Home » , , » AT-THORIQ ILA MAKRIFATULLAH

AT-THORIQ ILA MAKRIFATULLAH

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Tuesday, January 26, 2016

Kajian Online WA  Hamba الله SWT

Selasa, 26 Januari  2016
Narasumber : Ustadz Robin & Ustadzah Evi
Rekapan Grup Nanda M104 (Rini) & M110(Rani)
Tema : Syakhsiyah Islamiyah
Editor : Rini Ismayanti


AT-THORIQ  ILA  MAKRIFATULLAH

Objektif
1. Memahami bahawa jalan mengenal Allah adalah melalui ayat-ayatNya.
2. Memahami pendekatan Islam dan non Islam terhadap ayat-ayat Allah.
3. Mengikuti sifat mukminin dalam pengenalan terhadap Allah dan menjauhi sikap orang-orang kafir.

Apabila kita ingin mencapai sesuatu sasaran, pastinya kita mesti tahu apakah dan bagaimanakah jalan yang akan menyampaikan kita kepada sasaran itu.  Begitu juga dengan sasaran untuk mengenal Allah bukan sembarangan cara boleh digunakan karena jalan yang tidak betul akan membawa kepada pengenalan yang salah.  Jalan menuju kepada makrifatullah adalah menerusi ayat-ayat yang terang dan jelas sebagai satu pernyataan dari Allah (ayat qauliyah).  Ayat ini adalah pernyataan-pernyataan pengenalan yang difirmankan oleh Allah sendiri di dalam Al-Quran.  Selain itu, ada juga ayat-ayat kauniyah yang menjadi bahan berfikir manusia terhadap kejadian alam yang begitu unik ini.  Dari dua jalan ini Islam mengajak manusia menggunakan akan dan juga naql untuk menuju makrifatullah.  Kedua-dua metod ini akan melahirkan keyakinan, langsung mencetuskan pembenaran (tasdiq) dalam hati kecil manusia yang akhirnya membuahkan keimanan yang mantap terhadap Allah SWT.

Selain metod ini, ada juga manusia yang menggunakan metod duga-dugaan dan hawa nafsu untuk mengenal Allah.  Paling pasti adalah mereka tidak akan bertemu sasarannya yang sebenar malah dia boleh dipermainkan oleh syaitan seperti yang berlaku kepada penganut hindu, budha dan lain-lain lagi yang menggambarkan tuhan ini mengikut apa yang mereka khayalkan.  Metod ini akan berakhir dengan kekufuran.

Jalan Menuju Pengenalan Terhadap Allah SWT.
Allah SWT tidak menampilkan kewujudan Zatnya Yang Maha Hebat di hadapan mahluk-mahluknya secara langsung dan dapat dilihat seperti kita melihat sesama mahluk bahkan selagi kita boleh nampak dengan mata kepala kita, maka itu bukanlah tuhan.  Allah juga menganjurkan kepada manusia menerusi Nabi SAW supaya berfikirlah pada mahluk-mahluk Allah tetapi jangan sekali anda berfikir tentang zat Allah.  Mahluk-mahluk yang menjadi tanda kebesaran dan keagungan Allah inilah yang disarankan di dalam banyak ayat Al-Quran agar menjadi bahan berfikir tentang kebesaran Allah.

Ayat Qauliyah.
Ayat-ayat qauliyah adalah ayat-ayat yang difirmankan oleh Allah SWT di dalam Al-Quran.  Ayat-ayat ini boleh menyentuh pelbagai aspek termasuklah jalan-jalan kepada makrifatullah.
Dalil :
Q.95:1-5, Allah mengajak kita berfikir tentang kejadian mahluknya termasuk buah-buahan, bukit-bukit bahkan diri manusia itu sendiri sehingga akhirnya manusia dapat menyimpulkan satu keyakinan bahawa penciptanya adalah Allah.

Ayat Kauniyah.
Ayat Kauniah adalah ayat atau tanda yang wujud di sekeliling yang diciptakan oleh Allah.  Ayat-ayat ini adalah dalam bentuk benda, kejadian, peristiwa dan sebagainya yang ada di dalam alam ini.  Oleh karena alam ini hanya mampu dilaksanakan oleh Allah dengan segala sistem dan peraturanNya  yang unik, maka ia menjadi tanda kehebatan dan keagungan Penciptanya.
Dalil :
Q.41:53, Allah menjelaskan bahawa Dia akan tunjukkan ayat-ayat kauniyahNya di ufuq dan juga pada diri manusia sendiri sehingga menjadi terang dan jelas akan kekuasaan Allah.
Q.3:190, Pada kejadian langit dan bumi serta pertukaran siang dan malam juga adalah ayat kauniyah kepada kekuasaan Allah bagi sesiapa yang berakal.

Metod Islam Dengan Naqli dan Akal.
Islam menghargai nilai akal yang dimiliki manusia karena dengan sarana akal ini manusia mampu berfikir dan memilih antara yang benar atau salah.  Walau bagaimanapun, dengan akal semata-mata tanpa panduan dari Pencipta akal pencapai pemikiran cukup terbatas.  Apa lagi jika dicampurkan dengan anasir hawa nafsu dan zhan.  Gabungan antara kemampuan akan dan panduan dari Penciptanya akan menghasilkan pengenalan yang tepat dan mantap terhadap Allah SWT menjadi satu kesalahan apabila manusia tidak menggunakan akalnya untuk berfikir.
Dalil :
Q.10:100-101, Tiadalah seseorang itu beriman melainkan dengan izin Allah.  Dia menjadikan siksaan atas orang-orang yang tidak berfikir.  Katakanlah, perhatikanlah apa-apa yang dilangit dan di bumi.  Tetapi tidak bermanfaat keterangan dan peringatan bagi kaum yang tidak beriman.
Q.65:10, Ancaman Allah dengan siksaan bagi mereka yang berakal tapi tidak berfikir.
Q.67:10, Penyesalan yang pasti bagi mereka yang tidak berfikir.

Tasdiq  (membenarkan).
Hasil dari berfikir dan meneliti secara terus menurut pedoman-pedoman yang sewajarnya, akan mencetuskan rasa kebenaran, kehebatan dan keagungan Allah.  Boleh jadi ia berbetulan dengan firman Allah 53:11 (Tiadalah hatinya mendustakan (mengingkari) apa-apa yang dilihatnya).  Hati mula membenarkan dan akur kepada kebujaksanaan Tuhan.
Dalil :
Q.3:191, Orang-orang yang mengingat Allah setiap ketika akan terungkap pada lisannya ucapan Maha Suci Engkau ya Allah.
Q.50:37, Yang demikian itu menjadi peringatan bagi orang yang mempunyai hati atau mendengarkan sedang hatinya hadir.

Menghasilkan Iman.
Metod pengenalan kepada Allah yang dibawa oleh Islam ini cukup efektif secara berurutan sehingga akhirnya menghasilkan keimanan sejati kepada Allah azzawajalla.

Metod Selain Islam.
Pemikiran berkenaan theologi dan ketuhanan banyak juga dibawa oleh pemikir-pemikir dari serata dunia tetapi tidak berlandaskan kepada metod yang sebenarnya.  Kebanyakannya berlandaskan duga-dugaan, sangka-sangkaan dan hawa nafsu.  Pastinya metod cacamerba ini tidak akan sampai kepada natijah yang sebenar karena bayang-bayang khayalan tetap menghantui pemikiran mereka.  Ada tuhan angin, tuhan api, tuhan air yang berasingan dengan rupa-rupa yang berbeda seperti yang digambarkan oleh Hindu, Budha dan seumpamanya.

Dugaan dan Hawa Nafsu.
Dua unsur utama dalam metod mengenal tuhan yang tidak berlandaskan disiplin yang sebenar adalah sangka-sangkaan dan juga hawa nafsu.  Campur tangan dua unsur ini sangat tidak mungkin untuk mencapai natijah yang tepat dan sahih.
Dalil :
Q.2:55, Kaum nabi Musa mengambil anak lembu sebagai tuhan dan cabar untuk tidak beriman dengan Musa kecuali setelah melihat Allah secara terang, lalu mereka disambar oleh halilintar.
Q.10:36, Kebanyakan mereka tidak mengikut kecuali duga-dugaan semata-mata.  Sesungguh nya dugaan itu tidak cukup untuk mendapat kebenaran sedikitpun.
Q.6:115, Telah tamatlah kalimah Tuhanmu dengan kebenaran dan keadilan.

Ragu-Ragu.
Apabila jalan yang dilalui tidak jelas dan tidak tepat, maka hasil yang didapati juga sangat tidak meyakinkan.  Mungkin ada hasil yang didapati, tetapi bukan hasil yang sebenarnya.  Bagaimanakah kita ingin mengenal Allah tetapi kaedah pengenalan yang kita gunakan tidak menurut neraca dan panduan yang telah ditetapkan oleh Allah.  Kadangkala sayyidina Umar tersenyum sendirian mengenangkan kebodohannya menyembah patung yang dibuatnya sendiri dari gandum sewaktu jahiliyah, apabila terasa lapar dimakannya pujaan itu.
Dalil :
Q.22:55, Orang-orang kafir senantiasa dalam keraguan.
Q.24:50, Apakah ada dalam hati mereka penyakit, atau mereka masih ragu-ragu atau takut.

Berakibat Kufur.
Semua metod pengenalan yang tidak berasaskan cara yang dianjurkan oleh Islam iaitu menerusi aqli dan naqli akan menemui jalan serabut iaitu kekufuran terhadap Allah SWT.
Wallahu a'lam

TANYA JAWAB

M104
Q : Tanya ustadz No.2 memahami pendekatan "non islam" terhadap ayat-ayat Allah, maksudx gimana?
A : Metode non islam maksudnya dengan dugaan, hawa nafsu
di mana metode-metode tsb akan sulit membawa seseorang untuk memahami ayat-ayat Allah

Q : Assalamualaikum ustad.. saya mau tanya diluar topik boleh ya.. kalo ambil pinjaman kredit untuk usaha dibank konvensional itu hukumnya gimana ya.. termasuk riba tidak? Krn rencana saya mau ambil di bank konvensional untuk pinjaman non agunan.. karena sudah ke bank syariah mensyaratkan menggunakan agunan.. syukron ustad sebelumnyaa
A: Bank konvensional hukumnya riba. solusinya bank syariah. Sebagai muslim kita sebaiknya berusaha menyesuaikan keinginan kita dengan syariat. Harta halal yang didpat dengan sulit, lebih baik daripada riba yang didapat dengan mudah.

M110
Q : Bunda, yang dikatakan dengan kufur nikmat itu seperti apa ya?
A : Kufur nikmat artinya mengingkari nikmat yang kita terima adalah karunia Allah SWT. Merasa bahwa semua yang ia dapatkan adalah hasil kerjanya sehingga ia menjadi sombong dan takhabur. Hingga lupa untuk bersyukur baik secara lisan dengan mengucapkan tahmid atau memperbanyak ibadah seperti sholat, zakat dan shodaqoh. Contohnya kisah Qarun ya nanda.

Q : Bunda bagaimana kalau ada orang yang masih ragu-ragu akan adanya Allah, apa bisa disebut kafir? Misalnya dia percaya Allah ada, tapi ketika ada yang bertanya kalau Allah ada buktinya apa dan dia tidak bisa menjawab maka dia pun jadi ikut ragu..
A : Nanda sayang keraguan seperti itu tanda lemahnya iman. Tidak lantas dia disebut kafir. Orang yang murtad atau kafir manakala ia telah jelas membuat kesaksian keluar dari agama Islam dan mengimani selain Allah. Keraguan timbul karena kebodohan atau tidak memahami agama. Oleh karenaya kita harus terus belajar. Karena ilmu itu ibarat cahaya bagi orang yang beriman.

Q : Bunda, terkait masalah kafir nih. Ada temen yang nenek nya mualaf, anaknya memang sholat puasa, tapi si nenek ini kalo melihat anak & cucunya sholat jamaah, puasa & berbusana islami bawaannya ngomel aja. Islamnya hanya sebatas saat mengucap dua kaliamah syahadat, apakah nenek ini bisa dikatakan muslim? Atau hanya sekedar ikut-ikutan atau gimana ya Bun?
A : Ketika seseorang telah menyatakan keIslamannya dengan mengucapkan 2 kalimat syahadat. Dia telah dinyatakan sebagai seorang muslim. Walau dalam kesehariannya ternyata dia tidak melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim seperti sholat sebagainya. Selama ia tetap meyakini Allah sebagai Rabnya ia tetap seorang muslim. Terhadap kewajiban yang dilalaikan akan menjadi hisabnya di yaumil akhir.

Q : Bunda,,kalo kita percaya dan melakukan amalan yang di anjurkan oleh kiai apakah itu di bilang syirik bunda,,misal mengikuti pantangan yang di kasih kiai dan mandi pake air masjid,dan percaya dengan doa-doa kiai,,itu gimana bunda syirik tidak bunda ?
A : Nanda Ratih yang sholihah. Bagi kita seorang muslim apa yang kita lakukan harus sesuai dengan syariat. Apalagi jika itu menyangkut amal ibadah kaifiyat atau tata cara tidak boleh bertentangan dengan Al Quran dan As Sunnah. Jadi jika ada orang (kiai). Yang menyuruh melakukan hal-hal yang tidak ada dasarnya dalam agama hal tsb tidak boleh kita ikuti karena bisa menjeruskan kepada syirik. Misal meyakini air masjid memiliki khasiat. Sebaik-baik tempat meminta adalah Allah. Jika kita punya masalah dalam hal apapun jangan tinggalkan sholat malam. Memohonlah kepada Nya lewat sujud kita.

Q : Ada juga bunda sering mendengar pernyataan kalo ga sholat 5 waktu dikatakan kafir bunda,, karna ada temen tidak pernah melaksanakan sholat fardu dan sholat jum'at. Karena dia berfikir kalo sholat harus benar-benar merasakan nikmatnya dari hati yang di rasakan bukan hanya sekedar takut sama Allah,,tapi dia belum merasakan nikmatnya sampe sekarang bunda

A : Nanda tadi sudah Bunda sampaikan kita tidak dapat menyatakan seseorang kafir manakal ia masih meyakini Allah sebagai Rabnya. Walau ia tidak melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim. Mendapatkan nikmatnya sholat tidak bisa dengan sim salabim. Semua butuh proses. Dimulai dengan menjadikan sholat itu sebagai sebuah pembiasaan karena sebagai kewajiban hingga akhirnya kita memahami bahwa sholat adalah sebuah kebutuhan bagi seorang insan hingga timbul rasa nikmat dalam ibadah tersebut.

Alhamdulillah, kajian kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan bermanfaat. Aamiin....

Segala yang benar dari Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baiklah langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul majelis:

سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

​السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ



Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!