Kajian Online WA Hamba الله
SWT
Rabu, 4 Oktober 2015
Narasumber : Ustadzah
Sulistyorini
Rekapan Grup Nanda M104
Tema : Kajian Umum
Editor
: Rini Ismayanti
WASIAT RASULULLAH PADA
AISYAH R.A (WANITA UMUMNYA)
“Hai Aisyah, aku
berwasiat kepada engkau, Hendaklah engkau senantiasa mengingat wasiatku ini.
Sesungguhnya engkau akan senantiasa di dalam kebajikan selama engkau mengingat
wasiatku ini…”
Intisari wasiat
Rasululullah Sallallahualaihiwasallam tersebut dirumuskan sebagai berikut :
Hai, Aisyah, peliharalah
diri engkau, ketahuilah bahwa sebagian besar daripada kaum engkau (wanita)
adalah menjadi kayu api di dalam neraka.
Di antara sebab-sebabnya ialah mereka itu :
Di antara sebab-sebabnya ialah mereka itu :
1. Tidak dapat menahan
sabar dalam menghadapi kesakitan (kesusahan), tidak sabar apabila ditimpa
musibah.
2. Tidak memuji Allah
Ta’ala atas kemurahan-Nya, apabila dikaruniakan nikmat dan rahmat tidak
bersyukur.
3. Mengkufurkan
nikmat, menganggap nikmat bukan dari Allah.
4. Membanyakkan
kata-kata yang sia-sia, banyak bicara yang tidak bermanfaat.
Wahai, Aisyah,
ketahuilah :
a. Bahwa wanita yang
mengingkari kebajikan (kebaikan) yang diberikan oleh suaminya maka amalannya
akan digugurkan oleh Allah.
b. Wanita yang
menyakiti hati suaminya dengan lidahnya, maka pada hari kiamat, Allah
menjadikan lidahnya tujuh puluh hasta dan dibelitkan ke tengkuknya.
c. Istri yang
memandang jahat (menuduh atau menaruh sangkaan buruk terhadap suaminya), Allah
akan menghapuskan muka dan tubuhnya pada hari kiamat.
d. Istri yang tidak
memenuhi kemauan suaminya ditempat tidur atau menyusahkan urusan ini dan atau
mengkhianati suaminya, akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat dengan muka
hitam, matanya kelabu, ubun-ubunnya terikat kepada dua kakinya di dalam neraka.
e. Wanita yang
mengerjakan shalat dan berdoa untuk dirinya tapi tidak untuk suaminya, akan
dipukul mukanya dengan shalatnya.
f. Wanita yang
dikenakan musibah ke atasnya lalu dia menampar-nampar mukanya atau
merobek-robek pakaiannya, dia akan dimasukkan ke dalam neraka bersama istri
Nabi Nuh dan istri Nabi Luth dan tiada harapan mendapat kebajikan syafaat dari
siapapun.
g. Bahwa wanita yang
berzina akan dicambuk di hadapan semua makhluk di depan neraka pada hari
kiamat,tiap-tiap perbuatan zina dengan delapan puluh cambuk dari api.
h. Bahwa istri yang
mengandung (hamil) baginya pahala seperti berpuasa pada siang harinya dan
mengerjakan qiyamul lail pada malam harinya serta pahala berjuang fi
sabilillah.
Dari uraian di atas,
kita sebagai muslimah yang mempersiapkan diri menjadi istri hendaklah juga
mempersiapkan ilmunya. Posisi kita saat ini adalah seorang wanita yang punya
tanggung jawab kepada orang tua dan diri sendiri, belum menjadi istri atau
menjadi ibu.
Tanggung jawab kita
masih lebih ringan dibanding sebagai seorang istri/ibu.
Tetapi kondisi
demikian tetap menuntut peran yang maksimal. Janganlah menyia-nyiakan waktu
untuk menimba ilmu, mempelajari segala sesuatu yang berguna untuk bekal kita
menjadi seorang istri/ibu.
Sementara, berilah
perhatian dan waktu terbaik untuk mentaati orang tua, menyenangkan hati orang
tua sembari mengisi diri dengan aktifitas yang positif.
Masa penantian dalam
menjemput jodoh ini menentukan juga dalam masa menjalani kehidupan berumah
tangga nantinya.
Persiapkan diri
menjadi botol kosong yang akan diisi dengan ilmu, air kebaikan, sikap-sikap
positif, pola hidup yang baik dan harapan-harapan yang baik. Allah akan
senantiasa melihat hamba-Nya yang punya upaya maksimal dalam memperbaiki diri
dari waktu ke waktu.
Hadiri juga
kajian-kajian yang berkaitan dengan persiapan menuju pernikahan, ikuti
seminar-seminar parenting, banyak baca buku dan bergaul dengan orang-orang yang
punya potensi membawa perubahan positif untuk diri kita.
Jangan diam dan
membatasi pergaulan. Banyaklah bersilaturahmi untuk memperluas pergaulan,
karena dengan silaturahmi banyak rezeki yang tiada kita duga akan datang.
Muslimah muda,
bergeraklah, bersiaplah untuk menjadi calon-calon istri terbaik, yang
dicemburui bidadari surga karena punya ketaataan yang maksimal terhadap
suaminya.
Semoga bermanfaat
TANYA JAWAB
Q : Mau nanya gimana
caranya memanage waktu dalam mengasuh anak bagi ibu-ibu yang bekerja?
A : Saya jawab sesuai kemampuan saya, untuk ibu yang bekerja, ada waktu yang hilang selama pengasuhan si kecil, besar waktunya relatif tidak sama antara satu dengan yang lain... Antara ayah dan ibu, masing-masing harus punya pemahaman yang saling mendukung, masing-masing harus bisa saling menggantikan , memang ini bukan kondisi yang ideal untuk tumbuh kembang anak. Si ibu harus punya cara khusus agar anak tetap dekat dengannya, sisa waktu sepulang kantor, harus benar-benar dimanfaatkan untuk pengasuhan anak. Ada kisah nyata antara sepasang suami istri yang sama-sama sibuk, sama-sama memegang jabatan tinggi, tapi pertumbuhan anak-anak tetap dalam kontrol.
Si Ibu bekerja di Amerika Serikat sbg Direktur perusahaan garmen terbesar, GAP selama 17,5 tahun. Sedang ayah pendiri, penulis dan pemimpin redaksi harian Republika. Si ibu libur selama 2 pekan setiap 2 bulan sekali. Ibu itu adalah Ira Puspadewi, saat ini direktur PT. SARINAH INA, sedang sang ayah DR. ZAin Uchrowi. Putranya saat ini menjadi asisten dosen di salah satu universitas ternama di Singapura. Sang ayah bercerita, selama ibunya berada di luar negeri, sang ayah yang menggantikan peran sebagai ibu. Perlu komitmen yang luar biasa diantara keduanya.
A : Saya jawab sesuai kemampuan saya, untuk ibu yang bekerja, ada waktu yang hilang selama pengasuhan si kecil, besar waktunya relatif tidak sama antara satu dengan yang lain... Antara ayah dan ibu, masing-masing harus punya pemahaman yang saling mendukung, masing-masing harus bisa saling menggantikan , memang ini bukan kondisi yang ideal untuk tumbuh kembang anak. Si ibu harus punya cara khusus agar anak tetap dekat dengannya, sisa waktu sepulang kantor, harus benar-benar dimanfaatkan untuk pengasuhan anak. Ada kisah nyata antara sepasang suami istri yang sama-sama sibuk, sama-sama memegang jabatan tinggi, tapi pertumbuhan anak-anak tetap dalam kontrol.
Si Ibu bekerja di Amerika Serikat sbg Direktur perusahaan garmen terbesar, GAP selama 17,5 tahun. Sedang ayah pendiri, penulis dan pemimpin redaksi harian Republika. Si ibu libur selama 2 pekan setiap 2 bulan sekali. Ibu itu adalah Ira Puspadewi, saat ini direktur PT. SARINAH INA, sedang sang ayah DR. ZAin Uchrowi. Putranya saat ini menjadi asisten dosen di salah satu universitas ternama di Singapura. Sang ayah bercerita, selama ibunya berada di luar negeri, sang ayah yang menggantikan peran sebagai ibu. Perlu komitmen yang luar biasa diantara keduanya.
Alhamdulillah, kajian
kita hari ini berjalan dengan lancar. Moga ilmu yang kita dpatkan berkah dan
bermanfaat. Aamiin....
Segala yang benar dari
Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baiklah langsung saja kita
tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul
majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya
Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah
melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment