Kajian Online WA Hamba الله SWT
Rabu, 20 Juli 2016
Narasumber : Ustadz Kaspin
Rekapan Grup Bunda M6
Tema : Kajian Umum
Editor : Rini Ismayanti
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang masih memberikan kita
nikmat iman, islam dan Al Qur'an semoga kita selalu istiqomah sebagai shohibul
qur'an dan ahlul Qur'an dan dikumpulkan sebagai keluarga Al Qur'an di
JannahNya.
Shalawat beriring salam selalu kita hadiahkan kepada uswah
hasanah kita, pejuang peradaban Islam, Al Qur'an berjalan, kekasih Allah SWT
yakninya nabi besar Muhammad SAW, pada keluarga dan para sahabat nya semoga
kita mendapatkan syafaat beliau di hari akhir nanti. InsyaAllah aamiin
MENJAGA LIDAH
Dua hal penting yang sering diingatkan Islam kepada
kita-manusia- adalah menjaga dan memelihara dengan baik lidah dan tingkah laku.
Rasulullah saw. berpesan kepada kita semua yaitu:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَالْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Kiamat hendaklah
berkata yang baik atau diam.”
Pesan ini menekankan tentang pentingnya menjaga tutur kata,
tidak mengucapkan hal yang buruk dan menyakiti hati, karena bertutur sembarang
tanpa pikir akan membawa kepada krisis lain yaitu permusuhan, kekacauan bahkan
pertumpahan darah.
Maka dengan menjaga lidah dan tutur kata, dapat dipastikan akan
terjalinnya kehidupan yang tenteram, damai dan sejahtera di tengah masyarakat
sepanjang masa. Dalam konteks inilah Rasulullah saw berpesan supaya menjaga
lidah dan tingkah laku agar tidak mengganggu dan melampaui batas atau menyentuh
hak dan muruah (wibawa) orang lain.
Lidah memang tak bertulang, pepatah itu menggambarkan betapa
sulit mengatur lidah ini. Terkadang dalam tempat-tempat perkumpulan, keadaan
menjadi semakin seru bahkan akan menjadi segar, bila seseorang menyodorkan
gosip ‘baru’. Terlebih bila sang pencetus ‘gosip’ pernah merasa dirugikan oleh
‘sang calon’ pesakitan. Yang ini bisa jadi akan tambah seru. Dia pernah
disakiti, disinggung, dipermalukan, dijahili, ataupun yang serupa dengan itu.
Maka rem lidah benar-benar sering blong.
Lidah juga termasuk nikmat Allah SWT yang sangat besar bagi
manusia. Kebaikan yang diucapkannya akan melahirkan manfaat yang luas dan
kejelekan yang dikatakannya membuahkan ekor keburukan yang panjang. Karena dia
tidak bertulang, dia tidak sulit untuk digerakkan dan dipergunakan. Dia adalah
alat paling penting yang bisa dimanfaatkan oleh setan dalam menjerumuskan
manusia.
Dalam hadits disebutkan:
“Sesungguhnya seorang hamba benar-benar mengucapkan kata-kata
tanpa dipikirkan yang menyebabkan dia tergelincir ke dalam neraka yang jaraknya
lebih jauh antara timur dan barat”. (Muttafaq ‘alaih, dari Abu Hurairah)
Maka itu, hendaklah kita menjaga lisan kita.
Wallahu a'lam
Dirangkum dari dakwatuna.com
TANYA JAWAB
Q : Ustadz mau tanya...Sekarang jamannya online...kadang tulisan
yang kita tulis multi persepsi yang membacanya (tulisan itu tidak bermaksud
demikian)...jika ada yang sakit hati apakah termasuk hadits di atas? #menjagajempol
A : Memang tulisan bisa multi persepsi karena ia tanpa aksen dan
intonasi sebab itu pilihlah kata kata yg tidak basi agar mudah dimengerti
adapun ketika merasa tersakiti yang membaca jika bukan maksud penulisan maka hal
demikian jadi bagian instropeksi penulis dan pembaca. Namun setiap amal
tergantung niatnya. Jadi ikhlaskan aja.
Q : Tad..Kalo bercanda pake kata-kata sayang di grup wa antara
sesama teman..baek ikhwan maupun akhawat..gimana tad..?
A : Ndak boleh kalau ikhwan - akhwat, sesama akhwat juga
sebaiknya dihindari khawatir mispersepsi.
Q : Kan sering tuh tad..Misal..Pa kabar mba say..Tuh gimana
tad..?
A : Nah...itu kesepakatannya bagaimana? Tujuannya apa..?
Kalau untuk akrab dan baik sih..boleh aja.
Q : Tapi kalo antara ikhwan dan akhwat bole gak tu tad ? Pake
say gitu...dengan tujuan yang sama. Gak ada maksud tertentu karena bilangnya di
grup..
A : Sebaiknya tidak.
Alhamdulillah, kajian kita hari ini berjalan dengan lancar.
Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan bermanfaat. Aamiin....
Segala yang benar dari Allah semata, mohon maaf atas segala
kekurangan. Baiklah langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing
sebanyak-banyaknya dan do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta
astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa
tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon
pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT



0 komentar:
Post a Comment