Rekap Kajian Online Hamba اللَّهِ
SWT Ummi G1
Hari, Tgl: Selasa, 5 Maret 2019
Materi: Mendidik anak sesuai syariat
di zaman now
Nara Sumber: Ustadz Undang
Waktu Kajian: 19. 30-21.00 WIB
Notulen: Bunda Meita
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Materi
Pendidikan anak dalam Islam adalah
merupakan salah satu kewajiban kita para orang tua dalam membina keluarga. Karena
keberhasilan dan kesuksesan anak dalam dunia dan akhiratnya adalah dimulai dari
semenjak kecil atau sejak dini. Pengenalan ilmu agama kepada anak memang harus
ditanamkan semenjak kecil, sehingga pemahaman yang benar mengenai Islam akan
terbentuk sejak sedini mungkin.
Tuntunan Nabi Rasulullah SAW dalam
mendidik anak telah beliau ajarkan kepada umat-umat beliau, hanya saja kita
akan mengikutinya atau malah meninggalkannya.
Kewajiban mendidik anak dan bagaimana
tanggung jawab orang tua terhadap pertumbuhan perkembangan putra-putrinya telah
Allah jelaskan dalam sebuah ayat Al-Qur'an yaitu surat At-Tahrim : 6 yang
artinya : "Hai orang-orang yang
beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya
adalah manusia dan batu."
Dan makna kewajiban akan hal ini
adalah menjaga keluarga dari siksa api neraka, yaitu dengan mengamalkan
kewajiban dalam beragama Islam menjauhi akan hal-hal yang dilarang di dalam
agama.
Ibnu Abbas mengartikan hal ini adalah
"Ta’atlah kamu kepada Allah. Janganlah bermaksiat kepada-Nya, Suruhlah
keluargamu untuk dzikir mengingat Allah, niscaya Allah akan selamatkannya dari
neraka.
Bagaimana cara mendidik anak sesuai syariat ?
Ajarkan Akidah Islam
Akidah menjadi fondasi dalam
kehidupan manusia. Akidah haruslah ditanamkan dan dibentuk dengan kuat dalam
kehidupan setiap sosok muslim, terutama anak-anak. Anak-anak harus mulai
dikenalkan kunci pokok akidah Islam yang ada di dalam rukun Islam, seperti,
kedudukan Allah.
Selain itu, juga ditanamkan bahwa
segala perbuatan yang dilakukan anak akan memiliki balasan atau ganjaran.
Setiap perbuatan yang baik atau sesuai dengan syariat Allah akan diberikan
balasan berupa pahala, sedangkan perbuatan yang tidak sesuai atau melanggar
syariat Allah akan mengantarkan anak pada diterima dosa. Pahala dan dosa ini
pada akhirnya akan menjadi sebuah konsekuensi terbesar dalam kehidupan manusia.
Setelah kehidupan dunia, ada kehidupan akhirat yang menjadi hasil dari
kehidupan dunia. Di kehidupan akhirat, ada surga dan neraka. Anak juga dapat
diberikan gambaran mengenai surga dan neraka tersebut.
Manfaatnya sangat besar ketika kita
mulai menerapkan parenting islami dengan memperdengarkan Alquran sejak janin
masih di dalam kandungan.
Alquran sebaiknya diperkenalkan
kepada janin sejak bayi sebagai wujud parenting islami. Setiap sumber bunyi
yang diperdengarkan melalui bacaan Alquran
memiliki frekuensi dan panjang
gelombang tertentu. Ketika Alquran dibaca dengan tartil yang sesuai dengan
tuntunan tajwid, bacaan tersebut akan memiliki frekuensi dan panjang gelombang
yang mampu memengaruhi otak secara positif dan mengembalikan keseimbangan dalam
tubuh.
Kemuliaan dan kebaikan Alquran dapat merangsang perkembangan otak anak dan
meningkatkan intelegensinya.
Dengan begitu proses parenting islami
dengan memulai memperdengarkan Alquran yang kita ingin terapkan jadi akan lebih
mudah dilakukan ke depannya karena anak sudah terbiasa dengan Alquran sejak ia
kecil.
Orang dewasa saja akan mendapatkan
ketenangan ketika membaca atau mendengarkan lantunan bacaan Alquran yang tartil
dan indah. Ini karena lantuan bacaan Alquran dapat menciptakan suasana damai
dan meredakan ketegangan saraf otak kita. Bayangkan saja jika hal ini
didengarkan oleh janin yang saraf otaknya masih suci dan belum tercemar oleh
berbagai informasi yang tidak baik.
Ibu hamil yang memperdengarkan
lantunan Alquran kepada janin tidak untuk mengharapkan mereka mengerti apa yang
sedang dibaca, tetapi sekadar membiasakan janin memperdengarkan Alquran sejak
dalam kandungan, membantu menumbuhkan tingkat intelegensi, meningkatkan
kemampuan berbahasa, dan mendapatkan kepribadian yang baik pada anak ketika
tumbuh besar kelak. Sebab ketika janin berusia 7 bulan, ia sudah dapat merespon
suara-suara di sekitar ibunya. Oleh karena itu, membiasakan diri membaca
Alquran saat sedang hamil memiliki efek yang sangat baik, baik bagi janin
maupun bagi ibu untuk mendapatkan ketenangan agar tidak mudah stres.
Kenalkan Syariat Islam
Anak harus dikenalkan dengan syariat
Islam. Kenalkan sedikit demi sedikit melalui kehidupan secara langsung.
Kenalkan pula mana yang tergolong sebagai ibadah wajib, sunah, mubah, makruh,
dan haram.
Perjelas kedudukan ahkamul khomsah tersebut
dalam Islam. Sebagai contoh, kenalkan anak tentang salat lima waktu, ajari anak
perempuan memakai jilbab/kerudung, ajarkan kasih-mengasihi dengan saudara atau
teman, ajarkan sikap saling berbagi ketika memiliki, dan ajarkan untuk tidak
menghina teman.
Kasih Sayang
Inilah cara mendidik anak islami yang
diajarkan oleh Rasulullah saw. Rasulullah pun harus memperpanjang sujudnya
ketika pundak beliau dinaiki oleh cucunya. Betapa besar kasih sayang beliau
kepada cucunya. Ya, beginilah konsep pendidikan anak, penuh dengan kasih
sayang.
Orang tua mendidik anak dengan cara
yang lembut, tetapi tentu saja, ada kalanya harus bersikap tegas. Namun, dalam
ketegasan tesersbut harus ada kelembutan dan jangan sampai membuat hati anak
terluka, bahkan melukai fisik si anak.
Ungkapan bijak Dorothy Law Nolte
dalam syair Children Learn What They Live berikut bisa dijadikan sebagai bahan
perenungan kita
Bila anak sering dikritik...
ia belajar mengumpat
Bila anak sering dikasari...
ia belajar berkelahi
Bila anak sering diejek...
Ia belajar menjadi pemalu
Bila anak sering dipermalukan...
Ia belajar merasa bersalah
Bila anak sering dimaklumi...
Oa belajar menjadi sabar
Bila anak sering disemangati...
Oa belajar menghargai
Bila anak mendapatkan haknya...
Ia belajar bertindak adil
Bila anak merasa aman...
Ia belajar percaya
Bila anak mendapat pengakuan...
Ia belajar menyukai dirinya
Bila anak diterima dan diakrabi...
Ia akan menemukan cinta.
Cara Pandang Positif
Hendaknya orang tua selalu memiliki
cara pandang positif terhadap anak. Jika anak sulit diatur, maka ia berpikir
bahwa anaknya kelebihan energi potensial yang belum tersalurkan. Maka orang tua
berusaha untuk memberikan saluran bagi energi potensial anaknya yang melimpah
ruah itu, dengan berbagai kegiatan yang positif. Selama ini anaknya belum
mendapatkan alternatif kegiatan yang memadai untuk menyalurkan berbagai
potensinya.
Dengan cara pandang positif seperti
itu, orang tua tidak akan emosional dalam menghadapi ketidaktertiban anak. Orang tua akan cenderung introspeksi dalam
dirinya, bukan sekedar menyalahkan anak dan memberikan klaim negatif seperti
kata nakal. Orang tua akan lebih lembut dalam berinteraksi dengan anak-anak,
dan berusaha untuk mencari jalan keluar terbaik.
Bukan dengan kemarahan, bukan dengan kata-kata
kasar, bukan dengan pemberian predikat nakal.
“Kamu anak baik dan salih. Tolong lebih mendengar pesan ibu ya Nak”, ungkapan ini sangat indah dan positif.
“Bapak bangga punya anak kamu. Banyak potensi kamu miliki. Jangan ulangi
lagi perbuatanmu ini ya Nak”, ungkap seorang bapak
ketika ketahuan anaknya bolos sekolah.
Semoga kita mampu menjadi orang tua
yang bijak dalam membimbing, mendidik dan mengarahkan tumbuh kembang anak-anak.
Wallahualam bishahowab
##################
TANYA JAWAB
1.
Ustadz, ijin bertanya. Bagaimana ya anak-anak sudah diajarkan bicara
yang baik, tapi ternyata teman-temannya ada yang mengatai dia "gob*ok dan umpatan kasar saat
bermain. Anak-anak kita sudah tahu itu ga boleh, sudah diinfo juga tentang bahaya
mengumpat (isi tafsir al humazah), tapi lama kelamaan mereka kadang ga tahan,
akhirnya keceplosan menjawab umpatan temannya. Benteng pertahanan kesabaran dia
akhirnya bobol juga.
Jawab : Mba Atten yang baik hati dan suka menabung di kantin, dengan cara pandang
positif dan pembentukan karakter pada anak sejak dini Insya Alloh bisa kita
atasi dengan cara:
Ø Ajar anak berani menegur. Ajarkan padanya agar ia berani mengungkapkan
apa yang dia butuhkan. Dengan begitu, anak diajak mengembangkan kemampuan berpikirnya
untuk menentukan respons yang tepat.
Ø
Libatkan orang dewasa. Yang paling
penting, hindari anak untuk membalas perbuatan temannya
misalnya
dipukul balas memukul bila ini terjadi, anak akan belajar menyelesaikan masalah
dengan cara kekerasan. Anak yang menjadi korban perlu membela diri, tapi
lakukan dengan cara yang tepat. Jika perbuatan temannya sudah sangat
keterlaluan, mba atten bisa mengajarkannya untuk melibatkan orang di sekitarnya
yang memiliki pengaruh dalam mengatasi perilaku negatif si teman, misalnya
ibunya si anak. Si ibu pun bisa melakukan cross check dengan anaknya dan
akhirnya memberi nasihat mana yang baik dan yang benar.
Itu yang ana ajarkan pada 3 kecil ana, ketika ada perbuatan temannya
yang tidak membuatnya nyaman ana suruh mereka untuk bilang sendiri kepada orang
tua anak tsb.
Ø Kenalkan berbagai karakter. Tak ada orangtua yang ingin anaknya salah
berteman. Tapi, menentukan mana teman yang layak dan tidak untuk si anak, bukan
tindakan bijaksana. Justru dengan mengenal berbagai karakter orang, wawasan
anak akan menjadi kaya. Karena itu, beri anak kita bekal tentang karakter
manusia, misalnya ada yang baik hati, suka menolong, suka mencuri, pembohong,
dan lain-lain. Yang perlu dilakukan mba atten ialah mengajari anak bagaimana
bersikap terhadap masing-masing karakter. Ini akan membantunya dalam
beradaptasi. Dengan demikian, anak kita akan
punya bekal dalam menghadapi berbagai karakter temannya.
Ø
Awasi anak bermain. Selalu
dampingi saat anak bermain bersama teman-temannya, tapi Anda tak harus selalu
berada di dekatnya. Yang penting, Anda dapat dengan mudah mengawasinya.
Ø
Bersikap responsif. Jadilah
orangtua yang peka dan tanggap terhadap kebutuhan anak. Selalu luangkan waktu
untuk berkomunikasi dua arah dengan si kecil. Jika mba atten terbiasa
berkomunikasi dengannya tentang apa saja sejak dini, maka anak akan terbiasa
untuk mengekspresikan kebutuhannya.
Ø Beri contoh yang baik. Anak adalah mesin copy yang handal. Bila mba
atten melarangnya untuk tidak memukul sebagai balasan perilaku yang kurang baik
dari teman bermainnya, konsistenlah dengan perkataan itu. Jika mba atten
melarangnya memukul, tapi mba atten malah memukul tangannya saat melarang
sesuatu, maka ba atten tak membantu ia melihat apa yang seharusnya ia ketahui
dari suatu kebiasaan. Dengan mba atten memukulnya, ia belajar bahwa memukul
merupakan satu cara agar orang lain mematuhi perintahnya atau memenuhi
keinginannya. Berilah contoh yang baik pada anak setiap hari.
Wallahualam bishahowab.
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Kita tutup dengan membacakan istighfar....hamdalah..
Astaghfirullahal’adzim..... Alhamdulillahirabbil'aalamiin
Doa Kafaratul Majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا
أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta
astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa
tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon
pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
★★★★★★★★★★★★★★
Badan
Pengurus Harian (BPH) Pusat
Hamba
اللَّهِ SWT
Blog:
http://kajianonline-hambaallah.blogspot.com
FanPage
: Kajian On line-Hamba Allah
FB
: Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter:
@kajianonline_HA
IG:
@hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment