Untuk Pembentukan Karakter Remaja secara Islami perlu kita mendidik ahlak para Remaja
Untuk membentuk karakter remaja islami yang cerdas, mandiri, tangguh, berakhlakul karimah, amanah, dan tawaduk tidak hanya dilakukan melalui pendidikan formal seperti di sekolah atau pesantren. Pendidikan dan penanaman nilai-nilai islami justru dimulai dari lingkungan keluarga. Dalam hal ini orang tua memikul tanggung jawab dan peran utama mendidik anak. Orang tualah yang menentukan mau dijadikan seperti apa dan diarahkan ke mana jalan hidup anak.
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Setiap (anak) yang dilahirkan (pasti) dilahirkan di atas fitrah, kedua orang tuanyalah yang membuat dia jadi Yahudi atau Nasrani atau Majusi” (HR. Abu Hurairah).
Hadist ini menekankan pentingnya tugas orang tua dalam mengawali pendidikan pada anaknya. Orang tua mesti mengenalkan Islam secara dini, karena dengan memeluk agama Islam dan menjalankan syariat dengan benar akan menjadi benteng sekaligus penyelamat bagi hidupnya, baik di dunia maupun di akherat.
Allah Ta ‘ala berfirman:
“Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anaknya, demikian pula Yaqub. (Ibrahim berkata): ‘Hai anak-anakku, Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam.” (QS. Al-Baqarah: 132).
Selanjutnya keyakinan pada agama Islam ini dikuatkan dengan pelajaran tauhid, yakni penghambaan dan penyerahan diri kepada Allah SWT.
Allah Azza Wa Jalla berfirman:
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya Shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).” (QS. Al-An’am: 162-163).
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetaphan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata.” (QS. Al-Ahzab: 36).
Setelah pelajaran tauhid ini tertanam kuat pada diri sang anak, barulah kemudian diajarkan tentang akhlak, ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan segala hal yang menyangkut kehidupan di dunia. Mengenai pendidikan akhlak ini kita bisa mencari referensi pada akhlak dan kepribadian Rasulullah saw. Karena Nabi Muhammad saw adalah sebaik-baik manusia di muka bumi ini. Pada dirinya terdapat uswatun hasanah (suri tauladan yang baik).
Beliau pernah bersabda kepada Ibnu Abbas ra. ketika mengajarkan beberapa perkara aqidah kepadanya, “Hai anak kecil, saya akan mengajarkan kepadamu beberapa perkataan: Jagalah Allah niscaya Dia akan menjagamu, jagalah Allah niscaya kamu akan mendapati Dia berada di depanmu, jika kamu meminta maka minta hanya kepada Allah dan jika kamu meminta pertolongan maka minta pertolongan hanya kepada Allah”. (HR. At-Tirmizi)
Dan beliau juga bersabda dalam masalah sholat: “Perintahkanlah anak-anak kalian untuk mengerjakan sholat ketika mereka berumur tujuh tahun dan pukullah mereka karena (mereka meninggalkan) nya ketika mereka telah berumur sepuluh tahun dan pisahkanlah mereka dalam tempat tidur”. Beliau pernah menegur Umar bin Abi Salamah ketika dia sedang makan, “Hai anak kecil, bacalah bismillah (sebelum makan), makanlah dengan (tangan) kananmu dan (mulailah) makan dari (makanan) yang terdekat denganmu”.
(HR. Muslim)
Sebagai orang tua yang memiliki anak remaja, tentu seringkali kita merasa was-was dengan pergaulan dan lingkungan di luar rumah. Terlebih lagi, zaman sekarang tidak sedikit remaja yang terjerumus pergaulan bebas, memakai narkoba, atau melakukan hal negatif lainnya. Lalu, bagaimana agar anak tidak melakukan semua hal itu? Bagaimana cara mendidiknya? Yuk, baca cara mendidik anak remaja berikut ini!
1. Beri Pendidikan Agama
Dalam keluarga, pendidikan agama kali pertama mulai diterapkan. Oleh karena itu, mendidik anak dengan memberikan pengetahuan agama merupakan hal yang sangat penting, loh, Sahabat Abi Ummi. Dengan memberikan pendidikan agama, kita bukan hanya menjadikan anak pintar dan terampil, melainkan juga memiliki akhlak, sopan, jujur, serta memiliki rasa empati dan simpati.
2. Bina Hubungan Dekat dengan Anak
Adanya hubungan dekat akan membuat anak merasa senang dan betah tinggal di rumah. Jika mengalami suatu masalah atau kesulitan, anak akan meminta pendapat kepada kita sebagai orang tuanya. Ada banyak cara yang bisa membangun hubungan dekat antara orang tua dan anak remaja. Contohnya, kita sebagai orang tua secara aktif mendengarkan hal yang diceritakan oleh anak. Selainkan itu, kita juga harus menempatkan diri bukan hanya sebagai orang tua, tapi juga sebagai sahabat. Sesibuk apa pun, kita harus meluangkan waktu mengobrol dan diskusi bersama anak.
3. Berikan Kesempatan Bersosialisasi dengan Lingkungan
Kebutuhan anak remaja adalah memiliki kedekatan dengan orang lain, seperti teman sekolah, memiliki sahabat, dan hidup tetangga. Nah, agar anak tidak tergelincir dan melakukan penyimpangan, tentu saja diperlukan pengawasan yang ketat agar mereka tidak terbawa arus pergaulan dan pengaruh yang negatif. Bentuk pengawasan orang tua bisa dengan mengetahui siapa kawan-kawannya, apa kegiatannya, dan apa yang anak baca dan lihat. Pastikan anak berteman dengan teman dan lingkungan yang baik.
4. Berikan Kepercayaan dan Tanggung Jawab
Anak remaja akan lebih menghargai kepercayaan yang diberikan. Jadi, biarkan mereka memilih hobi atau kegiatan yang mereka sukai selagi kegiatan tersebut positif. Tapi, mendidik anak dengan memberikan kepercayaan harus diikuti dengan menanamkan tanggung jawab.
5. Larangan dan Perintah
Saat masih kanak-kanak, anak cenderung mengikuti yang orang tua arahkan. Namun, saat memasuki usia remaja, ada beberapa hal yang akan ia bantah, tidak lagi peduli apa yang kita perintahkan dan apa yang dilarang. Dalam menghadapi ini, kita harus hati-hati dan serius menghadapinya. Pastikan ketika hendak melarang atau memerintahkan sesuatu, pahami terlebih dahulu kondisi atau suasana hatinya. Jika ia tidak siap, ciptakanlah kondisi tertentu yang menumbuhkan kemampuan menerima dalam dirinya.
6. Hargai Minat dan Pemikiran
Anak remaja memiliki kapasitas untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya secara efisien. Hargailah hal yang menjadi minat atau hobi dan pemikirannya. Ajaklah ia untuk bercerita tentang hal yang menjadi minat dan pikirannya. Saat ia sedang memberikan pendapatnya, jangan memotong pembicaraan.
7. Berikan Contoh yang Baik
Anak-anak cenderung meniru cara komunikasi orang tua dalam keluarga. Orang tua menjadi suri teladan dalam menyampaikan sesuatu, menyelesaikan suatu masalah, dan hal lainnya. Contoh yang paling sederhana, yaitu orang tua akan kesulitan mendidik anak untuk tidak bicara dengan nada keras jika orang tuanya sendiri sering bicara dengan nada yang keras.
Wallahu a'lam bishawab.
Demikian Paparan dari ana
Yang benar datang nya dari اللّه
Mohon maaf jika ada salah salah kata dalam penulisan , itu murni kesalahan ana yang masih fakir dalam ilmu Agama
PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Assalamualaikum ustadz mau bertanya Bagaimana mendidik anak agar bisa faham bahwa ibunya setelah ditinggal almarhum ayahnya membtuhkan teman / pendamping, walaupun secara financial anak sudah mencukupinya? Alasan anak melarang karena takut ditinggal ibunya ato takut ada hal-hal buruk akan meninpa ibunya,
Jawab
Jika anak tersebut dah bisa kita ajak diskusi. Kita diskusikan dengan baik dan bijak. Caranya kita mendengar apa alasan mereka. Yang berikut kita tidak boleh memaksa, perlahan lahan. Seorang anak yang keberatan ibu atau ayahnya menikah lagi. Biasanya karna faktor kekhawatiran akan hilangnya perhatian dan kasih sayang ibu atau ayahnya yang hendak menikah lagi setelah ibu atau ayah kandung mereka wafat atau berpisah. Kita harus memahami seorang anak akan sulit menerima kehadiran orang baru yang mengantikan posisi ayah atau pun ibu mereka ..olehnya jelaskan dengan bijak bahwa yang pasangan kita yang baru bukan mengantikan akan tetapi hadir ingin melengkapi dan kita harus tegaskan pada calon pendamping kita bahwa kita bukan wanita lajang bersama kita ada anak anak kita. Jika mau menerima ayah atau ibunya maka haruslah mau menerima pula anak anaknya. Dan setelah menikah tunjukan bahwa kasih sayang kita pada anak tidaklah berkurang malah justru bertambah. Wallahua'lam ...
2. Sekarang ada beberapa pesantren yang mulai dari usia tk...karena kedua orang tua pekerja, cukup datang seminggu sekali. Apakah ini yang terbaik ustadz?
Jawab
Sebaik baiknya pendidikan di luar jauh lebih baik pendidikan yang di dapatkan oleh seoranga anak dari ibu dan ayahnya. Sebab disana ada transfer cinta dan kasih sayang orang tua , disana anak belajar dengan rasa yang nyaman dan juga disana ada rasa tanggung jawab dari ayah dan ibunya. Sehebat apa pun metode juga kurikulum sebuah lembaga pendidikan tetaplah mendidikan dari ibu dan ayah bagi anak adalah nomor wahid. Sebab Rasul sendiri dah berpesan bahwa seorang ibu adalah sekolah bagi anak anaknya itulah mengapa seorang ibu haruslah cerdas , agar dari rahimnya lahir anak anak yang cerdas , yang di bimbing dwngan baik dengan cinta kasih seorang ibu dan ayahnya...
Moga kita semua bisa menjadi ibu yang baik buat para buah hati kita... aamiin....
Wallahua'lam
3. Assalamualaikum usatdz, mohon tips buat single parents yang punya 3 anak laki-laki 2 anak sudah remaja sekarang saya berperan ganda sebagai ibu dan ayah buat anak saya, memang saya mengajarkan mereka harus terbuka apapun masalahnya kepada saya termasuk jika mulai suka pada lawan jenis, mereka pasti cerita ke saya apa ini salah ustadz ? Lalu saya membuat aturan pulang telat wajib ngabari saya karena saya khawatir, lalu ada aturan yang saya buat jika ketahuan mereka meroko, hukumanya tidak ada uang jajan selama 3 bulan ke sekolah jalan kaki apa itu terlalu keras? Lalu pembatasan gadget juga....mhn pencerahannya ustadz...syukron
4. Assalaamualaikum ustadz, jika anak remaja mulai suka hal-hal porno, bagaimana cara menyadarkannya?
Jawab
Ana gabung jd satu jawaban nya
- Beri pengertian dengan baik
- Orang tua berusaha menjadi tempat curhat yang nyaman buat anak sehingga anak dengan leluasa menceritakan hal hal yang dirasakannya sehingga kita selaku orang tua dapat memberikan arahan yang mencegah anak berbuat hal hal yang menyimpang ..dll.
- Hukuman perlu dilakukan agar memberi efek jera namun harus bijak memilih hukuman yang sesuai dan sebelumnya di beri pengertian kenapa anak kita hukum , sehingga dia bisa memahami apa yang kita lakukan dengan demikian anak tdk akan menunnjukan reaksi berlebihan ketika kita menjatuhkan sanksi tersebut.
- Arahkan anak anak ke hal hal yang sifatnya positif, olah raga atau kegiatan keagamaan dan sosial lainnya.
- Yang utama yaitu berdoa moga Anak anak kita di beri hati yang selalu cenderung pada kebaikan dan ketaatan pada Allah dan mengikuti sunah Rasulullah saw....
Berikut beberapa tips menjauhkan anak dari hal hal yang dapat merusak anak (gadget, pernografi , dll.. oleh ibu elly risman
Salah satu kunci penting pengasuhan anak adalah Bagaimana Pola Komunikasi kita pada anak kita
Berikut kekeliruan komunikasi orang tua kepada anak :
- Bicara tergesa-gesa
- Orang tua Tidak mengenal diri sendiri, sehingga tidak mampu menahan diri ketika bicara pada anak dikondisi-kondisi yang kurang baik
- Ortu lupa apabila setiap Anak itu unik
- Kebutuhan dan kemauan masing-masing anak yang berbeda
- Tidak membaca bahasa tubuh anak
- Tidak mendengar perasaan anak
- Kurang mendengar aktif
- Bicara dengan menggunakan '12 gaya populer' yang melemahkan mental anak :
@ memerintah
@ menyalahkan
@ meremehkan
@ membandingkan
@ mencap / label
@ mengancam
@ menasehati tidak pda tempatnya
@ membohong
@ menghibur
@ mengeritik
@ menyindir
@ menganalisa di situasi yg tak tepat
Kekeliruan pola pengasuhan dan komunikasi membuat anak menjadi sosok yg BLAST :
Boring (bosan)
Lonely (kesepian)
Angry (marah/dendam)
Stress (stres)
Tired (lelah)
Sehingga membuat pundi-pundi hatinya kosong. Dan akhirnya lari pada kegiatan-kegiatan yang salah : terjebak di pergaulan yang salah, merokok, miras, narkoba, kecanduan pornografi, pacaran yang mudah melewati batas dan perilaku menyimpang lainnya. Produsen pornografi jeli melihat peluang ini, apalagi di zaman digital seperti ini dengan kemudahan akses, dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja.
Siapa yang menjadi sasaran utama produsen pornografi?
Ada 3 Sasaran utamanya yaitu :
a. Anak laki-laki, kenapa? Karena :
@ otak laki-laki lebih dominan kiri, sehingga gampang fokus dengan sesuatu hal
@ cairan otak/hormon seks lebih banyak pd otak laki=laki
@ kemaluan laki-laki diluar jadi gampang distimulasi
Dan ketika semakin dini anak-anak laki-laki kecanduan pornografi maka dia akan jadi pelanggan produk porno seumur hidupnya sekaligus dengan anak-anak perempuan. Betapa banyak anak2 perempuan yg rusak krna bergaul dngan anak lelaki yang rusak.
b. Anak yang Belum baligh.
Anak yang belum baligh bagian otaknya belum terbentuk sempurna terutama yang berhubungan dengan karakter, menilai baik buruk, mengambil keputusan. Bila anak yang belum baligh terpapar pornografi, maka akan lebih cepat kecanduan. Dan bila sudah kecanduan akan sangat sulit mengendalikan hasrat seksualnya.
Bu elly memberi contoh-contoh kasus anak yang kecanduan seks akibat pornografi, seperti 8 orang anak laki-laki yang melakukan hub seks sejenis di bawah tenda hajatan tetangganya, anak SD yang kecanduan masturbasi setiap hari, anak SD yang melakukan hub seksual suka sama suka, anak laki-laki usia 8 tahun yang menyodomi adik sepupunya yang berusia 5 tahun, dll. Hal itu nyata terjadi disekitar kita! dan dilakukan oleh anak-anak yang belum baligh.
3. Anak anak yang 3S , yaitu :
@ Smart (anak itu lebih pintar daripada kita)
@ Sensitive (anak gampang sensitif jika kita menerapkan 'kekeliruan dalam berkomunikasi' tadi)
@ Spiritual khusus ibadah saja (anak hanya tau bahwa agama hanya sekedar ibadah ritual : shalat, puasa, dll tanpa tau esensinya. Ortunya tidak hadir untuk memberikan pemahaman agama yg baik pda anaknya )
Apa yang diinginkan produsen pornografi terhadap anak-anak kita? Yang mereka inginkan adalah :
@ anak dan remaja kita memiliki perpustakaan pornografi (mental model porno yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja)
@ Kerusakan otak permanen, yang membuat anak-anak kita ga bisa lagi bedain baik buruk, pantas tidak pantas
@ akhirnya bakal Pelanggan pornografi seumur hidup
Darimana saja, anak kita dapat terpapar pornografi ?
@ Film
Banyak film yang mengandung pornografi yang ditonton anak-anak kita misal Glee ( ada selipan kampanye seks sejenis), lalu saya teringat Harry Potter 7, Twiligth, Alvin & chipmunks, kartun naruto, one piece, kartun disney, dll
@ Video Klip
Banyak video clip jorok yang beredar yang diketahui anak-anak kita, bisa dengan mudah diakses di medsos, youtube, dll. Hati-hati sekali dengan idola penyanyi anak-anak kita yang sangat mereka contoh gaya hidup dan style nya.
Dan bu elly memberi contoh kasus anak TK, SD dan SMP yang meniru adegan dalam vidclip seperti itu misal anak Tk yang main pukul-pukul bokong, Anak smp yang nge seks di motor sama pacarnya, dll (gak sanggup nulis yang lain )
@ Media Sosial (Line, IG, Facebook, Twitter, Tumblr, dll)
Mereka bisa Sharing Link situs/video porno, pembicaraan/chatt menjurus porno, sexting, kirim mengirim foto selfie seksi/telanjang, emoticon lgbt dll
@ Gadget / HP / Smartphone
Anak-nak sudah punya Smartphone canggih disaat mereka belum bisa bertanggung jawab menggunakannya. Orang tua yang menfasilitasi bahkan tidak tau cara membuka aplikasi/ fitur-fiturnya. Hp anak di pasword dan kita tenang saja dengan itu padahal kita ga tau anak kita lagi buka apa, chatt dngan siapa dsb.
@ Komik
Banyak komik yang buku maupun online mengandung pornografi dan mudah diakses anak di Hpnya dengan harga murah. (Saya teringat Naruto, one piece, yugi oh, bahkan conan yang juga ada unsur pornografinya)
@ Games
Banyak juga games yang nyata mngandung kekerasan dan pornografi seperti Sims 4, GTA 5, Clash of Kings, bahkan ada juga games untuk balita yg juga mengandung pornografi
@ Novel/cerpen
Banyak juga novel-novel cinta yang dibaca anak-anak kita tanpa kita sadari, baik yang buku ataupun digital mengandung unsur pornografi. Meskipun tidak ada gambarnya, namun kata-kata itu bisa membuat anak jadi penasaran dan ingin mncari tau. Anak-anak perempuan lebih banyak terpapar pornografi lewat media ini.
Ciri-ciri kecanduan pornografi :
a. Mengurung diri dan menghabiskan waktu dengan games dan internet dlm kamar
b. Bila ditegur dan batasi bermain Gadget : dia marah, melawan, berkata kasar dan keji
c. Mulai impulsif, berbohong, jorok dan mencuri
d. Sulit berkonsentrasi
e. Prestasi akademik menurun
f. Jika berbicara menghindar kontak mata
g. Malu tidak pada tempatnya
h. Menyalahkan orang lain
i. Main dengan kelompok tertentu saja
j. Hilang empati, apa yg diinginkan harus dituruti saat itu juga.
Pola Pornografi merusak otak :
Tidak sengaja melihat >> jijik tapi penasaran >> ingin melihat lagi / mencari tau >> pelepasan dopamin dlm otak, menyukai, hilang rasa jijik >> ingin melihat lagi >> kecanduan >> tingkat pornografi meningkat >> melakukan aksi pornografi (seks bebas, LGBTQA, penyimpangan seksual lainnya)
Mereka bahkan tidak dapat lagi menahan keingianan seksual dan kemaluannya. Karna itu tidak malu lagi bila melakukannya disekolah, dijalan, dll
Langkah-langkah menjadi terapis untuk anak sendiri yg terpapar pornografi :
1. Tenang, jangan panik
2. Bermusyawarah dengan pasangan
3. Sadari bahwa Anak adalah amanah Allah dan kita akan dimintai pertanggungjawabannya bukan orang lain
4. Pupuk kedekatan dengan Allah, perdalam ibadah kualitas dan kuantitas
5. Terima anak kita, jangan marah, maafkan dia dan bermusyawarahlah dengannya
6. Perbaiiki komunikasi
7. Maksimalnya peran kita sebagai ayah dan ibu beneran untuk anak kita
Cara berkomunikasi yg baik pada anak :
@ bersikap tenang
@ turunkan tensi suara
@ baca bahasa tubuhnya
@ tebak perasaannya, dan setujui perasaannya
@ dengar tumpahan emosinya, biarkan mengalir
Inti pencegahan dan penanggulangan adiksi pornografi pada :
@ Pola komunikasi anak dan ortu
@ Peran Ayah dan Ibu yang maksimal, jangan sampai anak kita yatim piatu padahal ayah ibunya masih hidup
@ Bu Elly menekankan peran ayah dalam pengasuhan.8
Hasil penelitian : tidak ada figur ayah menyebabkan anak laki2 menjadi terjebak pada narkoba, agresif, seks bebas dan kenakalan remaja.
Sedangkan pada anak perempuan menjadi mudah depresi.
Wallahua'lam
5. Bagaimana cara mnghadapi anak remaja yg suka membantah??
Jawab
Mendidik anak usia 15 hingga 21 tahun
Perlakukan anak seperti sahabat
Anak pada usia ini adalah usia dimana anak akan cenderung memberontak. Oleh karena itu dibutuhkan pendekatan yang baik kepada anak. Fungsinya adalah agar kita bisa meluruskan anak ketika anak berbuat kesalahan, karena kita dekat dengan anak.
Zona hijau: sudah boleh jalan. Anak sudah bisa dilepas mandiri dan menjadi duta keluarga.
Timbulkan rasa nyaman pada anak bahwa kita orangtua namun bisa bersikap seperti sahabat setia. Sahabat setia yang siap mendengar segala cerita dan curahan hati anak.
Masa ini adalah masa pubertas untuk anak-anak. Jangan sampai ketika anak-anak punya masalah namun mereka cari solusi dan cari curhat ke tempat orang lain. Didiklah anak dengan membangun persahabatan meskipun kita adalah orangtuanya, agar anak tidak merasa bahwa kita adalah orang ketiga yang tidak boleh tahu tentang permasalahan dirinya.
Para orangtua juga dilarang untuk memarahi dan menghardik anak di hadapan adik-adiknya ataupun di depan kakak-kakaknya. Maksudnya supaya harga dirinya tidak jatuh sehingga anak tidak merasa rendah diri. Jalinlah pendekatan yang baik kepada anak.
Trik dan Tips
1. mengacu kepada tulisan di atas, dapat disimpulkan kita dalam mendidik anak perlu menperhatikan tahapan usianya. Anak usia 2 - 6 tahun yg pemikirannya masih konkrit sangat memerlukan contoh untuk dapat diikuti. Sementara anak yang lebih besar bisa diajak utk diskusi.
2. Selalu biasakan berdoa pada setiap memulai kegiatan, misalnya sebelum masuk dan keluar kamar mandi, memakai baju, bangun dan mau tidur. Meskipun anak belum bisa berdoa orang tua yang membacakannya.
3.selalu di ajak shalat berjamaah di masjid
4.tilawah bersama secara bergantian dalam posisi berkeliling ( kita perlu kreatif).
5. Perdengarkan murotal, dzikir dan ceramah ustad di media elektronik, secara terjadwal
6. Apabila melakukan perjalanan pertimbangkan dimana akan berhenti shalat dan itu dimusyawarahkan dgn anak2 sehingga dalam menjalankan ibadah nya akan dirasa ringan bahkan menyenangkan.
7. Apabila memungkinkan orang tua hafal tentang hadist2 praktis dalam kesehariannya rosul, sehingga saat mengajarkannya bisa disampaikan " kata rosul ..."
8. Luangkan waktu untuk berkisah ttg ibadah2 nya para nabi dan sahabat.
9. Memiliki buku2 islami ttg siroh dan hal2 yang praktis yang mudah terjangkau oleh anak penyimpanannya.
10. Selalu berdialog, ..tidak hanya memberi perintah saja.
Wallahu 'alam bishowab
REKAP KAJIAN ONLINE HAMBA ALLAH "TELEGRAM"
Hari / Tanggal : Senin, 25 April 2016
Narasumber : Ustadz Undang Suherlan
Admin : Yudith Mardianti
Notulen : Rochimah
Editor : Ana Trienta
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment