Kajian
Online WA Hamba الله SWT
Kamis, 26
Januari 2017
Rekapan
Grup Nanda 2
Narasumber
: Ustadzah Fina
Tema : Syakhsiyah
Islamiyah
Editor
: Rini Ismayanti
Dzat
yang dengan Kebesaran-Nya, seluruh makhluk menyanjung dan mengagungakan-Nya...
Dzat
yang dengan Keperkasaan-Nya, musuh-musuh dihinakan lagi diadzab-Nya...
Dzat
yang dengan Kasih dan Sayang-Nya, kita semua mampu mengecap manisnya Islam dan
indahanyaa ukhuwah di jalan-Nya, memadukan hati kita dalam kecintaan kepadaNya,
yang mempertemukan kita dalam keta'atan kepadaNya, dan menghimpunkan kita untuk
mengokohkan janji setia dalam membela agamaNya.
AlhamduliLlah...
tsumma AlhamduliLlah...
Shalawat
dan salam semoga tercurah kepada tauladan kita, Muhammad SAW. Yang memberi arah
kepada para generasi penerus yang Rabbaniyyah bagaimana membangakitkan ummat
yang telah mati, memepersatukan bangsa-bangsa yang tercerai berai, membimbing
manusia yang tenggelam dlm lautan syahwat, membangun generasi yang tertidur
lelap dan menuntun manusia yang berada dalam kegelapan menuju kejayaan,
kemuliaan, dan kebahagiaan.
Amma
ba'd...
Ukhti
fillah sekalian. Agar ilmunya barokah, maka alangakah indahanyaa kita awali dengan
lafadz Basmallah
Bismillahirrahmanirrahim...
BAHAYA
SYIRIK DAN MACAMNYA
Akhwat
fillah rahimakumullah...
Seorang
muslim bukan hanya tidak boleh menyembah thaghut namun ia juga harus melakukan
tindakan preventif-antisipatif dengan cara menghindari sejauh-jauhnya. Dalam
kehidupan sehari-hari, hal-hal yang harus dijauhi biasanya adalah hal-hal yang
sangat berbahaya. Thaghut harus dijauhi karena selalu mengajak kepada
kemusyrikan yang sangat berbahaya. Tingkat bahayanya yang sangat besar itu
dapat dipahami dari sabda beliau khawatirkan akan terjadi pada umat Islam
sepeninggalnya.
“Yang
paling aku khawatirkan pada kalian adalah syirik kecil.” (HR. Ahmad)
Pernahkah
kita mendengar sepenggal lagu ini saudaraku...
“ku mencintaimu lebih dari
apapun
meskipun tiada satu orang pun
yang tahu
ku mencintaimu sedalam-dalam
hatiku
meskipun engkau hanya kekasih
gelapku”
Dalam
lagu ini dapat dilihat bahwa seorang lelaki yang mencintai seorang wanita
melebihi segalanya dan melebihi Allah dan dia berkata bahwa tiada satu orang
pun yang tahu padahal Allah Maha Mengetahui.
Apabila
seseorang menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu makhluk-Nya, baik dengan sadar
atau tidak, memiliki keper-cayaan dan i’tikad dalam ubudiyah, uluhiyyah dan
rububiyyah, maka ia telah berbuat syirik.
Saudariku
yang dirahmati Allah...
Syirik
adalah menyamakan selain Allah dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam
Rububiyyah dan Uluhiyyah serta Asma dan Sifat-Nya.
Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Syirik ada dua macam;
pertama
syirik dalam Rububiyyah, yaitu menjadikan sekutu selain Allah yang mengatur
alam semesta, sebagaimana firman-Nya:
قُلِ
ادْعُوا
الَّذِينَ
زَعَمْتُمْ
مِنْ
دُونِ
اللَّهِ
ۖ
لَا
يَمْلِكُونَ
مِثْقَالَ
ذَرَّةٍ
فِي
السَّمَاوَاتِ
وَلَا
فِي
الْأَرْضِ
وَمَا
لَهُمْ
فِيهِمَا
مِنْ
شِرْكٍ
وَمَا
لَهُ
مِنْهُمْ
مِنْ
ظَهِيرٍ
“Katakanlah: ‘Serulah
mereka yang kamu anggap (sebagai ilah) selain Allah, mereka tidak memiliki
(kekuasaan) seberat dzarrah pun di langit dan di bumi, dan mereka tidak
mempunyai suatu saham pun dalam (penciptaan) langit dan bumi dan sekali-kali
tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya.’” [Saba’: 22]
Kedua,
syirik dalam Uluhiyyah, yaitu beribadah (berdo’a) kepada selain Allah, baik
dalam bentuk do’a ibadah maupun do’a masalah .”
Umumnya
yang dilakukan manusia adalah menyekutukan dalam Uluhiyyah Allah adalah dalam
hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, seperti berdo’a kepada selain
Allah di samping berdo’a kepada Allah, atau memalingkan suatu bentuk ibadah
seperti menyembelih (kurban), bernadzar, berdo’a, dan sebagainya kepada
selain-Nya.
Karena
itu, barangsiapa menyembah dan berdo’a kepada selain Allah berarti ia
meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak
berhak, dan itu merupakan kezhaliman yang paling besar. Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman:
إِنَّ
الشِّرْكَ
لَظُلْمٌ
عَظِيمٌ
“… Sesungguhnya
menyekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar.” [Luqman:
13]
Ada
beberapa macam jenis syirik yang patut kita ketahui, diantaranya :
1. Syirik besar
Syirik
besar adalah memalingkan suatu bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti
berdo’a kepada selain Allah atau mendekatkan diri kepadanya dengan
penyembelihan kurban atau nadzar untuk selain Allah, baik untuk kuburan, jin
atau syaithan, dan lainnya. Atau seseorang takut kepada orang mati (mayit) yang
(dia menurut perkiraannya) akan membahayakan dirinya, atau mengharapkan sesuatu
kepada selain Allah, yang tidak kuasa memberikan manfaat maupun mudharat, atau
seseorang yang meminta sesuatu kepada selain Allah, di mana tidak ada manusia pun
yang mampu memberikannya selain Allah, seperti memenuhi hajat, menghilangkan
kesulitan dan selain itu dari berbagai macam bentuk ibadah yang tidak boleh
dilakukan melainkan ditujukan kepada Allah saja.
Allah
Ta’ala berfirman:
“Do’a mereka di
dalamnya adalah, ‘Subhanakallahumma,’ dan salam penghormatan mereka adalah:
‘Salaamun.’ Dan penutup do’a mere: ‘Alhamdulillaahi Rabbil ‘aalamin.’” [Yunus:
10]
Syirik
besar dapat mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal di
dalam Neraka, jika ia meninggal dunia dalam keadaan syirik dan belum bertaubat
daripadanya.
Beberapa
bentuk Syirik besar yaitu :
Syirik do’a,
yaitu di samping ia berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, ia juga berdo’a
kepada selain-Nya.
Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Maka apabila mereka
naik kapal mereka berdo’a kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya;
maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka
(kembali) mempersekutukan (Allah).” [Al-‘Ankabuut: 65]
Syirik niat,
keinginan dan tujuan, yaitu ia menujukan suatu bentuk ibadah untuk selain Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Barangsiapa
menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada
mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia
itu tidak akan dirugikan. orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali
Neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan
sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” [Huud: 15-16]
Syirik ketaatan,
yaitu mentaati selain Allah dalam hal maksiyat kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Mereka menjadikan
orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai rabb-rabb selain Allah, dan
(juga mereka menjadikan rabb) al-Masih putera Maryam; padahal mereka hanya
disuruh beribadah kepada Allah Yang Maha Esa; tidak ada ilah (yang berhak
diibadahi dengan benar) selain Dia. Mahasuci Allah dari apa yang mereka
persekutukan.” [At-Taubah: 31]
Syirik mahabbah (kecintaan),
yaitu menyamakan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan selain-Nya dalam hal
kecintaan.
Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan di antara
manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka
mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Dan seandainya orang-orang yang
berbuat zhalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari Kiamat),
bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat
siksa-Nya (niscaya mereka menyesal).” [Al-Baqarah: 165]
2. Syirik Kecil
Syirik
kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi ia mengurangi
tauhid dan merupakan wasilah (jalan, perantara) kepada syirik besar.
Syirik
kecil ada dua macam:
Syirik zhahir (nyata),
yaitu syirik kecil dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Dalam bentuk ucapan
misalnya, bersumpah dengan selain Nama Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa
bersumpah dengan selain Nama Allah, maka ia telah berbuat kufur atau syirik.”
[HR. Tirmidzi]
Syirik khafi (tersembunyi),
yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat, seperti riya’ (ingin dipuji orang)
dan sum’ah (ingin didengar orang), dan lainnya. Seperti melakukan suatu amal
tertentu untuk mendekatkan diri kepada Allah, tetapi ia ingin mendapatkan
pujian manusia, misalnya dengan memperindah shalatnya (karena dilihat orang)
atau bershadaqah agar dipuji dan memperindah suaranya dalam membaca (Al-Qur-an)
agar didengar orang lain, sehingga mereka menyanjung atau memujinya.
Suatu
amal apabila tercampur dengan riya’, maka amal tersebut tertolak, karena itu
Allah memperintahkan kita untuk berlaku ikhlas
Saudariku
fillah...
Betapa
syirik dapat merugikan manusia sebanyak apapun amal yng dilakukan nya. Oleh
karenanya menjadi kewaspadaan bagi masing masing kita,agar tidak termasuk
golongan yang terncam karena berbuat syirik.
Beberapa
Ancaman Bagi Orang Yang Berbuat Syirik diantaranya :
1.
Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan mengampuni orang yang berbuat syirik
kepada-Nya, jika ia mati dalam kemusyrikannya dan tidak bertaubat kepada Allah.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
“Sesungguhnya Allah
tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa ya
Barangsiapa yang mempersekutukan Allah (berbuat syirik), maka sungguh ia telah
berbuat dosa yang besar.” [An-Nisaa’: 48] Lihat juga [An-Nisaa’: 116].
2.
Diharamkannya Surga bagi orang musyrik.
Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya orang
yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan
Surga kepadanya, dan tempatnya adalah Neraka, tidaklah ada bagi orang-orang
zha-lim itu seorang penolong pun.” [Al-Maa-idah: 72]
3.
Syirik menghapuskan pahala seluruh
amal kebaikan.
Allah
Azza wa Jalla berfirman:
“Seandainya mereka
mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka
kerjakan.” [Al-An’aam: 88]
Firman
Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“Dan sesungguhnya
telah diwahyukan kepadamu dan kepada (Nabi-nabi) sebelummu: ‘Jika kamu
mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapus amalmu dan tentulah kamu termasuk
orang-orang yang merugi.’” [Az-Zumar: 65]
Dua
ayat ini menjelaskan barangsiapa yang mati dalam keadaan musyrik, maka seluruh
amal kebaikan yang pernah dilaku-kannya akan dihapus oleh Allah, seperti
shalat, puasa, shadaqah, silaturahim, menolong fakir miskin, dan lainnya.
4.
Orang musyrik itu halal darah dan hartanya.
Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman:“…Maka bunuhlah orang-orang musyrik di mana saja
kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepuintailah di tempat pengintaian…”
[At-Taubah: 5]
Syirik
adalah dosa besar yang paling besar, kezhaliman yang paling zhalim dan kemunkaran
yang paling munkar
Wallahua'lam
bish showab
TANYA
JAWAB
Q : Banyak fenomena
masyarakat muslim kita yg shalat, puasa dan lainnya jalan namun masih memegang
tradisi yang dapat mengantarkan kepada kesyirikan. Misalnya percaya primbon,
ato tahayul dan kurafat lainnya. Apakah ini juga termasuk syirik besar yang
mengeluarkan pelakunya dari Islam?
A : Imam Al-Ghazali
di dalam kitabnya,Faishal At-Tafriqah Baina Al-Islam wa Az-Zandaqah mengatakan:
"Kekufuran yang mengeluarkan pelakunya
dari agama yang semoga Allah melindungi kita dari itu adalah mendustakan rasul
dan pada satu perkara yang datang darinya. Sedangkan keimanan adalah
membenarkannya pada semua perkara yang datang darinya......"
Kaum khawarij yang
paling jelas kebid'ahannya,permusuhannya dan pengafirannya terhadap umat. Namun
tak seorang pun dari sahabat yang mengafirkan mereka.
Imam Hasan Al-Banna
berkata dalam Ushul Isyrin dari Risalah Ta'lim pada rukun al-fahmu," Kita
tidak mengafirkan seorang muslim yang mengikrarkan dua kalimat syahadat dan
mengamalkan kandungan dari kedua kalimat itu serta melaksanakan perkara yang
wajib- baik karena cenderung pada pendapatnya atau karena kemaksiatannya-
kecuali apabila ia menyatakan kata2 kufur atau mengingkari sesuatu yang telah
diketahui sebagai bagian yang krusial dalam agama,atau mendustakan Al-Qur'an
secara terang2an, atau menafsirkannya dengan cara yang tidak sesuai dengan
kaidah bahasa Arab,atau melakukan suatu amalan yang tidak mungkin ditakwilkan
kecuali dengan kekufuran,"
Alhamdulillah,
kajian kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan
berkah dan bermanfaat. Aamiin....
Segala
yang benar dari Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baikloah
langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyakanya dan
do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha
Suci Engakau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan
yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat
kepada-Mu.”
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment