Kajian Online WA Hamba الله
SWT
Rabu, 20 Juli 2016
Narasumber : Ustadz
Hizbullah Ali
Rekapan Grup Nanda M105
Tema : Menjaga Lisan
Editor
: Rini Ismayanti
Puji syukur kehadirat
Allah SWT yang masih memberikan kita nikmat iman, islam dan Al Qur'an semoga
kita selalu istiqomah sebagai shohibul qur'an dan ahlul Qur'an dan dikumpulkan
sebagai keluarga Al Qur'an di JannahNya.
Shalawat beriring
salam selalu kita hadiahkan kepada uswah hasanah kita, pejuang peradaban Islam,
Al Qur'an berjalan, kekasih Allah SWT yakaninya nabi besar Muhammad SAW, pada
keluarga dan para sahabat nya semoga kita mendapatkan syafaat beliau di hari
akhir nananti. InsyaAllah aamiin
OBAT HATI
*Hati manusia terkadang tidak stabil
atau sakit seperti halnya badan. Meskipun berbeda antara sifat maupun obatnya.
Apa obat yang bisa dipakai untuk mengobati hati yang sakit? Berikut ini kami
sebutkan 8 obatnya. Semoga bermanfaat.*
1. Al-Qur'an al-Karim
Allah berfirman, artinya, "Hai
manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang-orang yang beriman" (QS. Yunus : 57)
Dia juga berfirman, artinya,
"Dan Kami turunkan dari al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman dan al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada
orang-orang yang zalim selain kerugian" (QS. al-Isra : 82)
Ibnu Qayyim berkata, "Inti
penyakit hati itu adalah syubhat dan nafsu syahwat. Sedangkan al-Qur'an adalah
penawar bagi kedua penyakit itu, karena di dalamnya terdapat
penjelasan-penjelasan dan argumentasi-argumentasi yang akurat, yang membedakan
antara yang haq dengan yang batil, sehingga penyakit syubhat hilang.
Penyembuhan al-Qur'an terhadap penyakit nafsu syahwat, karena di dalam
al-Qur'an terdapat hikmah, nasihat yang baik, mengajak zuhud di dunia dan lebih
mengutamakan kehidupan akhirat"
Orang yang ingin memperbaiki hatinya
hendaknya mengetahui bahwa berobat dengan al-Qur'an itu tidak cukup hanya
dengan membaca al-Qur'an saja, tetapi harus memahami, mengambil pelajaran dan
mematuhi hukum-hukum yang terkandung di dalamnya.
Ya Allah, jadikanlah al-Qur'an itu
sebagai pelipur lara, penawar hati dan penghilang kegundahan dan kegelisahan
kami.
2. Cinta kepada Allah
Cinta kepada Allah merupakan terapi
yang mujarab bagi hati. Cinta seorang hamba kepada Allah akan menjadikan
hatinya tunduk kepada-Nya, merasa tenteram tatkala mengingat-Nya, mengorbankan
perasaannya demi sang kekasihnya, yaitu Allah. Hatinya senantiasa mengharap
kepada yang dicintainya untuk memecahkan problem yang ia hadapi. Ia pun tak
putus asa dari kasih sayang-Nya. Ia yakin bahwa yang dicintainya adalah Dzat
yang tepat untuk mengadukan berbagai masalah. Ia yakin akan diberikan solusi
yang terbaik untuknya. Kecintaan kepada-Nya menyebabkan dapat menikmati
manisnya iman yang bersemayam di dalam hati.
3. Berdzikir atau mengingat Allah
Ketidaktenteraman hati merupakan hal
yang membahayakan. Allah memberikan salah satu obat yang bisa menjadi sarana
terapi keadaan hati yang demikian. _"Ingatlah, hanya dengan mengingat
Allahlah hati menjadi tenteram"_ demikianlah arti firman Allah dalam QS.
ar-Ra'd : 28.
Obat ini menjadikan hati seseorang
hidup, terhindar dari kekerasan dan kegelapan. Ibnu Qayyim berkata, "Segala
sesuatu itu mempunyai penerang, dan sesungguhnya penerang hati itu adalah
dzikrullah (mengingat Allah)"
Suatu ketika, seorang berkata kepada
Hasan al-Basri, "Wahai Abu Sa'id, aku mengadu kepadamu, hati saya
membatu" Maka beliau menjawab, "Lunakkanlah dengan dzikir, karena
tidak ada yang dapat melunakkan kerasnya hati yang sebanding dengan
dzikrullah", maka dari itu Allah di dalam banyak ayat-ayat-Nya menyuruh
orang-orang yang beriman agar banyak dan sering berdzikir kepada-Nya. Seperti
pada firman-Nya, artinya, "Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah
(dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya" (QS.
al-Ahzab : 41)
Nabi kita Muhammad صلى الله عليه وسلم selalu berdzikir kepada Allah pada
setiap saat, sebagaimana dituturkan oleh istri beliau 'Aisyah.
4. Taubat nasuha dan banyak
beristighfar (minta ampun)
Perhatikanlah sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم, "Sesungguhnya hatiku kadang
keruh, maka aku beristighfar dalam satu hari sebanyak seratus kali" (HR.
Ahmad)
Dalam hadis ini Nabi صلى الله عليه وسلم menjelaskan bahwa beliau
menghilangkan kabut atau kekeruhan hati beliau dengan istighfar, padahal
dosa-dosa beliau yang telah lalu maupun yang akan datang telah diampuni oleh
Allah. Bagaimanakah dengan kita yang banyak dosa dan banyak melakukan
kemaksiatan? Tidakkah kita lebih membutuhkan istighfar untuk hati kita yang
sakit?! Demi Allah, betapa kita semua, sangat membutuhkan istighfar.
5. Banyak berdo'a dan permintaan
kepada Allah untuk memperbaiki dan membersihkan hati serta memberinya petunjuk.
Berdo'a merupakan pintu utama yang agung untuk memperbaiki hati. Allah berfirman, artinya, "Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk me- rendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan setan pun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan" (QS. al-An'am : 43)
Berdo'a merupakan pintu utama yang agung untuk memperbaiki hati. Allah berfirman, artinya, "Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk me- rendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan setan pun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan" (QS. al-An'am : 43)
Teladan kita yang mulia Muhammad صلى الله عليه وسلم sendiri selalu memohon kepada Allah
untuk kesucian hatinya, kokoh berjalan di atas kebenaran dan petunjuk.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dari Ummu Salamah. Ia
meriwayatkan bahwa do'a Nabi صلى الله عليه وسلم yang sering beliau panjatkan ialah,
"Wahai Tuhan Pembolak-balik hati, teguhkanlah hatiku pada agama-Mu"
(HR. at-Tirmidzi)
6. Sering mengingat kehidupan akhirat
Sesungguhnya kelalaian mengingat
akhirat itu adalah penghambat segala kebaikan, kebajikan dan merupakan pemicu
setiap malapetaka dan kejahatan. Seseorang yang banyak mengingat akhirat, akan
menyadarkan dirinya bahwa kehidupan sebenarnya, yang dia hidup selama-lamanya
adalah kehidupan akhirat. Dengan demikian, hatinya lurus dalam mengendalikan
jasad. Tindak tanduknya mencerminkan amal nyata yang ia tanam di dunia ini
dengan harapan ia akan dapat menuai hasilnya yang baik di akhirat kelak.
7. Membaca dan mempelajari sejarah
kehidupan orang-orang yang shalih
Ini pun bisa menjadi salah satu obat
bagi hati. Banyak pelajaran tentang teguhnya hati dari hempasan badai kehidupan
yang menerjang. Siapa saja yang memperhatikan dan mempelajari kehidupan atau
sejarah suatu kaum berdasarkan pengetahuan dan penghayatan, maka niscaya
hatinya dihidupkan kembali oleh Allah dan disucikan batinnya. Itulah sejarah
dan perjalanan hidup Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Sejarah kehidupan beliau merupakan
terapi untuk mempertebal iman dan memperbaiki hati.
8. Bersahabat dengan orang-orang
shalih, bertakwa dan berbuat kebaikan
Seseorang yang bergaul dengan orang
yang bertakwa niscaya tidak celaka. Karena mereka tidak akan mengajak selain
kepada kebaikan. Selamatlah hati dari terkontaminasi penyakit-penyakit hati.
Sebaliknya, jika Anda bersahabat dengan orang-orang yang tidak shalih, tidak
bertakwa dan tidak berbuat kebaikan, niscaya Anda akan celaka. Mereka akan
mengajak Anda untuk melakukan berbagai kejelekan yang akan menyebabkan hati
Anda menjadi kotor. Allah secara tegas berfirman, artinya, " ... dan
janganlah kamu mengikuti orang-orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari
mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati
batas" (QS. al-Kahfi : 28)
Maka berupayalah untuk bersahabat
dengan orang-orang yang shalih.
Demikian 8 obat untuk menyembuhkan
penyakit hati. Berusahalah Anda untuk memahami dengan baik dan mengamalkan
dengan tekun, karena sesungguhnya kebahagiaan yang hakiki itu, tidak akan dapat
dicapai kecuali dengan keselamatan dan kesucian hati. Dan tidak ada yang
sempurna, yang lebih bahagia, yang lebih baik, dan tidak ada pula yang lebih
nikmat daripada kehidupan orang-orang yang berhati bersih juga mulia.
والله أعلم
Sumber: Disarikan dari "Shalahul
Qulub", Syaikh Dr. Khalid bin Abdullah al-Mushlih –semoga Allah
menjaganya– dengan sedikit gubahan)
TANYA JAWAB
Q : Ustadz mau tanya, saya pernah
dengar tentang metode terapi qurani untuk menyembuhkan segala penyakit baik
fisik maupun hati nah yang mau saya tanyakan di terapi qurani ini apakah ada
amalan-amalan tertentu misal baca surat apa dari alquran ato dzikir ato bagaimana
stadz?
A : Aasif, pertanyaan yang terkait
ruqyah, ana tak akan menjawabnya, sejatinya jangan mengkhususkan ayat atau
surah tertentu tertentu, kecuali memang ada nash/dalil shahih yang mendasarinya.
Uraian di atas, utamanya poin pertama adalah membahas mengenai al-Qur'an adalah
sebagai penyembuh bagi penyakit hati, contohnya sum'ah, bilamana al-Qur'an
dibaca dan dipahami dengan baik. Untuk pasal penyakit fisik, ana sarankan lebih
ahsan ke dokter .. hehe
Q : Ustad mau tanya, semisal kita
kecewa dengan seseorang dan kita sudah memaafkannya dan suatu saat teringat
kejadian yang membuat kita kecewa dan jadi timbul rasa sebel lagi gitu, apa itu
artinya belum bisa ikhlas ya ustad walaupun sudah memaafkan?
A : Belum ikhlas artinya hehe. Kata
maaf itu berarti melupakan segala kesalahan, Karena setiap kita pasti pernah
berbuat salah, jadi sudah seharusnya kita melupakan segala kesalahan orang lain
yang dilakukan atas diri kita. Mungkin saja tanpa kita sadari, kita pun berbuat
salah atas dirinya.. Mudahkanlah hati untuk memaafkan dan untuk melupakan .hehe
Q : Gimana caranya ustad untuk bisa
melupakan rasa kecewa itu?
A : Perbanyak istighfar. Ingatlah
kebaikannya. Instropeksi diri
Q : Ustadz minta tips jika kita dikecewakan
orang, adakah amalan surat yang bisa dbaca?
A : Istighfar.
Q: Ustadz klo misal ada kasus :
pendapat kita dan pendapat ortu berbeda. Tapi ortu kekeuh supaya kita mau
menerima pendapat beliau padahal kita yakin klo yang benar adalah pendapat
kita. apa kita boleh mengabaikan pendapat ortu tadz?
A : Terkait dengan ketetapan Allah,
atau sekedar kehidupan dunia?
Alhamdulillah, kajian
kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan
bermanfaat. Aamiin....
Segala yang benar dari
Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baiklah langsung saja kita tutup
dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyakanya dan do'a kafaratul
majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya
Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah
melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT



0 komentar:
Post a Comment