Home » , » Tarhib Ramadhan (2019)

Tarhib Ramadhan (2019)

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Friday, January 3, 2020


Rekap Kajian Online Hamba اللَّهِ SWT Ummi G6
Hari, Tgl: Selasa, 16 April 2019 
Materi: Tarhib Ramadhan
Narasumber: Ustadz Undang
Waktu Kajian: 18.31-21.53 WIB
Notulen: Bunda Sasi
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum warohmatulloh wabarakaatuh

Segala hanyalah milik Allah semata...Karena berkat nikmat hidayah...inayah dan karunianya
Kita masih diberikan kesempatan untuk berkumpul dalam majelis ilmu di room wa ini.
Walaupun kita tidak bisa bertatap muka bertemu, secara fisik karena kajiannya online.
Tapi Insyaallah keberkahan ilmu akan kita dapatkan bagi mereka yang benar-benar sungguh-sungguh dalam mencari ilmu.

Tak lupa sholawat serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Karena berkat perjuangannya lah kita dapat menikmati manisnya islam yang masih bisa kita rasakan dan kita perjuangankan hingga hari, menit dan detik ini.

Gebyar dalam menyambut Ramadhan merupakan bagian dari syi’ar Islam.

Warna warni menghiasi segala penjuru nusantara dengan kajian, ta’lim tabligh akbar dengan mengundang para ulama yang sengaja didatangkan dari luar daerah untuk memberikan pencerahan dan pembekalan dalam detik-detik memasuki Ramadhan.

Namun terntunya, kita juga selalu menasehati dan mengingatkan saudara-saudara kita semoga tidak terjerumus ke dalam perkara-perkara yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam.

Hal- hal yang bisa kita lakukan dalam tarhib Ramadhan

Pertama
Menyambutnya dengan penuh rasa gembira, karena bulan Ramadhan sangat banyak faedah dan keutamaan-keutamaan yang terdapat di dalamnya, pintu Syurga dibuka, pintu Neraka ditutup. Pahala dilipat gandakan, amalan sunnah menjadi wajib dan masih banyak lagi.

Kedua
Mendatangi berbagai kajian puasa Ramadhan guna meningkatkan pengetahuan tentang Ramadhan. Agar hari-hari yang dilewati semenjak hari pertama sampai terakhir tinggal pemantapan dan pelaksanaan saja.

Ketiga
Melakukan persiapan fisik, mental dan spritual. Sejak awal sudah ada perencanaan yang matang mulai dari menyiapkan mushaf khusus untuk tadarrus dan berazzam membaca tafsir al-Qur’an selama Ramadhan. Membeli buku-buku yang berkaitan dengan pengetahuan puasa jika tidak berkesempatan mengikuti kajian bisa baca sendiri di rumah.

Rasulullah saw. memberikan sambutannya menjelang Bulan Suci Ramadhan.

Wahai segenap manusia, telah datang kepada kalian bulan yang agung penuh berkah bulan yang didalamnya terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Allah menjadikan puasa di siang harinya sebagai kewajiban, dan qiyam di malam harinya sebagai sunnah. Barangsiapa menunaikan ibadah yang difardukan, maka pekerjaan itu setara dengan orang mengerjakan 70 kewajiban.

Ramadhan merupakan bulan kesabaran dan balasan kesabaran adalah surga.

Ramadhan merupakan bulan santunan, bulan yang dimana Allah melapangkan rezeki setiap hamba-Nya.
Barangsiapa yang memberikan hidangan berbuka puasa bagi orang yang berpuasa, maka akan diampuni dosanya, dan dibebaskan dari belenggu neraka, serta mendapatkan pahala setimpal dengan orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang berpuasa tersebut.” (HR Khuzaimah)

Sambutan Nabi Muhammad saw. ini merupakan teladan bagi umatnya dalam menghadapi datangnya Bulan Ramadhan. Sambutan hangat penuh kegembiraan yang Beliau sampaikan menunjukkan perlunya tarhib Ramadhan seperti khutbah Nabi ini ditradisikan kaum muslimin. Jika ada satu momen dimana kepala negara menyampaikan pidatonya tentulah momen tersebut bukan momen biasa. Itu sebuah program superpenting dengan momen paling istimewa. Demikian pula dengan bulan Ramadhan yang penuh dengan keunggulan dan kemuliaan.

Dari hadits tersebut, Nabi kita menyebutkan 8 keistimewaan Ramadhan dibandingkan bulan-bulan lainnya.

Syahrun Azhim (Bulan Yang Agung)

Alasan mengagungkan bulan Ramadhan adalah karena Allah juga mengagungkan bulan ini. Firman Allah, Waman yu’azhim sya’iirillah fa-innahha mintaqwal quluub,
barangsiapa mengagungkan syiar-syiar agama Allah, maka itu datang dari hati yang bertakwa.

Syahrul Mubarak

Bulan ini penuh berkah, berdayaguna dan berhasil guna, bermanfaat secara maksimal. Detik demi detik di Bulan Suci ini bagaikan rangkaian berlian yang sangat berharga bagi orang beriman. Pasalnya semua perbuatan kita di saat berpuasa menjadi ibadah berpahala yang balasannya langsung dari Allah. Amal baik sekecil apapun nilainya
dilipatgandakan sehingga kita menjadi puas dalam melakukannya.

Syahru Nuzulil Qur’an

Allah mengistimewakan Ramadhan sekaligus menyediakan target terbesar, yaitu menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Simaklah firman Allah dalam rangkaian ayat puasa, “Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan bagi petunjuk, dan furqan (pembeda).” (Al-Baqarah: 185)

Syahrus Shiyam

Pada Bulan Ramadhan dari awal hingga akhir kita menegakkan satu dari 5 rukun (tiang) Islam yang sangat penting, yaitu shaum (puasa). Kewajiban puasa sebagaimana kewajiban ibadah shalat 5 waktu.  Maka sebulan penuh seorang muslim mengkonsentrasikan diri untuk ibadah sebagaimana dia mendirikan shalat Subuh atau Maghrib yang memakan waktu beberapa menit saja. Puasa Ramadhan dilakukan tiap hari dari terbit fajar hingga terbenam matahari (Magrib). Tidak cukup menilai dari yang membatalkannya seperti makan dan minum atau berhubungan suami-istri di siang hari saja, tetapi wajib membangun akhlaqul karimah, meninggalkan perbuatan maksiat dan yang makruh (yang dibenci Allah).

Syahrul Qiyam

Bulan Ramadhan menggairahkan umat Islam untuk menjalankan amalan orang-orang saleh seperti sholat tahajjud dan membaca Al-Qur’an dengan benar di dalam shalat malamnya. Di Bulan Ramadhan Kitabullah mengisyaratkan bahwa untuk mendapatkan ketinggian derajatnya setiap mukmin sangat dianjurkan shalat tarawih dan witir agar di luar Ramadhan dia bisa terbiasa mengamalkan qiyamullail.

Syahrus Sabr (bulan sabar)

Bulan Ramadhan melatih jiwa muslim untuk senantiasa sabar tidak mengeluh dan tahan uji. Sabar adalah kekuatan jiwa dari segala bentuk kelemahan mental, spiritual dan operasional. Orang bersabar akan bersama Allah sedangkan balasan orang-orang yang sabar adalah surga.

Sabar lahir bersama dengan segala bentuk kerja besar yang beresiko seperti dalam dakwah dan jihad fi sabilillah. Ramadhan melatih muslim beramal islami dalam  berjamaah untuk meninggikan kalimat Allah.

Syahrul Musawwah (Bulan Santunan)

Ramadhan menjadi bulan santunan manakala orang-orang beriman sadar sepenuhnya bahwa puasanya mendidik mereka untuk memiliki empati kepada fakir miskin karena merasakan lapar dan haus sebagaimana yang mereka rasakan. Karena itu kaum muslimin selayaknya menjadi pemurah dan dermawan. Memberi dan berbagi harus menjadi watak yang ditanamkan.

Segala amal yang berkaitan dengan amwal (harta) seperti zakat fitrah sedekah, infak, wakaf, dan sebagainya, bahkan zakat harta pun sebaiknya dilakukan di bulan yang mulia ini. Memberi meskipun kecil, bernilai besar di sisi Allah. Siapa yang memberi makan minum  pada orang yang berpuasa meskipun hanya seteguk air, berpahala puasa seperti yang diperoleh orang yang berpuasa.

Syahrul Yuzdaadu fiihi Rizqul Mu’min

Bulan ini rezeki orang-orang beriman bertambah karena segala kemudahan dibuka oleh Allah seluas-luasnya. Para pedagang akan beruntung, orang yang jadi pegawai dapat kelebihan pendapatan dan sebagainya. Namun rezeki terbesar adalah hidayah Allah kemudian hikmah dan ilmu yang begitu mudah diperoleh di bulan mulia ini.

Demikian Paparan kali ini

Yang benar datang nya dari اللّه.
Yang salah dari setan karena ana sendiri tak salah apa apa.

Mohon maaf jika ada salah salah kata dalam penulisan, itu murni kesalahan keybord otomatis.

من اراد الدنيا فعليه بالعلم، ومن ارادالاخرة فعليه بالعلم ومن ارادهما فعليه بالعلم

Barang siapa yang menginginkan dunia maka hal itu dapat dicapai dengan ilmu, barang siapa yang menginginkan akhirat hal itu bisa didapat dengan ilmu, maka yang menginginkan keduanya dapat didapat dengan ilmu.

العلم بلاعمل كا لشجر بلا ثمر

Ilmu itu apabila tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah.

جزاكم الله خير جزاء شكرا وعفوا منكم...
فا استبقوا الخيرات...
والسلام عليكم ورحمة الله و بر كاته

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

TANYA JAWAB

1. Bismillah. Ustadz, bagaimana memberikan motivasi untuk belajar berpuasa anak umur 6 tahun ya?
Jawab:
Mengharapkan anak yang salih dan salihah membutuhkan serangkaian rencana, persiapan, dan aksi nyata. Di samping itu, yang terpenting adalah kesungguhan (sikap jihad) dari orangtua atau orang dewasa di sekeliling anak. Menganjurkan anak ikut berpuasa ibarat menabur benih di sawah. Hasilnya tidak dapat dipanen seketika, namun kita harus menunggunya beberapa saat di kemudian hari. Orangtua harus menyuntikkan kesabaran ekstra pada dirinya. Termasuk juga orangtua harus semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari.

Melatih balita berpuasa bukan untuk gagah-gagahan atau mendapat pujian orang lain. Tujuan utamanya adalah mempersiapkan anak untuk mencintai dan menyenangi semua bentuk ibadah yang diperintahkan Allah SWT, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Jadi, yang penting bukan hasil, melainkan lebih kepada rasa cinta atau rasa suka yang hendak kita tumbuhkan. Bukankah satu kegiatan yang kita cintai akan selalu diusahakan untuk dilakukan, sesibuk apapun. Atau, jika kita mencintai sesuatu, pasti kita bersedia berkorban untuknya. Dengan mencintai Allah SWT, anak akan mencintai dan bersedia berkorban untuk semua yang diperintahkan Allah SWT.

Yang Harus Dilakukan:

Siapkan Hatinya
Berusahalah menjelaskan kepada anak, apa itu puasa secara santai dan pelan-pelan. Ceritakanlah kisah-kisah nabi, sahabat, dan teladan lainnya.
Ajarkan niat berpuasa. Terangkan kondisi sebenarnya, kapan mulai dan berapa lama puasa itu berlangsung.

Siapkan Fisiknya
Persiapkan Akalnya, Bekali Dengan Ilmu Tentang Puasa
Akrabkan anak dengan hadits Nabi SAW, puasa itu niscaya akan menyehatkan kalian. Sampaikanlah hadits ini dengan baik sehingga anak-anak yakin bahwa orang yang paling kita cintai (Rasulullah SAW) telah menjamin akibat dari puasa.

Ciptakan Suasana Lingkungan Puasa Yang Nyaman
Beri tahu kepada anggota keluarga yang tidak berpuasa (halangan syar'i karena haid, sakit, usia terlalu kecil atau terlalu tua) untuk berhati-hati makan dan minum di depan anak-anak yang sedang latihan puasa.

Buatlah Suasana Buka Puasa Yang Menyenangkan
Berikan reward
Wallahu a'lam


2. Ustadz, sebenarnya bagaimana hukum puasa Ramadhan untuk ibu hamil dan menyusui? Lalu jika tidak berpuasa atau ada yang bolong puasanya bagaimana sebaiknya mengganti?
Jawab:
Ada 3 kondisi:
a. Untuk Ibu Hamil dan Menyusui yang Mengkhawatirkan Keadaan Dirinya Saja Bila Berpuasa
Bagi ibu, untuk keadaan ini maka wajib untuk mengqadha (tanpa fidyah) di hari yang lain ketika telah sanggup berpuasa.

b. Untuk Ibu Hamil dan Menyusui yang Mengkhawatirkan Keadaan Dirinya dan Buah Hati Bila Berpuasa.
Wajib mengqadha (saja) sebanyak hari-hari puasa yang ditinggalkan ketika sang ibu telah sanggup melaksanakannya.

c. Untuk Ibu Hamil dan Menyusui yang Mengkhawatirkan Keadaan si Buah Hati saja.
Untuk kondisi yang ini, ulama berbeda pendapat tentang proses pembayaran puasa sang ibu.
Ada yg membayar membayar qadha saja.
yang mewajibkan sang Ibu untuk membayar fidyah saja.
mewajibkan sang Ibu untuk mengqadha dengan disertai membayar fidyah

Semua ada dasar dalilnya.
Wallahu a'lam


3. Assalamualaikum ustadz, untuk ibu hamil dan menyusui, apabila hutang ramadhan lalu belum lunas, berniat melanjutkan membayar hutang puasa setelah idul Fitri tahun ini, bolehkan fidyahnya dibayarkan beberapa hari menjelang ramadhan, karena masih ingin berusaha untuk puasa.
Jawab:
Boleh yang penting semua ibadah ada contoh dan rujukan yang jelas. Ana sedikit jelaskan di sini. Orang yang memiliki udzur seperti sakit berat, bepergian jauh, wanita hamil, dan wanita menyusui mendapatkan keringanan untuk tidak berpuasa Ramadhan. Hari-hari di saat mereka tidak berpuasa Ramadhan dihitung sebagai hutang puasa Ramadhan. Mereka wajib melunasi hutang tersebut pada saat udzur mereka telah tiada. Hal itu berdasar firman Allah SWT QS. Al-Baqarah: 184.

Pelunasan hutang (qadha’) puasa Ramadhan dikerjakan pada hari-hari yang diperbolehkan berpuasa, yaitu selain hari raya Idul Fitri, Idul Adha, dan hari Tasyriq (11-13 Dzulhijjah).
Para ulama fiqih sepakat bahwa qadha’ tersebut paling lambat harus dikerjakan pada Syaban, sebelum masuknya Ramadhan, tahun berikutnya.
Hal itu berdasar hadits dari Aisyah RA, ia berkata:

كَانَ يَكُونُ عَلَيَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِيَ إِلَّا فِي شَعْبَانَ الشُّغْلُ مِنْ النَّبِيِّ أَوْ بِالنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Dahulu saya memiliki hutang shaum Ramadhan, namun saya tidak bisa membayarnya kecuali pada bulan Sya’ban, karena kesibukan saya mengurus Rasulullah.” (HR. Bukhari no. 1950 dan Muslim no. 1146)

Kesimpulan bahwasannya tidak boleh menunda qadha’ puasa Ramadhan sampai datangnya Ramadhan tahun berikutnya.

Jika seorang muslim atau muslimah menunda pelunasan hutang puasa Ramadhan sampai datang Ramadhan tahun berikutnya, maka hal itu tidak terlepas dari dua kondisi; menunda karena ada udzur syar’i dan menunda tanpa adanya udzur syar’i.

Kondisi Pertama:
Menunda Qadha’ Puasa Ramadhan karena Udzur. Dalam kondisi ini, para ulama sepakat bahwa ia harus mengerjakan puasa Ramadhan tahun ini. Adapun hutang puasa Ramadhan di Ramadhan yang lalu harus ia lunasi setelah udzurnya hilang, Ia tidak berdosa dalam menunda qadha’ shaum Ramadhan, sebab ia melakukan hal itu karena udzur syar’i.

Kondisi Kedua:
Menunda Qadha’ Puasa Ramadhan tanpa Udzur. Misalnya, karena malas atau meremehkan perkara qadha’ puasa. Penundaan qadha’ puasa tanpa adanya udzur syar’i adalah sebuah dosa besar, sehingga pelakunya wajib bertaubat.

Para ulama fiqih bersepakat bahwa ia wajib melakukan puasa Ramadhan dan kemudian melunasi hutang shaum Ramadhan sebelumnya pada rentang waktu antara bulan Syawwal hingga Sya’ban.
Namun para ulama berbeda pendapat apakah selain terkena kewajiban qadha’, ia juga terkena fidyah?

Dalam hal ini ada dua pendapat, yaitu:
a. Wajib melunasi hutang shaum (men-qadha’) dan membayar fidyah.
Imam Ad-Daraquthni, Abdurrazzaq, Sa’id bin Manshur, dan Al-Baihaqi meriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Umar, Abu Hurairah, dan Ibnu Abbas RA bahwa mereka memfatwakan selain qadha’, ia juga harus membayar fidyah. Fidyah di sini adalah setiap hari ia memberi makan kepada satu orang miskin.
Pendapat ini diikuti oleh para ulama tabi’in seperti Atha’ bin Abi Rabbah, Qatadah, Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar ash-Shiddiq, Mujahid, Maimun bin Mihran, Sa’id bin Jubair, dan Ibnu Syihab az-Zuhri. Adapun ulama madzhab yang memegangi pendapat ini adalah Malik bin Anas, Asy-Syafi’i, dan Ahmad bin Hambal. Ini juga merupakan pendapat mayoritas ulama.

b. Wajib melunasi hutang shaum (men-qadha’), dan tidak ada kewajiban membayar fidyah.
Qiyas dalam masalah kafarat (denda). Orang yang menunda-nunda qadha’ shaum Ramadhan dikenai fidyah sebagai kafarat, diqiyaskan kepada orang yang secara sengaja makan di siang hari Ramadhan tanpa ada udzur. Kesamaan ‘illah (alasan yang melatar belakangi sebuah hukum syar’i) antara kedua kasus tersebut adalah meremehkan shaum Ramadhan.
Qadha’ tanpa Fidyah menunda-nunda qadha’ shaum Ramadhan sampai datang Ramadhan tahun berikutnya, tanpa adanya udzur, maka ia “hanya” terkena kewajiban qadha’. Namun ia tidak terkena kewajiban fidyah.
Ulama madzhab yang memegangi pendapat ini adalah Imam Abu Hanifah dan Daud azh-Zhahiri.
Mereka berdalil dengan:
Firman Allah, “…hendaklah ia mengganti shaum pada beberapa hari yang lain (di luar Ramadhan).” (QS. Al-Baqarah: 184) Dalam ayat ini, Allah hanya memerintahkan qadha’, tanpa memerintahkan fidyah.
Tidak ada hadits shahih yang memerintahkan fidyah bagi orang yang terlambat mengqadha’ hutang shaum Ramadhan.

Wallahu a’lam bish-shawab.


4. Mengenai bacaan tilawah ustadz, baiknya kita teruskan tilawah yang sudah kita mulai atau memulai dari surat pertama? Dan bagaimana pembagian waktu-waktu tilawah supaya kita bisa khatam?
Jawab:
Lanjutkan saja dari tilawah yang sedang kita kerjakan. Alquran pun turunnya toh tidak surat alfatihah dan terakhir an-nas. Ada beberapa kiat yang bisa kita kejar agar khatam dalam sebulan.
Pertama: Targetkan lebih, maksudnya kita minimal khatam satu kali, kalau bisa khatam sampai 3 kali itu lebih baik makanya niatkan dan kuatkan kita bisa khatam lebih dari satu kali.
Kedua: Siapkan waktu waktu biologis untuk tilawah. Misal ketika bangun tidur sebelum masak untuk sahur tilawah-lah dulu minimal 2 lembar paling lama 10 menit, kemudian setelah sholat subuh sempatkan juga tilawah 2 lembar.

Di waktu dhuha juga sempatkan tilawah 2 lembar. Dan sebelum sholat isya dan tarawih sambil menunggu datangnya waktu tersebut kita tilawah 2 lembar. Dan yang terakhir sebelum 2 lembar. 1 juz 10 lembar jadi pas. Kalau kita bisa sampai 6 lembar dari setiap waktu yang kita agendakan kita bisa khatam alquran 3 kali selama ramadhan. Dan yang terpenting. Luangkan waktu untuk tilawah bukan tilawah di waktu luang


5. Lanjutan ustadz, untuk wanita hamil dan menyusui, fidyahnya cukup setara dengan makanan saja atau suplement dan susu juga dihitung? Terimakasih.
Jawab:
Makanan pokok penduduk setempat. Makanan pokok di kita adalah nasi +lauknya. Yang lainnya seperti susu dan suplement jika mau di tambahkan berarti sedekah kita.


6. Assalamu'alaykum ustadz, saya minta pencerahannya, apa saya tilawah yang bisa sampe 1 juz sehari atau tarjim ustadz, yang engga nyampe kadang 1 juz? Buat Ramadhan maunya bisa tarjim juga tapi engga full satu juz sehari jadi dilema ustadz, baiknya gimana.
Jawab:
Jawaban nya ada di no 4. Ane ulangi lagi niat yang kuat dan paksakan. Luangkan waktu untuk tilawah bukan tilawah di waktu luang.



•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Kita tutup dengan membacakan istighfar....hamdalah..
Astaghfirullahal’adzim..... Alhamdulillahirabbil'aalamiin

Doa Kafaratul Majelis:

 سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


★★★★★★★★★★★★★★
Badan Pengurus Harian (BPH) Pusat
Hamba اللَّهِ SWT
Blog: http://kajianonline-hambaallah.blogspot.com
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official









Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

1 komentar:

  1. Do this hack to drop 2 lbs of fat in 8 hours

    Well over 160000 men and women are losing weight with a easy and secret "liquid hack" to burn 2lbs each and every night while they sleep.

    It is proven and it works every time.

    Here's how to do it yourself:

    1) Go get a clear glass and fill it half full

    2) Then follow this amazing hack

    so you'll be 2lbs lighter the next day!

    ReplyDelete

Ketik Materi yang anda cari !!