Kajian Online WA Hamba الله
SWT
Senin, 14 Maret 2016
Narasumber : Ustadz
Ahmadi
Rekapan Grup Bunda M6
Tema : Kajian Islam
Editor
: Rini Ismayanti
ALAM
PERLINTASAN MANUSIA
Perhatian
Allah kepada hambaNya dgn memberi informasi selengkap-selengkapnya yang kita
sadari ataupun yang tidak, sebelum kita lahir bahkan setelah kita mati. Setiap
detilnya sangat lengkap. Maka jika ada perintah memuji Allah, Allah
melibatkannya dengan mengingatkan kekuasaan Allah, seperti pada Qs.
Alfatihah – alhamdulillahirobbil alamin.
Alamin
: berkaitan dgn luasnya kekuasaan Allah. Unsur waktu, tempat, yang kita ketahui
atau tidak, di bumi atau dinlangit semua dalam kekuasan Allah.
Jenis alam yang dialami manusia :
1. Alam azal (belum diciptakan apa
pun)
Bumi
4 milyar tahun, Langit diciptakan lebih dahulu
2. Alam syahadah / ruh
Diciptakan
nya ruh/sebelum ditiupkannya kepada jasad. Ruh yang sudah diambil janjinya sebagai
hamba-hamba Allah, “allastu borobbikum, qoolu balaa syahidna.” Banyak juga yang
sudah tidak memegang janjinya ketika hidup di dunia.
3. Alam dunia
Alam
janin : dalam rahim ibu kita, tatowwurul janin (proses terjadinya manusia dari
nutfah sampai menjadi bayi), dilahirkan, menjadi dewasa, lalu masuk alam
barzakh. Maka perlu kita sadari kehidupan ini karena ketika usia aqil baligh
kita bertanggungjawab atas semua yang kita lakukan.
Al-Quran
bicara tentang dunia
Addunya
: bermakna kehidupan yang rendah
Ad
danii' : sesuai yang hina
Mengapa
kita diturunkan di tempat seperti ini, karena Allah ingin menguji janji kita,
siapa yang tetap istiqomah menjalani pengabdiannya kepada Allah, dan tidak
tenggelam dalam hiruk pikuk dunia. Ketika bicara tentang dunia, bahasa yang
digunakan adalah “berhati-hatilah”, karena dunia itu punya tabiat :
1.
Tempat orang yang bermain (la'bun), dan tempat penuh bersenda gurau (lahwun)
2.
Tempat manusia berbangga-bangga berlomba-lomba menumpuk harta, bermegah-megahan
3.
Dunia seperti fatamorangana : yang mengejar dunia untuk bahagia, ternyata malah
tidak membawa itu.
4.
Mataa’ (perhiasan) yang mendatangkan kesia-siaan (ghurur)
5.
Ad dun ya ila kholil (sangat sedikit), dan yang bagian banyaknya disediakan di
akhirat.
Qs.
Alqashas : niatkan semuanya untuk akhirat tapi tetap jangan lupakan dunia dengan
cara yang benar.
Akhirat
dalam Quran : tempat yang kekal selamanya
Perintah
untuk mencari akhirat (Qs. Alqashas:77)
Sesuatu
yang lebih baik dari dunia -Qs. addhuha
: 4 – Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang
sekarang (permulaan).
Mengapa
manusia banyak yang melakukan kesalahan terkait orientasi hidupnya? Hancurnya
manusia dalam Quran disebabkan karena kesombongan iblis yang merasa lebih mulia
dari yang lain, aku diciptakan api sedang Adam diciptakan dari tanah. Padahal
fakta apa api lebih baik dari tanah ? Kemudian kesombongan kaum Ad yang mengusir
nabi Hud saat mencapai titik puncak kebenciannya kepada nabi Hud dan ajarannya
lalu dihancurkan Allah.
Sumber kesombongan yang menyebabkan
ghurur (kesia-siaan) :
1.
Punya ilmu yang tidak disadari bahwa itu merupakan karunia Allah, ilmu yang tidak
dilandasi karena ketaqwaan kepada Allah sehingga cenderung lupa mengambil
manfaat dari ilmunya.
2.
Punya harta yang merupakan titipan Allah untuk diberikan kepada yang berhak
menerimanya, malah berfoya-foya, mengklaim harta tersebut milik mutlak dirinya.
3.
Punya kekuatan tapi melupakan Allah dan merasa hebat dengan kekuatannya
tersebut.
4.
Punya kemuliaan tapi tidak menjaga sebaik-baiknya di hadapan Allah, maka Allah
akan menghinakannya.
Fakta manusia dalam melihat
kehidupan akhiratnya
Ada
yang tahu kekuasaan Allah tapi tidak melaksanakan ajaran-ajaran Nya. Seperti
Abdul Muthollib yang tahu ada pemilik ka’bah. Ini disebut Jahilliyah.
Di
dunia hidup dalam ketidaksadaran tentang akhirat. Begitu masuk alam barzakh
kesadaran janji kita mulai penuh. Bahkan mulai di saat kematian, ketika
malaikat maut tiba, kesadaran itu mulai hadir.
Malaikat
akan menyapa, kepada orang-orang yang bertaqwa : “wahai jiwa yang tentram
keluarlah dengan lembut untuk mendapat rahmat dan ampunan Allah.” atau jika orang
jahat : “Wahai jiwa yang buruk, keluarlah engkau untuk mendapat murka dan azab
Allah.”
Allah
menampilkan resume amal perbuatan kita di dunia.
Allah
menampilkan tempat berlabuh abadinya.
4. Alam Barzakh
5. Alam padang mahsyar
Ada
orang yang saling memukul dan menyalahkan, ada orang yang mencabik-cabik
dirinya sendiri, ada orang yang menjadi buta, berwajah babi, tengkorak, menyalahkan
syetan, dll.
6. Hari syafaat nabi
7. Hisab
Masih
ada orang kafir yang dihisab dalam
kondisi berdiri.
8. Mizan (timbangan)
Masih
ada orang kafir yang membawa
kitab-kitab berisi 99 catatan hidupnya, yang 1 catatan dibuka saja panjangnya
sejauh mata memandang.
9. Hari dimana orang beriman
dipisahkan dari orang kafir
500
tahun sebelum penghuni neraka masuk neraka sudah merasakan neraka itu. Penyembah
matahari mengikuti matahari masuk neraka. Penyembah tuhan palsu, mengikuti
tuhannya ke neraka. Orang-orang beriman mengikuti Allah dan bersujud, tapi orang-orang
yang fasik tidak mampu bersujud.
10. Berhenti di haudh (telaga)
11. Melintasi as shiroth di atas
neraka jahannam yang menyala
12. Tempat mengqishos dirinya dengan
manusia lain.
Disinilah ada istilah muflish (bangkrut).
Cara
Allah meyakinkan manusia tentang dunia setelah kematian (akhirat)
Qs:
Annaml:60 – 64 (jawablah yakin atau tidak)
–
bukankah Allah yang menciptakan Langit dan bumi?
–
bukankah Allah yang menjadikan bumi ini tempat yang tenang dan nyaman?
–
bukankah Allah yang selalu menjawab doa-doa kita ketika kesulitan?
–
siapa yang memberi petunjuk di darat dan di lautan?
–
siapa yang memulai penciptaan ini dan siapa yang bisa mengembalikan sesuatu yang
sudah dihancurkan?
Informasi
ini menggambarkan kasih sayang Allah kepada kita.
Yang
menyelamatkan kita di kehidupan akhirat adalah rahmat Allah karena
perilaku amal sholeh kita selama di dunia.
TANYA
JAWAB
Q : Bagaimana agar
kita tidak tersiksa oleh dahsyatnya hari perhitungan di pdg masyar? apakah jika
kita mendapat syafaat nabi sudah jaminan selamat di akhirat ustad?
A : Syafaat itu sifatnya membantu, meringankan dan mempercepat langkah ke syurga, maka syafaat itu bisa menyelamatkan dari mampir ke neraka, atau mermpersingkat yang lama, tergantung pada bagaimana upaya kita agar mendapatkan syafaat dari Allah. Di padang mahsyar Allah hanya menampilkan seseorang akan kualitas amal shalehnya...Jadi saat itu seseorang tenang,sengsara dan menyesal betul betul merasakan hal tersebut. Tergantung apa yang dilakukannya didunia.
A : Syafaat itu sifatnya membantu, meringankan dan mempercepat langkah ke syurga, maka syafaat itu bisa menyelamatkan dari mampir ke neraka, atau mermpersingkat yang lama, tergantung pada bagaimana upaya kita agar mendapatkan syafaat dari Allah. Di padang mahsyar Allah hanya menampilkan seseorang akan kualitas amal shalehnya...Jadi saat itu seseorang tenang,sengsara dan menyesal betul betul merasakan hal tersebut. Tergantung apa yang dilakukannya didunia.
Q : Poin 7 tentang
hisab, apa maksudx orang kafir di hisab dalam keadaan berdiri? Klo orang muslim
ga berdiri?
A : Semua yang dihisab dalam kondisi berdiri ketika ditampilkan amalan mereka termasuk orang kafir yang semua amalannya sia sia. Orang beriman melihat amalan yang diterima dan dilipat gandakan merasakan senang sehingga tidak terasa letih sedangkan orang kafir tidak ada satupun amalan nya yang bisa di hitung maka berdiri setiap detiknya menjadi siksaan untuk mereka.
A : Semua yang dihisab dalam kondisi berdiri ketika ditampilkan amalan mereka termasuk orang kafir yang semua amalannya sia sia. Orang beriman melihat amalan yang diterima dan dilipat gandakan merasakan senang sehingga tidak terasa letih sedangkan orang kafir tidak ada satupun amalan nya yang bisa di hitung maka berdiri setiap detiknya menjadi siksaan untuk mereka.
Q : ustd, saat hari
perhitungan begituuu banyaknya manusia yang dihisab...pasti akan lama, apakah
lamanya itu sendiri menjadi penderitaan juga untuk semua manusia yang dihisab?
Apakah boleh kita berharap mati syahid selain karena memang ingin berjuang
dijalan Allah, agar selamat dari dahsyatnya hari perhitungan , rasanya tidak
sanggup membayangkan hari itu ustd
A : Pada hari hisab setiap manusia akan di hisab sesuai amalan nya, lama atau sebentar juga tergantung pada amalan nya, bagi orang yang beriman ketika perhitungan amal ternyata banyak keshalihannya maka suasananya berbeda dengan orang kafir, zhalim yang setiap perhitungan ternyata amalan penuh dosa, maka setiap saat dilewatinya dengan keletihan dan penyesalan...
Minta mati syahid boleh dan ungkapkan dalam doa tapi perbuatan harus selalu baik dan melanggar fiqh jihad, karena mati syahid bukan hanya dalam perang tapi bisa juga karena menjaga kehormatan atau dalam jalan Allah seperti mengajar maupun menuntut ilmu. Dan jangan melanggar fiqh jihad...
A : Pada hari hisab setiap manusia akan di hisab sesuai amalan nya, lama atau sebentar juga tergantung pada amalan nya, bagi orang yang beriman ketika perhitungan amal ternyata banyak keshalihannya maka suasananya berbeda dengan orang kafir, zhalim yang setiap perhitungan ternyata amalan penuh dosa, maka setiap saat dilewatinya dengan keletihan dan penyesalan...
Minta mati syahid boleh dan ungkapkan dalam doa tapi perbuatan harus selalu baik dan melanggar fiqh jihad, karena mati syahid bukan hanya dalam perang tapi bisa juga karena menjaga kehormatan atau dalam jalan Allah seperti mengajar maupun menuntut ilmu. Dan jangan melanggar fiqh jihad...
Alhamdulillah, kajian
kita hari ini berjalan dengan lancar. Moga ilmu yang kita dapatkan berkah dan
bermanfaat. Aamiin....
Segala yang benar dari
Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baiklah langsung saja kita
tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul
majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya
Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah
melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment