Kajian Online Hamba الله SWT
Kamis, 25 Desember 2014
Narasumber : Ustadzah Rochma Yulika
Rekapan Grup Nanda M110 (Shofie)
Tema : Kajian Islam
Editor
: Rini Ismayanti
KETAQWAAN
Assalamualaikum wr wb
Bismillahirrahmanirrahim
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
Segala puji bagi Allah, kita
memuji-Nya dan meminta pertolongan, pengampunan, dan petunjuk-Nya. Kita
berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan keburukan amal kita.
Barang siapa mendapat dari petunjuk Allah maka tidak akan ada yang
menyesatkannya, dan barang siapa yang sesat maka tidak ada pemberi petunjuknya
baginya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad
adalah hamba dan Rasul-Nya. Ya Allah, semoga doa dan keselamatan tercurah pada
Muhammad dan keluarganya, dan sahabat dan siapa saja yang mendapat petunjuk
hingga hari kiamat.
Ketaqwaan pada Allah Azza wa Jalla adalah modal kekayaan inspirasi, sumber cahaya, dan karunia yang melimpah..
Ketaqwaan pada Allah Azza wa Jalla adalah modal kekayaan inspirasi, sumber cahaya, dan karunia yang melimpah..
Hikmah yang akan hadir ketika Taqwa
tersimpan dalam diri kita:
1. Karunia berupa cahaya yang akan
menerangi perjalanan manusia
2. Jalan keluar yang menentramkan batin walau besar dan rumit problema yang dihadapi
3. Menjadi manusia yang selalu hati-hati dan senantiasa waspada dalam menapaki perjalann hidup ini.
4. Menumbuhkan Furqan, yakni mampu membedakan antara yang haq dan bathil.
Sayyidina Ali ra menyampaikan nasihat tentang ketaqwaan.
2. Jalan keluar yang menentramkan batin walau besar dan rumit problema yang dihadapi
3. Menjadi manusia yang selalu hati-hati dan senantiasa waspada dalam menapaki perjalann hidup ini.
4. Menumbuhkan Furqan, yakni mampu membedakan antara yang haq dan bathil.
Sayyidina Ali ra menyampaikan nasihat tentang ketaqwaan.
Empat Buah Ketaqwaan
1. Barangsiapa merindukan surga maka
ia akan bersegera dalam melaksanakan kebaikan.
2. Barangsiapa takut akan siksa
neraka maka ia akan berhenti dari mengikuti hawa nafsu.
3. Barangsiapa meyakini datangnya
kematian, maka tidak akan terlena dengan kesenangan duniawi.
4. Barang siapa mengetahui bahwa
dunia adalah negeri cobaan, maka semua musibah akan terasa ringan.
Taqwa lahir sebagai konsekuensi logis dari keimanan yang kokoh. Taqwa hanya dimiliki oleh siapa saja yang berusaha menggenapkan ketaatannya pada Allah Aza wa Jalla.
Taqwa lahir sebagai konsekuensi logis dari keimanan yang kokoh. Taqwa hanya dimiliki oleh siapa saja yang berusaha menggenapkan ketaatannya pada Allah Aza wa Jalla.
Taqwa itu kepekaan batin, kelembutan
perasaan, rasa takut yang terus menerus, selalu waspada dan hati-hati.
Seperti Itulah Taqwa
Oleh:Rochma Yulika
Taqwa itulah kehati-hatian kita
Taqwa itulah kelembutan jiwa kita
Taqwa itulah kekhusyu'an kita dalam menghamba
Dan taqwa itulah kesungguhan kita mendekat pada Nya
Taqwa itulah kelembutan jiwa kita
Taqwa itulah kekhusyu'an kita dalam menghamba
Dan taqwa itulah kesungguhan kita mendekat pada Nya
Dengan taqwa kan lahir
pribadi-pribadi bersahaja
Dengan taqwa kan lahir pribadi-pribadi yang bijaksana
Dengan taqwa kan lahir pribadi-pribadi yang bijaksana
Bila ada taqwa niscaya tak kan ada
jiwa penuh angkara
Bila ada taqwa niscaya tak hadir jiwa yang mudah berprasangka
Dan bila ada taqwa niscaya diri jauh dari perilaku nista
Bila ada taqwa niscaya tak hadir jiwa yang mudah berprasangka
Dan bila ada taqwa niscaya diri jauh dari perilaku nista
Teringat percakapan Umar bin Khatab
dengan Ubay bin ka'ab.
"Tahu kah kau seperti apa taqwa? Taqwa itu ibarat kau akan melalui sebuah jalan, sementara jalan itu penuh dengan duri yang berserakan, maka kita akan melalui jalan itu dengan kehati-hatian"
"Tahu kah kau seperti apa taqwa? Taqwa itu ibarat kau akan melalui sebuah jalan, sementara jalan itu penuh dengan duri yang berserakan, maka kita akan melalui jalan itu dengan kehati-hatian"
Selalu berharap Allah kan menjaga
kita dalam ketaqwaan
Selalu berada dalam kebaikan
Selalu berada dalam keistiqamahan
Hingga jiwa tak lagi dikandung badan Jalan-jalan Menuju Taqwa
Selalu berada dalam kebaikan
Selalu berada dalam keistiqamahan
Hingga jiwa tak lagi dikandung badan Jalan-jalan Menuju Taqwa
1. Mu'ahadah; Mengingat perjanjian
kita pd Allah. An Nahl 91
2. Muraqabah; Merasakan kesertaan Allah
3. Muhasabah; Introspeksi diri
4. Mu'aqabah; Pemberian sanksi
5. Mujahadah; Optimalisasi amal
2. Muraqabah; Merasakan kesertaan Allah
3. Muhasabah; Introspeksi diri
4. Mu'aqabah; Pemberian sanksi
5. Mujahadah; Optimalisasi amal
TANYA JAWAB
Q : Bunda mencoba untuk menjalani jalan-jalan
menuju taqwa yang bunda uraikan tadi, pemberian sanksi itu yang belum pernah saya
lakukan, contohnya apa bunda?
A : Pemberian sanksi disini
adalah....bahwa setelah kita melakukan muhasabah kita memberi rambu-rambu pada
diri bahwa setiap kesalahan wajib kita ikuti dengan kebaikan. Dulu istri
sayyidina Ali sekedar salah berkata sedikit sombong dia bnyak bersedekah dan banyak
melakukan kebaikan. Sehingga kita lebih hati-hati dan waspada.
Sepertinya sudah tidak ada yang
bertanya ya baiklah kita tutup kajian dengan istighfar, hamdalah dan doa
kafaratul majelis dipimpin oleh adminnya.
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asayahadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika.
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan
memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan
diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaykum warahmatullah
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment