REKAP KAJIAN ONLINE HA UMMI G6, G3
Hari,Tgl: Senin, 05 Maret 2018
Materi: Keluarga Surgawi
Narasumber: Ustadzah Bunda Azzam
Waktu kajian: 08.00 -11.33 WIB
Notulen: Sasi
Editor : Sapta
ฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯ
KELUARGA SURGAWI
Bisakah kita seluruh keluarga besar kita
berkumpul di surga-Nya? Mungkin pertanyaan itu sekaligus jadi visi akhirat
kita, berkumpul dengan keluarga di surga. Allah ternyata sudah mengabarkan
bahwa ada keluarga yang masuk surga dengan seluruh keluarga besarnya. Dengan
kakeknya, orang tuanya, pasangan hidupnya dan anak cucunya.
Tidak hanya itu, mereka didoakan oleh para
malaikat yang masuk dari semua pintu. "Selamat untuk kalian semua atas
kesabaran kalian." Ya, kesabaran atas apa yang mereka lakukan di dunia. Sabar
dalam ketaatan. Sabar dalam menjauhi
maksiat. Sabar dalam menerima ujian dan musibah.
Apa yang dilakukan oleh Keluarga Surgawi
itu?
Allah jelaskan dalam QS: 13 : 20-22
Pertama, memenuhi janji Allah dan
tidak melanggar perjanjian
Salah satunya janji ketika masih di alam
ruh untuk menjadikan Allah satu-satunya Rabb yang wajib disembah.
(QS : 7:172)
"Dan ingatlah ketika Tuhanmu
mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan
Allah mengambil kesaksian terhadap ruh mereka (seraya berfirman),
"bukankah AKU ini Tuhanmu?". Mereka menjawab, "Betul (Engkau Tuhan
kami), kami bersaksi". (Kami lakukan yg demikian itu) agar di hari kiamat
kamu tidak mengatakan "Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap
ini."
Kedua, memperbanyak silaturrahim
Manfaat Silaturrahim
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : ( مَنْ
سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ
رَحِمَهُ ) .
Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu
berkata, aku mendengar Rasulullah shalallahu alahi wa salam bersabda: "Barangsiapa
yang ingin mudah (luas) rizkinya dan panjang umurnya hendaklah mempererat tali
silaturahim."
(HR. Bukhori dan Muslim).
Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:
1.
Mengharapkan
umur yang panjang dan rezeki yang banyak adalah sifat umum yang ada pada
manusia.
2.
Islam tidak
mematikan fitrah manusia akan tetapi mengarahkannya.
3.
Silaturrahim
memberikan manfaat duniawi bagi pelakunya sebelum manfaat terbesar di akhirat
kelak.
4.
Bolehnya
memotivasi seseorang untuk melakukan suatu ibadah dengan menyebutkan manfaat
duniawi yang akan didapatkannya.
5.
Diluaskan
rizkinya, pertumbuhan, lapang, berkah dan juga bertambah rizqi dengan
sebenarnya.
6.
Panjang umur
diartikan sebagai:
-
Berkah umur, di
mana seseorang yang senantiasa mendapatkan taufik di dalam keta'atan.
-
Senantiasa
dikenang oleh orang walaupun setelah dia meninggal dunia, dengan demikian
seakan-akan dia masih hadir bersama kita.
- Diartikan makna hakiki di mana Allah
Subhanahu wa Ta’ala menetapkan baginya takdir mu’allaq yaitu contohnya jika dia
tidak bersilaturrahim maka umurnya hanya 50 tahun dan jika dia bersilaturrahim
umurnya bisa sampai 60 tahun.
Tema hadist yang berkaitan dengan
Al-Quran:
1.
Bertakwalah kalian
kepada Allah dalam silaturahim.
وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ
وَالأرْحَامَ
Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kalian
saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. (An-Nisa: 1).
2.
Silaturahim,
berbuat baik kepada kaum kerabat dan sanak famili, salah satu syarat besok
masuk surga bersama keluarga.
وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ
أَنْ يُوصَلَ
Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya
dihubungkannya. (Ar-Ra'd: 21).
3.
Panjang umur
diartikan makna hakiki di mana Allah Subhanahu wa Ta’ala menetapkan baginya
takdir mu’allaq yaitu contohnya jika dia tidak bersilaturrahim maka umurnya
hanya 50 tahun dan jika dia bersilaturrahim umurnya bisa sampai 60 tahun.
Hal yang seperti ini telah diisyaratkan oleh Allah Azza wa Jalla dalam
firman-Nya,
يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ ۖ وَعِنْدَهُ
أُمُّ الْكِتَابِ
Allah menghapuskan apa jua yang dikehendakiNya dan Ia juga menetapkan
apa jua yang dikehendakinya. Dan (ingatlah) pada sisiNya ada "Ibu segala
suratan". (QS. Ar-Ra’ad ayat 39).
Ketiga, takut hanya kepada
Allah
Keluarga yang memiliki rasa takut pada adzab
neraka. Kalimat اشفاق
yang berarti takut kepada sesuatu hal menakutkan yang berada di depan mata.
Berbeda dengan خوف yang konon
artinya adalah takut terhadap sesuatu yang jauh.
Keluarga MUSYFIQIN, ketakutannya pada
neraka seolah-olah neraka itu ada di depan mata. Ketakutan yang secara spontan
akan membuat kita menjauh dari perbuatan-perbuatan yang mendekatkan pada
neraka.
قَالُوا إِنَّا كُنَّا قَبْلُ فِي أَهْلِنَا
مُشْفِقِينَ (26)
Peliharalah rasa takut itu. Rasa takut
yang akan membuat kita terus beramal, rasa takut yang akan membuat kita terus
mencari ilmu, karena ternyata yang paling takut kepada Allah diantara manusia
adalah yang paling berilmu. Dengan ilmu kita akan tahu amal mana yang
mendekatkanmu pada surga dan menjauhkanmu dari neraka.
Keempat, khawatir amal yang mereka
lakukan tidak mencukupi untuk mendapatkan keridhoan Allah.
Mereka khawatir hisab mereka buruk. Sehingga
bersemangat untuk terus menambah amal saleh.
(ONE DAY ONE HADITS, Rabu, 20 Desember
2017 M/ 2 Rabi'ul Akhir 1439 H)
Kebahagiaan dan Kesengsaraan
Seseorang Hamba Tergantung Pada Amalan Terakhirnya
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم
إنما الأعمال بالخواتيم (رواه البخاري).
Artinya: “Sesungguhnya amalan-amalan
(seorang hamba) itu tergantung pada amalan-amalan penutupnya.” (HR. Imam
Al-Bukhari).
Pelajaran yang terdapat dalam hadits:
1.
Maksudnya,
amalan terakhir seorang hamba yang menjadi penutup kehidupannya di dunia ini.
2.
Barangsiapa yang
berpindah dari perbuatan buruk kepada perbuatan baik, maka ia dianggap sebagai
orang yang bertaubat kepada Alloh. Dan barangsiapa yang berpindah dari keimanan
menuju kekufuran, maka ia dianggap sebagai orang yang murtad.
3.
Sesungguhnya
modal utama yang dimiliki seorang hamba di dunia ini adalah umurnya. Jika ia
gunakan umurnya untuk berbuat baik dan taat kepada Alloh, niscaya ia akan
meraih keuntungan yang besar dan keselamatan yang abadi di akhirat.
Namun jika ia gunakan masa hidupnya di dunia yang fana nan sebentar ini
untuk berbuat dosa dan maksiat kepada Alloh, maka pasti ia akan mendapat
kerugian yang besar serta merasakan kesengsaraan dan kebinasaan yang abadi di
alam akhirat kelak.
4.
Oleh karena
itu, orang yang pandai dan beruntung di dunia dan akhirat ialah siapa saja yang
dapat mengekang dan menundukkan hawa nafsunya, serta membimbingnya untuk
senantiasa memperbanyak amal sholih sebagai bekal perjalanan hidupnya menuju ke
alam akhirat yang kekal nan abadi.
5.
Berdasarkan
hadits di atas, marilah kita semua bersungguh-sungguh dalam melakukan amal-amal
kebajikan dan ketaatan kepada Alloh, serta menjauhi segala perbuatan dosa dan
maksiat hingga kematian menjemput kita.
Tema yang berkaitan dengan Al-Quran:
1.
Beruntung orang
yang selalu mensucikan jiwanya dengan beramal sholeh dan rugi orang yang selalu
mengotori jiwanya dengan berbuat dosa dan kesalahan.
(10) قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا (9) وَقَدْ خَابَ
مَنْ دَسَّاهَا
Artinya: “Sungguh telah beruntung orang yang mensucikan jiwanya. Dan
sungguh telah merugi orang yang mengotori jiwanya.” (QS. Asy-Syamsi: 9-10).
2.
Marilah kita
semua bersungguh-sungguh dalam melakukan amal-amal kebajikan dan ketaatan
kepada Alloh, serta menjauhi segala perbuatan dosa dan maksiat hingga kematian
menjemput kita.
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
Artinya: “Beribadahlah engkau kepada Tuhan-Mu hingga datang kepadamu
kematian.” (QS. Al-Hijr: 99).
Kelima, bersabar melakukan apa yang
Allah perintahkan dan menjauhi laranganNya
Itu mereka lakukan semata-mata mengharap
ridha-Nya.
"Sabar untuk tetap melakukan
ketaatan pada Allah itu lebih tinggi kedudukannya daripada sabar atas musibah. Sebab
sabar untuk tetap taat itu 'sabr
ikhtiyar' (sabar pilihan), sedangkan sabar atas musibah itu 'sabr
idhthirar'(sabar paksaan).(Ibnul Qayyim).
Sabar itu artinya kesanggupan
mengendalikan diri.
Sabar itu ada 3:
1. Sabar dalam ketaatan: teruslah taat,
jangan bosan, jangan jenuh.
2.
Sabar dari hal
yang dilarang: menahan diri dari hal yang dilarang Allah.
3. Sabar atas takdir yang ditetapkan oleh
Allah
Ada takdir yang bisa diubah dengan doa dan
istighfar.
Jika Allah berkehendak maka tak ada yang
bisa menghalangi
Doa itu memiliki kekuatan luar biasa. Kita
dapat nikmat dan musibah itu sudah menjadi ketetapan Allah.
Kebanyakan manusia itu merasa di uji kalau
sedang ditimpa musibah. Padahal ujian itu bisa berupa kesenangan dan
kenikmatan.
Kalau kalian ingin di tolong oleh Allah,
maka ingatlah Allah dalam keadaan senang, agar Allah mengingat dan menolongmu
saat lagi susah.
Yang paling berat ujiannya adalah para
nabi.
Nabi Ayyub diuji dengan sakit selama 18
tahun. Beliau bersabar.
Nabi Ibrahim diuji dengan istri yang
mandul selama 40 tahun. Sebelum akhirnya punya anak. Dan akhirnya berjalan
demikian jauh. Demi tugas mulia dari Allah.
Istri nabi Sulaeman ada 700 orang dengan
selir 300 orang.
Sholat malam nabi itu 3 surat, 11 rokaat.
Dhuhanya nabi itu sesanggup kekuatan yang diberikan oleh Allah.
Ujian itu sesuai dengan tingkat keimanan
seseorang
Sungguh indah keadaan seorang muslim itu,
jika ia dapat nikmat ia bersyukur dan itu baik bagimu. Dan ketika ia diuji maka
ia bersabar dan itu baik bagimu.
Konsep kaya dalam islam adalah jika ada yang
dimakan hari ini, tubuh sehat dan bisa ibadah. Meski enggak tau besok mau makan
apa.
Jika melihat harta maka lihatlah yang
dibawahmu. Jika melihat ilmu maka lihatlah ke atas.
Sabda nabi: Manusia itu jika diberi harta
sebanyak 2 lembah maka pasti ia ingin lembah yang ke 3.
Beberapa tingkatan ketika orang mendapat
ujian:
1. Dia marah, ngomel dan tidak terima, ini
keadaan yang dilarang. Saat ada yang meninggal boleh nangis yang enggak boleh
itu meratap. (Menjambak, merobek, atau dengan hati dia enggak rela dengan
kematian itu, atau mengatakan kenapa harus dia yang meninggal).
2.
Tingkatan di
atas sabar itu adalah ridho. Kisah Ummu Sulaim. Suaminya Abu Tholhah. Anaknya
meninggal. Dan Ummu Sulaim bilang pada keluarganya: "Jangan bilang pada
suami ku tentang anakku kecuali aku." Saat suaminya datang dilayani dan
dimasakin. Ketika suaminya tanya "Dimana anak kita?" Dijawab
"Alhamdulillah dia dalam keadaan tenang lebih baik dari sebelumnya". Kemudian
dia berkata pada suaminya: "Wahai suamiku, bagaimana menurutmu kalau ada
yang titip barang kemudian diminta kembali sama yang punya?" "Itu
harus dikembalikan karena bukan hak kita" "Begitu juga dengan anak
kita, dia adalah titipan dari Rabb kita, dan Rabb kita telah memintanya." Abu
Thalhah marah, dan nabi mendengarnya. Justru didoakan anak yang terlahir akan
hafidz.
3. Tingkatan ketiga adalah bersyukur ketika
di uji. Dia menganggap bahwa ujian itu yang terbaik dari Allah.
Karena dia yakin jika dia di uji maka :
A. Dia akan dapat pahala.
B. Dia akan diangkat derajatnya.
Tanda orang bertakwa ada dalam Ali Imran:
1.
Mengendalikan
diri.
2.
Memaafkan dia
yang punya salah.
3.
Berbuat baik
pada yang telah menyakiti kita.
Keenam, senantiasa melaksanakan
sholat
Tidak hanya shalat wajib tapi juga mereka
tambah dengan amalan shalat sunnah.
Dan mintalah pertolongan ( kepada ) Allah
dengan sabar dan sholat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat,
kecuali bagi orang-orang yang khusu’, ( yaitu ) orang-orang yang
menyakini , bahwa mereka akan menemui Robb-nya dan bahwa mereka akan kembali
kepada-Nya.” (QS Al Baqarah : 45-46).
Ibnul Qayim berkata: Ketahuilah, Sholat
adalah penghubung antara manusia dengan اللهِ. Sejauhmana hubungan seorang hamba dengan اللهِ, sejauh dan sebanyak
itu pula pintu-pintu Kebaikan akan terbuka untuknya, sejauh itu pula
sebab-sebab Kejahatan akan tertutup darinya, sejauh itu pula aneka Pertolongan,
Kebaikan, Kebahagiaan, Keberkahan harta, akan mendatanginya. Sesungguhnya, اللهِ hanya memberi Karunia kepada orang-orang yang layak menerimanya. (Ibnul
Qayim al-Jauziyah).
Ketujuh, gemar berinfak
Baik mereka lakukan secara
sembunyi-sembunyi ataupun secara terang-terangan. Sedekah ialah sebuah
pemberian. Segala apa yang kamu berikan dengan berdasarkan keikhlasan. Segala
apa yang kamu berikan kepada yang sedang membutuhkan. Segala apa yang kamu
berikan dalam berbagai bentukan. Termasuk kebaikan. Karena segala perbuatan
baik adalah sedekah.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, ia
berkata: Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, “Setiap
anggota badan manusia diwajibkan bersedekah setiap hari selama matahari masih
terbit. Kamu mendamaikan antara dua orang (yang berselisih) adalah sedekah,
kamu menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat
barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah sedekah, berkata yang baik itu
adalah sedekah, setiap langkah berjalan untuk shalat ke masjid adalah sedekah,
dan menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah sedekah.” (HR. Bukhari
dan Muslim).
Sedekah itu ibarat air.
Kebaikan yang terus menerus kamu lakukan
setiap hari, bagai air yang terus mengalir tanpa henti. Maka, jangan berhenti
melakukan kebaikan. Karena kebaikan yang disertai dengan keikhlasan, akan
berbuah menjadi sedekah.
Sedekah itu ibarat air.
Memberikan manfaat ke setiap cabang yang
ia lewati. Membuat subur tanah dan tumbuhan yang ia aliri. Begitu pula dengan
sedekah yang kamu beri. Meringankan untuk mereka yang hidupnya sedang
terbebani. Menghibur untuk mereka yang hatinya sedang terlukai. Karena hidup
ini kita tidak sendiri.
Sedekah itu ibarat air.
Tiap sedekah yang kamu beri, dapat
menghapuskan dosa yang ada di diri ini bak air memadamkan api.
Maka, bersedekahlah setiap hari. Bukan
hanya ukuran harta, melainkan kebaikan yang kita beri. Senyuman untuk mengawali
hari. Ingat Allah sering kali. Ucapkan hanya yang baik dan tulus dari hati.
Serta giatkan diri dengan kontribusi.
Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana
air dapat memadamkan api. (HR. Tirmidzi).
Kedelapan, menolak kejahatan dengan
kebaikan
Jika orang menyakitinya ia balas dengan
kebaikan. Sebagaimana Rosul yang mulia,
ketika berhijrah ke Thaif, mendapat
lemparan batu dan hinaan dari penduduk Tha'if. Beliau memaafkan dan mendoakan
kebaikan untuk mereka. Padahal kalau beliau mau membalas, malaikat sudah
menawarkan ditimpakan sebuah gunung kepada mereka.
Siapa yang ingin keburukannya dibalas oleh
Allah dengan kebaikan, hendaknya ia juga membalas keburukan orang lain dengan
kebaikan. Dan siapa yang mengetahui bahwa dosa dan keburukan itu pasti ada pada
diri manusia, ia tidak terkejut dengan sikap buruk orang kepadanya.” (Miftah
Darus Sa’adah, 11292).
Firman Allâh Azza wa Jalla tatkala memuji
Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ
Sesungguhnya engkau (wahai Muhammad)
benar-benar berbudi pekerti yang luhur. (al-Qalam: 4).
Juga sabda Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wa sallam:
وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
Pergaulilah manusia dengan akhlak mulia. (HR. at-Tirmidzi no. 1987 dari Abu Dzar, dan beliau menilai hadits ini
hasan shahih).
APA ITU AKHLAK MULIA?
Banyak definisi yang disampaikan Ulama.
Definisi yang cukup mewakili adalah:
بَذْلُ النَّدَى وَكَفُّ الْأَذَى وَاحْتِمَالُ
الْأَذَى
Akhlak mulia adalah berbuat baik kepada orang
lain, menghindari sesuatu yang menyakitinya dan menahan diri ketika disakiti [1].
Dari definisi di atas kita bisa membagi
akhlak mulia menjadi tiga macam:
1.
Melakukan
kebaikan kepada orang lain. Contohnya: berkata jujur, membantu orang lain,
bermuka manis dan lain sebagainya.
2.
Menghindari
sesuatu yang menyakiti orang lain. Contohnya: tidak mencela, tidak berkhianat,
tidak berdusta dan yang semisal.
3.
Menahan diri
tatkala disakiti. Contohnya: tidak membalas keburukan dengan keburukan serupa.
Inilah yang dilakukan oleh keluarga
surgawi. Keluarga yang Allah akan
kumpulkan di surga 'Adn. Yang dalam tafsir At-Thabari disebut sebagai tempat
yang Allah istimewakan untuk hambaNya yang Dia kehendaki.
Semoga keluarga kita termasuk keluarga
surgawi. Aamiin.
*By Azizah bunda azzam
Dari berbagai sumber.
ฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯฯ
TANYA JAWAB
TJ - G6
1.
Assalamualaikum
nda Azzam, izin bertanya.
A. Ada seorang sahabat saya semasa SMA,
kemarin bercerita, dia bekerja banting tulang untuk keluarganya, sementara
suami mager (males gerak), memang sih suami nya pelatih renang tapi penghasilan
sangat minim untuk mereka jadi selama ini kehidupan mereka ditanggung sang
istri termasuk biaya sekolah anak. Menurut Islam apa ini boleh? Lalu suami
susah sekali untuk diajak beribadah bahkan untuk shalat susah sekali, sementara
pendidikan agama yang keras buat kedua putra mereka didapat dari ibunya, saat
sang anak mengajak ayah nya ke mesjid, beliau menolak alasan macam-macam. Alhamdulillah
kedua putranya tiap waktu shalat selalu di mesjid. Nah bagaimana menggerakkan
hati suami yang keras itu agar bisa beribadah dengan baik? Apa boleh sang istri
menolak disentuh suami karena alasan istri kesal karena sang suami susah diajak
beribadah. Mohon penjelasannya.
B. Kemarin teman saya bilang dia nyaris
menyerah dan ingin cerai karena ini berjalan sudah nyaris 13 tahun pernikahan,
apa boleh istri menuntut cerai?
Jawab:
A. Saya istighfar membacanya. Sungguh
fenomena seperti ini banyak kita temui di tengah masyarakat kita. Betapa kita
makin sadar bahwa penting membekali anak-anak laki-laki kita tentang tanggung
jawab menjadi qawwam. Memimpin itu tidak mudah. Ada pertanggungjawaban yang
berat yang harus ia tanggung jika ia melalaikan sebagai suami dan bapak. Serta
sebagai saudara laki-laki dan anak laki-laki bagi orangtuanya. Jika kondisi
seperti itu, terus ingatkan dengan cara yang ahsan, support dengan ikhtiar,
banyak didoakan. Apakah boleh menolak disentuh itu boleh? Selama status sebagai
istri tetap wajib memenuhi kewajiban sebagaimana yang Allah tugaskan.
B. Allah menuntunkan syariat pernikahan
bukan dalam rangka saling menzhalimi. Maka ketika salah satu tersakiti, dan itu
sudah diupayakan dengan berbagai cara maka cobalah bicara dengan keluarga besar
jika ingin bubar jalan. Dan pikirkan apakah dengan divorce itu baik untuk
mental anak-anak, dan keadaan akan menjadi lebih baik dari sebelumnya?
Jika anaknya wanita, ketika ingin menikah
tidakkah akan ditanya kenapa bapak ibunya cerai? Sanggupkah si anak tidak
mengumbar aib keluarga?
2. Assalaamualaikum, Bunda ingin bertanya
mengenai silaturahim hanya melalui media sosial karena terpisah jarak jauh,
apakah juga termasuk silaturahim sesuai sunnah? Mohon bimbingannya.
Jawab:
Silaturrahim selayaknya bertemu fisik ya,
bisa saling bersitatap, mendengar, makan bareng dan cerita bareng. Jika jarak
tak memungkinkn sekarang bisa video call ya, dan itu tidak menghilangkan niat
untuk menjaga hubungan tetap hangat dan dekat. Berkala bisa saling kasih kabar
sedang apa, dimana, kenapa dan lain-lain itu bisa menjadi media untuk saling
tau keadaan masing-masing. Yang terpenting jangan terputus di doa. Karena hati
yang diikat Allah akan menjadi indah.
3. Bunda izin bertanya.
Bagaimanakah cara tetap menjaga
silaturahmi dengan saudara sementara dia seperti menolak mengakui kita adalah
saudaranya. Sudah coba mengirim makanan, malah dibuang. Disapa, melengos (buang
muka). Namun ketika saya ditinggal almarhum, tiba-tiba beliau hadir namun hanya
ingin memperkeruh suasana yang ujung-ujungnya minta pembagian harta. Maaf
curcol (curhat colongan).
Jawab:
Carilah sesepuh yang bisa menasehati dia,
biar dia tau bagaimana kedudukan dia terhadap waris. Masalah waris itu bukan
sepele, harus yang benar-benar berhak menerima yang dapat.
4. Bunda tanya lagi, soal warisan.
Bila suami wafat, meninggalkan tiga anak laki-laki kan hak
waris suami jatuh ke anak-anaknya ya? Posisi suami anak laki-laki satu-satunya
dari 6 bersaudara. Nah apa boleh ibu mertua (ibu dari alm. suami) menjual harta
peninggalan dari alm. suaminya tanpa memberi tahu cucu-cucunya (secara mereka
punya hak waris dari alm. ayah mereka), sawah lqngsung jual dan anak-anak
ditodong tanda tangan. Kalau secara hukum sih emang cacat hukum tapi secara
hukum Islam bagaimana, nda? Rasanya mereka tidak sopan. Mohon pencerahannnya.
Jawab:
Punten bunda ini di luar tema ya. Dan
masalah waris itu perlu ilmu khusus. Tolong bisa tanya ke yang ahli. Saya
khawatir salah.
5. Assalamu'alaykum bunda. Izin bertanya.
Saya baru mulai berhijrah dan insyaa Allah
inginnya istiqomah terus dan ingin mengajak anak dan suami bersama-sama. Tapi
kadang keadaan enggak sesuai dengan yang kita mau, anak-anak insyaa Allah emang
saya didik dengan ajaran islam dari kecil. Walau kadang tanpa dukungan suami. Bagaimana
bunda, supaya kuat dalam berhijrah, biar bisa bawa keluarga saya menjadi
keluarga surgawi.
Jawab:
Alhamdulillah. Semoga tetap semangat
menjadikan hari-hari lebih istiqomah.
Anak-anak akan mencontoh yang terdekat,
beri pemahaman yang benar tentang Islam tanpa harus menjatuhkan sang qawwam, di
sisi lain teruslah berusaha mengingatkan dan mengajak pada kebaikan. Tak ada
doa yang tertolak jika kita yakin akan dikabulkan. Maka mintalah dengan
sungguh-sungguh agar sang imam bisa berbalik hatinya dan mudah disentuh dengan
dienullah.
Teruslah menjadi istri seperti Asiyah yang
tetap menjalankan perannya sbg istri fir'aun. Ia lebih takut pada Rabb-nya. Teruslah
menjadi seperti ibunda Isa yang teguh menjaga iman anaknya, meski ia tak
berayah.
Keep spirit, Allahu ma'ana. Selama ada
Allah maka yakinlah akan ada jalan keluar nya.
----------
TJ - G3 (23 April 2018)
Tanya: Kalau seorang istri itu kalau mau silahturahmi ke keluarganya sepertinya
sulit ya bunda, kalau ngak ada ijin maka ngak boleh jadi gimana ya bunda. Masih
nunggu longgarnya suami jadi lama ngak ketemu saudara, padahal satu kota.
Jawab: Silaturrahim kan ahsan memang ketemu tapi kalau belum bisa by call, vc,
wa dll masih bisa di sambungkan. Jangan memalsakan sesuatu yang sunnah tapi
justru kita lalai dengan yang wajib
Tanya: Ijin bertanya ustadzah. Bagaimana sikap kita sebaiknya bila, kita ada
masalah dengan saudara yang mana tiap bertemu selalu beliau itu amarah juga rasa
bencinya terhadap kita malah terus semakin menjadi. Apakah bila tidak
berkunjung ke rumahnya itu salah satu yang di namakan memutuskan tali
silaturahmi meski niat kita adalah menghindari amarahnya itu?
Jawab: Coba selediki masalah intinya apa, apakah salah kita demikian besar sampai
ia begitu sikapnya. Jika kita sudah meminta maaf padanya, dia cuekin dan tetap
menganggap kesalahan kita fatal, maka berserah dirilah pada Allah. Mohon agar saudara
kita dibuka pintu hatinya untuk mudah memaafkan.
Tanya: Bunda, kenapa ya kalau orang non muslim kehidupan perekonomiannya
terlihat makmur apakah ini juga ujian dari allah atau bukan?
Jawab: Itu yang di sebut istidraj. Kebaikan dan kemudahan yang terus menerus
diberikan Allah yang sengaja diberikan Allah ingin mengujinya, bersyukur apa tidak,
beriman apa tidak. Maka sungguh dunia itu melalaikan. Dan negeri akhirat itulah
yang abadi.
Tanya: Bunda, kalau kita berusaha memperbaiki hubungan dengan saudara, tapi
saudara tersebut tidak mau dan lebih memilih putus hubungan dengan kita. Itu bagaimana
bunda kita menyikapinya? Apakah kita dan anak-anak juga tidak bisa berkumpul di
surga akibat hubungan keluarga salah satu orangtuanya kurang baik dengan keluarga
lain. Jazakallahu bunda.
Jawab: Yang terpenting kita sudah berusaha merajut benang ukhuwah. Tugas kita
kan kesungguhan untuk ikhtiar, masalah terbukanya hidayah dari hati orang lain
itu bukan urusan kita. Berusahalah semampu yang bisa kita lakukan, jika sudah
ikhtiar tapi dianya memang tidak mau gimana lagi?
Tanya: berarti capek-capek di dunia kemudian istirahat kalau sudah masuk surga
gitu ya bunda?
Jawab: Ia, kan tabiat jalan dakwah itu harus mau berjuang, dan berjuang itu
perih. Jika sanggup menahan beratnya ujian maka ia akan mendapatkan manisnya
kesabaran.
Tanya: kepingin jadi wanita yang di rindu surge, bagaimana tipsnya bunda?
Jawab: Teruslah memantaskan diri, jika belum menikah perbanyak bekal menyiapkn
diri jadi istri. Paham benar posisi jadi istri dan ibu, dan mengembangkn diri agar
mashlahat untuk umat sekitar.
Tanya: Ijin bertanya ustadzah. Berkumpul dengan keluarga di surga, untuk
keluarga yang salah satu anggota keluarganya kafir, murtad apakah sudah pasti tidak
bisa kumpul ya? Bagaimana supaya bisa mencegah itu?
Jawab: Semua harus beriman, menjalankan syariat agama dengan benar, tak boleh
ada penyimpangan. Karena syarat diterimanya amal itu, karena niat. Dan
ittibaurrasul. Ada contohnya dari rasul. Kalau berbuat baik tapi tidak sesuai
syareat Allah juga tidak akan berkenan. Perkokoh tauhid, jika akidahnya
tertancap kuat maka tiket ke syurga akan mudah.
~~~~~~~~~~~
Kita tutup dengan membacakan hamdalah..
Alhamdulillahirabbil'aalamiin
Doa Kafaratul Majelis :
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت
أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu
allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan
memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan
diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi
wabarakaatuh
================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment