Rekap Kajian Online Hamba Allah Ummi G-3
Hari/Tgl : Senin, 18 September 2017
Materi : Terapi Mandiri Rukyah
Narasumber : Ustadz Asyari
Waktu kajian : ba'da magrib smp selesai
Editor : Sapta
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
TERAPI RUQYAH
Definisi Ruqyah
Ruqyah syar’i memiliki beberapa syarat
yang disebutkan oleh para ulama untuk membedakannya dengan ruqyah-ruqyah yang
bid’ah dan syirik.
Definisi ruqyah secara istilah adalah
berlindung diri dengan ayat-ayat Al Qur’an dan dzikir-dzikir serta doa-doa yang
diajarkan oleh Nabi SAW
Ibn al-Athir :
“Ruqyah adalah permohonan perlindungan
(jampi-jampi, mantra) yang dibacakan kepada orang yang terkena penyakit seperti
demam, ketakutan dan penyakit-penyakit yang lain.
Abd al-Razzaq :
Ruqyah adalah permohonan perlindungan
(jampi-jampi) yang dibacakan pada orang yang terkena penyakit seperti demam,
ketakutan (sawan), dan kedengkian dengan maksud untuk mendapatkan kesembuhan.
Syarat Ruqyah
Para ulama telah sepakat tentang bolehnya
meruqyah jika terkumpul 3 syarat, yaitu:
- Ruqyah tersebut dilakukan dengan menggunakan kalamullah Subhaanahu wata’ala, dengan nama-namaNya dan sifat-sifatNya.
- Ruqyah dilakukan dengan menggunakan bahasa arab atau dengan sesuatu yang diketahui maknanya dari selain bahasa arab.
- 3. Meyakini bahwa ruqyah itu tidak memberikan pengaruh dengan sendirinya tetapi dengan izin Allah Subhaanahu wata’ala.
Tanda-tanda seseorang terkena gangguan
Sihir
Ada 4 gejala yang menandakan bahwa suatu masalah
berasal dari sihir, jin atau 'Ain:
1.
Terhalangnya
kehidupan dengan cara yang tidak wajar dan berulang-ulang
Misal: tidak bisa mendapatkan pekerjaan, tidak bisa menyimpan uang,
tidak bisa menikah, tidak bisa belajar.Apapun yang anda lakukan tidak berhasil,
ada orang berjanji akan menolong tapi ternyata tidak jadi.
Kesimpulannya bahwa hidup anda terhalang.Kejadian ini terus berulang dan
hal ini dapat diindikasikan ada hal yang menghalangi kehidupan anda untuk lebih
maju,dan itu adalah sihir.
Gejala yang pertama ini yang disebut sebagai "ikatan uqod",
artinya mereka mengikat hidup anda dengan sihir, sehingga anda tidak bisa maju.
2.
Masalah
kesehatan yang tidak wajar
Anda merasa sakit, penyakit yang aneh , anda datang ke dokter tetapi
dokter tidak faham akan penyakit anda.Karena ada berbagai penyakit yang
disebabkan oleh sihir dan jin.
3.
Kondisi mental
yang tidak wajar
Marah berlebihan, depresi, sedih berlebihan, kecemasan, menjadi pelupa,
tidak bisa konsentrasi, atau melihat dan mendengar sesuatu yang akhirnya
membawa anda pada kegilaan.
4.
Mimpi buruk
yang berulang.
Menyebabkan anda tidak merasa nyaman dalam hidup, kehilangan harapan dan
selalu bermimpi tentang orang mati dan lain sebagainya.
Tanda-tanda di atas adalah gejala-gejala yang dapat diprediksi sebagai
orang yang terkena sihir.Dan intinya dari gejala tadi adalah bagaimana
membedakan antara hal normal dan tidak normal.
TATA CARA RUQYAH
Tata cara meruqyah adalah sebagai berikut:
1. Keyakinan bahwa kesembuhan datang hanya
dari Allah.
2. Ruqyah harus dengan Al Qur’an, hadits atau
dengan nama dan sifat Allah, dengan bahasa Arab atau bahasa yang dapat
dipahami.
3. Mengikhlaskan niat dan menghadapkan diri
kepada Allah saat membaca dan berdoa.
4. Membaca Surat Al Fatihah dan meniup
anggota tubuh yang sakit. Demikian juga membaca surat Al Falaq, An Naas, Al
Ikhlash, Al Kafirun. Dan seluruh Al Qur’an, pada dasarnya dapat digunakan untuk
meruqyah. Akan tetapi ayat-ayat yang disebutkan dalil-dalilnya, tentu akan
lebih berpengaruh.
5. Menghayati makna yang terkandung dalam bacaan Al Qur’an dan doa yang sedang dibaca.
6. Orang yang meruqyah hendaknya memperdengarkan bacaan ruqyahnya, baik yang berupa ayat Al Qur’an maupun doa-doa dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Supaya penderita belajar dan merasa nyaman bahwa ruqyah yang dibacakan sesuai dengan syariat.
7. Meniup pada tubuh orang yang sakit di
tengah-tengah pembacaan ruqyah. Masalah ini, menurut Syaikh Al Utsaimin
mengandung kelonggaran. Caranya, dengan tiupan yang lembut tanpa keluar air
ludah. ‘Aisyah pernah ditanya tentang tiupan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
dalam meruqyah. Ia menjawab: “Seperti tiupan orang yang makan kismis, tidak ada
air ludahnya (yang keluar)”. (HR Muslim, kitab As Salam, 14/182). Atau tiupan
tersebut disertai keluarnya sedikit air ludah sebagaimana dijelaskan dalam
hadits ‘Alaqah bin Shahhar As Salithi, tatkala ia meruqyah seseorang yang gila,
ia mengatakan: “Maka aku membacakan Al Fatihah padanya selama tiga hari, pagi
dan sore. Setiap kali aku menyelesaikannya, aku kumpulkan air liurku dan aku
ludahkan. Dia seolah-olah lepas dari sebuah ikatan”. [HR Abu Dawud, 4/3901 dan
Al Fathu Ar Rabbani, 17/184].
8. Jika meniupkan ke dalam media yang berisi air atau lainnya, tidak masalah. Untuk media yang paling baik ditiup adalah minyak zaitun. Disebutkan dalam hadits Malik bin Rabi’ah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Makanlah minyak zaitun , dan olesi tubuh dengannya. Sebab ia berasal
dari tumbuhan yang penuh berkah”.
9. Mengusap orang yang sakit dengan tangan kanan. Ini berdasarkan hadits ‘Aisyah, ia berkata: “Rasulullah, tatkala dihadapkan pada seseorang yang mengeluh kesakitan, Beliau mengusapnya dengan tangan kanan…”. [HR Muslim, Syarah An Nawawi (14/180].
10. Bagi orang yang
meruqyah diri sendiri, letakkan tangan di tempat yang dikeluhkan seraya
mengatakan بِسْمِ الله
(Bismillah, 3 kali).
Apabila rasa sakit terdapat di seluruh
tubuh, caranya dengan meniup dua telapak tangan dan mengusapkan ke wajah si
sakit dengan keduanya.[5]
11. Bila penyakit
terdapat di salah satu bagian tubuh, kepala, kaki atau tangan misalnya, maka
dibacakan pada tempat tersebut. Disebutkan dalam hadits Muhammad bin Hathib Al
Jumahi dari ibunya, Ummu Jamil binti Al Jalal, ia berkata: Aku datang bersamamu
dari Habasyah. Tatkala engkau telah sampai di Madinah semalam atau dua malam,
aku hendak memasak untukmu, tetapi kayu bakar habis. Aku pun keluar untuk
mencarinya. Kemudian bejana tersentuh tanganku dan berguling menimpa lenganmu.
Maka aku membawamu ke hadapan Nabi. Aku berkata: “Kupertaruhkan engkau dengan
ayah dan ibuku, wahai Rasulullah, ini Muhammad bin Hathib”. Beliau meludah di
mulutmu dan mengusap kepalamu serta mendoakanmu. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa
sallam masih meludahi kedua tanganmu seraya membaca doa:
“Hilangkan penyakit ini wahai
Penguasa manusia. Sembuhkanlah, Engkau Maha Penyembuh. Tidak ada kesembuhan
kecuali penyembuhanMu, obat yang tidak meninggalkan penyakit”.
Dia (Ummu Jamil) berkata: “Tidaklah aku berdiri bersamamu dari sisi
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kecuali tanganmu telah sembuh”.
12. Apabila
penyakit berada di sekujur badan, atau lokasinya tidak jelas, seperti gila,
dada sempit atau keluhan pada mata, maka cara mengobatinya dengan membacakan
ruqyah di hadapan penderita. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Nabi
Shallallahu ‘laihi wa sallam meruqyah orang yang mengeluhkan rasa sakit.
Disebutkan dalam riwayat Ibnu Majah, dari Ubay bin K’ab , ia berkata: “Dia
bergegas untuk membawanya dan mendudukkannya di hadapan Beliau Shallallahu
‘alaihi wa salla,m . Maka aku mendengar Beliau membentenginya (ta’widz) dengan
surat Al Fatihah”.
=========
TANYA JAWAB
T : Assalamualaikum
ustadz kalau was-was tentang kematian itu indikasi apa ustad, apakah terkena
sihir?
J : Wassalam belum tentu juga jin atau sihir perbanyak istifar berdoa agar
terhindar dari godaan jin dan sejenisnya
T : Ijin bertanya
ustadz, Kalau anak sehat tidak terindikasi sakit terus oleh gurunya di rukyah
tapi efeknya si anak malah jadi sakit, itu bagaimana dan kenapa ya?
J : Teruskan ruqyah mandiri boleh juga dengan ustadz bisa jadi saat di ruqyah
belum tuntas. Tetap berdoa agar di beri kesembuhan
T : Ustadz, Saya
pernah dirukiyah, dari awal dibacakan ayat-ayat suci sampai selesai saya
menangis. Itu indikasi apa ustadz, apakah karena saya memang gampang terharu,
syukron ustadz.
J : Bisa karena mudah terharu atau merasa punya dosa bisa juga godaan
jin
T : Kalau orang yang
sehat-sehat saja memang boleh di rukiyah ustadz?
J : Boleh nabi banyak beri contoh ruqyah syar’iyah
T : Ustadz, ada
hadits yang mengatakan kalau orang yang meminta untuk dirukyah maka tidak akan
mencium bau surga. Benar kah ustadz?
J : Hadits bukan begitu, tetapi barang siapa yang minta di ruqyah tidak
termasuk 70 ribu masuk surga tanpa hisab, prinsip boleh
T : Jadi apakah
lebih ahsan kalau tidak minta di rukyah?
J : Yang baik ruqyah mandiri itu menunjukkan sikap tawakal. Tapi tidak semua
orang siap dan mau, sehingga perlu bantuan orang.
T : Ustadz, anak
saya kan kelas 7 ya dari mulai kelas 3 saya biasakan rukiyah sebelum tidur, tapi
anaknya masih suka gelisah yang bikin bangun tengah malem terus takut mau tidur
lagi, kenapa ya ustad?
J : Ruqyah di teruskan boleh di perdengarkan murotal. Di ajarkan keberanian
dan kekuatan doa agar tidak takut karena jin atau lainnya.
Alhamdulillah....
~~~~~~~~~~~
Kita tutup dengan membacakan hamdalah..
Alhamdulillahirabbil'aalamiin
Doa Kafaratul Majelis :
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت
أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu
allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan
memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan
diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi
wabarakaatuh
================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment