Home » , , » Asma binti Abu Bakar, Dermawan dan Pemberani

Asma binti Abu Bakar, Dermawan dan Pemberani

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Friday, June 20, 2025

 •┈┈•❦•┈┈•❅❀❦❀❅•┈┈•❦•┈┈•

REKAP KAJIAN UMUM ONLINE HAMBA اللَّهِ

•┈┈•❦•┈┈•❅❀❦❀❅•┈┈•❦•┈┈•

Hari, Tanggal : Sabtu, 29 Oktober 2022

Waktu : 19.45-21.00 WIB

Narsum : Ustadzah Chici (Michi)

Materi : Asma binti Abu Bakar, Dermawan dan Pemberani

Moderator : Mba Dellia

Notulen : Bunda Sasi

★★★★★★★★★★★★★★★★

MATERI


بـــســم الـلّٰـــه الرحــمــن الرحــيــم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Bismillahirrohmanirrohiim...

Robbi auzi' nii an asykuro ni'matakal latii an'amta 'alayya wa 'ala waalidayya wa an a'mala shoolihan tardloohu wa adkhilnii birohmatika fii 'ibaadikash sholihiin

Semoga ALLAH senantiasa mengkaruniakan ridho dan barokahNya kepada kita.. agar amal sederhana kita malam ini menjadi bekal mendapatkan  RahmatNya.Aamiin

Kita lanjut ya materi The True Wonderful Muslimah. Semoga Allah merahmati kita karena antum semua semangat belajarnya. Dan malam ini juga menjadi cerita indah hijrah kita, yang akan kita ganti gaya jahiliah hidup kita menjadi gaya yang islami. Dan harapan saya sejauh ini, semoga antum semua bisa punya idola dalam hidup ini yaitu para shahabiah yang namanya sudah Allah jaminkan masuk surga lebih cepat dari kita semua.


The True Wonderful Muslimah: 6. Asma binti Abu Bakar

Sangat banyak wanita luar biasa yang bisa menjadi teladan kita semua. Masing-masing dari mereka memiliki keistimewaan dan kelebihan yang berbeda -beda. Di antara wanita istemawa kita kali ini adalah Asma' binti Abu Bakar. Dia adalah putri Abu Bakar dari istrinya, Qutailah binti Abdul Uzza Al Amiriyyah yang telah diceraikan semasa jahiliah, karena tidak mau mengikuti keyakinan suaminya. Asma' lebih tua 10 tahun dari adiknya, 'Aisyah Ra., Salah satu Ummahatul mukminin.

Asma adalah seorang muslimah yang sangat pemberani. Keberaniannya nampak jelas ketika Abu Bakar dan Rasulullah SAW berangkat hijrah ke Madinah, mereka berdua bersembunyi di gua tsur selama tiga hari. Kaum Quraisy yang kehilangan jejak mereka berdua mendatangi rumah Abu Bakar. Begitu pintu dibuka oleh Asma' binti Abu Bakar, Abu Jahal berkata: "Dimana Muhammad dan ayahmu?"tanya Abu Jahal.

"Mengapa kau bertanya kepadaku? Sejak kapan seorang laki-laki Arab memberitahu kepada anaknya ke mana ia pergi. Bukankah Abu Bakar biasa berdagang ke banyak tempat tanpa memberitahuku?" Mendengar jawaban tersebut Abu Jahal marah dan naik pitam. Sekali lagi ia bertanya kepada Asma' : "Di mana Muhammad dan ayahmu?

"Bukankah sudah kujawab bahwa Abu Bakar bisa pergi ke mana saja. Apalagi Muhammad, yang bukan ayahku." Jawaban Asma' tersebut membuat Abu Jahal tak tahan lagi.

"Plak!" pukulan keras mendarat di kepala Asma' hingga anting-anting yang dikenakan terlepas dan darah mengalir dari kepalanya. Asma' mengaduh kesakitan, entah bagaimana rasanya seorang wanita hamil diperlakukan seperti itu. Itulah pengorbanan. Ia berhasil menjaga sebuah rahasia besar, menjaga keselamatan Rasulullah dan keberlangsungan dakwah.

Gagal mengorek keterangan, Abu Jahal pun pergi dengan kemarahan, yang tak kunjung reda. Sejarah mencatatnya sebagai orang yang hina. Sebab sebengis-bengisnya orang Arab, belum pernah ada yang memukul kepala seorang wanita merdeka. Namun kali itu Abu Jahal menghinakan dirinya sendiri.

Tidak lama kemudian, kakeknya Abu Quhafah, ayah dari Abu Bakar, mendatangi Asma, cucunya. Ia mendengar bahwa Abu Bakar telah meninggalkan kota Mekkah. Ia khawatir kalau cucu-cucunya terlantar setelah ditinggal pergi oleh ayahnya. Ia menanyakan kepada Asma' tentang harta yang ditinggalkan untuk biaya kehidupan mereka. Asma' sangat memahami kekhawatiran yang dirasakan oleh kakeknya ini. Sebab pada saat hijrah, dikabarkan bahwa Abu Bakar telah membawa seluruh hartanya yang berjumlah 5000 hingga 6000 dinar.

Kakeknya yang buta, datang kepada Asma' untuk memastikan apakah benar bahwa Abu Bakar telah membawa seluruh hartanya. Kemudian dengan kecerdasan yang dimiliki Asma', ia mengambil batu batu dan meletakkannya di lubang angin, tempat ayahnya pernah meletakkan uang sebelumnya. Kemudian dia menutupinya dengan selembar baju.

Setelah itu, Asma' memegang tangan kakeknya agar ia meraba batu batu tersebut dan menyangkalnya sebagai uang yang ditinggalkannya ayahnya. Sang kakek pun merasa lega. Kemuliaan akhlak Asma' itu telah memenangkan rasa gundah di hati sang kakek. Padahal, sebenernya Abu Bakar tidak meninggalkan sekeping dinar pun bagi keluarganya. Namun, Asma' mengikhlaskannya. Ia tak menuntut harta dari sang ayah.

Tidak hanya sebatas itu yang dilakukan oleh Asma' pun tak menuntut apa-apa. Ia menerima Zubair yang tak memiliki apapun, kecuali hanya seekor kuda. Dengan penuh keikhlasan, Asma' memberi makan kudanya dan mencukupi kebutuhan serta melatihnya. Ia menumbuk biji kurma untuk makan kuda, memberinya minum, dan membuat adonan roti.

Asma' binti Abu Bakar juga seorang muslimah yang sangat dermawan. Para sahabat mengakuinya. Abdullah bin Zubair berkata : "Tidaklah kulihat dua orang wanita yang lebih dermawan daripada Aisyah dan Asma'." Kedermawanan mereka berbeda. Aisyah suka mengumpulkan sesuatu, setelah banyak lalu dibagikannya. Sedangkan  Asma' tidak menyimpan sesuatu untuk besoknya. Karena kedermawanannya, saat ia jatuh sakit, ia langsung membebaskan semua hamba sahayanya.

Selain terkenal dermawan, Asma' juga seorang muslimah yang sangat berani. Pengabdian dan pengorbanan Asma' membela agama Allah SWT begitu besar. Tak heran jika ia digelari "Dzaatun Nithaqaini" (wanita yang memiliki 2 selendang). Alkisah, setelah bersembunyi selama 3 hari di Gua Tsur, Nabi SAW dan Abu Bakar memutuskan untuk berangkat ke Madinah. Asma mempersiapkan perbekalan, makanan dan minuman untuk perjalanan beliau dan ayahnya. Ia membawanya ke Gua Tsur yang jaraknya sangat jauh dari kota Mekkah, dengan jalan yang gelap dan naik turun. Padahal saat itu ia sedang hamil tua. Bisa dibayangkan bukan, bagaimana luar biasanya pengorbanan Asma' untuk sebuah perjuangan Islam? Bagi yang sudah pernah ke tanah suci, pastilah tahu dan bisa membayangkan. Saat itu ia lupa membawa tali untuk mengikatkan perbekalan tersebut ke tunggangan. Karena itu, ia membelah ikat pinggang menjadi dua. Satu potong digunakan untuk mengikat perbekalan ke tunggangan, satunya lagi dipakainya sebagai ikat pinggang. Melihat apa yang dilakukannya ini, Nabi SAW menggelarinya "Dzaatun Nithaaqain" (yang memiliki 2 ikat pinggang).

Semua peristiwa itu terjadi ketika Asma' dalam keadaan hamil, bahkan suaminya, Zubair bin Awwam telah terlebih dahulu hijrah ke Madinah bersama kaum Muslimin lainnya, sebagaimana diperintahkan Rasulullah SAW. Sungguh pengorbanan yang tidak terkira dari wanita pemberani ini. Semua itu dilakukannya dengan ringan dan ikhlas karena kecintaannya kepada Allah dan RasulNya.

Beberapa hari berlalu, setelah suasana kota kembali tenang kembali karena hijrahnya Nabi SAW dan Abu Bakar, Asma' dan saudara saudaranya menyusul hijrah ke Madinah beserta beberapa orang Muslim yang masih tertinggal. Bayangkan, seorang wanita dalam keadaan hamil tua melakukan perjalanan lebih dari 500 km?? Kita tahu bagaimana beratnya perjalanan di masa lalu. Sangat jauh berbeda dengan perjalanan di zaman sekarang yang penuh kenyamanan. Hingga setelah beberapa hari tinggal di Madinah, ia melahirkan seorang bayi laki-laki yang diberi nama Abdullah.

Kaum muslimin, baik dari kalangan Anshar maupun Muhajirin menyambut kelahiran Abdullah bin Zubair, bayi pertama yang terlahir di kota Madinah, melewati kampung-kampung orang Yahudi.

Tidak hanya itu, salah satu bukti keberanian Asma' yang lain adalah keikutsertaannya di Perang Yarmuk bersama suaminya, Zubair bin Awwam. Sehingga Umar bin Khattab RA yang saat itu menjabat sebagai Khalifah, sangat menghormati Asma' dan memberinya tunjangan sebanyak 1000 dirham.

Asma' adalah seorang muslimah yang berpendirian dan berpegang pada akidah yang kuat. Pada suatu ketika, datang Qutailah binti Abdul Uzza, ibu kandungnya yang telah diceraikan oleh Abu Bakar karena tidak mau masuk Islam. Ia membawa hadiah-hadiah berupa kismis, Samin dan anting anting dengan harapan Asma' bisa kembali kepadanya. Namun Asma' menolak hadiah tersebut dan tidak mengizinkannya masuk rumah kecuali setelah menanyakan kebolehan hal itu kepada Rasulullah SAW.

Selain seorang yang dermawan dan pemberani, Asma' juga seorang Muslimah yang aktif dalam belajar tentang agama. Sebagai buktinya ia meriwayatkan lebih dari 50 hadits dari Nabi SAW. Bahkan, ia juga dikenal sebagai wanita penyair pemberani, mempunyai logika, dan tetap melakukan syiar Islam meski ia sudah lanjut usia. MaaSyaaAllah..

Suatu saat putranya, Abdullah, datang menemuinya. Saat itu ia sudah berusia 100 tahun dan sudah tidak bisa lagi melihat. Abdullah berkata kepada ibunya, "Wahai ibu, bagaimana pendapatmu mengenai orang yang telah meninggalkan aku, begitu juga keluargaku. "Asma' berkata: "Jangan biarkan anak-anak kecil Bani Umayyah mempermainkanmu. Hiduplah secara mulia dan matilah secara mulia. Demi Allah, sungguh aku berharap kamu mengakhiri kehidupan ini dengan baik. "Kemudian Abdullah berkata: "Wahai ibu, aku takut jika padukan Syam membunuhku, mereka akan memotong- motong tubuh dan menyalibku."

