Kajian
Online Hamba الله
Hari : Jumat, 19 september 2014
Grup : Ummi 18
Narasumber : ustd, zul
Materi : tadabur ayat
Hari : Jumat, 19 september 2014
Grup : Ummi 18
Narasumber : ustd, zul
Materi : tadabur ayat
Assalamualaikum
wr wb... Kenalkan nama ana Zulkarnain Hsb dari Medan.. Insya Allah mau sharing
soal tadabbur ayat Alquran.. Boleh ya?
Afwan ya,
karena sambil bekerja, mgkn pembahasan agak diskrit, tidak bisa bersahut
sahutan diskusinya
Yuk buka
surah AL-INSAAN AYAT 1
(1)هَلْ أَتَى عَلَى الْإِنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا
مَذْكُورًا
مَذْكُورًا
Bukankah
pernah datang kepada manusia waktu dari masa, yang ketika itu belum
merupakan sesuatu yang dapat disebut?
merupakan sesuatu yang dapat disebut?
Adakah
(bukankah) = هَلْ
(telah)
datang
= أَتَى
Atas
= عَلَى
Manusia
= الْإِنْسَانِ
Suatu
ketika/waktu = حِينٌ
Dari
= مِنَ
Masa /
Tahun
= الدَّهْرِ
(yg)
Tidak/belum = لَمْ
Ada
= يَكُنْ
Sesuatu(pun)
= شَيْئًا
(yg)
Disebut
= مَذْكُورًا
Sesi
tanya jawab
1. Afwan..yg
dmaksud "manusia waktu dr masa" ini apa dr nabi Adam as..atau
kah manusia yang masih dalam kandungan ust..? Syukron...
Jawab :
Bisa
difahami keduanya, namun untuk sempurnanya bisa dimulai dari sejak tidak adanya
nama manusia untuk disebut.. Bisa jg difahami, saat diri kita ini belum
ada.. Karena ayat kedua kemudian menerangkan soal penciptaan diri kita sebagai
manusia.
Lengkapnya...
هَلْ
أَتَى عَلَى الإنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُورًا (١)
إِنَّا خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَاهُ
سَمِيعًا بَصِيرًا (٢)إِنَّا هَدَيْنَاهُ السَّبِيلَ إِمَّا شَاكِرًا وَإِمَّا
كَفُورًا (٣) إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ سَلاسِلا وَأَغْلالا وَسَعِيرًا
(٤)
Terjemah
Surat Al Insan Ayat 1-4
1.
Bukankah pernah datang kepada manusia satu waktu dari masa, yang ketika itu
belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?
2.
Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang
Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan. karena itu Kami jadikan
dia mendengar dan melihat
3.
Sungguh, Kami telah menunjukkan kepadanya jalan yang lurus, ada yang bersyukur
dan ada pula yang kufur.
4.
Sungguh, Kami telah menyediakan bagi orang-orang yang kafir rantai belenggu dan
neraka yang menyala-nyala
2. Afwan
ustadz, berarti lebih baik al-qur'an yang terjemahan per ayat atau per kata?
Jawab :
Afwan,
belum bisa jawab.. Karena Belum pernah memperhatikan alquran terjemahan
perkata... Insya Allah kelak akan saya beli dan perhatikan deh
Pertanyaan
di ayat satu mengajak supaya manusia bertanya kepada dirinya sendiri
bahwasannya dia telah melalui satu zaman/fase saat dia belum menjadi sesuatu
apapun, lebih jauh lagi pertanyaan ini seharusnya melahirkan sebuah kesadaran
bahwa ada intervensi qudrat ilahi dibalik eksistensi manusia di dunia. Allah
lah yang mengadakan manusia ketika sebelumnya tiada. Allah lah yang
menempatkannya di pentas kehidupan ini dan menjadi satu makhluk yang dapat
disebut setelah sebelumnya tak dapat disebut apapun. Di dalam tafsir ibnu
katsir, beliau Rohimahulloh menyatakan bahwa ayat ini sekaligus, secara tidak
langsung, mengisyaratkan akan kelemahan manusia dengan kenyatan bahwa manusia
sebelumnya tak ada, hingga kemudian Allah menciptakannya
manusia
tercipta atas kehendak Allah swt. Allah tidak menciptakan manusia secara
sia-sia, melainkan untuk mengujinya. Oleh karenanya Allah memberikan modal
kepada manusia berupa pendengaran dan penglihatan. Allah tidak mengatakan
alatnya seperti "Udzun" (telinga) atau "'ain"(mata), tapi
Allah menyebutkan fungsinya. Pendengaran dan penglihatan. Fungsi telinga adalah
"Mendengar" dan mata adalah "melihat", karena tidak setiap
manusia yang memiliki mata dan telinga mau "melihat" dan
"mendengar". Mata dan telinga merupakan alat terpenting yang dimiliki
manusia untuk mengakses informasi yang ada disekelilingnya, sebelum akhirnya ia
diproses oleh akal, dipilah dan dipilih olehnya, mana yang baik dan mana yang
buruk, mana yang sesuai dengan fitrah manusia dan mana yang tidak, barulah hati
yang memutuskan. penciptaan fungsi-fungsi seperti pendengaran dan penglihatan
ini menurut sayyid quthb dimaksudkan agar manusia memiliki kesanggupan untuk
menerima dan menyambut dakwah.
Maksudnya
Allah mengungkapkan kata hidayah.. Dilanjutkan dgn kalimat Syukur.. Atau kufur
bagi yang tidak mau menerima hidayah tersebut.
Sambungan
ayat.. (5-6) ..
إِنَّ الأبْرَارَ يَشْرَبُونَ مِنْ كَأْسٍ كَانَ مِزَاجُهَا كَافُورًا (٥)عَيْنًا يَشْرَبُ بِهَا عِبَادُ اللَّهِ يُفَجِّرُونَهَا تَفْجِيرًا (٦
إِنَّ الأبْرَارَ يَشْرَبُونَ مِنْ كَأْسٍ كَانَ مِزَاجُهَا كَافُورًا (٥)عَيْنًا يَشْرَبُ بِهَا عِبَادُ اللَّهِ يُفَجِّرُونَهَا تَفْجِيرًا (٦
Pilihan
menjadi hambanya yang syukur atau kufur dan hasil dari ujian manusia tatkala
berada diunia, selanjutnya akan mengantarkan mereka kepada azab yang pedih atau
syurga yang bergelimangan kemewahan dan kenikmatan. Gambaran Azab di surat ini
hanya di sebutkan ringkas saja, menurut sayyid quthb, itu karena suasana surat
ini adalah suasana kemewahan dan kesenangan, juga suasana seruan ke arah
mencapai nikmat-nikmat yang Allah janjikan. berikutnya Allah menyusulkan
gambaran pemandangan surga yang Allah akan berikan kepada hamba-hambaNya yang
dikehendaki. Di dalam ayat pertama, orang-orang yang akan Allah karuniai dengan
nikmat surga itu adalah Abror atau orang-orang yang taat, dan di ayat kedua
dinamakan 'Ibadulloh (Hamba-hamba Allah) Menurut sayyid Quthb ini ialah untuk
memuliakan mereka dan mengumumkan kelebihan dan derajat mereka di sisi Allah
swt, dimana pemandangan-pemandangan surga dan nikmat-nikmat diperlihatkan
terhadap mereka.
Ana
cukupkan dulu sampai di sini.. Kalau ada ide atau saran perbaikan ke depan, boleh
japri ke ana ya.. Harapan ana, kita bisa hafal beberapa ayat yang kita bahas di
atas.. Insya Allah dengan mengetahui kandungan di dalam ayat tersebut, maka
menghafalnya menjadi lebih nikmat dan bertahan lama.. Wallahu a'lam bisshowab..
Assalamu alaikum wr wb
سبحانك
اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha
Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang
haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat
kepada-Mu.”
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT


