Home » , » PACARAN SEBELUM MENIKAH

PACARAN SEBELUM MENIKAH

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Friday, December 26, 2014

Kajian Online Hamba الله SWT

Jum’at, 26 Desember 2014
Narasumber : Ustadzah Rudy
Rekapan Grup Nanda M113 (Melati)
Tema : Kajian Islam
Editor : Rika Arisandi / Rini Ismayanti


PACARAN SEBELUM MENIKAH

Ikhwafillah Rahimakumullah, hari ini kita akan coba bahas mengenai suatu fenomena yang sering kita temui dalam masyarakat kita dimana kita semua tahu kalau perbuatan tersebut berdosa, namun banyak yang tidak mampu atau sangat sulit menghindarinya, bahkan banyak dari mereka menikmati perbuatan dosa tersebut.

Perbuatan tersebut adalah Pacaran sebelum Menikah. Agar menarik mari kita ubah statementnya menjadi “Menikah tanpa melalui proses pacaran.
Segera ketika berita lamaran merebak di kalangan keluarga beberapa pihak bertanya-tanya kepada orangtua mereka. Kapan kenalnya? Di mana? Bagaimana? Koq bisa memutuskan menerima lamaran jika belum kenal? Nanti kalau orang jahat atau berpenyakit gimana?. Seolah kita terjebak pada stigma Negatif di masyarakat bahwa mengenal seseorang itu harus dari proses pacaran terlebih dahulu.

Perkenalan (ta’aruf) adalah salah satu tahapan ukhuwah islamiyah, oleh karena itu tak heran jika orang banyak mempertanyakan keputusan menerima lamaran sebeum “kenal”. Pepatah mengatakan: tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta, tak cinta maka tak dilamar.
Apakah sebelum menikah seseorang harus saling kenal? Jawabannya saya tegaskan  YA HARUS!!, meskipun seberapa “kenal”nya, dan apa yang perlu dikenal masih bisa didiskusikan. Jangankan dalam urusan memilih istri/suami, memilih teman-pun perlu mengenal lebih dahulu sebelum cukup percaya untuk pergi bersama.

Sayangnya, dalam kebiasaan zaman sekarang yang namanya ajang saling kenal antara dua orang anak muda yang akan menikah adalah lewat HUBUNGAN PALSU yang namanya PACARAN. Mengapa palsu? Sebab seringkali ketika berpacaran kedua insan tersebut tidak memperlihatkan sifat-sifat asli mereka, serba setuju dengan apa kata pasangannya. Seseorang yang sedang kasmaran cenderung berubah dari kebiasaan aslinya.. Biasanya tidak hobi nonton Bola jadi hobi, tidak suka warna Pink jadi suka. Biasanya cuek sama yang namanya boneka jadi hapal mana boneka Teddy Bear, Kodok Hijau, Hello kitty dll.

Pacaran dalam istilah sekarang adalah: sebuah bentuk hubungan antara sepasang anak manusia lain jenis yang mempunyai ketertarikan HUBUNGAN SEX.

Pacaran dengan aktivitas pergaulan fisik tanpa norma Islam (sejak pegang-pegangan tangan sampai seterusnya) bukan hanya tidak perlu, bahkan juga tidak boleh atau haram dalam Islam. Sebab Islam melarang zina dengan arti sejak zina hati (melamun, bermimpi dengan sengaja, melihat foto dll tanpa pertemuan fisik), zina mata (melihat langsung, berpandang-pandangan dll) sampai zina badan (sejak pegangan tangan sampai hubungan sex sebenarnya). Meskipun untuk setiap perbuatan tersebut jenis dosa-nya berbeda, tetapi tetap saja semua adalah dosa. Zina badan dalam arti sampai hubungan sex terjadi jelas merupakan dosa besar.

Jika saling mengenal merupakan sesuatu yang penting, itu tidak berarti pacaran menjadi boleh. Bahkan pacaran dengan sejumlah bahaya dosa jelas merupakan perbuatan yang harus dihindari sebab mengandung ancaman dosa besar.

Islam Mengajarkan Proses ta’aruf dalam mencari pasangan hidup. Zaman sebelum ada teknologi canggih, para pendahulu kita biasa mengirim utusan ke pihak calon mempelai. Pihak pria mengirim seorang wanita terpercaya untuk “melihat” si wanita yang akan dilamar dan sebaliknya pihak wanita juga mengirim pria terpercaya untuk menyelidiki pria yang akan melamarnya. Untuk batas tertentu keduanya dibenarkan untuk saling melihat fisik. Batasannya adalah sejauh batasan aurat yang boleh dilihat umum (semua tertutup kecuali muka dan telapak tangan). Jika ingin melihat lebih jauh, harus mengirim utusan seperti di atas (wanita melihat wanita dan pria melihat pria).

Aspek fisik bukan hal terpenting untuk dikenal. Aqidah , akhlaq dan fikroh jauh lebih penting sebab itu semua adalah hal-hal yang bersifat lebih menetap dan lebih berpengaruh dalam sikap sehari-hari. Untuk mengenal dan memahami isi pikiran, aqidah dan akhlaq haruslah dengan cara peninjauan yang berbeda dengan mengenal hal-hal fisik. Untuk ini, selain mengenal langsung, juga lewat referensi.

Misalnya dengan mengirim utusan untuk menyelidiki isi pikiran tersebut, atau dengan cara bertanya secara langsung. Mengapakah Fit and Proper Test tentang isi pikiran, aqidah dan akhlaq jauh lebih penting daripada perkenalan fisik?

Jika ada seseorang yang dengan serius menganggap bahwa hidup ini adalah untuk beribadah, beramal manfaat dan menggapai akhirat, maka ia akan sangat peduli untuk berteman dan apalagi berpasangan hidup dengan yang baik akhlak dan ibadahnya
.
Disamping semua hal diatas yang paling penting adalah mempersiapkan diri menjadi istri yang ideal untuk wanita muslimah yang hendak akan kita pinang dan bawa ke syurganya Allah. Apa saja kriteria calon Istri Ideal tsb?
1. Shalehah
Rasulullah bersabda :
"Setelah ketaqwaan, tidak ada sesuatu yang lebih baik bagi seorang lelaki daripada istri shalehah, jika ia melihat istrinya, istrinya itu menyenangkannya; jika ia menyuruhnya, ia mematuhinya; jika ia memberi, ia beterimakasih; dan jika ia pergi, istrinya menjaga diri dan hartanya" (HR. Ibnu Majah)
Sifat terpenting yang dicari lelaki pada wanita adalah mulia, menjaga diri dan beragama.
"Wanita dinikahi karena 4 hal; harta, kecantikan, kehormatan, dan agamanya. Pilihlah wanita yang beragama maka engkau akan beruntukukung" (HR. Bukhari dan Muslim)
Istri shalehah adalah penenang dan penolong masalah agama dan dunia.

2. Akhlah Mulia
Sabda Rasulullah ketika ditanya :
" Apakah hal yang terbaik yang Allah anugrahkan pada Manusia? Bliau menjawab "akhlak yang mulia" (HR. Ibnu Hibban)
Akhlak mulia tidak akan membuat istri takkan menyakiti suami, karena mereka tahu akhlak yang mulia pada suami adalah ibadah paling utama dihadapan Allah.

3. Keturunan
Sabda Rasulullah:
"Cermatlah dalam memilih istri yang akan menerima nuthfah-mu sebab sifat orang tua sangat berpengaruh pada Anak" (HR. Ibnu Majah)
Bliau melarang kita terpikat pada wanita cantik berasal dari keluarga buruk. Bliau bersabda "jauhilah khadaraa' ad-diman", para sahabat bertanya "apa khadaraa' ad-diman? Bliau bersabda "Wanita cantik dari kelurga yang buruk" (HR. Ad-dailami dan ad-daruquthni)
Selain dari keluarga yang kurang baik, maka dihindari wanita yang dididik secara buruk.
Terkadang ada wanita shalehah dan berakhlak baik, padahal orang tuanya tidak terhormat. Apakah tidak boleh dipilih jadi istri?
Allah berfirman : "Seseorang yang berdosa tidak memikul dosa orang lain" (An-Najm : 38)

4. Hendakalauah seorang Gadis.
Rasulullah Bersabda:
"Carilah istri yang masih Gadis, sebab rahim mereka lebih subur, mulut mereka lebih lembut, tipu daya lebih sedikit, dan lebih ridha pada penghasilan yang sedikit" (HR. Ibnu Majah dan At Thabarani"
Wanita (istri) ada 3 macam, ada yang menyenangkan, ada yang menyusahkan, ada juga yang tidak menyenangkan dan tidak menyusahkan.
Yang menyenangkan adalah gadis yang tidak punya pengalaman selain darimu, jika melihat kebaikanmu dia bersyukur pada Allah,
Yang tidak menyenangkan adalah janda yang punya anak dari suami terdahulu. Sebab dia akan menimpakan keinginan anaknya padamu, dan lebih mengikuti anaknya
Yang diantara kedua itu adalah janda yang belum memiliki anak, sebab melihat kebaikanmu ia akan berkata ini pantas untukku, jika ia melihat keburukanmu ia akan merindukan suaminya yang pertama

5. Cantik dan menyenangkan bila dipandang
Kecantikan itu relatif. Karena semua orang memiliki pandangan yang berbeda tentang kecantikan. Namun jangan sampai kecantikan menjadi prioritas utama dalam pernikahan. Karena pasti akan menemukan kegagalan.

6. Cerdas dan pandai mengurus rumah tangga.
Seorang istri harus cerdas dalam mengelola rumah tangga, menentukan masa depan anak, dan memanajemen rumah.
Imam Ahmad pernah berkata:
"Sifat kewanitaan ada pada setiap wanita, tetapi kecerdasan tidak ada pada setiap wanita"

7. Sepadan.
Mencari istri/suami sempurna itu tidak mungkin, carilah yang sepadan. Jangan ada jurang terlalu dalam mental dan akhlak. Carilah yang sepadan dalam pemikiran, pemahaman, selera, cita-cita dan pola berfikir

TANYA JAWAB

T : Assalamu'alaikum, tad. Jika kita membuat proposal untuk taaruf, baik tidak ya tad bila kita memasukkan nominal penghasilan yang diinginkan dari calon suami?
J : Allah menjamin rezeki untuk mereka yang sudah menikah.
"Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang patut (menikah) dari hamba- hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. An Nuur [24]:32)
Nabi Saw juga menguatkan ayat tersebut. Sabda beliau, Dari Aisyah, “Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu¨ (HR. Hakim dan Abu Dawud).
“Carilah rezeki dengan menikah”. (HR. Ad-Dailami)
Jadi sebenarnya tidak ada alasan takut akan kemiskinan setelah menikah, lalu mencari suami yang mapan. Nikah itu malah lebih indah jika dilalui dari "Nol" bersama.Dalam proposal boleh saja menyebuntukan nominal, namun kesannya kepada pihak lelaki akan menjadi seolah-olah si wanita terlalu perhitungan.Cukup tuliskan. Penghasilan : Mencukupi untuk kebutuhan calon keluarganya. Real nominalnya, bisa ditanyakan langsung saat ta'aruf, bahkan di proposal ikhwan biasanya sudah bliau tuliskan nominalnya.

T : Apa yang harus dilakukan supaya kita mengetahui pemikiran, pemahaman, cita-cita, dan pola berpikir calon suami kita?
J : Dalam proses ta'aruf, hal-hal tersebut bisa ditanyakan. mis: Pandangannya mengenai suatu kasus atau hal yang berkembang di masyrakat. Juga lihat dengan siapa dia bergaul dan ditanyakan dengan ustadz atau orang-orang disekitarnya.

T : Assalamualaykum tadz .... Bagaimana caranya kita mencintai seseorng karena allah ? Dan bagaimana caranya kita menghindar dari penyakit al isyq ..... Syukron ustadz ....
J : Mencintai karena Allah itu dimulai dari kriteria yang kita tetapkan dalam benak kita. jika ingin mencintai karena Allah, maka menikahlah dengan niat mengharapkan ridho Allah, bukan karena fisiknya, jabatannya, dll. Jadikan syarat utama dalam memilih adalah karena keshalehannya dan Ketaatannya pada Allah. Setelah hal itu dilihat padanya, jangan langsung suka, Istikharah dulu. minta petunjuk pada Allah agar dilapangkan hati dalam memilih. Untuk menghindari penyakit Al Isyq, jalan paling baik adalah menikah, jika tidak mampu berpuasalah. namun kadang puasa juga tidak menghilangkan, maka sibukkan fikiran dengan hal-hal positif dan bermanfaat.

T : Assalamu'alaikum ..
Ada yang ingin yang saya tanyakan, mengenai zina hati.
Bagaimana cara kita pribadi mengontrol diri kita dari zina hati tersebut ?
J : Agar tidak zina hati, maka segeralah menikah, atau berpuasalah jika belum mampu. Dan jaga Pandangan, karena awal dari semua zina itu adalah pandangan.
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendakalauah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendakalauah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntukukung.” (QS. 24: 31).

T : Jika ada yang melamar, tetapi tidak termasuk dalam kriteria yang kita ajukan, apakah ditolak atau harus bagaimana ya ustadz ?Syukron ..
J : Menikah itu untuk seumur hidup. Maka pilihlah yang memang sesuai dengan hati yang didasari Al Qur'an dan Sunnah. JIka memang tidak cocok, maka boleh ditolak. Bahkan jika dia orang sholeh sekalipun, anak gadis masih boleh menolaknya.

T : Assalamualaykum..
Ustadz.. Seblumnya saya pernah berpacaran . Tapi terkadang masih teringat dengan sang mantan. apa yang seharusnya saya lakukan? Apakah pantas gitu saya mendapatkan laki-laki yang sholeh??
J : Jawabannya sama dengan diatas tadi. jalan paling baik adalah menikah, jika tidak mampu berpuasalah. namun kadang puasa juga tidak menghilangkan, maka sibukkan fikiran dengan hal-hal positif dan bermanfaat.
Semua orang punya masa lalu, namun yang paling baik adalah mereka yang bertaubat. Umar bin Khattab dulunya seorang yang jahil kemudian dia bertaubat dan dimuliakan oleh Allah.

T : Assalamu alaikum ustadz
Jika kita menyukai seseorang namun,menurut perkiraan masih jauh untuk menikah karena suatu hal,maka apakah kita harus menjauhi orang tersebut,..mohon bimbingannya ustadz..Syukron..
J : JIka masih jauh dari menikah, maka Hindari dan Lupakan dia. Jodoh enggak akan ketuker. Jika jodoh, suatu saat nanti pasti Allah akan pertemukan lagi. Dan kalau tidak jodoh dengannya, kasihan suaminya yang sebenarnya, sebelum nikah aja sudah diselingkuhi sama istrinya. (Istrinya suka sama orang lain selain dia)

T : assalamu'alaikum ustad, bagaimana caranya kita mengetahui seorang laki-laki  itu benar-benar ingin meminang kita karena
اَللّهُ.?
J : Jika ingin tahu, maka caritahulah dari Allah melalui tahajud dan Istikharah. Minta pada Allah, jika dia tidak menikahi karena Allah, maka hindarkan dan jauhkan dia.

T : Ustadz. Dia itu kemarin sempat proses dengan saya. Dan salah. Setelah tidak jadi. Ternyata dia mendekati saudari-saudari saya yang lain yang 1 komunitas. Bagaimana ya ustadz cara memberitahukan ke saudari bahwa si pria tak baik dan hanya memain saja? (Sad) :'(
J : Apakah prosesnya diakhiri dengan cara baik-baik? jika "iya" maka diamkan saja, krna bisa jadi memang bliau jodohnya. Namun jika tidak dengan baik-baik, dan krna memang si ikhwan yang mempermainkan proses ta'aruf maka katakan pada temannya dengan jujur tanpa dikurangi atau ditambahi.

T : Idealnya usia menikah untuk wanita dan laki laki itu berapa ya..tadz??
terima kasih.
J : Tidak ada umur ideal dalam menikah, namun merujuk pada pernikahan Rasulullah dan anaknya Fatimah. Maka sebaiknya di umur 24 - 27 bagi laki-laki, 19 - 24 bagi perempuan.

T : Sakinah itu didapat karena kita nyaman melihat suami/istri kita kan y ust. Bolehkah kita mempertimbangkan fisik untuk  calon suami kita ?
J : Boleh, namun tidak boleh menjadi syarat utama dalam menentukan calon suami. karena bisa jadi kita tidak suka dalam 1 hal, tapi kita menyukai banyak hal lainnya. Bahkan, sebagian ulama menganjurkan untuk tes kesehatan bagi calon suami atau istri seseorang.

T : Tadz.. spupu aku ada yang mengkhitbah seoarang ikhwan yang berumur 40 tahun.. sedangkann sepupu aku umurnya 27 tahun.. kata orang yang menghubungkan ta'arufnya dia orng yang mapan dalam segala hal.. sholatnya pun bagus... tapii ustdz.. sepupu aku ragu dengan jarak umur yang mereka hadapi...bagaimana menurut ustdz.. tidak apa-apakahh menikah dengan orang yang lebih tua 20 tahun seperti itu??
J : Rasulullah menikah dengan Aisyah, menikah dengan Khadijah dengan beda umur yang jauh namun mereka bahagia. dalam hal ini perbedaan umur bukan masalah. Namun yang harus dipertimbangkan adalah cara berfikir mereka, apakah bisa sama menimimal sepakat dalam hal-hal tertentu atau tidak. karena banyak mereka yang sudah berumur namun blm dewasa, ada juga yang masih muda namun dewasa pemikirannya.

T:Ustadz ... 3 thun lalu ... Ada laki-laki datang kepadaa sya ... Dia mengatakan menyukai saya dan secara tidak langsung dia mengatakan suatu saat akan datang melamar saya ... Tapii ketika saya mengatakan perasaan saya jugaa demikian .. Kemudia Dia mengatakan saat ini dia belum merasa pantas untuk  saya, jadi dia melepas saya untuk  cari yang lebih baik ... Tapii ustadz sampai detik saya masih sulit melepaskan dia dari fikiran saya tadz .. Ap yang harus saya lakukan ? Mohon masukannya tadz
J : Wah, itu sih namanya di PHPin...kalau dia bilang suka, dia akan melamar, bukan bilang "akan" datang melamar. lelaki seperti itu tidak pantas ditungguin apalagi difikirin. masih banyak hal bermanfaat lain yang bisa difikirin.

Kalau nanti dia datang melamar, baru kita bisa bilang dia lelaki yang pantas dinantikan. Pokoknya, jangan percaya sama lelaki kecuali dia beneran datang melamar. Krna lelaki biasanya jika melihat sesuatu yang lebih baik lagi, dia gampang berpaling, kecuali sudah menikah.Sesuai dengan yang dikatakan oleh Ibnul Qoyyim, pada dasarnya manusia ditetapkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan hikmahnya yaitu Allah menciptakan makhlukNya dalam kondisi saling mencari yang sesuai dengannya, secara fitrah saling tertarik dengan jenisnya, sebaliknya akan menjauh dari yang berbeda dengannya.

T: Assalamualaikum ustadz ,, saya mau nanya ,, apakah benar kalau kita tidak menemukan jodoh didunia benarkan akan dipertemukan di akhirat. Syukron..
J:Ada beberapa kondisi wanita disyurga kelak. Diantaranya:
Yang sudah menikah, akan disatukan dengan suaminya.
Yang sudah menikah dengan beberapa lelaki, maka dikumpulkan dengan suami terakhir.
Yang masih lajang akan dinikahkan dengan lelaki di syurga.
Jadi yang masih lajang, bakalan dinikahkan juga disana.

T: Asslkm kalau kita melihat seorg ikhwan yang ibadahnya rajin,lalu kita meminta kepada allah untuk  menjodohkan dia dengan saya, apakah boleh seperti itu ust??jazakaalllah
J:Mintalah kepada Allah dengan do'a:
"Ya Allah jika dia baik untukku, agamaku, duniaku dan Akhiratku, maka dekatkanlah. Namun jika dia tidak baik untukku, agamaku, duniaku dan Akhiratku maka jauhkanlah."
Jodoh manusia sudah ditentukan sebelum dia lahir, jadi tidak bisa dipaksakan pada Allah.

T: ustadz awalnya dulu kan jamanya SMA gitu deket sama cowo, lalu yang pada akhirnya kedua keluarga kami yang malah serius. kami udah jalan mau 6 taun itupun karena kedua keluarga kami ustdz, jadi kaya di jodohkan lah pokonya harus sampe jadi nikah, karena kalau sampe gajadi pasti hubungan kedua keluarga ini akan jauh, sedangkan saya pribadi masih belum yakin sama cowo ini padahal udah lama banget,  justru semkin lama saya nganggepnya kaya biasa temen deket aja gitu,  ngga ada rasa. nah taun depan kakak saya mau nikah,  terus keluarga kami pun berencana mau menikahkan saya dengan cowo tersebut taun depan nya lagi. sedangkan saya masih belum sreg ustdz,  solusinya gimana ya biar saya bisa merima dengan ikhlas pernah dulu itu deket taun 2009, trus ustadz taun 2012 keluarganya si cowo datang melamar,  kenapa ga langsung dinikahin,  alasannya orangtua kolot bilang ga boleh mendahului kak nikahnya. r mulai ngajar TK madrasah trus ngaji di pondok sampe larut malem, dan setelah lulus SMA ke malaysia,  lalu lnjut kuliah, sekarang udah lulus D3, rencana mau lanjut S1 setaun trus abis lulus S1 rencana mau ke kediri pare kampung inggris,  dan akhirnya yang dulu hanya agar terlihat sibuk sambil nunggu kak nikah,  akhirnya sekarang malah bener-bener ga gerlalu mikirin tentang pernikahan ustdz
J:Dalam islam tidak ada menganjurkan perjodohan, dan si anak jika tidak suka bisa menolak perjodohan dan orangtua tidak boleh memaksa.
Melihat kondisi nanda, sebenarnya "hubungan" yang dimaksud tsb justru membuat rasannya seperti sahabat. Itu akibat terlalu sering bertemu. Jika menikah rasa sukanya kemungkinan besar muncul lagi. Dalam menikah, rasa cinta yang menggebu-gebu itu ada di awal pernikahan, setelah bertahun2 akan berubah layaknya sahabat yang sangat dibutuhkan keberadaannya.
Coba lihat sisi2 baik bliau yang mungkin membuat suka.Namun, harus diingat, jangan sampai mendekati apalagi melakukan zina (hati, mata, tubuh). Tetap jaga jarak dengannya.

T: Lanjut dong Kan kalau jodoh,kematian dan rezeki kan sudah ditetapkan ya ust..gimana kalau misalnya jodoh kita orang yang soleh namun kita masih biasa-biasa aja?? Jangan ketawain lagi  ya ust
J:Jodoh itu Rahasia Allah. Dan Allah paling tahu siapa yang dijodohkan dengan siapa. Terkadang orang sholeh Allah jodohkan dengan yang kita anggap biasa-biasa aja, namun sebenarnya si "biasa-biasa" ini justru bisa membuat tenang dan mendukung dakwahnya si laki-laki.Atau Allah ingin memberikan hidayah pada si "biasa-biasa" tsb. Yang jelas Allah tidak akan salah dalam menentukan jodoh.

T: Ust. Diperbolehkan tidak ya saat ada teman yang mengenalkan seorang ikhwan namun kita tolak karena judge orang tua pada teman kita yang mengenalkan itu kurang baik, terlebih ketika melihat biodata ikhwan nya saya kurang sreg?
J : Boleh, karena menikah untuk seumur hidup. Maka jangan asal pilih ya.

T: Ustadz katanya tulang rusuk nggak pernah tertukar kan? lalu bagaimana dengan yang suka cerai" gitu tadz? seperti selebriti" yang suka bikin sensasi gitu,apakah tulang rusuk mereka bermasalah?
J: Hawa diciptakan dari tulang rusuk adam. Bukan berarti istri semua laki-laki diciptakan dr tulang rusuknya, itu hanya kiasan orang-orang. Yang benar, Istri itu diciptakan dari air Mani dan Induk telur Ibunya. Allah memperbolehkan beristri sampai 4, bukan berarti Allah ambil 4 buah tulang rusuknya lalu dijadikan Istri. Kalau mau melihat menikah bukan krna Allah, lihat aja selebriti yang suka kawin cerai itu.

T: Ustadz .. Bagaimana kalo kita mau belajar lebih baik dalam memilih jodoh sperti ta'aruf .. Tetapi lingkungan kita tidak mendukung hal itu tadz ... Syukron
J: Kita tidak boleh terwarnai Lingkungan, harusnya kita yang mewarnai lingkungan. Jadi, kalaupun lingkungan tidak mendukung, itu tidak mengugurkan aturan yng Allah dan Rasulullah buat. Cobalah bergaul dengan mereka yang sudah baik agamanya, ikuti Halaqoh atau pengajian, sehingga punya teman yang mendukung ta'aruf tsb.

T: ustadz.. ada cowo yang suka sama saya. dan juga mau melamar saya . tapi saya sendiri takut kalau dia bener datang ke rumah. karena saya masih kurang srek sama dia disebabkan masa lalu nya yang buruk.  dan juga keluarga saya tidak ingin kalau sya segera menikah. apa yang sehrusny saya lakukan ustadz?
J: Tolak dengan tegas, kemukakan alasannya. Jika pun dia kerumah, beri tahu orangtua mengenai ketidaksukaan tsb. Orangtua tidak akan mau menjerumuskan anaknya. Namun jika memang mau tahu lbh banyak tentang bliau, mungkin bisa dicari tahu lagi agar lebih mantap menolaknya atau menerimanya.

T: Sebaiknya taaruf dilakukan dimana ya ? Boleh ga sambil makan-makan  dirumah makan mis
J: Boleh sambil makan-makan asal ditemani Mahram atau ustadz (bersama istrinya) dan ustadzah (Bersama suaminya) yang amanah dan mengerti syariat islam. Namun, akan lbh khusyuk jika dilakukan di rumah, sehingga bertanya atau mencari tahu tentang si Dia lbh mantap.

T: Assalamu'alaikum ustad. Saya ada teman yang menjalin hubungn dengan  laki-laki yang sudah beristri. Dan mereka sudah berencana untuk menikah. Tapi orang tua teman saya tidak merestui dan teman saya tersebut punya keinginan untuk menikah tapi dengan wali hakim padahal bapak dan sodara laki-lakinya masih ada. Bolehkah demikian tad? menikah dengan wali hakim? Syukron
J: Tidak sah menikah melalui wali hakim, sedang wali nasab (Ayah) masih ada dan dia tidak setuju dengan alasan yang sesuai syariat. Menjalin hubungan seperti diatas jelas dilarang, karena tindakan-tindakannya sudah diluar batasan-batasan yang diperbolehkan Agama. Apalagi jika menikah si laki-laki akan mengabaikan istri pertamanya, maka itu sebuah kedzoliman.
Sarankan temannya agar segera berfikir rasional dan normal, banyak mereka yang jadi istri kedua, setelah suaminya "mencicipi madunya", ditinggal pergi lagi karena ternyata istri pertamanya lebih baik.
Minta bliau fikirkan matang-matang lagi.

T: assalamualaikum ustad uwi mau tanya,kalau semisal yang ingin ta'aruf dengan kita ternyata tidak sesuai kriteria orang tua dalam hal pendidikan dan dari keluarga sederhana,sikap kita harus gimana?
J: Dengarkan pendapat orang tua karena mereka biasanya lebih pengalaman dan matang pertimbangannya, namun orangtua tidak boleh memaksakan kehendak. Jadi harus balance antara pertimbangan Anak dan orangtua. Jika memang nanda ridho Akhlak, agama dll. Maka beri pengertian orangtua, bahwa pendidikan itu bukan tolak ukur kebahagiaan rumah tangga, dan banyak mereka yang menikah mulai dari "nol" akhirnya bahagia dunia akhirat.

T: Seperti apa tarauf dalam islam..?Apakah ada batasan-batasan yang harus dihindari?Ustaz kalau sesorang sudah khitabah proses taruf tapii belum dilamar karna masih saling menganal apakah diperbolehkan bertemu dan berbicra secara tatap muka?
J: Ta'aruf itu seperti sudah dibahas dimateri diatas. Aturannya sama seperti aturan pergaulan Islam, Tidak boleh berdua-duaan (Kholwat), bersentuhan, boncengan dll. Diperbolehkan bertemu dan tatap muka, ngobrol dan tanya jawab secara langsung. Namun saat bertemu harus disertai Mahram dari si wanita. Misal orangtua atau kakak/abg.

T: Assalamu'alaikum warahmatulahi. Wabarakatuh ,salam ukhuwah ustadz.ifah mau tanya ,jika berta'aruff dengan ikhwan yang beda umurnya 6 tahun dan dengan jarak yang lumayan jauh (LDR) .tapi saya kurang yakin akan kesetiaan dari ikhwan tsb.apa yang seharusnya saya lakukan supaya tidak terjadi pertengkaran??
J: Ta'aruf jarak jauh memang sulit, krna telponan itu tidak boleh, (Termasuk kholwat). solusinya, ta'arufnya harus melalui ustadz/ah bliau yang amanah, agar bisa tahu kondisi bliau sebenarnya. Pada dasarnya jika memang kurang yakin dan punya alasan yang kuat, maka sebaiknya jangan diteruskan.
Untuk mengambil keputusan apakah lanjut atau tidak, pikirkan dengan matang, cari info sebanyak-banyaknya. Dari teman, guru ngaji, keluarga dan orang-orang sekitar beliau yang dikenal

Segala yang benar dari Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan
kita tutup kajiannya ya..

سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh


​السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ



Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!