MENUJU HIDAYAH ALLAH DENGAN ILMU

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Tuesday, January 26, 2016

Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh. 
Innalhamdalillahi
" Segala puji bagi Allah SWT"


nahmaduhu wanasta’iinuhu wanastaghfiruhu 
" Hanya Kepada-Nya kita memuji, meminta pertolongan, serta bertaubat dari dosa-dosa kita"


Wana’udzubiillah minsyurruri ‘anfusinaa 
"Dan hanya Kepada-Nya kita meminta untuk dijauhkan dari keburukan-keburukan diri kita"


waminsayyi’ati ‘amaalinnaa
" Dan dari dosa-dosa yang pernah kita lakukan"


Manyahdihillah falah mudhillalah 
"Barangsiapa yang telah Allah berikan petunjuk maka tidak akan pernah sesat untuk selamanya"


Wa man yudhlil falaa haadiyalah
"Dan barangsiapa yang telah Allah sesatkan maka tidak akan mendapat petunjuk untuk selamanya"


Wa asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahu laa syariikalah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh
"Dan aku bersaksi bahwa tiada sembahan yang berhak disembah melainkan Allah saja, yang tiada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hambaNya dan RasulNya"


Qolallohuta'ala
"Allah mengingatkan dalam firman-Nya"

Ya ayyuhal-ladzina amanuttaqullaha haqqa tuqatihi wa la tamutunna illa wa antum muslimun.
"Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Islam.


Apakah sudah ada yang hadir?
Apakah sudah siap menyerap ilmu, manfaat dan keberkahan?
Apakah susah siap berbagi dan terbagi?


Alhamdulillah mari kita buka kajian malam ini dengan Basmallah... " Bismillahirrohmanirrohiim"
Dan surat pembuka Al Fatihah
Silakan baca ditempat masing-masing..

🌹💐🌹💐🌹💐🌹
Biodata dari Saya..
Bayu Tri Ariyanto..

Jakarta 25 desember 1994..
Kegiatan, teacher, mentor, trainer, n motivator..
staf Moment for seven training centre..

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
[QS. Al-Fatihah: Ayat 1]

Bab pertama jalan menuju hidayah adalah " Al ilmu " ( ilmu)..

Hidayah adalah mutlak milik Allah. Hanyalah Dia yang dapat memberikan hidayah. Tidak ada satu makhlukpun yang dapat memberikan hidayah kecuali Allah. Turunnya hidayah pada manusia adalah hak mutlak milik Allah. Tetapi kewajiban kita adalah berusaha untuk menjadi wasilah diturunkannya hidayah tersebut dengan berdakhwah. Tetapi juga, tidaklah seseorang hendak berdakhwah kecuali dengan Ilmu.

Menuntul ilmu ialah kewajiban setiap insan. Dalam proses seorang hamba mendapatkan petunjuk atau hidayah mempunyai kaitan erat dengan ilmu. Oleh sebab itu, hidayah tidak diperoleh begitu saja melainkan ia perlu diusahakan dengan mencari, belajar dan mengamalkan ilmu.

: وَّلِيَـعْلَمَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ اَنَّهُ الْحَـقُّ مِنْ رَّبِّكَ فَيُؤْمِنُوْا بِهٖ فَـتُخْبِتَ لَهٗ قُلُوْبُهُمْ   ؕ  وَاِنَّ اللّٰهَ لَهَادِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ

dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu meyakini bahwa (Al-Qur'an) itu benar dari Tuhanmu, lalu mereka beriman dan hati mereka tunduk kepada-Nya. Dan sungguh, Allah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus. [QS. Al-Hajj: Ayat 54]


Surah al hajj ayat 54 menerangkan bahwa, mustahil seseorang mengaku beriman tanpa adanya ilmu. Ibarat kata ia mempercayai sesuatu tanpa bukti dan ilmu pengetahuan tentangnya. Jadi sangatlah mustahil bagi seseorang yang mengaku dirinya beriman, sedangkan dia tidak sedikitpun memiliki ilmu.

Abu thalib, paman Rasulullah saw, mengetahui islam sebagai pedoman hidup dan bukan agama yang menyesatkan manusia. Tetapi hidayah Allah  masih belum meresap kedalam hatinya untuk memeluk agama islam. Maka Allah berfirman..

اِنَّكَ لَا تَهْدِيْ مَنْ  اَحْبَبْتَ وَلٰـكِنَّ اللّٰهَ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَآءُ  ؕ  وَهُوَ اَعْلَمُ  بِالْمُهْتَدِيْنَ

Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. [QS. Al-Qasas: Ayat 56]

Jadi kita juga tidak bisa memaksa (memberi petunjuk) seseorang untuk bisa menerima hidayah dari Allah. Dan Allah mengetahui siapapun yang mau menerima petunjuk. Kewajiban kita hanyalah berdakwah. Tidak boleh sedikitpun memaksa orang lain untuk menerima apa yang kita sampaikan. Allah berfirman :


لَاۤ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِ ۙ  قَد تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ  فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى ۙ  لَا انْفِصَامَ لَهَا   ؕ  وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ

Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. [QS. Al-Baqarah: Ayat 256]


Islam menuntut setiap pemeluknya untuk senantiasa mempelajari dan memahami ajarannya. Dan tidak ada jalan lain untuk mempelajari dan memahaminya secara benar kecuali dengan ilmu. Mulai dari yang dasar yakni, aqidah, syariah. Ibadah, sampai hal mu'amalah dan jinayah. Dan adapun ilmu yang paling mendasar adalah ilmu tauhid, yakni tentang syahadat. Dan Rasulullah saw bersabda :

"Barang siapa yang mati sedangkan ia mengetahui (Berilmu) bahwa sesungguhnya tiada illah selain Allah , maka ia pasti masuk surga (Hr. Muslim)
Dengan demikian, Islam melarang dengan keras kepada setiap pemeluknya mengikuti suatu perkara tanpa dilandasi ilmu tentangnya. Karena tanpa ilmu adalah buta dan gelap, karna orang buta akan mengikuti apapun yang ditunjukan oleh orang yang menunjukinya. Allah swt berfirman :


وَلَا تَقْفُ مَا لَـيْسَ لَـكَ بِهٖ عِلْمٌ    ؕ  اِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُوْلًا

Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. [QS. Al-Isra': Ayat 36]

Tanpa ilmu adalah ajaran yang berdasarkan dugaan, ajaran nenek moyang, hanya pendapat ..


Dan Allah berfirman :

وَمَا يَتَّبِعُ اَكْثَرُهُمْ اِلَّا ظَنًّا   ؕ اِنَّ الظَّنَّ لَا يُغْنِيْ مِنَ الْحَـقِّ شَيْـئًا   ؕ  اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌۢ بِمَا يَفْعَلُوْنَ

Dan kebanyakan mereka hanya mengikuti dugaan. Sesungguhnya dugaan itu tidak sedikit pun berguna untuk melawan kebenaran. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. [QS. Yunus: Ayat 36]

Tidak diperkenankan bagi kita melakukan ibadah tanpa tahu terlebih dahulu ilmunya. Dan juga proses rukun serta hak hak dalam ibadah. Dan juga tidak boleh menciptakan ajaran dan ibadah ibadah baru. Semua harus mencontoh rasulullah dan ikhlas kepada Allah dibarengi dengan ilmu. Kita juga tidak diperkenankan melakukan ibadah dan kegiatan yang menyerupai suatu kaum.

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

"Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka" (HR.Ahmad 2:50 dan Abu Daud no.4031)

Doa penutup majelis :


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ ٭

Artinya:
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”

Wassalamualaikum wr.wb

--------------------------------------------------
Hari / Tanggal : Selasa, 26 Januari 2016
Narasumber : Ustadz Bayu Tri Ariyanto
Tema : Kajian Islam
Notulen : Ana Trienta

Kajian Online Telegram Hamba اَﻟﻠﱣﻪ Ta'ala

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!