Kajian Online WA Hamba الله
SWT
Senin, 21 Maret 2016
Narasumber : Ustadz
Abu abduttawab
Rekapan Grup Bunda M6
Tema : Kajian Islam
Editor
: Rini Ismayanti
Puji syukur kehadirat
Allah SWT yang masih memberikan kita nikmat iman, islam dan Al Qur'an semoga
kita selalu istiqomah sebagai shohibul qur'an dan ahlul Qur'an dan dikumpulkan
sebagai keluarga Al Qur'an di JannahNya.
Shalawat beriring
salam selalu kita hadiahkan kepada uswah hasanah kita, pejuang peradaban Islam,
Al Qur'an berjalan, kekasih Allah SWT yakninya nabi besar Muhammad SAW, pada
keluarga dan para sahabat nya semoga kita mendapatkan syafaat beliau di hari
akhir nanti. InsyaAllah aamiin
10
CARA MENGGAPAI CINTA ALLAH
Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا دَعَا جِبْرِيلَ فَقَالَ إِنِّي أُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ ثُمَّ يُنَادِي فِي السَّمَاءِ فَيَقُولُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِي الْأَرْضِ. (رواه البخاري)
“Sesungguhnya apabila
Allah azza wa jalla mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil malaikat Jibril
dan berkata: “Wahai Jibril, aku mencintai orang ini maka cintailah dia!” Maka
Jibrilpun mencintainya, lalu Jibril mengumumkannya kepada seluruh penduduk
langit dan berkata: “Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai orang
ini, maka cintailah dia oleh kalian semua, maka seluruh penduduk langit pun
mencintainya. Kemudian orang itu pun dicintai oleh segenap makhluk Allah di
muka bumi.” (HR. Bukhari)
Tentu kita semua
berharap agar dicintai Allah. Akan tetapi bagaimanakah caranya agar kita bisa
meraih cinta Allah..?
Di dalam Madaarij
As-Saalikin, Imam Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah menyebutkan 10 sebab yang dapat mendatangkan
kecintaan Allah.
Pertama :
Membaca Al-Qur’an
dengan penuh tadabbur serta berusaha memahami makna-maknanya dan maksud yang
terkandung di dalamnya.
Kedua :
Mendekatkan diri
kepada Allah dengan melakukan amalan-amalan sunnah sesudah amalan-amalan wajib.
Ketiga :
Senantiasa berdzikir
mengingat Allah dalam setiap kondisi, baik dengan lisan, hati, perbuatan maupun
keadaan. Karena kadar kecintaan tergantung pada seberapa besar kadar dzikir
tersebut.
Keempat :
Mengutamakan segala
yang dicintai Allah daripada apa yang engkau cintai ketika hawa nafsu berkuasa.
Selalu berusaha mencintai segala yang dicintai-Nya meski harus melewati
berbagai rintangan.
Kelima :
Hati senantiasa
menelaah dan merenungi nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya.
Keenam :
Mengakui berbagai
kebaikan dan nikmat-Nya, baik yang bersifat lahir maupun batin.
Ketujuh :
Tunduknya hati dengan
segenap jiwa di hadapan Allah ta’ala.
Kedelapan :
Menyendiri bersama-Nya
saat Dia turun (pada sepertiga malam terakhir) dengan bermunajat kepada-Nya,
membaca kitab-Nya, menghadirkan hati dan bersikap dengan adab penghambaan
dihadapan-Nya. Kemudian menutup bacaannya tersebut dengan istighfar dan taubat.
Kesembilan :
Senanantiasa duduk
bersama orang-orang yang mencintai Allah dengan jujur. Memetik buah yang baik
dari ucapan mereka. Dan tidak berbicara kecuali tampak jelas adanya maslahat
dalam pembicaraan tersebut, serta mengetahui bahwa dalam pembicaraan tersebut
ada manfaat bagi dirimu dan orang lain.
Kesepuluh:
Menjauhi semua sebab
yang menjadi penghalang antara hati dengan Allah.
(Selengkapnya lihat
Madarij As-Salikin: 3/17-18).
Disamping itu,
berdo’alah kepada Allah dengan do’a nabiyullah Daud alaihissalam yang berbunyi:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَالْعَمَلَ الَّذِيْ يُبَلِّغُنِي حُبَّكَ اللَّهُمَّ اجْعَلْ حُبَّكَ أََحَبَّ إِلَيَّ مِنْ نَفْسِيْ وَأَهْلِيْ وَمِنَ الْمَاءِ الْبَارِدِ
“Ya Allah,
sesungguhnya aku memohon kepada-Mu cinta-Mu dan cinta orang-orang yang
mencintai-Mu. Dan aku memohon kepada-Mu perbuatan yang dapat mengantarku kepada
cinta-Mu. Ya Allah, jadikanlah cinta-Mu lebih kucintai daripada diriku,
keluargaku, dan air yang dingin (di padang yang tandus)”
Bila Rasulullah
shollallahu ’alaih wa sallam mengingat Nabi Daud ’alihis-salaam beliau
menggelarinya sebaik-baik manusia dalam beribadah kepada Allah
(HR. At-Tirmidzi)
(HR. At-Tirmidzi)
Sekian..
Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang mencintai dan dicintai Allah azza wa jalla. Aamiin ya Rabbal aalamiin.
Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang mencintai dan dicintai Allah azza wa jalla. Aamiin ya Rabbal aalamiin.
Alhamdulillah, kajian
kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan
bermanfaat. Aamiin....
Segala yang benar dari
Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baiklah langsung saja kita
tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul
majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya
Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah
melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment