Rekap
Kajian Online Hamba اللَّهِ Ummi G1-G6 & Akhwat (Kajian Link)
Hari,
Tgl: Jum'at, 30 Agustus 2019
Materi:
Parenting Tentang Anak Laki-laki yang Mau Baligh
Narasumber:
Ustadz Endang
Waktu
Kajian: 19.30-21.22 WIB
PJ:
G-Akhwat
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
بسم
الله الرحمن الرحيم
السلام
عليكم ورحمة الله وبركاته
اَلْحَمْدُ
ِللهِ الَّذِي هَدَانَا لِهٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللّٰهُ
، اَشْهَدُ اَنْ لۤا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، وَ اَشْهَدُ
اَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ.
MATERI
Bunda
Fillah yang berbahagia in syaa Allah malam ini kita akan berdiskusi bagaimana
bersikap terhadap putra putri kita yang sudah memasuki usia aqil baligh..
Harapan
kita semua tentu putra putri kita akan sampai pada kedudukan terbaik dalam
kehidupan mereka saat ini dan kelak.
Sepanjang
pengalaman saya sebagai orang tua dengan 9 orang anak 3 laki2 dan 6 perempuan,
merupakan hal luar biasa. Sudah pasti beratnya,
tapi nikmatnya juga luar biasa..
Dari
sembilan putra-putri saat ini baru 2 orang yang sudah akil baligh. 1 laki2 dan
1 perempuan..
Karena
malam ini tema kita untuk anak laki2 maka sebelumnya saya ingin menggambarkan
contoh ideal seorang laki2 dalam kehidupan. Yaitu peta perjalananan kehidupan
Rasulullah shollallahu alayhi wassalama sejak remaja hingga akhir hayat beliau.
1.
Usia 12 tahun : Internship/magang
usaha dan dagang
2.
Usia 17 tahun : Usaha mandiri sebagai
manager perdagangan regional
3.
Usia 25 tahun : Bisnis owner dan
menjalin aliansi dengan investor
4.
Usia 37 tahun : Peduli dengan masalah
akhlak, sosial, dan ekonomi masyarakat
5.
Usia 40 tahun : Berdakwah meluruskan
tatacara dan moralitas bisnis ummat
6.
Usia 53 tahun : Membangun pasar di
samping masjid
7.
Usia 63 tahun : Memastikan ummat Islam tidak merugi di akhirat nanti, karena
pola bisnis riba, haram dan tidak bermoral.
Bunda
fillah semuanya..
Perhatikan
ayat berikut ini..
”Kamu
(umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu)
menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman
kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi
mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah
orang-orang fasik.” (Qs.Ali
Imran 3;110).
Ayat
ini merupakan acuan kita sebagai orangtua dalam mendidilk dan menjawab semua
problematika anak-anak kita. Dimana kita mengharapkan anak-anak kita sebagai
umat terbaik yang dilahirkan untuk menyuruh yang makruf dan mencegah dari yang
mungkar dan beriman kepada Allah SWT.
Bunda
Fillah, kita saat ini hidup di zaman yang berbeda dengan masa kecil kita..
Maka
tantangan dalam mendidik anak-anak pun karakternya berbeda..
”Didiklah
anakmu sesuai dengan zamanya, karena meraka hidup bukan dizamanMu” ( Ali Bin Abi Thalib)
Bunda
fillah, dari atsar ini saja ternyata
Islam juga diajarkan untuk mendidik anak sesuai zamannya, tidak otoriter sesuai
yang dianut oleh orangtua zaman terdahulu, perlu ada penyesuaian. Pada zaman
sekarang dimana era digital sangat merajalela bahkan diatas segala galanya,
kita sebagai orang tua khususnya seorang ibu harus mempunyai kesadaran tentang
dunia digital. Dimana kita harus mempunyai pengetahuan tentang hal
tersebut.Sehingga kita juga tidak menjadi korban digital (larut dalam polemik
digital), kecanduan dan ketergantungan. Orang Tua dituntut untuk menyadari
betul pemanfaatan, ancaman dan kerusakan digital.
Bunda
fillah semuanya..
Sebagai
orangtua kita harus hadir dalam kehidupan mereka.
Terlibat
dalam waktu-waktu mereka.
Termasuk
ketika anak-anak tengah memasuki usia baligh. Bagi anak perempuan, mungkin
mudah bercerita dengan Bunda, tetapi untuk anak lelaki, akan sulit
mengatakannya lantaran malu. Oleh karena itu, mempersiapkan masa akil baligh si
kecil sejak dini sangat dibutuhkan, Bun.
Inilah
langkah-langkahnya...
1.
Atur waktu untuk berkomunikasi dengan anak.
Sebelum
anak mengalami akil baligh, ada baiknya bunda fillah telah menjalin komunikasi
yang intens dengannya. Mulai dari mengajak bermain bersama, menyempatkan diri
untuk mengobrol di sela-sela kegiatan sehari-hari. Selain itu, ketika sudah
mulai melihat tanda-tanda perubahan pada anak terutama laki-laki, Ayah bisa
mendekati dengan menyentuh bahu, lantas berbicara empat mata berdua.
Di
waktu mengobrol berdua, Ayah dapat memulai dengan mengatakan mengenai perubahan
si anak. Bunda fillah pun dapat memanggil dengan kata-kata penuh kasih sayang
dan kelembutan, sebelum mulai menceritakan mengenai masa pubertas yang biasa
dialami anak remaja. Pelan-pelan, anak akan mulai terbuka meski ada sedikit
rasa malu dalam dirinya.
2.
Mulai Ceritakan Mengenai Mimpi Basah Dan Menstruasi.
Sejak
dini, ayah maupun bunda fillah harus aktif menceritakan mengenai ciri-ciri
ketika seseorang memasuki usia dewasa. Salah satunya adalah mimpi basah untuk
anak laki-laki dan mengalami menstruasi untuk anak perempuan.
Khusus
bagi anak laki-laki, ayah mungkin dapat memberi gambaran seperti apa mimpi
basah tersebut. Lantas mengajari bagaimana cara membersihkan agar dapat kembali
suci untuk dapat melaksanakan ibadah. Begitu pula dengan perempuan. Kali ini
Bunda fillaj yang akan berperan untuk menceritakan seperti apa menstruasi dan
apa saja yang akan dialaminya. Peluk anak ketika mereka ketakutan dan malu.
Yakinkan si kecil jika semua itu hanyalah satu fase menuju dewasa.
3.
Jelaskan Kewajiban Setelah Masa Akil Baligh.
Usai
anak mengerti mengenai tanda-tanda masa akil baligh, Ayah dan Bunda dapat
menjelaskan kewajiban yang harus dilakukan. Bagi muslim, ada kewajiban untuk
salat lima waktu, berpuasa penuh di bulan suci Ramadan, serta dosa akibat
perbuatan yang dilakukan sudah mulai ditanggung si anak. Ayah dan Bunda dapat
menjelaskannya dengan perlahan agar anak mengerti.
Selain
kewajiban, hal-hal yang harus dihindari ketika sudah memasuki masa akil baligh
pun perlu diuraikan. Agar anak mulai menjauhi dan tidak terjerumus pada sesuatu
yang salah, yang kelak dapat merusak masa depannya.
4.
Mulai Posisikan Diri Sebagai Sahabat.
Pada
saat anak sudah melewati masa akil baligh, peran orang tua tidak lagi seseorang
yang bergerak untuk mengatur, tetapi mendukung dan memberi arahan yang tepat.
Saat inilah, bunda fillah dituntut untuk mampu menjadi sahabat dan orang tua di
saat bersamaan. Ketika anak membutuhkan teman berbagi, posisi bunda fillah
adalah seorang sahabat yang hanya akan mendengarkan dan memberi nasihat. Ketika
sesuatu yang salah telah dilakukan si anak, peran bunda fillaj akan berganti
menjadi orang tua yang memberi pelarangan demi kebaikan. Tentu, harus dilakukan
dengan cara yang baik beserta alasan yang dapat mereka terima, agar tidak
menimbulkan konflik yang menjauhkan Ayah maupun Bunda dari si kecil.
5.
Beri Pembekalan Agama Yang Kuat.
Di
samping semua itu, tentu pembekalan agama harus mulai ditingkatkan, mengingat
perkembangan teknologi semakin pesat. Anak dapat dengan mudah mengakses hal-hal
buruk seperti film porno, majalah dewasa, ataupun permainan yang membuat candu
dan membuatnya lalai dari belajar. Nah, dengan adanya pembekalan agama yang
kuat, anak dapat dengan mudah membedakan mana informasi yang layak diambil dan
ditonton dan mana yang tidak baik untuk anak seusia.
Itulah
lima langkah praktis yang dapat ayah dan bunda lakukan..
Tentu
dalam praktiknya kita akan menemukan yang lebih kompleks dari langkah-langkah
diatas.
Jika
bunda fillah sudah membaca dan memahami bisa kita buka ruang diskusi
•┈┈•┈•⊰✿ ✿⊱•┈•┈┈•
TANYA JAWAB
1.
G2
Tadi
di katakan, didiklah anakmu sesuai dengan zamannya, dan lain-lain. Kenyataannya,
sekarang kita sangat marah apabila anak-anak tidak segera beranjak mematuhi
kewajibannya, misalnya, sudah adzan tapi masih lelet akibatnya jadi terlambat.
Itu masih lebih baik kadang malah tidak ke masjid. Akhirnya marah yang keluar
dari mulut kita, orangtuanya. Lelet dalam hal ini alasan capek, belum mandi,
makan dulu dan lain-lain. Bagaimana mengatasinya, kadang marah membuat tenaga
terkuras juga dan gak ada manfaatnya.
Jawab:
Bismillah.
Pertama kita bahas dulu soal marah ya bunda. Dalam agama kita sifat Marah
merupakan perkara tercela yang Rasulullah benar-benar berwashiyat agar
menghindari marah. Dan dalam Quran prilaku marah bukanlah prilaku taqwa. Saat
kita mengedepankan marah dalam merespon masalah dihadapan kita sesungguhnya
iman kita bermasalah. Lebih bermasalah saat kita mengatasi masalah dengan
marah.
Baik, soal menghadapi anak, memang ada mekanise tegas, namun bukan diartikan marah.
Kita
harus bersikap tegas saat anak kita yang sdh akil baligh masih malas dalam
menjalankan kewajiban. Saya sendiri selalu ambil jalan preventif dan kuratif
dalam menghadapi persoalan semacam ini. Dialog dari hati kehati lebih berhasil
ketimbang kita merespon langsung saat kejadiannya. Saya ajak bicara soal
tanggung jawab. Berikan kepercayaan kepada mereka adalah ruh pembicaraan.
Apapun masalahnya in syaa Allah ter atasi. Wallahu a'lama..
2.
G6
Bismillaah.
Ijin tanya, Ustadz. Bagaimana menyampaikan hal-hal mengenai pendidikan seks
kepada anak remaja dengan bahasa yang ahsan dan tidak vulgar? Jujur,
sangat-sangat khawatir dengan pergaulan dan pengetahuan anak-anak remaja masa
kini mengenai hal tersebut di atas. Jazakallah khoir.
Jawab:
Bismillah.
Bunda fillah. Inilah momen krusialnya. Di titik ini kita harus menjadi
ensiklopedia buat buah hati kita soal pendidikan seksual. Anak laki-laki yang sudah
ihtilam atau hulm atau mimpi basah secara fisik dan kejiwaan akan merasakan hal
baru dalam diri mereka. Misalnya mereka dapati
maaf kemaluan mereka ereksi saat bangun tidur atau ada rasa senang
terhadap lawan jenis. Ini normal, dan ayah bunda harus hadir di momen ini. Ayah
harus lebih berperan untuk menyampaikan soal ini.
Sampaikan
saja bagaimana Rasul mendidik para pemuda yang belum beristri untuk rajin berpuasa untuk meredam hasrat birahi
saat menyapa mereka. Sampaikan dengan elegan tapi serius, sebab ini yang paling krusial. Jangan malu
menyampaikan kebenaran. Silakan banyak baca soal ini. Nanti kemas sesuai dengan gaya komunikasi
ayah bunda. Wallahu a'lama
3.
G6
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh. Ijin bertanya. Diusia berapa anak lelaki biasanya
mulai bisa mimpi basah? Anak lelaki saya sudah sunat usia 4 bulan karena
fimosis (sekarang susah SD kelas 1) akhir-akhir ini saya beberapa kali
menangkap dia sedang "maaf" pegang kemaluannya (katanya gatal). Saya
sudah jelaskan, bahwa itu berbahaya, tapi belum berhasil. Apa yg harus saya
jelaskan ke dia? Terimakasih.
Jawab:
Waalaykumussalaam
warahmatullahi waabaarakatuhu. Usia akil baligh anak laki-laki bervariasi. Mulai
8 tahun hingga 14 tahun. Untuk memastikan apakah sudah mimpi basah atau belum
tanyakan saja. Jangan malu. Dia sudah merasakan nikmatnya orgasme pertama sebab
mimpi basah. Ini normal ya bunda. Normal sekali.
Nah
bagi sebagian anak ada rasa ingin mengulang menikmati sensasi itu. Secara
alamiah mengusap kemaluan atau bahkan sampai masturbasi umumnya pernah
dilakukakn oleh anak laki-laki di periode ini. Nanti akan mempengaruhi juga
tingkat minat seksualitas si anak.
Ada
anak yang relative berani mengeksplorasi sebagai rasa penasarannya, ada juga yang takut-takut. Faktor pertemanan
dan pergaulan menentukan hal ini.
Apa
yang bunda lihat adalah hal di atas. Bunda ajak bicara lebih banyak dengan
putera bunda. Solusinya bisa memfasilitasi energi mereka dengan hobby yang
menantang. Bersepeda gunung umpamanya, atau futsall dan lain-lain aktivitas
yang dapat menyalurkan energi mereka secara positif. Ayah harus lebihbnanyak
berperan. Wallahu a'lama
4.
G6
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh. Ijin bertanya. Kadang saya mengalami kecemburuan
pada suami, karena anak saya yang laki-laki cenderung menurut dengan ayahnya. Kenapa
menurut? karena ayahnya terlalu banyak meng-iya-kan permintaan anak laki-lakinya.
Baik Hp, permen dan lain-lain. Sedangkan dengann saya, dia mulai acuh karena
saya dianggap galak karena terlalu sering membatasi jam dia bermain hp, meminta
dia mandiri dan lain-lain. Dan karena kecemburuan saya itulah sering muncul
rasa amarah ketika menasehati dia. Kenapa sih, kamu susah sekali dengerin mama?
Apa yang harus saya lakukan utk bisa membuka hatinya buat saya, tanpa membuat
dia jadi manja? Note: suami agak susah diajak kerjasama. Terimakasih.
Jawab:
Waalaykumussalaam
warahmatullahi waabaarakatuhu. Bismillah. Edifikasi adalah metode umpan balik
yang bisa dilakukan oleh pasangan ayah bunda kepada anak-anaknya. Misalnya agar
anak kita menurut kepada ibunya maka ayah harus mengedifikasi ibunya di hadapan
anak-anak nya. Berikan power buat ibu berupa pesan pesan positif. Umpamanya..
·
Maa syaa Allah bersyukurlah kalian
punya ibu seperti mamah, orangnya luar
biasa..
·
Ayah merasa menjadi orang paling
beruntung memiliki mamah, melahirkan
kalian anak2 hebat.
·
Kalau kalian kelak mau jadi orang
hebat maka patuhilah mama..
Kira-kira
semacam itu. Jika terjadi sebaliknya.
Ayah tidak umpan balik dan begitupun ibu maka anak tidak akan punya
motivasi untuk dekat dan patuh kepada ayah bundanya. Wallahu a'lama
5.
Akhwat
Assalamualaikum
warrohmatullahi wabarakatuh. Bagaimana jika anak sudah terlanjur kecanduan
games, dan lingkungan sekitar juga sama, Langkah apa yg harus diambil ya ?
Jawab:
Waalaykumussalaam
warahmatullahi waabaarakatuhu. Semoga tingkat kecanduannya tidak parah. Bunda, Jujur
kitalah yang keliru saat memberi mereka fasilitas itu. Jika sudah terlanjur,
saya tidak tahu levelnya ya. Semoga masih bisa diatasi oleh ayah bunda. Coba
ganti dengan alternative yang lain. Bunda lebih mengenal buah hati bunda soal
hobby mereka, awali dengan sering bersama, outing bersama. Buat permainan yang melibatkan semua anggota
keluarga, agar ada kesan mendalam dari
gimmick itu. Momen itu bunda maintenace ya.
Jangan lagi kecolongan. Semoga berhasil. Wallahu a'lama
6.
G3
Bagaimana
jika pandangan dan pemikiran seorang ibu membesarkan anaknya supaya nanti jika
sudah dewasa harus membalas semua yang telah diberikannya akhirnya selalu
meminta pada anaknya meski anaknya sudah berkluarga padahal anaknya belum tentu
ada
Jawab:
Bismillah.
Bukanlah hal buruk berharap kebaikan dari anak kita. Toh anak kita adalah milik
kita. Rasulullah bersabda kamu dan hartamu milik ayahmu. Ini batasan normanya.
Dalam kenyataan nya tentu akan ada hal yang berbeda dan butuh penyesuaian.
Umumnya orang tua tidak menuntut anak mengembalikan apa yang sdh di berikan.
Namun jika keadaan orang tua membutuhkan maka bukanlah menjadi masalah meminta
kepada anak. Memperhatikan keadaan anak
jadi pertimbangan. Apakah masih bujang,
sudah menikah, suadh punya anak
hal ini harus di perhatikan. Intinya meminta kepada anak bukan masalah dan
silakan saja. Namun tetap memperhatikan kemampuannm anak kita. Wallahu a'lama
7.
G6
Ijin
tanya lagi, Ustadz. Batas aurat laki-laki itu apa saja ya, Ustadz? Mohon arahan
dan penjelasannya. Syukron.
Jawab:
Bismillah.
Aurat laki-laki dari pusar sampai bawah lutut. Ini batasan minimalnya. Wallahu
a'lama
8.
G1
Ustadz
ijin bertanya, kalau anak laki kita ketauan nyoba" misalnya ngerokok, Saya
biasanya langsung spontan bilang, “Mau umi
yg marah apa Abi yg marah?” Jadi kayak semacam nakutin anak, kalau ketahuan
abinya pasti kena marah. Saya nasehatin juga,tapi hal ini gtidak saya kasih tahu
suami saya. Salahkah saya kalau tidak memberitahu suami tentang kelakuan anak
laki-laki kami?
Jawab:
Bismillah.
Terkadang kita terjebak pada situasinya yang membuat kita merespon dengan
emosional. Percayalah hal itu kurang efektif. Saya pernah mengalami hal itu
dimasa sekolah.
Mencoba
menghisap rokok dirumah dan terlihat ayah saya. Ayah saya tidak marah, hanya berkata, “Nak sepertinya seusia sekolah belum pantas merokok, mungkin kalau sudah
bekerja nanti silakan saja”. Secara pesan mungkin masih kurang tepat. Namun
saya merasa malu dan tidak meneruskan, alhamdulillah sampai saat ini saya tidak
merokok. Dan itu adalah pengaruh dari omongan ayah saat itu.
Ajak
bicaralah anak kita. Jadikan sebagai sahabat. Ajak keluar sebgai kawan oleh
ayahnya. Buat kesan mendalam dalam jiwa mereka.Wallahu a'lama
9.
G3
Tentang
sèorang anak angkat yg dari bayi dirawat bagaikan anak sendiri, tiada beda dengan
anak kandung, setelah besar dia tahu kalau bukan anak kandung, kemudian marah dengan
ibu angkatnya, karena merasa dibohongi, pergi dan meninggalkan rumah, apa yang
harus dilakukan ya ustadz agar ia kembali lagi?
Jawab:
Bismillah.
Tidak mudah memang menerima kenyataan diluar perkiaraan. Namun kebenaran harus
tetap disampaikan. Anak angkat bukan anak kandung, dan hukumnya pun berbeda.
Bukan muhrim (kecuali sempat disusui pada masa bayi nya), tidak menerima waris.
Libatkan pihak ketiga yang dikenal oleh anak angkat kita untuk memberikan
nasihat kepadanya. Bahwa orangtua angkatnya adalah sosok yang berjasa besar
dalam kehidupan dia, dan lain sebagainya. Biasanya jika sudah faham akan
tersadarkan. Wallahu a'lama
10. G1
Jadi
setelah mimpi basah, biasanya si anak sesekali suka mengekspos mengelus-elus
penisnya. Jadi wajar kah? Kecuali keseringan kali ya ustadz, yang harus kita nasehatin? Nah disini berarti harus
sang ayah ya, yg berhak memberitahukan /nasehatin si anak? Afwan kalau terlalu
vulgar pertanyaan saya.
Jawab:
Bismillah.
Rata-rata anak laki-laki pernah melakukan onani atau mastubasi di usia puber
mereka. Dan informasi yang tepat juga penyaluaran energi yang tepat bisa
mengalihkan kecenderungan itu. Kalau ketahuan jangan dimarahi. Jangan
dipermalukan. Dan jangan panik. Betul bunda..
Ayah harus lebih berperan. Sering-sering lah diajak jalan sama ayahnya. Wallahu
a'lama
11. G2
Anak
saya laki-laki kelas 2 SMA, lebih suka kegiatan pramuka, osis, panitia kegiatan
siswa baru, qurban, dan lain-lain, daripada tekun belajar. Sudah ikut les
sepulang sekolah. Prestasi biasa-biasa tentunya. Padahal saya ingin dia lebih
tekun belajar supaya nilainya bagus untuk bekal nyari PTN nanti. bagaimana ya
ustadz?
Jawab:
Bismillah.
Alhamdulillah. Anak ibu sudah menunjukan minat dan bakatnya. Mungkin saja cocok
jadi aktivis sosial, atau aktivitas yang menunjukan peran leadership semacam
tentara, kepolisian dan sebagainya. Syukuri. Fasilitai, evaluasi. Wallahu a'lama
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Kita tutup dengan membacakan
istighfar....hamdalah..
Astaghfirullahal’adzim.....
Alhamdulillahirabbil'aalamiin
Doa Kafaratul Majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا
أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika
asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah,
dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan
diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
★★★★★★★★★★★★★★
Badan Pengurus
Harian (BPH) Pusat
Hamba اللَّهِ SWT
Blog:
http://kajianonline-hambaallah.blogspot.com
FanPage : Kajian On
line-Hamba Allah
FB : Kajian On
Line-Hamba Allah
Twitter:
@kajianonline_HA
IG:
@hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment