Home » , , » Anak Laki-laki yang Mau Baligh (Parenting)

Anak Laki-laki yang Mau Baligh (Parenting)

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Sunday, April 5, 2020


Rekap Kajian Online Hamba اللَّهِ Ummi G1-G6 & Akhwat (Kajian Link)
Hari, Tgl: Jum'at, 30 Agustus 2019 
Materi: Parenting Tentang Anak Laki-laki yang Mau Baligh
Narasumber: Ustadz Endang
Waktu Kajian: 19.30-21.22 WIB
PJ: G-Akhwat
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖



بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي هَدَانَا لِهٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللّٰهُ ، اَشْهَدُ اَنْ لۤا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ.



MATERI


Bunda Fillah yang berbahagia in syaa Allah malam ini kita akan berdiskusi bagaimana bersikap terhadap putra putri kita yang sudah memasuki usia aqil baligh..
Harapan kita semua tentu putra putri kita akan sampai pada kedudukan terbaik dalam kehidupan mereka saat ini dan kelak.
Sepanjang pengalaman saya sebagai orang tua dengan 9 orang anak 3 laki2 dan 6 perempuan, merupakan hal luar biasa. Sudah pasti beratnya,  tapi nikmatnya juga luar biasa..
Dari sembilan putra-putri saat ini baru 2 orang yang sudah akil baligh. 1 laki2 dan 1 perempuan..

Karena malam ini tema kita untuk anak laki2 maka sebelumnya saya ingin menggambarkan contoh ideal seorang laki2 dalam kehidupan. Yaitu peta perjalananan kehidupan Rasulullah shollallahu alayhi wassalama sejak remaja hingga akhir hayat beliau.

1. Usia 12 tahun     : Internship/magang usaha dan dagang

2. Usia 17 tahun     : Usaha mandiri sebagai manager perdagangan regional

3. Usia 25 tahun     : Bisnis owner dan menjalin aliansi dengan investor

4. Usia 37 tahun     : Peduli dengan masalah akhlak, sosial, dan ekonomi masyarakat

5. Usia 40 tahun     : Berdakwah meluruskan tatacara dan moralitas bisnis ummat

6. Usia 53 tahun     : Membangun pasar di samping masjid

7. Usia 63 tahun : Memastikan ummat Islam tidak merugi di akhirat nanti, karena pola bisnis riba, haram dan tidak bermoral.

Bunda fillah semuanya..
Perhatikan ayat berikut ini..

Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.” (Qs.Ali Imran 3;110).

Ayat ini merupakan acuan kita sebagai orangtua dalam mendidilk dan menjawab semua problematika anak-anak kita. Dimana kita mengharapkan anak-anak kita sebagai umat terbaik yang dilahirkan untuk menyuruh yang makruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah SWT.

Bunda Fillah, kita saat ini hidup di zaman yang berbeda dengan masa kecil kita..
Maka tantangan dalam mendidik anak-anak pun karakternya berbeda..

Didiklah anakmu sesuai dengan zamanya, karena meraka hidup bukan dizamanMu” ( Ali Bin Abi Thalib)

Bunda fillah,  dari atsar ini saja ternyata Islam juga diajarkan untuk mendidik anak sesuai zamannya, tidak otoriter sesuai yang dianut oleh orangtua zaman terdahulu, perlu ada penyesuaian. Pada zaman sekarang dimana era digital sangat merajalela bahkan diatas segala galanya, kita sebagai orang tua khususnya seorang ibu harus mempunyai kesadaran tentang dunia digital. Dimana kita harus mempunyai pengetahuan tentang hal tersebut.Sehingga kita juga tidak menjadi korban digital (larut dalam polemik digital), kecanduan dan ketergantungan. Orang Tua dituntut untuk menyadari betul pemanfaatan, ancaman dan kerusakan digital.

Bunda fillah semuanya..

Sebagai orangtua kita harus hadir dalam kehidupan mereka.
Terlibat dalam waktu-waktu mereka.
Termasuk ketika anak-anak tengah memasuki usia baligh. Bagi anak perempuan, mungkin mudah bercerita dengan Bunda, tetapi untuk anak lelaki, akan sulit mengatakannya lantaran malu. Oleh karena itu, mempersiapkan masa akil baligh si kecil sejak dini sangat dibutuhkan, Bun.

Inilah langkah-langkahnya...

1. Atur waktu untuk berkomunikasi dengan anak.

Sebelum anak mengalami akil baligh, ada baiknya bunda fillah telah menjalin komunikasi yang intens dengannya. Mulai dari mengajak bermain bersama, menyempatkan diri untuk mengobrol di sela-sela kegiatan sehari-hari. Selain itu, ketika sudah mulai melihat tanda-tanda perubahan pada anak terutama laki-laki, Ayah bisa mendekati dengan menyentuh bahu, lantas berbicara empat mata berdua.

Di waktu mengobrol berdua, Ayah dapat memulai dengan mengatakan mengenai perubahan si anak. Bunda fillah pun dapat memanggil dengan kata-kata penuh kasih sayang dan kelembutan, sebelum mulai menceritakan mengenai masa pubertas yang biasa dialami anak remaja. Pelan-pelan, anak akan mulai terbuka meski ada sedikit rasa malu dalam dirinya.

2. Mulai Ceritakan Mengenai Mimpi Basah Dan Menstruasi.

Sejak dini, ayah maupun bunda fillah harus aktif menceritakan mengenai ciri-ciri ketika seseorang memasuki usia dewasa. Salah satunya adalah mimpi basah untuk anak laki-laki dan mengalami menstruasi untuk anak perempuan.

Khusus bagi anak laki-laki, ayah mungkin dapat memberi gambaran seperti apa mimpi basah tersebut. Lantas mengajari bagaimana cara membersihkan agar dapat kembali suci untuk dapat melaksanakan ibadah. Begitu pula dengan perempuan. Kali ini Bunda fillaj yang akan berperan untuk menceritakan seperti apa menstruasi dan apa saja yang akan dialaminya. Peluk anak ketika mereka ketakutan dan malu. Yakinkan si kecil jika semua itu hanyalah satu fase menuju dewasa.

3. Jelaskan Kewajiban Setelah Masa Akil Baligh.

Usai anak mengerti mengenai tanda-tanda masa akil baligh, Ayah dan Bunda dapat menjelaskan kewajiban yang harus dilakukan. Bagi muslim, ada kewajiban untuk salat lima waktu, berpuasa penuh di bulan suci Ramadan, serta dosa akibat perbuatan yang dilakukan sudah mulai ditanggung si anak. Ayah dan Bunda dapat menjelaskannya dengan perlahan agar anak mengerti.

Selain kewajiban, hal-hal yang harus dihindari ketika sudah memasuki masa akil baligh pun perlu diuraikan. Agar anak mulai menjauhi dan tidak terjerumus pada sesuatu yang salah, yang kelak dapat merusak masa depannya.

4. Mulai Posisikan Diri Sebagai Sahabat.

Pada saat anak sudah melewati masa akil baligh, peran orang tua tidak lagi seseorang yang bergerak untuk mengatur, tetapi mendukung dan memberi arahan yang tepat. Saat inilah, bunda fillah dituntut untuk mampu menjadi sahabat dan orang tua di saat bersamaan. Ketika anak membutuhkan teman berbagi, posisi bunda fillah adalah seorang sahabat yang hanya akan mendengarkan dan memberi nasihat. Ketika sesuatu yang salah telah dilakukan si anak, peran bunda fillaj akan berganti menjadi orang tua yang memberi pelarangan demi kebaikan. Tentu, harus dilakukan dengan cara yang baik beserta alasan yang dapat mereka terima, agar tidak menimbulkan konflik yang menjauhkan Ayah maupun Bunda dari si kecil.

5. Beri Pembekalan Agama Yang Kuat.

Di samping semua itu, tentu pembekalan agama harus mulai ditingkatkan, mengingat perkembangan teknologi semakin pesat. Anak dapat dengan mudah mengakses hal-hal buruk seperti film porno, majalah dewasa, ataupun permainan yang membuat candu dan membuatnya lalai dari belajar. Nah, dengan adanya pembekalan agama yang kuat, anak dapat dengan mudah membedakan mana informasi yang layak diambil dan ditonton dan mana yang tidak baik untuk anak seusia.

Itulah lima langkah praktis yang dapat ayah dan bunda lakukan..
Tentu dalam praktiknya kita akan menemukan yang lebih kompleks dari langkah-langkah diatas.

Jika bunda fillah sudah membaca dan memahami bisa kita buka ruang diskusi


┈┈ ✿⊱┈┈
TANYA JAWAB

1.    G2
Tadi di katakan, didiklah anakmu sesuai dengan zamannya, dan lain-lain. Kenyataannya, sekarang kita sangat marah apabila anak-anak tidak segera beranjak mematuhi kewajibannya, misalnya, sudah adzan tapi masih lelet akibatnya jadi terlambat. Itu masih lebih baik kadang malah tidak ke masjid. Akhirnya marah yang keluar dari mulut kita, orangtuanya. Lelet dalam hal ini alasan capek, belum mandi, makan dulu dan lain-lain. Bagaimana mengatasinya, kadang marah membuat tenaga terkuras juga dan gak ada manfaatnya.
Jawab:
Bismillah. Pertama kita bahas dulu soal marah ya bunda. Dalam agama kita sifat Marah merupakan perkara tercela yang Rasulullah benar-benar berwashiyat agar menghindari marah. Dan dalam Quran prilaku marah bukanlah prilaku taqwa. Saat kita mengedepankan marah dalam merespon masalah dihadapan kita sesungguhnya iman kita bermasalah. Lebih bermasalah saat kita mengatasi masalah dengan marah.

Baik,  soal menghadapi anak,  memang ada mekanise tegas,  namun bukan diartikan marah.
Kita harus bersikap tegas saat anak kita yang sdh akil baligh masih malas dalam menjalankan kewajiban. Saya sendiri selalu ambil jalan preventif dan kuratif dalam menghadapi persoalan semacam ini. Dialog dari hati kehati lebih berhasil ketimbang kita merespon langsung saat kejadiannya. Saya ajak bicara soal tanggung jawab. Berikan kepercayaan kepada mereka adalah ruh pembicaraan. Apapun masalahnya in syaa Allah ter atasi. Wallahu a'lama..


2.    G6
Bismillaah. Ijin tanya, Ustadz. Bagaimana menyampaikan hal-hal mengenai pendidikan seks kepada anak remaja dengan bahasa yang ahsan dan tidak vulgar? Jujur, sangat-sangat khawatir dengan pergaulan dan pengetahuan anak-anak remaja masa kini mengenai hal tersebut di atas. Jazakallah khoir.
Jawab:
Bismillah. Bunda fillah. Inilah momen krusialnya. Di titik ini kita harus menjadi ensiklopedia buat buah hati kita soal pendidikan seksual. Anak laki-laki yang sudah ihtilam atau hulm atau mimpi basah secara fisik dan kejiwaan akan merasakan hal baru dalam diri mereka. Misalnya mereka dapati  maaf kemaluan mereka ereksi saat bangun tidur atau ada rasa senang terhadap lawan jenis. Ini normal, dan ayah bunda harus hadir di momen ini. Ayah harus lebih berperan untuk menyampaikan soal ini.
Sampaikan saja bagaimana Rasul mendidik para pemuda yang belum beristri untuk  rajin berpuasa untuk meredam hasrat birahi saat menyapa mereka. Sampaikan dengan elegan tapi serius,  sebab ini yang paling krusial. Jangan malu menyampaikan kebenaran. Silakan banyak baca soal ini.  Nanti kemas sesuai dengan gaya komunikasi ayah bunda. Wallahu a'lama


3.    G6
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Ijin bertanya. Diusia berapa anak lelaki biasanya mulai bisa mimpi basah? Anak lelaki saya sudah sunat usia 4 bulan karena fimosis (sekarang susah SD kelas 1) akhir-akhir ini saya beberapa kali menangkap dia sedang "maaf" pegang kemaluannya (katanya gatal). Saya sudah jelaskan, bahwa itu berbahaya, tapi belum berhasil. Apa yg harus saya jelaskan ke dia? Terimakasih.
Jawab:
Waalaykumussalaam warahmatullahi waabaarakatuhu. Usia akil baligh anak laki-laki bervariasi. Mulai 8 tahun hingga 14 tahun. Untuk memastikan apakah sudah mimpi basah atau belum tanyakan saja. Jangan malu. Dia sudah merasakan nikmatnya orgasme pertama sebab mimpi basah. Ini normal ya bunda. Normal sekali.
Nah bagi sebagian anak ada rasa ingin mengulang menikmati sensasi itu. Secara alamiah mengusap kemaluan atau bahkan sampai masturbasi umumnya pernah dilakukakn oleh anak laki-laki di periode ini. Nanti akan mempengaruhi juga tingkat minat seksualitas si anak.
Ada anak yang relative berani mengeksplorasi sebagai rasa penasarannya,  ada juga yang takut-takut. Faktor pertemanan dan pergaulan menentukan hal ini.

Apa yang bunda lihat adalah hal di atas. Bunda ajak bicara lebih banyak dengan putera bunda. Solusinya bisa memfasilitasi energi mereka dengan hobby yang menantang. Bersepeda gunung umpamanya, atau futsall dan lain-lain aktivitas yang dapat menyalurkan energi mereka secara positif. Ayah harus lebihbnanyak berperan. Wallahu a'lama


4.    G6
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Ijin bertanya. Kadang saya mengalami kecemburuan pada suami, karena anak saya yang laki-laki cenderung menurut dengan ayahnya. Kenapa menurut? karena ayahnya terlalu banyak meng-iya-kan permintaan anak laki-lakinya. Baik Hp, permen dan lain-lain. Sedangkan dengann saya, dia mulai acuh karena saya dianggap galak karena terlalu sering membatasi jam dia bermain hp, meminta dia mandiri dan lain-lain. Dan karena kecemburuan saya itulah sering muncul rasa amarah ketika menasehati dia. Kenapa sih, kamu susah sekali dengerin mama? Apa yang harus saya lakukan utk bisa membuka hatinya buat saya, tanpa membuat dia jadi manja? Note: suami agak susah diajak kerjasama. Terimakasih.
Jawab:
Waalaykumussalaam warahmatullahi waabaarakatuhu. Bismillah. Edifikasi adalah metode umpan balik yang bisa dilakukan oleh pasangan ayah bunda kepada anak-anaknya. Misalnya agar anak kita menurut kepada ibunya maka ayah harus mengedifikasi ibunya di hadapan anak-anak nya. Berikan power buat ibu berupa pesan pesan positif. Umpamanya..
·         Maa syaa Allah bersyukurlah kalian punya ibu seperti mamah,  orangnya luar biasa..
·         Ayah merasa menjadi orang paling beruntung memiliki mamah,  melahirkan kalian anak2 hebat.
·         Kalau kalian kelak mau jadi orang hebat maka patuhilah mama..
Kira-kira semacam itu. Jika terjadi sebaliknya.  Ayah tidak umpan balik dan begitupun ibu maka anak tidak akan punya motivasi untuk dekat dan patuh kepada ayah bundanya. Wallahu a'lama

5.    Akhwat
Assalamualaikum warrohmatullahi wabarakatuh. Bagaimana jika anak sudah terlanjur kecanduan games, dan lingkungan sekitar juga sama, Langkah apa yg harus diambil ya ?
Jawab:
Waalaykumussalaam warahmatullahi waabaarakatuhu. Semoga tingkat kecanduannya tidak parah. Bunda, Jujur kitalah yang keliru saat memberi mereka fasilitas itu. Jika sudah terlanjur, saya tidak tahu levelnya ya. Semoga masih bisa diatasi oleh ayah bunda. Coba ganti dengan alternative yang lain. Bunda lebih mengenal buah hati bunda soal hobby mereka, awali dengan sering bersama, outing bersama.  Buat permainan yang melibatkan semua anggota keluarga,  agar ada kesan mendalam dari gimmick itu. Momen itu bunda maintenace ya.  Jangan lagi kecolongan. Semoga berhasil. Wallahu a'lama

6.    G3
Bagaimana jika pandangan dan pemikiran seorang ibu membesarkan anaknya supaya nanti jika sudah dewasa harus membalas semua yang telah diberikannya akhirnya selalu meminta pada anaknya meski anaknya sudah berkluarga padahal anaknya belum tentu ada
Jawab:
Bismillah. Bukanlah hal buruk berharap kebaikan dari anak kita. Toh anak kita adalah milik kita. Rasulullah bersabda kamu dan hartamu milik ayahmu. Ini batasan normanya. Dalam kenyataan nya tentu akan ada hal yang berbeda dan butuh penyesuaian. Umumnya orang tua tidak menuntut anak mengembalikan apa yang sdh di berikan. Namun jika keadaan orang tua membutuhkan maka bukanlah menjadi masalah meminta kepada anak.  Memperhatikan keadaan anak jadi pertimbangan. Apakah masih bujang,  sudah menikah,  suadh punya anak hal ini harus di perhatikan. Intinya meminta kepada anak bukan masalah dan silakan saja. Namun tetap memperhatikan kemampuannm anak kita. Wallahu a'lama


7.    G6
Ijin tanya lagi, Ustadz. Batas aurat laki-laki itu apa saja ya, Ustadz? Mohon arahan dan penjelasannya. Syukron.
Jawab:
Bismillah. Aurat laki-laki dari pusar sampai bawah lutut. Ini batasan minimalnya. Wallahu a'lama


8.    G1
Ustadz ijin bertanya, kalau anak laki kita ketauan nyoba" misalnya ngerokok, Saya biasanya langsung spontan bilang, “Mau umi yg marah apa Abi yg marah?” Jadi kayak semacam nakutin anak, kalau ketahuan abinya pasti kena marah. Saya nasehatin juga,tapi hal ini gtidak saya kasih tahu suami saya. Salahkah saya kalau tidak memberitahu suami tentang kelakuan anak laki-laki kami?
Jawab:
Bismillah. Terkadang kita terjebak pada situasinya yang membuat kita merespon dengan emosional. Percayalah hal itu kurang efektif. Saya pernah mengalami hal itu dimasa sekolah.
Mencoba menghisap rokok dirumah dan terlihat ayah saya. Ayah saya tidak marah,  hanya berkata, “Nak sepertinya seusia sekolah belum pantas merokok, mungkin kalau sudah bekerja nanti silakan saja”. Secara pesan mungkin masih kurang tepat. Namun saya merasa malu dan tidak meneruskan, alhamdulillah sampai saat ini saya tidak merokok. Dan itu adalah pengaruh dari omongan ayah saat itu.
Ajak bicaralah anak kita. Jadikan sebagai sahabat. Ajak keluar sebgai kawan oleh ayahnya. Buat kesan mendalam dalam jiwa mereka.Wallahu a'lama


9.    G3
Tentang sèorang anak angkat yg dari bayi dirawat bagaikan anak sendiri, tiada beda dengan anak kandung, setelah besar dia tahu kalau bukan anak kandung, kemudian marah dengan ibu angkatnya, karena merasa dibohongi, pergi dan meninggalkan rumah, apa yang harus dilakukan ya ustadz agar ia kembali lagi?
Jawab:
Bismillah. Tidak mudah memang menerima kenyataan diluar perkiaraan. Namun kebenaran harus tetap disampaikan. Anak angkat bukan anak kandung, dan hukumnya pun berbeda. Bukan muhrim (kecuali sempat disusui pada masa bayi nya), tidak menerima waris. Libatkan pihak ketiga yang dikenal oleh anak angkat kita untuk memberikan nasihat kepadanya. Bahwa orangtua angkatnya adalah sosok yang berjasa besar dalam kehidupan dia, dan lain sebagainya. Biasanya jika sudah faham akan tersadarkan. Wallahu a'lama


10.  G1
Jadi setelah mimpi basah, biasanya si anak sesekali suka mengekspos mengelus-elus penisnya. Jadi wajar kah? Kecuali keseringan kali ya ustadz, yang  harus kita nasehatin? Nah disini berarti harus sang ayah ya, yg berhak memberitahukan /nasehatin si anak? Afwan kalau terlalu vulgar pertanyaan saya.
Jawab:
Bismillah. Rata-rata anak laki-laki pernah melakukan onani atau mastubasi di usia puber mereka. Dan informasi yang tepat juga penyaluaran energi yang tepat bisa mengalihkan kecenderungan itu. Kalau ketahuan jangan dimarahi. Jangan dipermalukan. Dan jangan panik. Betul bunda..  Ayah harus lebih berperan. Sering-sering lah diajak jalan sama ayahnya. Wallahu a'lama


11.  G2
Anak saya laki-laki kelas 2 SMA, lebih suka kegiatan pramuka, osis, panitia kegiatan siswa baru, qurban, dan lain-lain, daripada tekun belajar. Sudah ikut les sepulang sekolah. Prestasi biasa-biasa tentunya. Padahal saya ingin dia lebih tekun belajar supaya nilainya bagus untuk bekal nyari PTN nanti. bagaimana ya ustadz?
Jawab:
Bismillah. Alhamdulillah. Anak ibu sudah menunjukan minat dan bakatnya. Mungkin saja cocok jadi aktivis sosial, atau aktivitas yang menunjukan peran leadership semacam tentara, kepolisian dan sebagainya. Syukuri. Fasilitai,  evaluasi. Wallahu a'lama





•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Kita tutup dengan membacakan istighfar....hamdalah..
Astaghfirullahal’adzim..... Alhamdulillahirabbil'aalamiin

Doa Kafaratul Majelis:

 سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


★★★★★★★★★★★★★★
Badan Pengurus Harian (BPH) Pusat
Hamba اللَّهِ SWT
Blog: http://kajianonline-hambaallah.blogspot.com
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!