Home » , , » Cinta Dalam Ketauhidan

Cinta Dalam Ketauhidan

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Friday, April 27, 2018


Image result for cinta allah
Kajian Online Hamba Allah Ummahat G-5
Hari/Tgl: Senin, 23 April 2018
Materi: Cinta Dalam Ketauhidan
Asatidz: Ustadz Cipto
Admin G5: Saydah, Nining
Notulen: Saydah
Editor: Sapta
=======================



بسم الله الرحمن الرحيم
السلم عليكم ورحمة الله وبركته
Alhamdulillah sua kembali bunda sekalian.. semoga selalu dalam lindungan Allah dalam kondisi beriman dan dikaruniai keistiqomah...salam takzim pada para asatidzah mhn izin berbagi dan sharing
Insya Allah materi dasar moga sebagai in asy atau penyegaran bagi kita
Ttg Cinta dalam ketauhidan

Firman Allah Subhanahu wata’ala :

]ومن الناس من يتخذ من دون الله أندادا يحبونهم كحب الله والذين آمنوا أشد حبا لله[
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang mengangkat tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintaiNya sebagaimana mencintai Allah, adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah.” (QS. Al Baqarah, 165).

]قل إن كان آباؤكم وأبناؤكم وإخوانكم وأزواجكم وعشيرتكم وأموال اقترفتموها وتجارة تخشون كسادها ومساكن ترضونها أحب إليكم من الله ورسوله وجهاد في سبيله فتربصوا حتى يأتي الله بأمره[

“Katakanlah jika babak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tinggal yang kamu sukai, itu lebih kamu cintai daripada Allah dan RasulNya, dan daripada berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya” (QS. At taubah, 24).

Imam Bukhori dan Muslim meriwayatkan dari Anas Radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

"لا يؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من ولده ووالده والناس أجمعين".
“Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga aku lebih dicintainya daripada anaknya, orang tuanya, dan manusia seluruhnya”.

Juga diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim dari Anas Radhiallahu’anhu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

"ثلاث من كن فيه وجد بهن حلاوة الإيمان : أن يكون الله ورسوله أحب إليه مما سواهما، وأن يحب المرء لا يحبه إلا لله، وأن يكره أن يعود في الكفر بعد أن أنقذه الله منه كما يكره أن يقذف في النار". وفي رواية : " لا يجد أحد حلاوة الإيمان حتى ... إلى آخره.

“Ada tiga perkara, barang siapa terdapat di dalam dirinya ketiga perkara itu, maka ia pasti mendapatkan manisnya iman, yaitu : Allah dan RasulNya lebih ia cintai dari pada yang lain, mencintai seseorang tiada lain hanya karena Allah, benci (tidak mau kembali) kepada kekafiran setelah ia diselamatkan oleh Allah darinya, sebagaimana ia benci kalau dicampakkan kedalam api”.

Dan disebutkan dalam riwayat lain: “Seseorang tidak akan merasakan manisnya iman, sebelum …”dst.

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa ia berkata :

"من أحب في الله، وأبغض في الله، ووالى في الله، وعادى في الله، فإنما تنال ولاية الله بذلك، ولن يجد عبد طعم الإيمان وإن كثرت صلاته وصومه حتى يكون كذلك، وقد صار عامة مؤاخاة الناس على أمر الدنيا، وذلك لا يجدي على أهله شيئا" رواه ابن جرير.

“Barangsiapa yang mencintai seseorang karena Allah, membenci karena Allah, membela Karena Allah, memusuhi karena Allah, maka sesungguhnya kecintaan dan pertolongan Allah itu diperolehnya dengan hal-hal tersebut, dan seorang hamba tidak akan bisa menemukan lezatnya iman, meskipun banyak melakukan sholat dan puasa, sehingga ia bersikap demikian. Pada umumnya persahabatan yang dijalin di antara manusia dibangun atas dasar kepentingan dunia, dan itu tidak berguna sedikitpun baginya”.

Bunda sekalian yang di rahmati Allah Swt,
meletakan posisi cinta dalam kehidupan kita adalah sesuatu bangets.... dimana kita perlu meletakannya dengan benar karena cinta adalah salah satu fitrah yang harus dikembalikan dan diposisikan dengan benar.
Banyak contoh dari para nabi dan rasul serta para sahabat dan shahabiyah dalam meletakkan cinta dengan benar. Paling tersohor adalah kisah Kholilullah Ibrahim as dalam proses penyembelihan anaknya ismail as yang kemudian kita kenal sebagai bentuk cinta kaum muslimin diperintahkan untuk berqurban sebagai bukti kecintaan.

Juga kisah paling syahdu dan akan selalu kita ingat betapa cinta rasulullah SAW kepada umatnya yg diamanahkan Allah kepada beliau hingga menjelang akhir hidup beliau yang dipikirkan adalah umatnya... dan banyak lagi contoh-contoh kecintaan yang ditempatkan dalam posisi yang benar hingga mampu menghasilkan sebuah energi yang sangat dahsyat yang dapat merubah dunia... inilah landasan dasar bahwa cinta yang dilandasi oleh dasar karena Allah lah sesungguhnya cinta sejati.

Demikian bunda sekalian silahkan jika ada yang mau menambahkan atau ada yang perlu dikoreksi dan diperbaiki. Tafadol.


=============

TANYA JAWAB


Tanya: Afwan ustadz, mencintai sesama makhluk karena Allah apakah sesuatu yang sulit? karena fitrahnya manusia tidak bisa membagi cinta, jika seseorang mempunyai anak pasti cinta ke suami berubah kewajiban, dan lebih cinta ke anak, apalagi jika poligami, suami hanya berlaku adil tapi untuk mencintai kedua istrinya sulit dilakukan. Afwan ustadz semoga pendapat ana salah
Jawab: Menarik pertanyaannya. Inilah pentingnya pembahasan tentang meletakkan cinta yang benar maka yang terjadi insya Allah keridhoan Allah yang kita peroleh. Apalagi sih yang dicari selain kecintaan Allah. Termasuk mencintai makhluk karena Allah memang sulit dan perlu dilatih, terutama membangun kecintaan kepada Allah sampai ada istilah Allah dulu, Allah lagi dan Allah terus. Ini nih yang berat, termasuk suami-suami yang melakukan poligami, karena cinta memang ada di hati kalau lihat sirah rasulullah sendiri memang tidak bisa melepaskan sosok bunda khadijah meski beliau telah wafat tapi tetap dicemburui oleh bunda aisyah, satu gambaran bahwa setiap orang punya peranan khusus itulah yang dapat menjadi dasar kecintaan. Baiknya semuanya dibungkus dengan landasan kecintaan kepada Allah. Demikian menurut saya.


Tanya: Tanya ustadz, bolehkah Kita meletakan/menyimpan uang di dalam Mushaf Alqur'an, tujuannya agar uang kita tidak di ambil Tuyul?
Jawab: Taruh di bank syariah lebih aman insya Allah.


Tanya Assalamu'alaikum. Apakah benar bila membaca surat "At-Taubah" itu tidak boleh pake ta'awudz atau basmalah? Sukron ustadz, sebelumnya
Jawab:  Taawudz tetap dibaca bismillah yang memang tidak disunnahkan.


=================

Kita tutup dengan membacakan hamdalah..
Alhamdulillahirabbil'aalamiin

Doa Kafaratul Majelis:

 سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official





Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!