Kajian Online WA Hamba الله SWT
Jumat, 10 Maret
2017
Rekapan
Grup Bunda G5
Narasumber : Ustadzah Pristia
Tema : Syakhsiah Islamiah
Editor : Rini Ismayanti
Dzat
yang dengan Kebesaran-Nya, seluruh makhluk menyanjung dan mengagungkan-Nya...
Dzat
yang dengan Keperkasaan-Nya, musuh-musuh dihinakan lagi diadzab-Nya...
Dzat
yang dengan Kasih dan Sayang-Nya, kita semua mampu mengecap manisnya Islam dan
indahnya ukhuwah di jalan-Nya, memadukan hati kita dalam kecintaan kepadaNya,
yang mempertemukan kita dalam keta'atan kepadaNya, dan menghimpunkan kita untukuk
mengokohkan janji setia dalam membela agamaNya.
AlhamduliLlah...
tsumma AlhamduliLlah...
Shalawat
dan salam semoga tercurah kepada tauladan kita, Muhammad SAW. Yang memberi arah
kepada para generasi penerus yang Rabbaniyyah bagaimana membangkitkan ummat
yang telah mati, memepersauntukan bangsa-bangsa yang tercerai berai, membimbing
manusia yang tenggelam dalam lautan sayaahwat, membangun generasi yang tertidur
lelap dan menuntukun manusia yang berada dalam kegelapan menuju kejayaan,
kemuliaan, dan kebahagiaan.
Amma
ba'd...
Ukhti
fillah sekalian. Agar ilmunya barokah, maka alangkah indahnya kita awali dengan
lafadz Basmallah
Bismillahirrahmanirrahim...
GHAZWUL FIKRI ( PERANG PEMIKIRAN )
Islam adalah agama yang mulia, umatnya
pun umat yang besar dan mulia, sampai2 Allah memberikan label dalam al-Quran
dalam surat Ali ‘Imran ayat 110 sebagai umat terbaik. Penghargaan ini bukan
hanya sekedar penghargaan kosong tanpa isi, tapi memang benar2 padat berisi dan
terbukti hingga 1300 tahun lamanya.
Namun apa yang terjadi sekarang? Umat
islam banyak mengalami kemunduran dengan ditandai terjadinya krisis
multidimensi, mulai dari krisis ekonomi, moral, hingga krisis aqidah. Musuh-musuh islam tak hentinya berupaya untuk
menghancurkan islam dengan menggunakan berbagai macam sarana, baik melalui
pendidikan, pengajaran, media cetak, hiburan dll.
Melalui perang pemikiran musuh-musuh islam berusaha untuk merusak akhlak,
menghancurkan fikrah, melarutkan kepribadian dan menumbangkan aqidah melalui
perang pemikiran atau yang sering kita kenal “Ghazwul Fikri”. Siapkah
sebenarnya musuh-musuh islam itu? Allah menjawab dalam al-Quran, mereka adalah:
atheis & yahudi (QS. 5:82), Musyrikun (QS. 9:36), Nasrani (Qs. 2:120), dan
munafikun (Qs. 63:4).
Perlu kita ketahui bagaimana awal proses
terjadinya ghazwul fikri. Tahapan terjadinya ghazwul fikri melalui 3 fase:
1. Fase sebelum jatuhnya khilafah.
Bermula pada rentang abad ke-11 hingga
ke-12 masehi. Negara khilafah islam yang didirikan Rasul Muhammad saw pada
tahun 622 M. dan sedang menikmati wilayah kekuasaan yang amat luas, mulai
menunjukkan benih2 perpecahan. Beberpa wilayah ada yang memisahkan diri,
ataupun melakukan otonomi luas seperti layaknya negara federasi. Musuh-musuh
islam tidak melewatkan kesempatan ini, pada saat umat islam lengah mereka
mengirim pasukan salib untuk mneyerang kaum muslimin, hingga mereka berhasil
menguasai wilayah palestina, libanon, dan suriah. Perang ini berlangsung selama
ratusan tahun, sekalipun akhirnya kaum muslimin berhasil merebut kembali
wilayah2 yang dikuasai pasukan salib dan mengusir mereka, namun mereka tidak
kenal menyerah. Hingga akhirnya mereka mendapatkan ide untuk menghancurkan
islam, Disraeli, perdana mentri inggris keturunanan yahudi mengusulkan untuk
menjauhkan al-quran dari umat islam, artinya pemahaman islam harus dicabut dari
benak kaum muslimin agar mudah mengalahkannya.
Itulah awal dari perang pemikiran
(ghazwul fikri). Musuh-musuh islam belajar dari kenyataan, bahwa upaya mereka
selama ini melalui berbagai perang, selalu mengalami kegagalan. Mereka berusaha
mewujudkan harapannya untuk menghancurkan islam dengan mengirim agen2nya dengan
menyamar sebagai misionaris yang dengan terbuka bergabung dalam berbagai bentuk
bantuan pengetahuan dan kemanusiaan.
2. Fase jatuhnya khilafah.
Selain melalui jalan misionaris, musuh-musuh
islam juga berupaya menanamkan jiwa nasionalisme. Masuknya faham nasionalisme
di dunia islam berawal ketika pusat kekhilafahan di Turki yang memang sudah
lemah mengalami goncangan pemikiran. Hal itu terjadi sekitar dua abad sebelum
gerakan Turki Mudanya Kemal Pahsya mengawali revolusi, menggunakan baju
kebangsaan, pada awal abad ke-20.
Melalui gerakan tersebut, pada tanggal 3
maret 1924 sistem pemerintahan islam berakhir. System kekhilafahan yang
merentang selama lebih dari 13 abad itu dihapuskan setelah Kemal Pahsya
mengeluarkan maklumat Komite Nasional yang berisi: penghapusan system
kekhilafahan, pengusiran khalifah serta penetapan konsep pemisahan agama dari
negara (sekularisme).
Sejak keruntuhan kekhilafahan, satu
persatu negeri2 islam membebaskan diri dari cengkraman penjajahan dengan
mengatasnamakan kekuatan bangsa. Siria, iraq, Libanon, Palestina, Mesir,
Indonesia, Arab yang semula menjadi bagian dalam wilayah kekhilafahan
memerdekakan diri. Negri2 islam yang semula satu menjadi terpecah.
3. Fase sesudah jatuhnya Khilafah.
Setelah terpecahnya negeri islam, musuh-musuh islam tidak
tinggal diam. Mereka tetap berupaya untuk menghancurkan islam, melalui LSM
raksasa yaitu Asia Foundation yang markas besarnya di San Fransisco mereka
berusaha memasukkan ide2 barat. Di Indonesia keberadaannya sudah ada sejak
tahun 1970. mereka berdiri dibalik program2 bernama; training keagamaan, studi
gender, HAM dalam islam, civic education di lembaga2 islam, pusat pembelaan
perempuan untuk islam, dan isu2 pluralisme, pararel dengan program2 JIL
(jaringan islam liberal).
JIL yang didirikan sekitar maret 2001
banyak melahirkan pemikiran2 ‘konyol’ yang oleh kebanyakan pengikutnya disebut
dengan istilah “kekritisan berfikir”. Atmosfir baru sebagian kaum terpelajar
muslim, kini seakan2 ada perubahan mendadak. Terutama cara mereka berfikir dan
berargumen.
Tiba-tiba mereka terlihat begitu semangat mengkritisi al-Quran, menolak beberapa
nash hadist shahih, serta menuduh para ulama’ sebagai kelompok konservatif.
Mereka sangat antusias berbicara, berdiskusi, mengadakan seminar, workshop,
lokakarya, untuk membahas tema demokrasi, kebebasan berekspresi, sekularisme,
pluralisme, dan kesetaraan gender. Mereka bahkan teramat sibuk dengan referensi
liberal. Luthfi Asy-Syaukani , salah satu motor JIL pernah menyebut denganan
jujur 4 agenda utama lahirnya islam liberal, pertama, agenda politik: dengan
mengarahkan kaum muslimin untuk mempercayai sekularisme. Kedua, agenda
pluralisme: menyerukan bahwa semua agama adalah benar, tidak boleh ada truth
claim. Ketiga, agenda emansipasi wanita: seperti menyamaratakan secara absolut peran
atau hak pria dan wanita tanpa kecuali, dan keempat, agenda kebebasan
berekspresi: seperti hak untuk tidak beragama.
Bahaya2 ghazwul fikri
Sebagai aktifis dakwah kita hendaknya
memahami betul akan ancaman ghazwul fikri terhadap umat Islam dan memahami
seluk beluk bahayanya. Bahaya-bahaya dari ghazwul fikri diantaranya: tertipu
(Q.S. 35:6), cenderung pada orang kafir (QS. 11:13), mencintai orang kafir (QS.
3:118), mentaati orang kafir (QS. 47:26), mengikuti tata cara hidup mereka (QS.
2:120), menyerupai perilaku dan penampilan mereka (QS. 5:51), dan memberikan
loyalitas kepada mereka (QS. 5:51). Bahaya-bahaya itu mengakibatkan umat Islam
menjadi umat yang hina, mudah dikendalikan, mendapat laknat, dan cobaan Allah,
terjatuh dalam syirik, Allah berlepas dari dirinya, murtad dan adzab. Itu semua
bias menimbulkan kehidupan jahiliyah.
Maka dari itu, mari kita membentengi
diri dengan keyakinan aqidah yang kuat serta menjadikan Al-Qur’an dan sunnah
sebagai rujukan hukum dalam kehidupan kita, semoga Allah menjauhkan kita dari
keinginan-keinginan untuk mengingkari aturan-aturan-Nya. Amiin.
TANYA JAWAB
Q : Ustadzah... banyak masyarakat yang
gampang terbujuk iming-iming
keuntungan... apalagi itu berarti tidak ada perang pemikiran di dirinya..?
A : Tidak perlu tergiur
Q : Mau tanya Ustadzah,,,semakin gencarnya
cara non muslim mengepakkan sayapnya diindonesia dengan berbagai kontes
misalnya,,ajang pemilihan bakat misalnya menyanyi,,nah banyak Dari umat Islam
yang terlena dengan hal itu,, berpikiran bahwa kapan lagi untuk menunjukkan bakat kalau suara kita
bagus(unjuk kemampuan).. bagaimana dengan hal ini bunda,, adkah solusinya dalam
hal ini,,karena miris melihat nya..sedih.. jazakillah khairan katsir bunda..
mohon pencerahannya..
A :
Kita mulai dari diri kita dan keluarga terlebih dahulu. Karena semua bermula dari keluarga. Seperti tidak menikmati acara tersebut dan
memberikan pandangan pada orang disekitar kita bahwa acara tersebut tidak
sesuai dengan ajaran islam
Q : Tanya ustadzah...Berkaitan dengan kondisi
saat ini, ketika umat islam dipojokkan & para ulama seakan-akan 'direndahkan' dengan berbagai kasus.
Bagaimana sebaiknya sikap kita sebagai seorang muslimah, ustadzah? Karena
banyak yang menyikapi dengan tuduhan & caci maki.
A : Kita perlu memberikan pernyataan yang bijak. Dan semakin menunjukkan bahwa muslim itu
indah tidak seperti pada pandangan mereka
Q : mau nanya ustadzah, dalam perang pemikiran,
kadang dalam hati kita "membenarkan" pendapat orang non muslim tsb.
misal gini, tuh jakarta jadi keliatan bagus kan dibagun ahok. dalam hati ya iya ya bener juga, tapi kan ahok menghina muslim.
nah yang mau saya tanyakan, bagaimana
cara menjaga hati kita supaya kita gak ikut membenarkan pemikiran mereka itu ?
A : Maka tetaplah kita mendukung saudara muslim
kita. Karena nantinya di akhirat
merekalah yang akan menjemput atau mengajak kita ke surga jika kita masuk
neraka. Sejelek-jeleknya saudara muslim
kita masih ada mudaratnya. Kalau
pemikirannya tentu kita cukup perhatikan saja hasilnya. Disini kita perlu bijak.
Q : berarti kita harus ada jarak ya ustadzah
dengan yang non muslim ?
A : Jaga jarak perlu. Hanya untuk menjaga hati kita agar tak
terkecoh dengan
kebaikkannya yang mungkin suatu, saat berupa misi
Q : Ada sebagian orang yang menggadaikan
keyakinannya atas nama toleransi beragama..
1. Bagaimana islam mengatur tentang hal ini (toleransi agama)
2. Apa saja batasan-batasan dalam toleransi
beragama
A : Tidak bisa. Sebaik-baik pemimpin ada muslim. Maaf hal ini
tidak bisa masuk pada koridor toleransi.
Toleransi bisa dilakukan dengan menghormati ibadah dan agama orang
lain. Kalau untuk pemimpin sebaik
baiknya adalah muslim
Q : Ustadzah.. Ketika kita ditimpa suatu
musibah umpamanya sakit yang tiba-tiba datang, kita istighfar, jika curhat dengan teman umpamanya... Kita merasa
saat itu kita butuh pertolongannya,,, apakah jika seperti itu sudah keluar dari jalur..? Sedangkan Sebaik baik penolong Adalah
Allah... Apakah jika seperti itu sudah keluar dari jalur... ?
A : Kalau temannya muhrim sama tidak
masalah
Alhamdulillah,
kajian kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan
berkah dan bermanfaat. Aamiin....
Segala
yang benar dari Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baikloah
langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyakanya dan
do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asayahadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha
Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang
haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat
kepada-Mu.”
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment