Kajian Online Hamba الله SWT
Selasa, 4 November 2014
Narasumber : Ustadz Doddy
Rekapan Grup Nanda 123-124 (Laily)
Tema: Pendidikan
Editor :Rini Ismayanti
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
dengan saya sebelumnya...? Yuuukkkk sebelum masuk ke materi, ada
pertanyaan pre-test dulu untuk warming up otak kita yaaa
Sering nda dalam kenyataan sehari hari yang terjadi di lingkungan
kita atau lingkungan belahan dunia manapun, dan kemudian kok terkesan tidak
sesuai dengan apa yang kita ketahui dari sisi Islam....?
Pernah merasa nda...?
So... Apa yang harus kita lakukan...?
Misalnya kita ambil contoh dalam kasus yang heboh sekarang
masalah Virus Ebola
Secara spesifik saya akan tuliskan pertanyaan yang lebih
mendalam.
Virus Ebola itu lagi heboh sekarang... Penularannya sangat cepat
dan bisa sangat mematikan dengan cepat. Sudah banyak yang meninggal banyak
akibat virus ini. Penularannya luaar biasaa. Ebola yang katanya menular dan membahayakan
manusia di sekitarnya. Bagaimana Islam memandang penyakit menular ini....?
Sementara ada hadist yang mengatakan sebagai berikut,
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ النَّبيُّ : لاَ عَدْوَى, وَلاَ
طِيَرَةَ , وَأُحِبُّ الْفَأْلَ الصَّالِحَ
Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah bersabda: “Tidak ada
penyakit menular dan thiyarah (merasa sial dengan burung dan sejenisnya), dan
saya menyukai ucapan yang baik”.
Apa yang harus kita lakukan sebagi seorang mukmin...?
Mempercayai kenyataan yang terjadi saat ini atau mempercayai hadist diatas...?
Apa yang harus kita lakukan....?
Bingung...?
Yuuukk... Kita bahas yuukk,
Pernahkan kita membayangkan seseorang bisa mencapai Sarjana
Pertama naik tanpa guru....?
Atau belajar naik pesawat tanpa instruktur, hanya autodidak
saja....?
Tentu hasilnya kurang bagus atau bahkan bisa membahayakan.
Nah, begitu juga dengan belajar agama, harus pakai guru yang
membimbing dan mengarahkan. Lebih-lebih menjelaskan tentang makna Al-Quran dan
hadits. Tidak boleh memaknai semaunya saja karena ada penjelasannya dalam ayat
lain atau hadits yang lain.
Begitu juga dengan contoh hadist diatas, Ia paham dan percaya
sepenuhnya banyak bukti nyata bahwa ada penyakit menular. Kemudian ia membaca
hadits yang secara dzahirnya menunjukkan tidak ada penyakit menular. Maka ia
menyimpulkan dan menyebar luaskan bahwa ajaran Islam mengatakan tidak ada yang
namanya penyakit menular.
Maka yang perlu kita harus lakukan adalah :
1. Bertanya (Tolabul ilm)
2. Bertanya (Tolabul ilm)
3. Bertanya (Tolabul ilm)
4. Membaca
Hadits ini tentu kelihatannya bertentangan dengan kenyataan yang
ada di mana kita melihat banyak sekali wabah dan penyakit yang menular, seperti
sekarang ini hebohnya virus Ebola yang mendunia, wabah ini bahkan bisa merengut
nyawa sekelompok orang dengan cepat.
Perlu diketahui ada dalil-dalil lain yang menunjukkan bahwa
Islam juga mengakui adanya wabah penyakit menular.
Dari Abu Hurairah dari Nabi bersabda,
لاَ يُوْرِدُ مُمْرِضٌ عَلَى مُصِحٍّ
“Janganlah unta yang sehat dicampur dengan unta yang sakit”.
Dan Sabda beliau,
فِرَّ مِنَ الْمَجْذُوْمِ فِرَارَكَ مِنَ الأَسَدِ
“Larilah dari penyakit kusta seperti engkau lari dari singa”.
Maka apa yang menjadi makna dari beberapa hadits ini yang
terkesan saling bertolak belakang adalah sebagai berikut :
1. Maksud dari hadits pertama yang menafikan penyakit menular
adalah penyakit tersebut tidak menular dengan sendirinya, tetapi menular dengan
kehendak dan takdir اللّهُ.
Berikut keterangan dari
Al-Lajnah Ad-Daimah (semacam MUI di Saudi):
العدوى المنفية في الحديث هي: ما كان يعتقده أهل الجاهلية من أن العدوى
تؤثر
بنفسها، وأما النهي عن الدخول في البلد الذي وقع بها الطاعون فإنه من
باب فعل
الأسباب الواقية.
Wabah yang dinafikan dari haidts tersebut yaitu apa yang
diyakini oleh masyarakat jahiliyah bahwa wabah itu menular dengan sendirinya
(tanpa kaitannya dengan takdir dan kekuasaan اللّهُ ) Adapun pelaranan masuk
terhadap suatu tempat yang terdapat tha’un (wabah menular) karena itu
merupakan perbuatan preventif (pencegahan).
Hal ini diperkuat dengan Hadits bahwa اللّهُ ﷻ yang menciptakan pertama kali penyakit
tersebut. Ia tidak menular kecuali dengan izin اللّهُ ﷻ
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu , bahwa seorang
lelaki yang berkata kepada Nabi ﷺ bahwa onta yang berpenyakit kudis ketika
berada di antara onta-onta yang sehat tiba-tiba semua onta tersebut terkena
kudis, maka beliau bersabda:
فَمَنْ أَعْدَى الْأَوَّلَ ؟
“Kalau begitu siapa yang menulari (onta) yang pertama ?”
Jadi para Ayahnda, Bunda dan Nanda mengetahui yaaa, bagaimana
kita menyikapinya jika ada suatu kejadian dan ada (kesan) bertentangan dengan
hadist maka jangan ambil makna secara harfiah saja dan kemudian menyimpulkan
sendiri dari apa yang dibaca.
Semoga Bermanfaat
والله أعلم بالصواب
TANYA JAWAB
Tanya : Jadi harus menelaah banyak dalil ya ust, g cuma berpaku
pada 1 hadis. Sama seperti perkara nikah y ust, dlm satu hadits Rasulullah
bersabda bahwa bukan termasuk golonganku orang yang membujang (tidak menikah).
Tapi ada sahabat yang tidak menikah beliau hanya mendiamkan. Artinya nikah itu
bukanlah kewajiban. Bgtu juga dengan hadis td y ust? Bahayanya kalo dpt
pemahamn yang separo separo y ust?
Jawab : Betuuulllll
Tanya : Dalam sholat kan ada hadits menyebutkan bahwa tidak sah
sholat tanpa al fatihah. Sudah dalam suatu hadits Rasulullah melarang sahabat
merecoki bacaan al fatihah beliau ketika sholat berjama'ah. Artinya ketika imam
membaca surah maka makmum tidak boleh ikut membaca ust? Sholat kita gmn?
Jawab : Ada 2 pendapat ulama dalam hal ini :
1. Ada yang menyatakan diam dan mendengar lantunan surat yang
dibaca
2. Ada yang sebisa mungkin setelah imam membaca Al Fatihah, kita
membacanya.
Kalau saya lebih condong ke pendapat yang kedua.
Tanya : Wah.. Kalau saya biasanya kalau imam baca al fatihah
saya cuma nyimak lalu ikut amin. Dulu diajarin guru waktu sma begitu ustad
Jawab : Boleh yang mana saja yaaa
Tanya : Berarti tetap harus dibaca setelah imam membaca ya ust
klo ikut pendapat kedua. Kalo ikut pendpat pertama apakah berarti kita
mengingkari salah satu hadis y ustadz?
Jawab : Tidaakkk... Bisa saja yang mendengarnya dari sudut
pandang tematik yang berbeda
Tanya : Saya selalu munfarid. Klo jamaah biasanya suruh jadi
imam. Karena yang tua, nah kalau bgtu bgmn kwjbn imam ust? Harus beri jeda sblm
baca surah lainny?
Jawab : Kewajiban Imam
→ Baca lah surat tidak terburu
buru, nda usah sholat kayak kejar setoran
Tanya : Ust, kita kan cuma bs ngikutin pendpt sj yah? Bgmn cr
supaya yang kita ikuti yang lebih mendekati kebenaran? Yang lebih kuat
dalilnya. Duhhh nasib faqir ilmu
Jawab : Makanya kudu tolabul ilm, secara otomatis nanti kita
pasti tau perbedaannya. Percaya deehhh
Tanya : Ustad.. Pernah dengar kalau ada dibacaan waktu baca
sholawat nabi kan berdiri. Setau saya katanya berdiri itu utk menghormati nabi.
Krn saat d bacakan sholawat nabi datang. Tapi ada yang bilang katanya ngapain
berdiri nabi juga ga akan datang. Masa nabi datang disetiap tempat d bacakan
sholawat.
Jawab : Coba dipikir deehh... Kalau ada 100 tempat yang ngadain
shalawat dalam waktu yang bersamaan. Gimana cara Nabi ngatur jadwalnya datang
kesetiap acara tersebut...? Hayoooo #mikirrrrr
Tanya : Tapi kan mgkn maksudnya menghormati nabi ust. Jadi smbil
berdiri
Jawab : Apakah diperintahkan oleh Nabi ﷺ
.....? Kalau diperintahkan ikutttt... Kalau nda, nda usah ikuuutttt. Bukankah Nabi ﷺ
pernah melarang sahabatnya berdiri karena menyambut
seseorang....?
Tanya : Ust Fatihah itu Basmalahnya ayat pertamakan?
Jawab : Iyaaaa
Tanya : Tadz, sbnernya batasan sholat isya itu smpe jam brpa
sih.? Pernah denger ada yang bilang, sholat isya baiknya ntar aja karena takut
langit orange nya masih ada.
Jawab : Sholat Isya jika bagi perempuan, silahkan diakhirkan.
Semakin malam semakin
baik.
Tanya : Kenpa buat perempuan d akhirkan tadz? Ada alasannya kah?
#bru tau
Jawab : kalau buat laki laki nanti masjid kosong dong. Kasihan
buat jamaah yang mau sholat berjamaah. Tetapi jika laki laki tersebut missed
sholat berjamaah, maka boleh juga
waktunya dimalamkan.
Tanya : Dalilnya ap y tadz? Afwan ini pertama kali tau lebih
baik diakhirkan..
Jawab : Dari Aisyah Radhiallahu anha dia berkata:
أَعْتَمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ
حَتَّى
ذَهَبَ عَامَّةُ اللَّيْلِ وَحَتَّى نَامَ أَهْلُ الْمَسْجِدِ ثُمَّ
خَرَجَ
فَصَلَّى فَقَالَ إِنَّهُ لَوَقْتُهَا لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي
“Suatu malam Nabi ﷺ mendirikan shalat ‘atamah (isya`) sampai
berlalu sebagian besar malam dan penghuni masjid pun ketiduran, setelah itu
beliau datang dan shalat. Beliau bersabda: “Sungguh ini adalah waktu shalat
isya’ yang tepat, sekiranya aku tidak memberatkan umatku.”
(HR. Muslim no. 638)
Tanya : Ooh.. Nabi melarang berdiri krn menyambut sseorang ya
tadz ? boleh lihat dalilnya kah tadz?
Jawab : Rasulullah ﷺ bersabda,
من أحب أن يمثل له الرجال قياما فليتبوأ مقعده من النار
“Barangsiapa yang suka seseorang berdiri untuknya, maka
persiapkanlah tempat duduknya di neraka”.
(HR. Abu Dawud: 5229, At-Tirmidzi: 2753, Ahmad 4/93, Al-Bukhari
dalam Al-Adabul-Mufrad :977dan Abu
Nu’aim dalam Akhbar Ashbahaan 1/219; dishahihkan oleh syaikh Al-Albani dalam
Silsilah Shohihah I/627)
Tanya : Ustad.. Bgmn antara sholat isya dan tilawah. Mana yang
didulukan ? Maksudnya kalau tilawah malam-malam ngantuk tadz
Jawab : Dahulukan yang wajib yaaaa..berkaitan dengan sholat isya
yaaa. Silahkan saja baca tilawah dulu baru sholat yaaa
Tanya : Oiya ust, saya pernah dngr kajian hadits d tv tapi agak
kelewat, dlm hadis disebutkan bhw jika siang sangat terik maka mundurkan sholat
dzuhur hingga tak terlalu menyengat. Bener g y ust? Soalnya kelewatan
Jawab : Betttuuulll...!!!!
Dari Abdullah bin Umar dan Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhuma
dari Rasulullah ﷺ beliau bersabda,
"Jika panas menyengat, tundalah shalat hingga udara dingin,
karena panas
yang menyengat merupakan bagian dari tumpahan Neraka
Jahannam."
Tanya : Ust satu lagi... Kalo di daerahku waktu subuh itu
adzannya itu lebih awal terus nunggu sekitar 15-20 menit bru iqomah. Katanya
nunggu fajar kedua. Maksudnya waktu sholat subuh adalah ketika fajar sidiq
(fajar kedua) kalo ga salah. Itu benar ga ust?
Jawab : Diriwayatkan dari
Abdullah bin Amru bin Al-Ash ra. bahwa Rasulullah ﷺ
bersabda :
"Waktu shalat Subuh dari terbit fajar sampai terbit
matahari". (HR. Muslim)
Dengan demikian, tidak ada lagi keraguan mengenai kapan batas
waktu Shalat Subuh. Rasulullah ﷺ
telah menegaskan pengertian ini dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah ra,, ketika beliau bersabda
:
"Barang siapa yang mendapatkan satu rekaat shalat Subuh
sebelum terbit matahari, maka ia telah
melaksanakan shalat Subuh".(HR At-Tirmidzi).
Ini dalil tentang waktunya sholat subuh. Jika sudah adzan ya
sholat saja dan tanda tandanya sesuai dengan hadist diatas
Tanya : Tadi tentang sholat isya gmn? Harus dimundurin gt? Sholatnya
jd jm 11 mlm misalnya?
Jawab : Mau sholat Isya tepat waktu →
Silahkan. Mau sholat Isya
dimalamkan → Silahkan.
Jangan bingung yaaa... Tidak ada yang salah dan bertentangan
akan hal diatas
Tanya : Pernah denger katanya sholat isya tdk boleh lebih dr jm
12 malam ustdz
Jawab : Ngapain juga malem maleeem, nanti ketiduran trus ngga
kebangun juga tahajudnya
Tanya : Apakah benar antara shalat maghrib dan isya merupakan
waktu yang mujarab untuk
berdoa ?
Jawab : Di antara waktu-waktu doa yang mustajab antara lain :
1. Malam (lailatul) Qadar
2. Di sepertiga malam yang akhir dan di waktu sahur
3. Di akhir shalat fardhu
4. Antara adzan dan iqamah
5. Satu waktu di malam hari
6. Ketika terbangun di waktu malam
7. Ketika dikumandangkannya adzan dan dirapatkannya barisan,
berhadapan dengan barisan musuh di medan tempur.
8. Suatu waktu pada hari Jum’at
9. Ketika sujud
10. Doa pada hari Arafah
11. Waktu turunnya hujan
12. Dllnya
Habis sholat fardhu maghrib bisa saja kan, asal jangan makan
dulu
Tanya : Ustadz, itu yang tertulis d gmbar itu beneran gk tadz.?
Kalau bener nasib petani tembakau gimana.?
Jawab :Beneeerrrr. Masih banyak kan pekerjaan halal yang
tersedia di bumi nusantara ini kan
Tanya : Haram ustadz.? Kasian dong itu petani2 tembakau. Pabrik
rokok itu yang kerja bnyak bgt.. Kita wajib kasih tau gak tadz ke orang-orang
tsb.?
Jawab : Nasehati saja yaaa. Inti agama itu adalah nasehat
bukaaannn
Tanya : Tp ustd aku d pondok merokok ustd. Malah ga prnh lepas
Jawab : Memang ada sebagian ulama khususnya NU yang tidak
mengharamkan rokok. Tapi
yang paling dekat adalah yang dalil diatas.
Tanya : Sabda Rasulullah Saw: “Barangsiapa yang belajar
Al-Qur’an dan mengamalkannya akan diberikan kepada orang tuanya pada hari
kiamat mahkota yang cahanya lebih indah daripada cahaya matahari. Kedua orang
tua itu akan berkata, ‘Mengapa kami diberi ini?’ Maka dijawab, ‘Karena anakmu yang
telah mempelajari Al-Qur’an’ “ (HR Abu Dawud, Ahmad dan Hakim.
Mengenai hadits di atas,apakah pahala mahkotany itu masih untuk
orang tuaseandainya kita telah menikah?
Jawab : Muasssiiihhhhhhhhhhh
Doa Kafaratul Majelis
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta
astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa
tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon
pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT