskipun orang –orang kafir benci ( Ash_shat :8)
Usaha – usaha mereka seperti itu sudah tidak aneh lagi, tetapi yang aneh mengapa kaum muslimin malah kagum dan mendukung usaha mereka? waspada dari makar musuh – musuh Islam, baik berupa sosial media, gambar-gambar, tv dan lain-lainnya
Dan hadits Nabi yang di riwayatkan Abu Hurairah bahwa beliau bersabda :
“ Aku wasiatkan kalian agar berbuat baik kepada kaum wanita karena wanita diciptakan dari tulang yang bengkok, dan yang paling bengkok adalah bagian atasnya, jika engkau meluruskannya dengan kasar, engkau akan mematahkannya. Tetapi jika engkau biarkan begitu saja maka akan tetap bengkok seperti semula. Aku wasiatkan agar kalian berbuat baik kepada kaum wanita (HR Bukhari no 186,muslim 1468).
memperhatikan pendidikan para pemudi-pemudi muslimah dengan pendidikan islam yang shahhih, khususnya di sekolah-sekolah, masjid-masjid dan universitas-universitas, yaitu dengan mengajarkan ilmu yang bermanfaat kepada mereka serta menjauhkan mereka dari majalah-majalah yang merusak akhlaq mereka. Mudah mudahan dengan cara ini atau itu akan menghasilkan generasi wanita mu;minah, yang apabila mendengarkan, seperti firman Allah :
“ Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin,hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka ( Al-Ahzab:49).
Wanita dalam islam mempunyai kedudukan tinggi, martabat dan kemuliaan yang tercatat dalam Al-Qur;an dan As-Sunnah. Kaum wanita juga mempunyai peran yang besar bagi kebaikan bangsa dan manusia, karena merekalah – seharusnya- pendidik generasi kecil atgar kelak menjadi manusia yang diidamkan Islam. Dahulu dikatakan : ibu adalah madrasah, jika engkau mempersiapkannya. Engkau mempersiapkan generasi yang berpondasi kuat dan baik.
Oleh karena itu musuh-musuh Islam tak henti-hentinya, merusak agama ini lewat kaum wanita, dengan menyeret mereka ke lubang kehinaan, ke nistaan dan kekejian. Sebab jika wanita sudah rusak, maka rusaklah generasi dambaan manusia, di karenakan telah kehilangan pendidik yang menemani mereka.
Musuh – musuh islam selalu berusaha menghancurkan kaum muslimin dengan berbagai cara, salah satunya dengan menghancrukan martabat wanita. Karena wanita mempunyai keadilan dan peran yang cukup besar bagi umat manusia, kebaikan mereka merupakan kebaikan umat, sebaliknya kehancuran mereka merupakan kehancuran umat juga. Musuh – musuh Islam berhasil menebar pemikiran-pemikiran setan, baik melalui TV, Video dan sejenisnya yang semua itu dilakukan untuk merusak kesucian wanita.
Dr Abdul Karim Zaidan juga menjelaskan :” Adapun di negeri-negeri Islam sekarang-wlaupun tidak seperti negeri-negeri barat- suadh mulai tumbuh benih-benih kehancuran dalam negeri islam ini,sehingga rumah tangga seseorang hanya tunggu robohnya saja. Tidaklah berlebihan jika kami mengatakan, bahwa serangan-serangan musuh islam telah kencang dilancarkan, begitu beraninya mereka menipu dan menghancurkan Islam dengan berbagai macam alat modern, baik melalui buku bacaan ,karet,tv,video dan lain-lain. Tetapi sayangnya mengapa kaum muslimin lengah atas hal itu? Ataukah sudah tidak ada lagi kecemburuan di hati mereka? Sungguh amat disesalkan, malah kaum muslimin kagun dan terpesona dengan gaya hiduop orang-orang barat.
Wallahu'alam
Dari berbagai sumber
=================
TANYA JAWAB
T : ijin bertanya ustadzah, Sebenarnya saya pribadi dilema menggunakan medsos sebagai salah satu media komunikasi, misal jualan dengan FB lebih laku keras ketimbang melalui promo-promo tertulis/selebaran. Namun saya tidak mungkin lepas dari medsos yang sangat membantu dibidang perdagangan. Medsos juga bukan buatan kaum kita. Apa semua tergantung niat kita menghindari penggunaannya secara berlebihan dan keluar dari syariat Islam? Bagaimana menyikapi perkembangan jaman saat ini agar kita tidak terjerumus dalam kenikmatan duniawi? Afwan yang fakir ini ustadzah.
J : Mama Nofal yang disayangi Allah, Medsos bisa membawa manfaat dan mudharat- tergantung kita nemfungsikannya. Seperti moment ini, kita manfaatkan untuk meraih hikmah- melalui medsos. Namun, pastikan hal yang wajib sudah tertunaikan sebelum yang sunah. Era ini adalah era kemudahan- yang perlu kita sandarkan dengan ilmu.
T : Assalamualaikum ustadzah, begini saya sudah lama ingin menghapus semua foto-foto saya di akun sosmed saya, alhamdulillah di instagram sudah terhapus semua. Tapi terkadang saya ingin mem-posting foto bila melihat teman-teman saya posting foto mereka atau anak mereka, jadi kadang saya masih mem-posting foto tapi tidak terlihat muka saya. Bagaimana ya ustadzah agar saya bisa istiqomah untuk tidak mem-posting foto-foto saya lagi? maaf mungkin karena usia saya yang masih 23 tahun dan baru menjadi ibu-ibu rasanya ingin seperti anak muda gitu.
J : Waalaikumussalam Mbak Elly yang disayangi Allah. MasyaaAllah, fitrah kita untuk diperhatikan. Pointnya bukan di umur, tapi lebih ke kuatnya pemahaman kita untuk melakukannya, posting memposting ataupun copas mencopas (yang belum tentu valid); Bila hanya karena "wah topik/ momentnya menarik" tanpa kita sadar kenapa harus di posting/ di broadcast (?). Beda kan ranah diri dan ranah profesionalitas. Dan sandarkan setiap yang kita lakukan dengan ilmu, apapun itu. Keep smile, kita sama-sama sedang belajar lebih baik
~~~~~~~~~~~~~~~~
Selanjutnya, marilah kita tutup kajian kita dengan bacaan istighfar 3x
Doa robithoh dan kafaratul majelis
Astaghfirullahal' adzim 3x
Do'a Rabithah
Allahumma innaka ta'lamu anna hadzihil qulub,
qadijtama-at 'alaa mahabbatik,
wal taqat 'alaa tha'atik,
wa tawahhadat 'alaa da'watik,
wa ta ahadat ala nashrati syari'atik.
Fa watsiqillahumma rabithataha,
wa adim wuddaha,wahdiha subuulaha,wamla'ha binuurikal ladzi laa yakhbu,
wasy-syrah shuduroha bi faidil imaanibik,
wa jami' lit-tawakkuli 'alaik,
wa ahyiha bi ma'rifatik,
wa amitha 'alaa syahaadati fii sabiilik...
Innaka ni'mal maula wa ni'man nashiir.
Artinya :
Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa sesungguhnya hati-hati kami ini,
telah berkumpul karena cinta-Mu,
dan berjumpa dalam ketaatan pada-Mu,
dan bersatu dalam dakwah-Mu,
dan berpadu dalam membela syariat-Mu.
Maka ya Allah, kuatkanlah ikatannya,
dan kekalkanlah cintanya,
dan tunjukkanlah jalannya,
dan penuhilah ia dengan cahaya yang tiada redup,
dan lapangkanlah dada-dada dengan iman yang berlimpah kepada-Mu,
dan indahnya takwa kepada-Mu,
dan hidupkan ia dengan ma'rifat-Mu,dan matikan ia dalam syahid di jalan-Mu.Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.
Aamiin...
DOA PENUTUP MAJELIS
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Subhanaka Allahuma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik.Artinya:“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”
Aamiin ya Rabb.
======================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment