Kajian Online WA
Hamba الله SWT
Senin, 15 Januari, 5 Februari 2018
Rekap Kajian Grup Bunda G7, G1
Narasumber : Ustadzah
Yeni
Tema : Kajian Umum
Editor : Rini Ismayanti
Dzat yang dengan Kebesaran-Nya, seluruh makhluk menyanjung dan
mengagungakan-Nya...
Dzat yang dengan Keperkasaan-Nya, musuh-musuh dihinakan lagi
diadzab-Nya...
Dzat yang dengan Kasih dan Sayang-Nya, kita semua mampu mengecap
manisnya Islam dan indahnya ukhuwah di jalan-Nya, memadukan hati kita dalam
kecintaan kepadaNya, yang mempertemukan kita dalam keta'atan kepadaNya, dan
menghimpunkan kita untuk mengokohkan janji setia dalam membela agamaNya.
AlhamduliLlah... tsumma AlhamduliLlah...
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada tauladan kita, Muhammad
SAW. Yang memberi arah kepada para generasi penerus yang Rabbaniyyah bagaimana
membangakitkan ummat yang telah mati, memepersatukan bangsa-bangsa yang
tercerai berai, membimbing manusia yang tenggelam dalam lautan syahwat,
membangun generasi yang tertidur lelap dan menuntun manusia yang berada dalam
kegelapan menuju kejayaan, kemuliaan, dan kebahagiaan.
Amma ba'd...
Ukhti fillah sekalian. Agar ilmunya barokah, maka alangkah
indahnya kita awali dengan lafadz Basamallah
Bismillahirrahmanirrahim...
JANGAN KALAH DENGAN MASALAH
Setiap kita terlahir dengan masalah masing-masing dan uniknya
beda-beda tiap orang bahkan solusinya. Ujian hadir untuk mematangkan diri kita,
jiwa kita, ruhiyah kita
Tentang seberapa besar kita perlu ama Allah
“Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat.
Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk
mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah.
Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR. Ibnu Majah
no. 4031, hasan kata Syaikh Al Albani).
Jadi... ujian itu bentuk kasih sayang Allah... bentuk sayang Allah
pada hambaNya. Hanya terkadang kita yang salah menterjemahkannya.
Rasulullah menjelang wafatnya berbisik lirih kepada ananda
tercinta Fatimah rodliyallahu anha, ia menyampaikan
لا كَرْبَ عَلَى أَبِيكِ بَعْدَ الْيَوْمِ
Tak ada kesulitan serta kepedihan untuk ayahmu setelah hari ini ‘
( H.R bukhory no 4193)
Dialog singkat Rasulullah kepada Fatimah menegaskan bahwa lika
liku kehidupan Rasulullah penuh dengan ujian yang berbalut kesulitan dalam
mengarungi kehidupan.
Rasulullah saja punya ujian... apalagi kita
Dan ujian para rasul serta sahabat jauuuh lebih berat ketimbang
kita..
Jadi kudu banyak syukur kita, Dan dunia pun berputar di porosnya
untuk pula menggelar segala macam ujian hidup, karenanya jangan pernah
membayangkan hidup tanpa ada masalah ketika menjalankan syariat, karena
mustahil akan terjadi.
Jangan pernah takut serta khawatir dengan masalah serta ujian yang
menerpa dalam hidup, tapi takutlah apabila jarang diberikan ujian, maka dari
manakah dosa akan berkurang dan maksiat akan terhapus.
Jangan letih dari semua ujian, karena dunia bukan tempat melepas
lelah dan ruang untuk meletakkan keletihan.
Alloh meletihkan dan melelahkanmu dengan ujian supaya engkau mampu
maksimal mereguk kenikmatan syurgawi
Kegetiran dan segala pernik
masalah yang Alloh segerakan didunia supaya nikmatnya syurga bagi yang
bersabar, seperti lapar dan haus yang dirasakan orang puasa terbayar lunas dan
nikmat ketika berbuka puasa
Dan mintalah pertolongan Alloh serta jangan lelah dalam meminta
kekuatan melewati ujian, karena semakin beriman semakin dahsyat ujianya, tapi
pertolongan jauh lebih besar dari apa yang kita bayangkan
Jangan letih dengan ujian dan segala masalah selama apa yang kita
lakukan sesuai syariatnya, karena hamba beriman disifati Rasul sebagai pecinta
ujian.
ان أحدهم ليفرح بالبلاء كما يفرح أحدكم بالرخاء
Sesungguhnya diantara mukminin ada yang senantiasa senang
mendapatkan ujian sebagimana senangnya kalian mendapatkan kemewahan (lihat
silsilah ahadits shohihah 1/226)
Dan keletihan itu pun akan selesei dalam kurun waktu yang pendek
ketika didunia, ketika yang bersabar menapak syurga
Dan Alloh pun berfirman
ادْخُلُوا الْجَنَّةَ لا خَوْفٌ عَلَيْكُمْ وَلا أَنْتُمْ تَحْزَنُونَ
“Masuklah ke dalam syurga, tidak ada kekhawatiran terhadapmu dan
tidak (pula) kamu bersedih hati.” (QS Al-A’roof : 49)
Ya…hilang semuanya, ketika sudah menapak syurga, sirna tanpa bekas
dan sisa.
Buya Hamka pernah mengatakan, tingkat cobaan iman itu tak ubahnya
dengan anak tangga yang bertingkat-tingkat.
Tiap satu anak tangga dinaiki, datang dari bawah suatu pukulan hebat
mengenai tubuh orang yang mendaki. Kalau
tangan kuat bergantung, kaki kuat berpijak, dan kalau akal pikiran tetap
waspada, pukulan itu malah akan mendorong menaikkannya ke atas yang lebih
tinggi. Tapi kalau tangan lemah, kaki tidak kuat, akal hilang,
pikiran kusut, maka pukulan itu kan merobohkan.
Yang paling disayangkan kalau robohnya tidak hanya satu dua buah tangga
ke bawah, tapi jatuh ke anak demi anak
tangga di bawah yang sangat banyak.
Bahkan karena lemahnya, seseorang sulit bangkit lagi.
So... bagaimana kita mengatasi masalah??
Menghadapi segala ujian/cobaan tersebut Allah hanya meminta kita
untuk Sabar dan Shalat sebagai penolong, sebagaimana firmanNya di dalam QS Al
Baqarah [2] ayat 153, “Wahai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan
sholat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Yaaa... dengan sabar dan sholat... setiap masalah pasti ada
solusinya. Sertiap masalah udah sesuai kadar kita masing-masing dan gak akan
tertukar..
Jangan lupa berdoa..
Doa adalah bagian dari sesuatu yang paling penting, doa adalah
kepalanya ibadah. Jangan sampai kita lelah berdoa, teruslah berdoa berdoa dan
berdoa. Jangan sekali-kali kita perpikir atau berkata, “saya sudah tahajud,
saya sudah dhuha, saya sudah sholawat, saya sudah istighfar, saya sudah sodakoh
tapi kenapa Allah tidak kabul-kabulkan doa saya?” itu namanya mengeluh, dan
Allah tidak suka dengan orang-orang yang suka mengeluh.
TANYA JAWAB
G7
Q : Apa bedanya ujian sama azab ustadzah... ?
A : Ujian diberikan pada umumnya pada orang beriman. Semntara azab
diberikan pada non muslim, yang tidak beriman.
Q : Yang muslim apa tidak merasakan azab ustadzah?
A : Suatu musibah atau ujian itu ditimpakan kepada seorang mukmin
kecuali adalah sebagai pembersih dosa dan kesalahannya di dunia sehingga tidak
ada lagi baginya siksa atas dosa itu di akhrat, sebagaimana yang diriwayatkan
oleh Tirmidzi disebuntukan bahwa Rasulullah saw bersabda,”Tidaklah seorang
mukmin atau mukminah yang ditimpa suatu bala’ (cobaan) sehingga ia berjalan di
bumi tanpa membawa kesalahan.”
Sementara musibah atau ujian yang diberikan kepada orang-orang
kafir adalah bagian dari adzab Allah kepada mereka di dunia sementara adzab
yang lebih besar telah menantinya di akherat, sebagaimana firman-Nya :
وَلَنُذِيقَنَّهُمْ مِنَ الْعَذَابِ الْأَدْنَى دُونَ الْعَذَابِ الْأَكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Artinya : “Dan Sesungguhnya kami merasakan kepada mereka
sebahagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di
akhirat), Mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. As Sajdah :
21)
Didalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa
Rasulullah saw bersabda,”Sesungguhnya Allah tidaklah menzhalimi seorang mukmin,
diberikan kepadanya kebaikan di dunia dan disediakan baginya pahala di akherat.
Adapun orang yang kafir maka ia memakan dengan kebaikan-kebaikan yang
dilakukannya di dunia sehingga ketika dia kembali ke akherat maka tidak ada
lagi satu kebaikan pun sebagai ganjaran baginya. “ (HR. Muslim)
Wallahu A’lam
Q : Tanya bunda memang kadang terlintas di benak. Udah ini itu
udah sholat on time, sholat sunnah macam-macam, puasa, sedekah dll. Kadang
masih ngeluh juga. Kok yaaaa doanya gak dikabulkan. Astaghfirullah. Biar kita
ikhlas melakukan semua tanpa mengeluh bagaimana ustadzah???
A : Fokus diibadahnya mb jangan pikirkan solusi dari masalah. Kenapa
Allah belum kabulkan karena Allah pengen tau seberapa kita perlu ama Allah.
Seberapa jauh baik sangka kita ama Allah
3 : Mo bertanya
ustadzah.....terkadang mudah tuk berkata ikhlas..menerima ujian yang Allah beri
tapi dalam hati slalu bertanya.....kapan ujian ini akan berakhir......mengapa
harus saya yang mengalami semua ini.....
A : Secara umum fitrahnya demikian mb... ga salah dengan mengeluh tapi
cukup diawal dan jangan sesali... kadang kita lupa bersyukur atas masalah..
syukur justru hadir saat masalah selesai bukan saat hadir.
Jadi baik sangka ama Allah itu kudu diperbaiki
Q : Gimana kiatnya untuk tidak mengeluh jadi ibu & istri. Karena
rasa capek, jengkel, payah ngurus baby, rumah, diri sendiri. Yang kadang jadi
ngomel ke suami, klo kerjaan pada numpuk #kayakcurhatyaa
A : Kadang saya juga demikian... sebnarnya kita ngomel kita yang
cape... energi terbuang... lebih baik jalani aja.. Klo perlu sambil kerja
nyalain murattal biar adem hati... karena bg syetan ni moment buat kita ngeluh
abis, ngomel tanpa batas dll
Q : Tanya ustadzah...bagaimana mengàjak orang terdekat tuk dapat
bersabar dalam ujian yang di hadapinya.....kadang yang di ajak justru sering
emosi jika di ingatkan tuk bersabar....
A : Iya mb betul karena yang dibutuhkan adalah solusi bukan kata
sabar fitrahnya demikian. Ga apa mb itu
hanya reaksi smntara aja... terkadang ketika curhat mereka cuma butuh
didengarkan ko..Jadi dengarkan saja.. klo mereka ngomel ga apaa... dikuatkan dengan
doa dan bersikap yang baik
Q : Bagaimana cara menyikapi ujian dari Alloh yang enak-enak... karena katanya hidup enak
tanpa masalah itu juga ujian...
A : Tiap orang beda-bed ujiannya. Ada yang diuji dengan kesenangan...
kemiskinan.. ditinggal kluarga.. anak.. harta habis. Sekarang bagaimana kita
mensikapi... banyak bersyukur. Prinsipnya... Klo ga ada ujian.. hidup loe ga
seruuu... Ibarat hujan....kita bisa nikmati pelangi setelah ada hujan
Q : Bagaimana jika kita merasa sudah di titik akhir ujian sementara
solusi pun seperti jauh dari batas sabar
,istighfar tak henti terucap...
A : Itulah letak ujian tawakal diuji mb... saat smuaaaaa kebaikan
dilakukan tapi ko ujian ga selesai-selesai tapi ko malah nambah... bisa jadi
ada yang salah dengan niat kita, ada yang salah dengan kita mensikapi ujian...
Jadi bahan introspeksi...
G1
G1
Q : Ustadzah, koq aku kayaknya dapat masalah trus ya, bertubi-tubi
& berat banget
A : Allah berikan ujian yang bertubi tubi bisa jadi ada yang salah
pada kita dalam mensikapi ujian. Bisa jadi karena kita lebih mengandalkan diri
daripada kekuasaan Allah. Terlalu buruk sangka ama Allah. Allah hadirkan ujian
tanda Allah rindu pada kita sejauh mana kita butuh Allah.
Dalam hadist qudsi ALLAH berfirman: “Pergilah pada hambaku lalu
timpakanlah berbagai ujian padanya kerana AKU ingin mendengar rintihannya”
(HR.Thabrani dari Abu Umamah)
Jadikan ini bahan introspeksi diri kita.
Q : Saya
sedang khawatir jika saya hijrah nanti dari desa ke kota besar lebih banyak
kebutuhan, lebih banyak masalah dan tidak bisa bersedekah. mungkin karena di desa
saya berada di zona nyaman sehingga jika ingin melangkah seperti khawatir dan
ragu..apa yang harus saya lakukan ustadzah?
A : Ust Aidh Al Qarni berkata, jangan pernah mendahului takdir,
jangan mengkhwatirkan sesuatu yang belum terjadi. Kita bakalan stress sndiri. Jadi
perbaiki baik sangka pada Allah kuatkan doa semoga itu pilihan terbaik dan dimudahkan
beramal baik.
Q : Bagaimana dengan kehidupan seseorang yang selalu di kasih
kemudahan ...Bagaimana cara dosanya
berkurang,maksiatnya terhapus
A : Setiap orang ujiannya beda-beda mungkin menurut kita banyak
kemudahan tapi yang menjalani belum tentu demikian. Ada saja cara Allah ingin
menghapus dosa seseorang... makin orang itu dikasi Allah ujian tapi cepat
respon... banyak istighfar.. banyak sedekah, kuat lail, menjaga lisan dll dan
itu wasilah dipercepat dimudahkan segala urusan.
Q : Apakah orang yang ga pernah dikasih ujian yang berat..itu
tanda Alloh ga sayang sama dia....
A : ujian berat itu relatif mb. Yang jalani orang tersebut. Dan
Allah gak pernah menukar takdir seseorang smua sesuai kapasitas masing-masing,
kualitas iman masing-masing
Q : Ustadzah apakah ujian itu selalu mengarah pada hal-hal yang
dianggap berat? Ataukah sebenarnya apapun yang terjadi dihari yang dilewati itu
terdapat ujian juga?
A : Apapun ujian yang Allah hadirkan semua kembali pada bagaimana
kita merasa. Sulit tidaknya kembali pada kita bagaimana merasa dan bersikap
Q : Apakah istidraj juga akan menimpa muslimin/ at ? Bagaimana
cara kita menyadarinya dan bagaimna solusinya ?? Jazakillah ustdzah.
A : Istidraj tidak pernah
sholat, puasa, dan zakat tapi rezeki cukup, kesehatan prima, urusan lancar. Bertujuan
untuk memberikan adzab yang pedih atas dirimu dihari pembalasan. QS 9: 55, 6:
44.
Ujian, musibah yang dtg meskipun engkau rajin ibadah. Bertujuan
untuk menguji keistiqomahanmu dalam ibadah.
QS 29:2-3, 2:214
Adzab musibah yang datang tatkala engkau sering melalaikan dan
meninggalkan kewajiban ibadah. Bertujuan sebagai peringatan padamu agar selalu
menunaikan hak Allah.
QS 14:7, 20:12
Q : Ustadzah, saya ibu rumah
tangga yang bekerja. Saya punya niat
untuk berhenti kerja untuk fokus ke keluarga & ibadah. Tapi suami belum
mengijinkan karena suatu hal. Mohon arahannya ustadzah.
A : diskusikan kembali dengan suami. Jika bekerja dapat membantu
keuangan suami dalam memenuhi kebutuhan dirumah. Bismillah jalani tanpa
melepaskan tanggung jawab sebagai ibu dan istri, semoga menjadi kebaikan..
aamiin
Q : Berdosakah bila ane melarang / tidak mengizinkan suami ikut
reuni di luar kota luar provinsi malah, kami di batam, acara reuni di bandung,
Klo mau berangkat juga ada syaratnya ane mesti ikut, trus terang ane cemburu
Klo suami ketemu Teman-teman kuliah nya tanpa ane, itu gimana, berdosa kah ane
atau itu suatu hal yang wajar? jazakillah
A : sebaik baik penjaga hanyalah Allah. Jika Allah menghendaki walaupun
misal mb ikut bisa saja kan CLBK, karena Allah ingin kita bersandar pada Allah
bukan pada diri kita. Terbatas kemampuan kita, cctv Allah lebih top ketimbang
cctv atopun penjagaan diri kita pada suami. Jadi sikap yang dmikian kurang
tepat. Kcuali alasan lain yang lebih syar'i.
Q : Ustadzah... Pengawasan dan penjagaan sudah kita pasrahkan pada
Allah, tapi ternyata suaminya tetap tersandung godaan, bagaimana? Malah kita
nanti dibilang kurang ngejaga suami, seperti kurang ikhtiar begitu ustadzah
A : Berarti baik sangka ama Allah kurang. Ketika pasrah maka ga
perlu rasa khawatir lagi. Jika itupun masih terjadi, bisa jadi Allah
mengajarkan jangan mencintai suami terlalu berlebihan, karena ketika dikhianati
sakitnya tuh disini dan ini cara Allah menunjukkan bagaimana suaminya...
Q : Ustadzah, berarti ketika kita melihat seseorang yang sholeh/ah
kelihatan damai tentram, tidak ada masalah, lancar jaya segala urusan. Itu bisa
jadi hanya penampakan luar. Sedang di dalamnya mungkin ia sedang punya masalah,
karena sudah sunatullahnya tiap hamba Allah mendapat ujian. Begitukah?
A : Yup ?,, Rasulullah saja
yang kuat imannya diuji, apalagi kita insan biasa, sabar itu proses dan ga ada
akhir. Termasuk ujian pun ga da batas hingga di alam kubur aja ujian ga berhenti..
Ujian ditanya malaikat... klo lulus in syaa Allah dimudahkan menuju JannahNya
klo ga lulus... yaa akan disiksa terus..
Alhamdulillah, kajian kita hari
ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan
bermanfaat. Aamiin....
Segala yang benar dari Allah
semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baikalauah langsung saja kita tutup
dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyakanya dan do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika
asayahadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engakau ya Allah,
dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah
melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment