Assalamualaikum wrwb
June | 2013 | The Letter 'D' - https://denisrahadian.wordpress.com/2013/06/
#All That Counts in Life #
Oleh Lara Fridani
#All That Counts in Life #
Oleh Lara Fridani
"Bingung
ya menjelang lebaran banyak yang minta sumbangan? Begini aja, kalau
ngasih sedekah ke lembaga Anu atau yayasan Anu, atau organisasi Anu,
kasihnya gak usah banyak, toh nama kita gak ditulis, nyumbang sedikit
kan gak ketahuan!”
“Ayo
teman-teman, kita tunjukkan pada orang-orang bahwa program kita memang
beda. Banyak orang lho yang memuji kegiatan ini. Nah mereka menunggu
ide-ide inspiratif kita yang lain!”
“Buat apa saya cape-cape kerja sendiri, sedangkan yang lain mau ambil yang gampangnya saja. Rugi dong!”
Berapa
banyak di antara kita yang bersedekah tapi masih mengharap orang lain
mengetahui kebaikan hati kita? Berapa banyak di antara kita yang
menyumbangkan pemikirannya tapi masih mengharap orang lain memuji
prestasi kita? Berapa banyak di antara kita yang malas berkarya karena
merasa beban tugasnya lebih berat dari yang lain?
Perhitungan
manusia yang didasarkan pada untung rugi secara materi dalam melakukan
suatu amal kebaikan adalah merugikan dirinya sendiri. Berkorban harta,
pikiran, waktu, dan tenaga untuk kepentingan orang banyak adalah
perbuatan baik yang berat timbangan amalnya di sisi Allah SWT- yaitu
bagi mereka yang melakukannya dengan ikhlas. Ikhlas berhubungan erat
dengan amalan hati (niat), yang menjadi salah satu syarat amalan ibadah
kita diterima oleh Allah SWT. Syarat yang lain adalah ittiba’ (amalan
dzahir ) yang terkait dengan tuntunan Rasulullah SAW. Dengan kata lain,
amal ibadah kita akan diterima Allah SWT jika syaratikhlas dan ittiba’ terpenuhi.
Jika niat utama yang memotivasi seseorang untuk berbuat amal adalah
karena ingin dilihat orang lain , maka ini bisa membatalkan ibadahnya.
Demikian pula jika perbuatan yang dilakukan tak sesuai dengan tuntunan
Rasulullah SAW, maka ibadahnya bisa tertolak. Ibnul Qoyyim memberi
perumpamaan bahwa “Amal tanpa keikhlasan seperti musafir yang mengisi
kantong dengan kerikil pasir. Memberatkannya tapi tidak bermanfaat.”
Keikhlasan
seseorang bisa ternoda ketika niatnya berbuat amal adalah agar orang
lain bisa melihatnya dan kemudian memujinya (riya), atau agar orang lain
mendengarnya dan kemudian memujinya hingga orang tersebut menjadi tenar
(sum’ah). Rasulullah SAW tidak melarang orang untuk menjadi terkenal,
namun ketenaran yang diperoleh bukan karena ambisi mengejar popularitas
seraya beramal, tetapi karena sebuah akibat dari akhlak dan amalannya
yang luar biasa. “Sincerity gives wings to power”. Ada seseorang yang
datang menghadap Rasulullah SAW dan berkata : “Wahai Rasulullah,
bagaimana pendapat anda tentang seseorang yang berperang di jalan Allah
SWT untuk mencari pahala dan juga agar namanya dikenang manusia lainnya,
apa yang akan dia peroleh?Rasulullah SAW menjawab “Ia tidak akan
mendapatkan apa-apa.” Kemudian orang tersebut mengulang pertanyaannya
sampai tiga kali , dan Rasulullah menjawab sama. Kemudian Rasulullah SAW
bersabda : “Sesungguhnya Allah SWT tidak menerima amalan kecuali dengan
niat ikhlas dan hanya mengharap balasan dari Allah SWT semata.” (HR An
Nasai).
Saya sangat
terkesan dengan perumpamaan yang dijelaskan oleh seorang ulama tentang
niat yang ikhlas. Beliau mengibaratkan dengan pertunjukkan di atas
panggung, dimana bisa jadi mereka yang bertugas di belakang panggung,
niat ikhlasnya lebih terjaga. Sekalipun dia tidak dilihat orang, dia
tetap mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya untuk mendukung
terselenggarakannya suatu pertunjukkan. Tetapi bagi mereka
yang perform di depan panggung, biasanya perlu perjuangan yang lebih
besar untuk bisa melawan riya. Mereka yang berhadapan langsung dengan
banyak orang, mendapatkan kesempatan menerima pujian dan popularitas.
Riya adalah perbuatan yang tercela dan merupakan salah satu ciri orang
munafik. Sebuah pepatah mengatakan : Every man alone is sincere. At the
entrance of a second person, hypocrisy begins.
Tentu
bukan ‘tugas’ kita untuk men-judge performa seseorang- apakah niatnya
ikhlas atau bercampur dengan riya. Keikhlasan seseorang dalam beramal
biasanya terlihat seiring dengan perjalanan waktu. Kualitas
keihklasannya dalam beramal bisa terlihat setelah ujian berupa
‘pengorbanannya’ datang. Ali bin Abi Thalib RA pernah menjelaskan
ciri-ciri mereka: “Orang yang riya memiliki beberapa ciri; malas jika
sendirian dan rajin jika di hadapan banyak orang. Semakin bergairah
dalam beramal jika dipuji dan semakin berkurang jika dicela.” Memang
perlu niat dan usaha yang kuat untuk melakukan berbagai amalan yang
berkesinambungan dengan didasari niat ikhlas, karena riya bisa datang
kapan saja: di awal, tengah atau akhir ‘perjuangan’ kita dalam berbuat
amal sholeh. Yang penting adalah usaha kita untuk menjaga keihlasan
tersebut seraya melawan riya dari dalam diri. Fudhail bin Iyadh
berkata: “ Beramal karena manusia adalah syirik, meninggalkan amalan
karena manusia adalah riya, dan ikhlas adalah Allah menyelamatkanmu dari
keduanya” (Riwayat Al Baihaqi). Adapun jika seseorang berusaha melawan
riya yang datang dan tidak terbuai dengan segala pujian yang
menghampiri, inshaa Allah mendapatkan pahala ibadah.Rasulullah SAW
bersabda:“Sesungguhnya Allah memaafkan umatku akan apa yang terbersit di
benaknya selama hal itu belum dilakukan atau diucapkan.” (HR Al-Bukhari
dari Abu Hurairah)
Semoga
kebaikan yang kita lakukan selama ini didasari oleh niat yang ikhlas
untuk mendapat ridho Allah SWT- bukan ridho manusia. Semoga amal sholeh
yang kita lakukan selama ini ditujukan untuk kemuliaan Islam, bukan
untuk popularitas diri. Semoga kita tetap semangat berbuat amal shaleh
baik dalam keadaan sendiri atau beramai-ramai, baik terlihat oleh orang
lain atau tidak, baik mendapat pujian atau tidak.
Ya
Allah, sesungguhnya kami berlindung kepadaMu dari mempersekutukanMu
dengan sesuatu yang kami ketahui, dan kami memohon kepadaMu dari apa
yang kami tidak ketahui (HR Ahmad).
Tanya jawab:
Tanya:
Tanya ustzh....
Kl qt membayar zakat/sodaqah ke baitul mall dan qt menuliskn nama qt disaat transaksi apakah itu tmasuk riya??
Dan stiap bulan baitul mall tsb memberikan laporan keuangan ke para nasabahnya. Jd nama n jmlh zakat qt pasti dibaca org lain.
Kl spt ini tmasuk riya bukan ya??
Tanya ustzh....
Kl qt membayar zakat/sodaqah ke baitul mall dan qt menuliskn nama qt disaat transaksi apakah itu tmasuk riya??
Dan stiap bulan baitul mall tsb memberikan laporan keuangan ke para nasabahnya. Jd nama n jmlh zakat qt pasti dibaca org lain.
Kl spt ini tmasuk riya bukan ya??
Jawab:
Terkait riya, kita tahu bahwa orang yang riya’ adalah mereka yang menunjukkan di depan orang lain bahwa dia beramal secara Ikhlas, padahal Allah Maha Tahu niatnya banwa dia ingin pujian orang lain atau ingin dikagumi orang lain. Orang yang riya , niatnya bukan semata mencari ridho Allah.
Terkait dengan pertanyaan
,
Hanya Allah dan diri kita yang tahu niat kita saat bersedekah. Apakah nama kita tertulis atau tidak, diumumkan atau tidak, yang penting kita bisa menjaga niat kita, di awal, tengah, akhir. Wallahualam
Terkait riya, kita tahu bahwa orang yang riya’ adalah mereka yang menunjukkan di depan orang lain bahwa dia beramal secara Ikhlas, padahal Allah Maha Tahu niatnya banwa dia ingin pujian orang lain atau ingin dikagumi orang lain. Orang yang riya , niatnya bukan semata mencari ridho Allah.
Terkait dengan pertanyaan
Hanya Allah dan diri kita yang tahu niat kita saat bersedekah. Apakah nama kita tertulis atau tidak, diumumkan atau tidak, yang penting kita bisa menjaga niat kita, di awal, tengah, akhir. Wallahualam
Tanya:
Tanya
Ustadzah: bertahun2 belakangan ini sy shodaqoh/ infak al melalui masjid
di komplek. kegiatannya santunan setiap bl anak yatim/ duafa kemudian
memberikan jamaah pengajian duafa dg memberikan berbagai hadiah dll.
Belakangan si Ibu yg mengurus(1 org)lebih sering cerita klu semua itu
dananya dr Ibu itu seorang. Dr dulu tdk ada yg tahu bahwa sy penggagas
dan donatur tdk masalah bagi sy. Krn takut penyakit riya muncul dlm diri
sy klu banyak yg tahu. Tapi sekarang sy mulai kurang respek lagi.
Dosakah sy klu dana yg setiap bl biasanya unt Spp anak yatim/ duafa dll
di komolek sy kemud sy alihkan ketempat lain? Jazakumullah khoir
Jawab:
Subhanallah,
orang orang yang bersedekah apalagi jadi penggagas kebaikan, in shaa
Allah mendapat pahala yang berkesinambungan selama yang bersangkutan
niatnya baik dan ridho dengan segala pengorbanannya. Pun posisi ' di
belakang layar' dalam artian tak ada yang tahu peran penting ybs, di
satu sisi justru menyelamatkan ybs dari riya.
Allah subhanahu wata’ala telah berfirman :
“Jika
kamu menampakkan sedekahmu, maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu
menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka
menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari
kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” …. (QS. 2:271)
Tentang rencana memindahkan dana ke tempat lain, silahkan ibu pertimbangkan apakah hal itu tetap bisa menjaga niat ibu seperti di awal. Jangan hanya krn kekecewaan terhadap satu orang, kita mengorbankan orang2 yg membutuhkan dana tsb. Wallahualam
Tentang rencana memindahkan dana ke tempat lain, silahkan ibu pertimbangkan apakah hal itu tetap bisa menjaga niat ibu seperti di awal. Jangan hanya krn kekecewaan terhadap satu orang, kita mengorbankan orang2 yg membutuhkan dana tsb. Wallahualam
Tanya:
Erika
Tanya ustadzah : tentang urutan orang yang akan kita beri sedekah.
Seperti saya kan merantau di Kalimantan, saudara semua di Jawa. Saudara
di Jawa ada beberapa yang kurang mampu, tapi ada tetangga di Kalimantan
yang kurang mampu juga. Lebih utama yang mana ya?
Jawab:
Tentang
rencana memindahkan dana ke tempat lain, silahkan ibu pertimbangkan
apakah hal itu tetap bisa menjaga niat ibu seperti di awal. Jangan hanya
krn kekecewaan terhadap satu orang, kita mengorbankan orang2 yg
membutuhkan dana tsb. Wallahualam
Tanya:
berarti utamakan keluarga dan saudara dulu ya ustadzah....
boleh tanya lagi kah?
kalau riya itu kan termasuk syirik kecil, apakah dosanya sama dengan syirik yang tidak akan diampuni oleh Allah?
berarti utamakan keluarga dan saudara dulu ya ustadzah....
boleh tanya lagi kah?
kalau riya itu kan termasuk syirik kecil, apakah dosanya sama dengan syirik yang tidak akan diampuni oleh Allah?
Jawab:
Sepertinya begitu bu erika. Dahulukan keluarga jika memang perlu pertolongan. Wallahualam
Setahu saya, semua dosa akan diampuni oleh kecuali syirik ( besar) , contohnya menduakan Allah.
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
Setahu saya, semua dosa akan diampuni oleh kecuali syirik ( besar) , contohnya menduakan Allah.
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
Dan
sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan kepada
(rasul-rasul) yang sebelummu: "Jika kamu mempersekutukan (Allah),
niscaya akan hapuslah amalanmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang
yang merugi. (QS. Az-Zumar: 65)
...Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-An'am: 88)
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
Sesungguhnya
Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa
yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat
dosa yang besar. (QS. An-Nisa: 48)
Sesungguhnya
Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan
dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka
sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. (QS. An-Nisa: 116)
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
...Sesungguhnya
orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah
mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada
bagi orang-orang zalim (musyrik) itu seorang penolongpun. (QS.
Al-Maidah: 72)
Tanya:
Assalamu alaikum ustzh.
Klo sy kadang suka bertanya pd dri sy, ria ga ya sy ikhlas ga ya sy? tuh dosa ga sih ustzh?
Klo sy kadang suka bertanya pd dri sy, ria ga ya sy ikhlas ga ya sy? tuh dosa ga sih ustzh?
Jawab:
Wlkmslm, kalau dosa tidaknya, saya tidak tahu bu.
Mungkin lebih baik kita perbanyak istighfar atas segala niat dan perilaku kita yg ' meragukan'. Wallahualam
Mungkin lebih baik kita perbanyak istighfar atas segala niat dan perilaku kita yg ' meragukan'. Wallahualam
Tanya:
Ya ustzh kadang sy suka senang setelah sy sedekah itu yg membuat sy takutnya ria.
Jawab:
Mashaa Allah, setahu saya ketika kita berniat krn Allah saat bersedekah, Allah memberi kita rasa senang, bahagia, nyaman dan segenap kebahagiaan lainnya
Mashaa Allah, setahu saya ketika kita berniat krn Allah saat bersedekah, Allah memberi kita rasa senang, bahagia, nyaman dan segenap kebahagiaan lainnya
Tanya:
ustadzh.....kebetulan anak.saya 3 yatm terus banyak sodara yg mmberi sodakoh dan kmaren jg dpt jatah fitrah Jujur saya merasa bingung mau buat apa dana tersebut karena saya pernah dengar lebih baik tangan di atas.....
awalny pernah merasa nelangsa ketika anak2 harus menerima zakat
ustadzh.....kebetulan anak.saya 3 yatm terus banyak sodara yg mmberi sodakoh dan kmaren jg dpt jatah fitrah Jujur saya merasa bingung mau buat apa dana tersebut karena saya pernah dengar lebih baik tangan di atas.....
awalny pernah merasa nelangsa ketika anak2 harus menerima zakat
jazakillah khoyr ustadzh lara
mohon pnjelasannya
mohon pnjelasannya
Jawab:
Mashaa
Allah, saudara kita pastinya juga ingin beribadah dan mendapat berkah
dengan memberi sedekah pada anak yatim,yg juga saudaranya. Saya pikir
tak apa menerima kebaikan mereka, selama kita punya hak utk
menerimanya.
Jika kita merasa sudah tak memerlukan bantuan lagi, kita bisa baik2 mengucapkan terimakasih atas perhatian mereka selama ini, dan boleh menyarankan mereka utk bersedekah pada saudara atau orang lain yg lebih membutuhkan. Wallahualam
Jika kita merasa sudah tak memerlukan bantuan lagi, kita bisa baik2 mengucapkan terimakasih atas perhatian mereka selama ini, dan boleh menyarankan mereka utk bersedekah pada saudara atau orang lain yg lebih membutuhkan. Wallahualam
Kita tutup dg Doa Kafaratul majlis
اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ الْعَظِیْمَ
اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ الْعَظِیْمَ
اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ الْعَظِیْمَ
اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ الْعَظِیْمَ
اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ الْعَظِیْمَ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
ُ
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha
Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada
sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon
pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
======================
======================
Rekap Materi M12
Kajian Online Hamba ALLAH SWT
Hari / Tgl : Senin, 3 agustus 2015,
Narasumber : Ustz.Lara
Materi : Sedekah
Admin : Meisya&Laela
Notulen : Laela
Narasumber : Ustz.Lara
Materi : Sedekah
Admin : Meisya&Laela
Notulen : Laela
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment