Home » » TANYA JAWAB (KONSULTASI) SYARIAH & UMUM (TJSU)

TANYA JAWAB (KONSULTASI) SYARIAH & UMUM (TJSU)

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Friday, January 3, 2020


NOTULENSI KONSULTASI SYARI'AH DAN UMUM
Bersama Asatidz dan Asatidzah Hamba اللَّهِ SWT (HA) Online
Hari, Tanggal: Kamis, 18 April 2019
Pukul: 15.00 sd 18.00 WIB
Group: Ummi G1-G6 dan Akhwat
PJ : Akhwat

******************************************

NO
PERTANYAAN & JAWABAN
1
G6
Kalau wudhu berpindah tempat boleh kah? Misalnya pas untuk kaki harus pindah tempat karena kaki tidak bisa dibasuh diwastafel?

Jawab (Ustadz Dodi):
Boleh saja. Tetapi usahakan tidak terlalu banyak gerakan pindah

2
G6
Jika masih memiliki hutang sama orang yang meninggal bolehkan dibayar dengan meng-sedekahkan ke orang lain atas nama yang bersangkutan? Atau sebaiknya ke keluarga yang saya hutangi?

Jawab (Ustadz Endang):
Bismillah. Jika masih ada Ahli warisnya, bayarlah hutang kita kepada ahli warisnya. Mereka lebih berhak menerima. Namun jika tidak ada satupun yang bisa dihubungi dari orang yang berpiutang kepada kita, maka infaqan lah atas nama yang bersangkutan, in syaa Allah sudah selesai tanggungan di akhirat. Wallahu a'lam

3
G6
Kalau seandainya ragu rokaat kedua sudah tahiat awal atau belum. Apakah sebaiknya dilakukan rokaat kedua plus tahiat kemudian ditutup dengan sujud sahwi. Atau lanjutkan saja ke rokaat ke-3 kemudian ditutup sujud sahwi?

Jawab (Ustadz Dodi):
Lakukan terus Rakaat ke-3 dan sebelum salam jika ingat tidak tahiyat, sujud 2x sebelum salam.

4
G-5
Assalamualaikum. Bagaimana hukum suami yang memusuhi keluarga istri? Dan memutus silaturahmi (tak ingin bertemu). Istri harus ikut yang mana ?

Jawab (Ustadz Syaikul):
Wajib taat kepada suami dalam hal yang tidak melanggar syariat. Adapun memusuhi atau memutus silaturahim dengan anggota keluarga adalah hal yang dilarang syariat, maka tidak perlu diikuti. Namun, sebaiknya dibicarakan baik-baik, atau kalau pun belum bisa bicara baik-baik dengan suami, tidak perlu menunjukkan bahwa kita menentang kehendak suami. Diam-diam saja dalam menjalin silaturahim dengan keluarga. apalagi sekedar perasaan memusuhi, ini kan tidak kelihatan, ada atau tidaknya dari luar.

5
G4
Saya positif hamil dari hasil testpack, kemudian keluar flek, bagaimana hukum dan caranya saya menjalankan sholat? Apakah flek terhitung darah menstruasi atau istihadoh? Apakah selalu mandi besar sebelum melakukan sholat? Terimakasih

Jawab (Ustadz Endang):
Bismillah. Flek bukan menstruasi bukan juga darah istihadhah. Tetap wajib mengerjakan shalat dengan berwudhu',  tanpa mandi besar. Wallahu a'lam

6
Akhwat
Afwan ustadz bertanya, jika kita diundang tetangga muslim untuk datang di acara keagamaan yang tidak ada syariatnya, bagaimana sebaiknya sikap kita, boleh kah kita datang dengan niat membantu tetangga?

Jawab (Ustadz Farid):
Harus dirinci dulu "tidak ada syariatnya" itu yg seperti apa?
- Jika acara Kemusyrikan yg begitu jelas, maka sama sekali tidak boleh bantu.
- Acara maksiat yg juga begitu jelas, maka tidak boleh dibantu.

Sebab kedua hal di atas, jika dibantu, sama juga kita membantu dalam dosa dan pelanggaran.
Tapi, jika maksudnya adalah hal-hal yang masih diperdebatkan ulama, seperti tahlilan, daj sejenisnya. Di mana para ulama pro dan kontra, maka tidak apa-apa untuk datang jika memang fitnahnya besar jika tidak datang. Apalagi jika itu keluarga besar sendiri atau tetangga samping atau depan rumah persis. Sesungguhnya melalukan madharat untuk menghindari madharat yang lebih besar adalah hal yang dianjurkan syariat.
Wallahu a'lam

7
G3
Ijin bertanya, dalam momen pilkada A menunjukkan sikap netral, tidak mendukung paslon 1 atau 2.
B menuduh sikap A sebagai sikap orang munafik karena tdk berani mengambil sikap demi bisa selamat di hadapan kedua calon. Pantaskah B menuduh begitu? Salahkah sikap A yang pingin terlihat netral? Maturnuwun

Jawab (Ustadz Syaikul):
Tergantung kondisi. Jika di antara paslon yang ada, jelas terfakta ada yg membawa mudharat bagi islam dan kaum muslimin, maka bersikap netral ketika ada kemudharatan di depan mata merupakan kesalahan. Itu sama saja dengan berdiam diri terhadap kemungkaran. Dalam kondisi seperti itu, perlu menyatakan sikap bahwa di pihak kebajikanlah kita berada. Seperti kisah burung pipit yang mencoba memadamkan api yang membakar Nabi Ibrahim as.
Bagaimana kita memutuskan apakah kondisinya seperti itu atau tidak? Caranya adalah dengan mendengar ulama dan umat. Ulama pun harus kita utamakan yang berijtima, bukan sekedar ustadz-ustadz pribadi, dll. Adapun jika kondisinya tdk tampak ada kemungkaran yg mgkn terjadi, maka bersikap netral boleh-boleh saja.

8
G3
Ijin bertanya ustadz. Apakah saudara se ayah lain ibu itu ada haq waris dari ayahnya?

Jawab (Ustadz Farid):
Ya, sebab dia anak kandung ayahnya, dia diwarisi oleh ayahnya. Wallahu a'lam

9
G6
Mau nanya, kalau dalam rumah tangga, si istri harus menjual warisan orang tua untuk keperluan hidup karena suami tidak mampu bekerja, bagaimana hukumnya bagi suami? Terimakasih

Jawab (Ustadzah Syahidah):
Harta warisan yang dimiliki oleh istri adalah haknya yang boleh digunakannya. Kewajiban memberi nafkah keluarga adalah kewajiban suami. Ini sesuai dengan firman Allah dalam QS an-Nisa ayat 34:
"Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) dari sebagian yang lain (wanita) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka."
Menurut Syekh al-Qaradhawi, kalaupun ada wanita yang menginfakkan hartanya untuk keluarga, hal itu hanya merupakan sikap tolong-menolong dan akhlaknya (etika) sebagai seorang istri,dan hukumnya boleh atas keridhoan istri.

10
G6
Saya punya masalah dengan bapak tiri saya, semenjak awal ibu saya menikah saya tidak pernah ikhlas. Sampai saya meninggalkan rumah karena alasan itu. Tapi dengan berjalannya waktu sya menyadari itu semua kesalahan saya hingga keadaan hidup saya kurang baik. Sekarang ini saya ingin memperbaiki diri ingin belajar menerima takdir Allah ingin menerima bapak tiri sebagai bapak sambung saya. Tapi sampai sekarang saya masih belum mampu memperbaikinya. Ustadz/ah apa yang harus saya lakukan untuk memperbaiki sikap saya yang belum mampu menerima hal tersebut?

Jawab (Ustadzah Syahidah):
Bismillah. Pertama, harus kita imani,  segala sesuatu yang telah terjadi, sedang terjadi, dan akan datang semua tidak akan keluar dari ketetapan Allah Ta’ala, sesuai dengan ilmu-Nya dan hikmah-Nya.

Rasulullah saw bersabda:

كَتَبَ اللهُ مَقَادِيْرَالْحَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلاَرْضَ بِخَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ

Allah telah menulis takdir seluruh makhluk sebelum menciptakan langit dan bumi dengan tenggang waktu 50 ribu tahun.” (HR. Muslim)

Kedua, selalu berbaik sangka pada Allah Ta’ala, segala yang ditaqdirkannya pasti membawa kebaikan dan hikmah yang besar
Ketiga, bertawakal kepada Allah swt, menyerahkan segala urusan kepadaNya, karena Dialah yang mengatur segala urusan makhluqNya

وتوكل على الله ۚ إنه هو السميع العليم
Dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Qs. Al-Anfaal: 61)

ومن يتو كل على الله فهو حسبه

Barang siapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupi (keperluan) nya.” (Qs. Ath-Thalaq: 3)

Terakhir, teruslah berdoa agar diberikan hati yang lapang dan ikhlas menerima segala ketentuanNya.




•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Kita tutup dengan membacakan istighfar....hamdalah..
Astaghfirullahal’adzim..... Alhamdulillahirabbil'aalamiin

Doa Kafaratul Majelis:

 سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


★★★★★★★★★★★★★★
Badan Pengurus Harian (BPH) Pusat
Hamba اللَّهِ SWT
Blog: http://kajianonline-hambaallah.blogspot.com
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

1 komentar:

  1. Did you realize there's a 12 word phrase you can tell your partner... that will induce deep feelings of love and impulsive attraction to you buried within his heart?

    That's because hidden in these 12 words is a "secret signal" that triggers a man's impulse to love, worship and look after you with all his heart...

    12 Words Who Fuel A Man's Desire Impulse

    This impulse is so built-in to a man's mind that it will drive him to work better than ever before to make your relationship as strong as it can be.

    Matter-of-fact, fueling this dominant impulse is so binding to getting the best ever relationship with your man that as soon as you send your man one of these "Secret Signals"...

    ...You'll instantly notice him open his mind and soul for you in a way he's never experienced before and he will distinguish you as the only woman in the world who has ever truly tempted him.

    ReplyDelete

Ketik Materi yang anda cari !!