Mendidik Anak Sesuai Syariat di Zaman Now

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Thursday, January 2, 2020


Rekap Kajian Online  Hamba اللَّهِ SWT Ummi G1
Hari, Tgl: Selasa, 5 Maret 2019 
Materi: Mendidik anak sesuai syariat di zaman now
Nara Sumber: Ustadz Undang
Waktu Kajian: 19. 30-21.00 WIB
Notulen: Bunda Meita
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖


Materi

Pendidikan anak dalam Islam adalah merupakan salah satu kewajiban kita para orang tua dalam membina keluarga. Karena keberhasilan dan kesuksesan anak dalam dunia dan akhiratnya adalah dimulai dari semenjak kecil atau sejak dini. Pengenalan ilmu agama kepada anak memang harus ditanamkan semenjak kecil, sehingga pemahaman yang benar mengenai Islam akan terbentuk sejak sedini mungkin.

Tuntunan Nabi Rasulullah SAW dalam mendidik anak telah beliau ajarkan kepada umat-umat beliau, hanya saja kita akan mengikutinya atau malah meninggalkannya.

Kewajiban mendidik anak dan bagaimana tanggung jawab orang tua terhadap pertumbuhan perkembangan putra-putrinya telah Allah jelaskan dalam sebuah ayat Al-Qur'an yaitu surat At-Tahrim : 6 yang artinya : "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu."

Dan makna kewajiban akan hal ini adalah menjaga keluarga dari siksa api neraka, yaitu dengan mengamalkan kewajiban dalam beragama Islam menjauhi akan hal-hal yang dilarang di dalam agama.

Ibnu Abbas mengartikan hal ini adalah "Ta’atlah kamu kepada Allah. Janganlah bermaksiat kepada-Nya, Suruhlah keluargamu untuk dzikir mengingat Allah, niscaya Allah akan selamatkannya dari neraka.


Bagaimana cara mendidik anak sesuai syariat ?

Ajarkan Akidah Islam

Akidah menjadi fondasi dalam kehidupan manusia. Akidah haruslah ditanamkan dan dibentuk dengan kuat dalam kehidupan setiap sosok muslim, terutama anak-anak. Anak-anak harus mulai dikenalkan kunci pokok akidah Islam yang ada di dalam rukun Islam, seperti, kedudukan Allah.

Selain itu, juga ditanamkan bahwa segala perbuatan yang dilakukan anak akan memiliki balasan atau ganjaran. Setiap perbuatan yang baik atau sesuai dengan syariat Allah akan diberikan balasan berupa pahala, sedangkan perbuatan yang tidak sesuai atau melanggar syariat Allah akan mengantarkan anak pada diterima dosa. Pahala dan dosa ini pada akhirnya akan menjadi sebuah konsekuensi terbesar dalam kehidupan manusia. Setelah kehidupan dunia, ada kehidupan akhirat yang menjadi hasil dari kehidupan dunia. Di kehidupan akhirat, ada surga dan neraka. Anak juga dapat diberikan gambaran mengenai surga dan neraka tersebut.
Manfaatnya sangat besar ketika kita mulai menerapkan parenting islami dengan memperdengarkan Alquran sejak janin masih di dalam kandungan.

Alquran sebaiknya diperkenalkan kepada janin sejak bayi sebagai wujud parenting islami. Setiap sumber bunyi yang diperdengarkan melalui bacaan Alquran  memiliki  frekuensi dan panjang gelombang tertentu. Ketika Alquran dibaca dengan tartil yang sesuai dengan tuntunan tajwid, bacaan tersebut akan memiliki frekuensi dan panjang gelombang yang mampu memengaruhi otak secara positif dan mengembalikan keseimbangan dalam tubuh.

Kemuliaan dan kebaikan Alquran  dapat merangsang perkembangan otak anak dan meningkatkan intelegensinya.

Dengan begitu proses parenting islami dengan memulai memperdengarkan Alquran yang kita ingin terapkan jadi akan lebih mudah dilakukan ke depannya karena anak sudah terbiasa dengan Alquran sejak ia kecil.
Orang dewasa saja akan mendapatkan ketenangan ketika membaca atau mendengarkan lantunan bacaan Alquran yang tartil dan indah. Ini karena lantuan bacaan Alquran dapat menciptakan suasana damai dan meredakan ketegangan saraf otak kita. Bayangkan saja jika hal ini didengarkan oleh janin yang saraf otaknya masih suci dan belum tercemar oleh berbagai informasi yang tidak baik.

