Kajian
Online WA Hamba الله SWT
Senin,
27 Februari 2017
Rekapan
Grup Nanda 2
Narasumber
: Ustadz Jumadi
Tema : Kajian Umum
Editor
: Rini Ismayanti
Dzat
yang dengan Kebesaran-Nya, seluruh makhluk menyanjung dan mengagungakan-Nya...
Dzat
yang dengan Keperkasaan-Nya, musuh-musuh dihinakan lagi diadzab-Nya...
Dzat
yang dengan Kasih dan Sayang-Nya, kita semua mampu mengecap manisnya Islam dan
indahanyaa ukhuwah di jalan-Nya, memadukan hati kita dalam kecintaan kepadaNya,
yang mempertemukan kita dalam keta'atan kepadaNya, dan menghimpunkan kita untuk
mengokohkan janji setia dalam membela agamaNya.
AlhamduliLlah...
tsumma AlhamduliLlah...
Shalawat
dan salam semoga tercurah kepada tauladan kita, Muhammad SAW. Yang memberi arah
kepada para generasi penerus yang Rabbaniyyah bagaimana membangakitkan ummat
yang telah mati, memepersatukan bangsa-bangsa yang tercerai berai, membimbing
manusia yang tenggelam dlm lautan syahwat, membangun generasi yang tertidur
lelap dan menuntun manusia yang berada dalam kegelapan menuju kejayaan,
kemuliaan, dan kebahagiaan.
Amma
ba'd...
Ukhti
fillah sekalian. Agar ilmunya barokah, maka alangakah indahanyaa kita awali dengan
lafadz Basmallah
Bismillahirrahmanirrahim...
PERJUANGAN BELA QUR’AN
Berbagai aksi pembelaan pun dilakukan rakyat Timur hingga Barat negeri ini di bawah komando para ulama, habib dan mereka yang peduli nasib bangsa dan negara. Tentu perjuangan tidak semulus jalan aspal, telah banyak pengorbanan dikeluarkan, mualai materi, tenaga, bahkan fisik. Itulah sunnatullah dalam berjuang, nanda.
Kita jadi teringat kisah-kisah heroik generasi kita terdahulu dalam perjuangan membawa misi islam yang rahmatan Lil alamin. Sejak pertama kali cahaya islam terbit di Mekkah di tangan manusia mulia, Muhammad shallallahu alahi wasallam, Kaum laki dan perempuan sudah memainkan peran penting dalam barisan para pejuang islam dibelakang Nabi mereka. Di sinilah nanda dapat melakukan flash back tentang kisah pengorbanan keluarga pertama dalam sejarah perjuangan islam, Sumayyah dan suaminya Yasir beserta putra keduanya, Ammar. Ketiganya mengalami sikaan yang tak terperikan di tangan Abul Hakam alias Abu Jahal. Mereka dipaksa untuk meninggalkan islam di bawah terik matahari yang sangat menyengat, cambukan yang bertubi-tubi dan di hadapan orang kafir qurays. Tiap kali Nabi shallallahu alaihi wasallam melewati dan menyaksikan siksaan terhadap keluarga ini beliau bersabda "bersabarlah wahai Keluarga Yasir, tempat kalian adalah surga". Kekuatan iman yang menancap dalam jiwa mereka serta berita gembira dari Rasulullah tersebut menambah kesabaran dan ketegaran mereka dalam mempertahankan iman dan tauhid. Akhirnya Sumayyah dan Yasir suaminya menjadi keluarga syuhada pertama dalam islam, sedangkan putranya, Ammar dibebaskan oleh Abu Bakar As-Shiddieq.
Bagaimana lagi dengan kisah Asma' binti Abu Bakar rodiyallahu anha. Nabi shallallahu alaihi wasallam memberinya gelar "Dzatun Niqotain", pemilik dua ikat pinggang. Mari nanda saya ajak menelusuri latar belakang pemberian gelar dari manusia termulia tersebut. Gelar mulia ini berawal dari peristiwa hijrah. Saat itu Abu Bakar rodiyallahu anhu telah menyiapkan dua ekor onta yang akan digunakan Nabi dan dirinya untuk pergi hijrah. Abdurrahman bin Abu Bakar rodiyallahu anhu bertugas sebagai mata mata Rasulullah shalllallahu alaihi wa sallam. Saat dalam pengejaran para pemuda kafir qurays Mekkah Rasulullah dan Abu Bakar rodiyallahu anhu bersembunyi di gua Tsur. Allah telah membuat skenario yang tidak dapat disadari oleh mereka. Setiap hari selama persembunyian ini Abdurrahman harus memastikan keamanan. Saat itu dirinya belum memeluk islam. Setiap malam dia kembali ke mekkah guna mencari berita terbaru tentang rencana orang orang kafir Quraisy terhadap Rasulullah shalllallahu alaihi wa sallam dan kembali ke gua Tsur sebelum fajar guna menyampaikan perkembangan kepada Rasulullah shalllallahu alaihi wa sallam. Sementara itu Asma' binti Abu Bakar rodiyallahu anhu bertugas menghantarkan makanan untuk Nabi shallallahu alaihi wasallam dan ayahnya Abu Bakar rodiyallahu anhu. Saat jelang keberangkatan hijrah Asma tidak mendapatkan tali ikatan untuk mengikatkan tempat makanan ke onta Nabi shallallahu alaihi wasallam. Maka Asma' kemudian melepaskan ikat pinggangnya lantas membaginya menjadi dua bagian. Satu bagian sebagai pengikat makanan sedangkan bagian lainnya sebagai ikat pinggangnya. Atas tindakan cemerlang Asma' itulah Nabi shallallahu alaihi memberinya gelar "Dzatun Niqotain".
Nanda yang dirahmati Allah, kisah di
atas adalah satu dari ratusan kisah kepahlawanan para wanita dalam kancah
perjuangan islam dari sejak lahirnya islam dan generasi berikutnya. Tentu saja
tidak sampai pada kisah-kisah mereka, namun menjadi ibroh bagi kaum wanita
tampil sebagai para pejuang wanita. Kita bangga memiliki catatan sejarah yang
diisi oleh manusia-manusia berjiwa besar dan para pembuka wilayah islam. Krisis mental perjuangan hari ini telah
menimpa sebagian besar wanita muda muslimah. Kenapa sebabnya? Karena mereka
tidak lagi meneladani para pahlawan islam dan lebih bangga mengikuti trend
model wanita kuffar zaman sekarang. Dalam waktu bersamaan sejarah islam dikubur
jauh. Lihatlah, di rumah, mana yang lebih banyak, koleksi buku sejarah islam
ataukah buku-buku tak bermutu dan tak bermoral? Wallahu a'lam.
TANYA JAWAB
Q : Ana mau tanya di luar tema..Jika ada seorang ikhwan yang berhijrah tapi memiliki tato di bagian tubuhnya apakah wajib di hilangkan? Sedangkan menghilangkan tato butuh biaya yang tidak sedikit jika tidak mampu untuk menghilangkan tatonya bagaimana ustad??
A : Hukum asal menato adalah haram. Menghilangkan tato pada kulit dirinci, jika tanpa menimbulkan mudorot maka wajib, jika menimbulkan mudhorot lebih besar maka tidak mengapa. Allah berfirman "bertaqwalah kepada Allah semampu kalian"
Q : Ust,
bagaimana menyikapi krisis mental yang saat ini telah banyak terjadi di
masyarakat bahkan sosmed yang kebanyakan anak-anak remaja yang belum paham tentang
pentingnya akidah & akhlak. Apakah harus dimulai dari meniadakan televisi,
hp agar anak-anak tsb terhindar??
A : Semua berawal dari orang tua, cerminan perilaku anak-anak adalah hasil didikan para orang tua. Keteladanan para orang tua adalah hal terpenting disamping didikan materi. Sebab anak-anak akan selalu kembali kepada orang tua mereka dalam berperilaku dan bertutur kata. Jangan heran kalau anak berkata kata kasar karena orang tua tidak menjadi teladan berkata sopan dan santun. Demikian sebaliknya. Intinya kembali kepada para orang tua. Betapa banyak orang tua yang mengeluhkan perilaku buruk anak padahal tanpa sadar mereka lah orang pertama yang bertanggung jawab mengapa anak tumbuh dengan perilaku demikian. Banyak orang tua hanya sebatas menjadi orang orang tua tanpa berpikir menjadi pendidik. Dampaknya orang tua type ini hanya bisa memarahi dan menyalahkan anak tanpa berpikir solusi, karena membatasi diri hanya sebagai orang tua yang wajib dituruti dan didengar meskipun anak tidak mengerti alasan orang tua mereka menyuruh ini dan itu. Anak dipaksa memakai kaca mata kuda, seakan diciptakan hanya sebagai anak yang wajib taat pada orang tua, sementara di satu sisi ilmu dikesampingkan. Jadilah anak yang hanya berbadan besar namun bermental rapuh dan mudah menyerah. Semoga menjadi bahan renungan bagi semua.
A : Semua berawal dari orang tua, cerminan perilaku anak-anak adalah hasil didikan para orang tua. Keteladanan para orang tua adalah hal terpenting disamping didikan materi. Sebab anak-anak akan selalu kembali kepada orang tua mereka dalam berperilaku dan bertutur kata. Jangan heran kalau anak berkata kata kasar karena orang tua tidak menjadi teladan berkata sopan dan santun. Demikian sebaliknya. Intinya kembali kepada para orang tua. Betapa banyak orang tua yang mengeluhkan perilaku buruk anak padahal tanpa sadar mereka lah orang pertama yang bertanggung jawab mengapa anak tumbuh dengan perilaku demikian. Banyak orang tua hanya sebatas menjadi orang orang tua tanpa berpikir menjadi pendidik. Dampaknya orang tua type ini hanya bisa memarahi dan menyalahkan anak tanpa berpikir solusi, karena membatasi diri hanya sebagai orang tua yang wajib dituruti dan didengar meskipun anak tidak mengerti alasan orang tua mereka menyuruh ini dan itu. Anak dipaksa memakai kaca mata kuda, seakan diciptakan hanya sebagai anak yang wajib taat pada orang tua, sementara di satu sisi ilmu dikesampingkan. Jadilah anak yang hanya berbadan besar namun bermental rapuh dan mudah menyerah. Semoga menjadi bahan renungan bagi semua.
Alhamdulillah,
kajian kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan
berkah dan bermanfaat. Aamiin....
Segala
yang benar dari Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baikloah
langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyakanya dan
do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha
Suci Engakau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan
yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat
kepada-Mu.”
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT



0 komentar:
Post a Comment