Asma' menjawab dengan perkataan yang kukuh seperti gunung, kuat seperti jiwanya, besar seperti imannya, dan perkataan itulah yang menentukan akhir perjuangan putranya. "Hai anakku sesungguhnya kambing yang sudah disembelih tidaklah merasa sakit bila ia dikuliti." MaaSyaaAllah, ini sangat di luar nalar kita sebagai seorang ibu. Biasanya, seorang ibu tidak akan rela kehilangan anak dengan sebab apapun. MaaSyaaAllah..

Setelah mendengar motivasi ibundanya tersebut, Abdullah pun keluar dan bertempur hingga ia terbunuh. Datang berita kematian kepada ibunya, maka iapun mengeluarkan air matanya yang tertahan. Abdullah gugur sebagai dengan mempertahankan nilai yang tinggi dari ibu teladan. Diriwayatkan, bahwa Al-Hajjah berkata kepada Asma' setelah Abdullah terbunuh. "Bagaimanakah engkau liat perbuatanku terhadap putramu, wahai Asma'?" Asma' menjawab : "Engkau telah merusak dunianya, akan tetapi dia telah merusak akhiratmu.

Asma' wafat di Makkah dalam usia 100 tahun,sedang giginya tetap utuh, tidak ada yang tanggal dan akalnya pun masih sempurna, tidak pikun dan lupa. Semoga Allah merahmatinya dan kita mengambil banyak hikmah dan pelajaran dari berbagai peristiwa dalam perjalanan hidupnya yang tidak bisa kita ceritakan semuanya.

"Allah yang menjadikan bumi itu mudah untuk kalian, maka berjalanlah di seluruh penjurunya dan makanlah sebagian rejeki dari-Nya dan kepadaNya lah tempat kembali ( Al Mulk:15)

Apa yang bisa kita ambil dari seorang Asma untuk kita contoh 

1. Asma wanita yang sangat berani, ketika Rasulullah perjalanan hijrah ke Madinah dan singgah di gua tsur karena alasan keamanan, asmalah yang memberikan makanan atau mengantar makanan.. padahal saat itu bukanlah saat yang aman. Diusia kehamilan yang tua , Asma juga ikut perjalanan hijrah ke Madinah berjalan 500 km dalam keadaan hamil.

2. Asma orang yang tidak cengeng bahkan sangat kuat aqidahnya, ketika ibunda Asma menawarkan harta yang banyak untuk Asma kembali lagi agama nenek moyangnya, Asma tak mau. 

Semua yang dilakukan Asma untuk membantu perjuangan Rasulullah menegakkan nilai Islam, juga menyebarkan nilai Islam. Asma tak berfikir setelah berjuang untuk Islam tak sama sekali mikirin akan dapat harta atau kekayaan yang banyak. Asma sangat mencintai Allah dan RasulNya. Hingga mau berkorban dengan apapun untuk Islam. Bagaimana dengan kita?? Yang selalu menilai kehidupan kita dengan materialisme selalu ingin mengambil keuntungan dari apapun.

Kita contoh Asma yang sangat berani dan sabar. Kalau kita malu dan malas berdakwah liat Asma begitu bangga terhadap Islam. Lihat Asma lagi ditakdirkan Allah memiliki suami yang biasa saja secara harta, lalu apakah Asma mutung alias ngambek dengan kondisi rumah tangga yang awalnya tak ada? Lalu bagaimana dengan kita, sanggupkah kita mewarisi nilai kehidupan Asma yang sangat sabar. Kita lihat lagi Asma menjadi Ummahat yang begitu kuat fisiknya, hijrah ke Madinah berjalan 500 km dengan kondisi hamil. Kuat ya? Jelas, maka jangan cengeng kita jika Allah harus mengamanahi dakwah di pundak kita, ayo datang kajian, ayo datanglah ke majlis orang-orang Sholihah yang akan meningkatkan kapasitas kita sebagai muslimah. Betapa sehatnya Asma, lalu kita kenapa harus ringkih, malas untuk berjuang menegakkan agama Allah.

Kita putus generasi mecin dengan tidak memakan banyak makanan yang mengandung pengawet karena akan melemahkan fisik kita. Kita makan yang halal dan thayyib. Halal InSyaaAllah pasti, sedangkan thayyib ayo kita lihat zat yang kita makan apakah masih mengandung bahan yang mudah sekali bikin kita sakit. Jadilah muslimah yang sehat dan kuat untuk satu perjuangan menegakkan kalimat Allah

Alhamdulillah khalas. Alhaqqu mirRabbiik falaa takunannaa minal mumtariin


★★★★★★★★★★★★★★

TANYA JAWAB


1 G-2

MasyaAllah.. Izin bertanya ya, Ustadzah, di era milenial seperti sekarang ini, cara apa yang paling mudah untuk menguatkan diri dari gempuran godaan materialisme? Karena berbagai aspek sudah tidak luput dari hal tersebut

Jawab:

Jawabannya mirip dengan nomer 2, hanya tambahkan ya. Kita biasakan punya motto hidup kita adalah beribadah kepada Allah, maka kita akan menjadi manusia yang lebih berhati-hati lagi.. ingat dunia adalah sementara, ingat amal Sholeh yang ikhlas akan kita bawa sebagai bekal. Ingat lagi akan malaikat maut yang bisa mencabut umur kita tanpa ada pemberitahuan. Wallahu 'alam


2 G-2 

Bismillah. Ijin bertanya, Ustadzah. Menjadi muslimah di era now itu sungguh berat dari godaan dunia. Lalu bagaimana tips kita bisa tangguh seperti Asma binti Abu Bakar ya? Karena sungguh sulit sekali menggenggam erat sunnah. Jazakillah khoir.

Jawab:

1. Kita luruskan lagi niat hijrah kita karena Allah, maka bersabarlah dengan niat kita, terus belajar nilai Islam dengan kesabaran agar kita hidup dengan cara Islam dan kita akan meninggalkan dunia ini dengan Islam juga.

2. Perbanyak doa untuk menguatkan hati kita, agar kita hidup dengan cara takwa seperti Asma. Kuatkan doa kita agar kita istiqomah berjihad mengenyahkan semua nafsu keduniawian kita. Bicaralah dengan hati dan akal kita, bahwa dunia ini bukan tempat tinggal abadi tapi dunia adalah tempat kita meninggal. Tiap sholat selalu berdoa, ya muqolibbal qullub Tsabit qolbi 'ala dinnik, Rabbanaaa latudziqulubanaa ba'daidzhadaitanaa wahablanaa minladunkaa Rohmaa innakaa antal wahabb. Kenapa kita baca doa di atas?? Kalau kata para ulama itu yang susah bukan sholat, sedekah, atau shoum tapi yang susah itu adalah Istiqomah di atas amalan di atas.

3. Carilah teman yang senantiasa sabar belajar Islamnya, yang semangat belajar dan berjuang untuk Sholih secara pribadi maupun untuk ummat. Teman yang baik adalah teman yang mau mengingatkan kita di saat kita salah dengan kelembutan, teman yang mau menerima kita apa adanya dengan sama-sama saling mencintai karena Allah. Teman Sholihah yang ketika kita diuji atas masalah apapun mau tetap menemani kita. Teman yang baik akhlak dan adabnya kepada Allah dan RasulNya.

4. Gantilah baca buku bacaan kita dari buku novel ke buku islami yang  akan menambah semangat kita beribadah kepada Allah dan berjuang untuk agama ini. 

5. Kuatkan lagi ibadah sholat wajib tepat waktu, sholat Sunnah qobla dan ba'da sholat wajib, sholat tahajud, Dhuha, tilawah, sedekah, terus dzikir adalah kepribadian kita. InSyaaAllah ketika kita hidup hanya untuk kebaikan, kita jaga asma Allah dalam hidup kita, maka lelahnya ibadah kita hadiahnya adalah penjagaan Allah atas diri kita. Wallahu 'alam


3 G-1 

Assalamualaikum wrwb Ustadzah, contoh konkrit seperti Asma binti Abu Bakar untuk era sekarang bagaimana ya?

Jawab:

Banyak sekali contoh kongkritnya:

  1. Kita mau belajar Islam lebih semangat lagi dan setelah kita belajar maka bagikan ilmu kita kepada siapapun obyek dakwah kita.
  2. Beramal Sholih tanpa berhitung, terus budayakan ikhlas dalam beramal, tanpa memikirkan apapun yang kita dapat setelah beramal. Ingatlah cukup kita tahu ayat ini inahsanntum ahsanntum liannfusikum wa inahsanntum falahaa bahwa kebaikan itu akan kembali pada orang yang berbuat baik. Jadi terlihatlah aktif di dunia dakwah dan sosial, untuk berbagi ilmu kepada siapapun, ilmu apapun yang kita punya. Di dunia sosial bergabunglah di komunitas sosial yang bisa mengumpulkan dana-dana sosial untuk berbagi kepada yang terkena bencana alam, kepada yatim, dhuafa.
  3. Yang terpenting kebaikan kita bisa dirasakan siapapun, tetangga kita dengan membagi lauk atau hadiah, kepada teman kita juga mau berbagi hadiah karena kata Rasulullah tahaddu wa tahabbu saling memberilah kalian maka akan tumbuh cinta

Wallahu 'alam


💚💚💚💚💚💚💚

Marilah kita tutup kajian hari ini dengan bersama-sama membaca lafadz Hamdallah

Alhamdulillahi robbil'alamiin

 

Doa Penutup Majelis

  سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

 Subhaanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

 “Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”


Yuk kita berdo'a untuk mempererat ukhuwah 

 اَللّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذِهِ الْقُلُوْبَ , قَدِ اجْتَمَعَتْ عَلَي مَحَبَّتِكَ وَالْتَقَتْ عَلَى طَاعَتِكَ, وَتَوَحَّدَتْ عَلَى دَعْوَتِكَ وَتَعَاهَدَتْ عَلَى نُصْرَةِ شَرِيْعَتِكَ فَوَثِّقِ اللَّهُمَّ رَابِطَتَهَا, وَأَدِمْ وُدَّهَا، وَاهْدِهَا سُبُلَهَاوَامْلَأَهَا بِنُوْرِكَ الَّذِيْ لاَ يَخْبُوْاوَاشْرَحْ صُدُوْرَهَا بِفَيْضِ الْإِيْمَانِ بِكَ, وَجَمِيْلِ التَّوَكُّلِ عَلَيْكَ وَاَحْيِهَا بِمَعْرِفَتِكَ، وَأَمِتْهَا عَلَى الشَّهَادَةِ فِيْ سَبِيْلِكَ إِنَّكَ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرِاَللَّهُمَّ أَمِيْنَ وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

 Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa sesungguhnya hati-hati kami ini, telah berkumpul karena cinta-Mu, dan berjumpa dalam ketaatan pada-Mu, dan bersatu dalam dakwah-Mu, dan berpadu dalam membela syariat-Mu. Maka ya Allah, kuatkanlah ikatannya, dan kekalkanlah cintanya, dan tunjukkanlah jalannya, dan penuhilah ia dengan cahaya yang tiada redup, dan lapangkanlah dada-dada dengan iman yang berlimpah kepada-Mu, dan indahnya takwa kepada-Mu, dan hidupkan ia dengan ma'rifat-Mu, dan matikan ia dalam syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.

 Ya Alloh perkenankan lah do'a kami.. Aamiin...



★★★★★★★★★★★★★★

Badan Pengurus Harian (BPH) Pusat 

Hamba اللَّهِ SWT

Blog: http:_//kajianonline-hambaallah.blogspot.com

FanPage : Kajian On line-Hamba Allah

FB : Kajian On Line-Hamba Allah

Twitter: @kajianonline_HA

IG: @hambaAllah_official

Telegram : https://t.me/arsip_kol_HA

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Newest
You are reading the newest post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!