Ibu hamil yang memperdengarkan lantunan Alquran kepada janin tidak untuk mengharapkan mereka mengerti apa yang sedang dibaca, tetapi sekadar membiasakan janin memperdengarkan Alquran sejak dalam kandungan, membantu menumbuhkan tingkat intelegensi, meningkatkan kemampuan berbahasa, dan mendapatkan kepribadian yang baik pada anak ketika tumbuh besar kelak. Sebab ketika janin berusia 7 bulan, ia sudah dapat merespon suara-suara di sekitar ibunya. Oleh karena itu, membiasakan diri membaca Alquran saat sedang hamil memiliki efek yang sangat baik, baik bagi janin maupun bagi ibu untuk mendapatkan ketenangan agar tidak mudah stres.

Kenalkan Syariat Islam

Anak harus dikenalkan dengan syariat Islam. Kenalkan sedikit demi sedikit melalui kehidupan secara langsung. Kenalkan pula mana yang tergolong sebagai ibadah wajib, sunah, mubah, makruh, dan haram.

Perjelas kedudukan ahkamul khomsah tersebut dalam Islam. Sebagai contoh, kenalkan anak tentang salat lima waktu, ajari anak perempuan memakai jilbab/kerudung, ajarkan kasih-mengasihi dengan saudara atau teman, ajarkan sikap saling berbagi ketika memiliki, dan ajarkan untuk tidak menghina teman.

Kasih Sayang

Inilah cara mendidik anak islami yang diajarkan oleh Rasulullah saw. Rasulullah pun harus memperpanjang sujudnya ketika pundak beliau dinaiki oleh cucunya. Betapa besar kasih sayang beliau kepada cucunya. Ya, beginilah konsep pendidikan anak, penuh dengan kasih sayang.

Orang tua mendidik anak dengan cara yang lembut, tetapi tentu saja, ada kalanya harus bersikap tegas. Namun, dalam ketegasan tesersbut harus ada kelembutan dan jangan sampai membuat hati anak terluka, bahkan melukai fisik si anak.

Ungkapan bijak Dorothy Law Nolte dalam syair Children Learn What They Live berikut bisa dijadikan sebagai bahan perenungan kita

Bila anak sering dikritik...
ia belajar mengumpat

Bila anak sering dikasari...
ia belajar berkelahi

Bila anak sering diejek...
Ia belajar menjadi pemalu

Bila anak sering dipermalukan...
Ia belajar merasa bersalah

Bila anak sering dimaklumi...
Oa belajar menjadi sabar

Bila anak sering disemangati...
Oa belajar menghargai

Bila anak mendapatkan haknya...
Ia belajar bertindak adil

Bila anak merasa aman...
Ia belajar percaya

Bila anak mendapat pengakuan...
Ia belajar menyukai dirinya

Bila anak diterima dan diakrabi...
Ia akan menemukan cinta.


Cara Pandang Positif

Hendaknya orang tua selalu memiliki cara pandang positif terhadap anak. Jika anak sulit diatur, maka ia berpikir bahwa anaknya kelebihan energi potensial yang belum tersalurkan. Maka orang tua berusaha untuk memberikan saluran bagi energi potensial anaknya yang melimpah ruah itu, dengan berbagai kegiatan yang positif. Selama ini anaknya belum mendapatkan alternatif kegiatan yang memadai untuk menyalurkan berbagai potensinya.

Dengan cara pandang positif seperti itu, orang tua tidak akan emosional dalam menghadapi ketidaktertiban anak.  Orang tua akan cenderung introspeksi dalam dirinya, bukan sekedar menyalahkan anak dan memberikan klaim negatif seperti kata nakal. Orang tua akan lebih lembut dalam berinteraksi dengan anak-anak, dan berusaha untuk mencari jalan keluar terbaik.
 Bukan dengan kemarahan, bukan dengan kata-kata kasar, bukan dengan pemberian predikat nakal.

Kamu anak baik dan salih. Tolong lebih mendengar pesan ibu ya Nak”, ungkapan ini sangat indah dan positif.

Bapak bangga punya anak kamu. Banyak potensi kamu miliki. Jangan ulangi lagi perbuatanmu ini ya Nak”, ungkap seorang bapak ketika ketahuan anaknya bolos sekolah.

Semoga kita mampu menjadi orang tua yang bijak dalam membimbing, mendidik dan mengarahkan tumbuh kembang anak-anak.

Wallahualam bishahowab


##################

TANYA JAWAB


1.  Ustadz, ijin bertanya. Bagaimana ya anak-anak sudah diajarkan bicara yang baik, tapi ternyata teman-temannya ada yang mengatai dia "gob*ok dan umpatan kasar saat bermain. Anak-anak kita sudah tahu itu ga boleh, sudah diinfo juga tentang bahaya mengumpat (isi tafsir al humazah), tapi lama kelamaan mereka kadang ga tahan, akhirnya keceplosan menjawab umpatan temannya. Benteng pertahanan kesabaran dia akhirnya bobol juga.

Jawab : Mba Atten yang baik hati dan suka menabung di kantin, dengan cara pandang positif dan pembentukan karakter pada anak sejak dini Insya Alloh bisa kita atasi dengan cara:
Ø  Ajar anak berani menegur. Ajarkan padanya agar ia berani mengungkapkan apa yang dia butuhkan. Dengan begitu, anak diajak mengembangkan kemampuan berpikirnya untuk menentukan respons yang tepat.
Ø  Libatkan orang dewasa. Yang paling penting, hindari anak untuk membalas perbuatan temannya
misalnya dipukul balas memukul bila ini terjadi, anak akan belajar menyelesaikan masalah dengan cara kekerasan. Anak yang menjadi korban perlu membela diri, tapi lakukan dengan cara yang tepat. Jika perbuatan temannya sudah sangat keterlaluan, mba atten bisa mengajarkannya untuk melibatkan orang di sekitarnya yang memiliki pengaruh dalam mengatasi perilaku negatif si teman, misalnya ibunya si anak. Si ibu pun bisa melakukan cross check dengan anaknya dan akhirnya memberi nasihat mana yang baik dan yang benar.
Itu yang ana ajarkan pada 3 kecil ana, ketika ada perbuatan temannya yang tidak membuatnya nyaman ana suruh mereka untuk bilang sendiri kepada orang tua anak tsb.
Ø  Kenalkan berbagai karakter. Tak ada orangtua yang ingin anaknya salah berteman. Tapi, menentukan mana teman yang layak dan tidak untuk si anak, bukan tindakan bijaksana. Justru dengan mengenal berbagai karakter orang, wawasan anak akan menjadi kaya. Karena itu, beri anak kita bekal tentang karakter manusia, misalnya ada yang baik hati, suka menolong, suka mencuri, pembohong, dan lain-lain. Yang perlu dilakukan mba atten ialah mengajari anak bagaimana bersikap terhadap masing-masing karakter. Ini akan membantunya dalam beradaptasi. Dengan demikian, anak kita akan  punya bekal dalam menghadapi berbagai karakter temannya.
Ø  Awasi anak bermain. Selalu dampingi saat anak bermain bersama teman-temannya, tapi Anda tak harus selalu berada di dekatnya. Yang penting, Anda dapat dengan mudah mengawasinya.
Ø  Bersikap responsif. Jadilah orangtua yang peka dan tanggap terhadap kebutuhan anak. Selalu luangkan waktu untuk berkomunikasi dua arah dengan si kecil. Jika mba atten terbiasa berkomunikasi dengannya tentang apa saja sejak dini, maka anak akan terbiasa untuk mengekspresikan kebutuhannya.
Ø  Beri contoh yang baik. Anak adalah mesin copy yang handal. Bila mba atten melarangnya untuk tidak memukul sebagai balasan perilaku yang kurang baik dari teman bermainnya, konsistenlah dengan perkataan itu. Jika mba atten melarangnya memukul, tapi mba atten malah memukul tangannya saat melarang sesuatu, maka ba atten tak membantu ia melihat apa yang seharusnya ia ketahui dari suatu kebiasaan. Dengan mba atten memukulnya, ia belajar bahwa memukul merupakan satu cara agar orang lain mematuhi perintahnya atau memenuhi keinginannya. Berilah contoh yang baik pada anak setiap hari.

Wallahualam bishahowab.




•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•


Kita tutup dengan membacakan istighfar....hamdalah..
Astaghfirullahal’adzim..... Alhamdulillahirabbil'aalamiin

Doa Kafaratul Majelis:

 سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh



★★★★★★★★★★★★★★
Badan Pengurus Harian (BPH) Pusat
Hamba اللَّهِ SWT
Blog: http://kajianonline-hambaallah.blogspot.com
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official

Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!