Home » , , » FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDIDIKAN ANAK

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDIDIKAN ANAK

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Monday, May 16, 2016

Kajian Online WA  Hamba الله SWT

Senin, 16 Mei 2016
Narasumber : Ustadzah Maulida
Rekapan Grup Bunda M6
Tema : Parenting
Editor : Rini Ismayanti


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang masih memberikan kita nikmat iman, islam dan Al Qur'an semoga kita selalu istiqomah sebagai shohibul qur'an dan ahlul Qur'an dan dikumpulkan sebagai keluarga Al Qur'an di JannahNya.
Shalawat beriring salam selalu kita hadiahkan kepada uswah hasanah kita, pejuang peradaban Islam, Al Qur'an berjalan, kekasih Allah SWT yakaninya nabi besar Muhammad SAW, pada keluarga dan para sahabat nya semoga kita mendapatkan syafaat beliau di hari akhir nananti. InsyaAllah aamiin

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDIDIKAN ANAK
Selain orang tua, ada faktor lain yang pengaruhi pendidikan anak.
Oleh sebab itu Ayah Bunda dan seluruh keluarga perlu memperhatikan agar dapat memanfaatkan semaksimal mungkin faktor tersebut untuk mengarahkan anak ke arah yang baik.
Faktor tersebut diantaranya:
1. Saudara dan kerabat
2. Teman anak; baik tetangga, di sekolah maupun di tempat lainnya. seperti di tempat ngaji, les dsb.
3. Guru dan pengasuh
4. Media massa (socmed dll)
5. Lingkungankungan tempat tinggal
6. Tempat dimana anak sering menghabiskan waktunya yang dapat beri pengaruh besar pada anak.
7. Tamu yang datang ke rumah dan yang berkunjung
8. Kegiatan rekreasi dan wisata yang diikuti anak.

Faktor-faktor tersebut turut berikan pengaruh pada pnddkn anak. Kita coba bahas agar faktor-faktor tersebut dapat diarahkan untuk bermanfaat bagi anak dunia akhirat.
1. Perilaku anak terhadap saudara saudaranya
Perlu peran orang tua dalam kontrol dan mengarahkan perilaku anak.
Tanamkan dalam diri anak sikap menghormati orang yang lebih tua, dan ajarkan pada yang lebih tua untuk menyayangi yang muda. sbagaimana sabda Rasulullah SAW " tidak termasuk golongan kami orang yang tidak mengetahui hak orang tua dan tidak menyayangi anak kecil. Ajarkan anak anak salingkungan menghargai, tidak menghina dan olok olok. QS Al Hujurat 11.
2. Pisahlah tempat tidur anak anak
Sebagaimana Rasulullah memerintahkan hal demikian..
" perintahlah anak kalian shalat ketika berusia tujuh tahun dan pukullah mereka agar shalat ketika berusia sepuluh tahun dan pisahlah tempat tidur mereka." HR Abu Daud
Pemisahan tempat tidur anak penanting karena Rasulullah memerintahkan demikian juga pencegahan dari prilaku asusila di antara anak anak.  Karena tidak menutup kemungkinan saat anak dalam satu tempat tidur, aurat mereka terbuka, salingkungan bersentuhan bertindihan. yang bisa saja munculnya pikiran negatif  khususnya yang remaja.
Disamping itu, nafas, bau badan dan penyakit bercampur yang kemudian bisa menular satu dengan lainnya.
Mengutip pandangan Al-Manawi dalam buku Fath al Qadir Syarh al Jami ash Shaghir, menyebuntukan maksudnya pisahlah tempat tidur anak-anak saat 10 tahun untuk menghindarkan mereka dari pengaruh syahwat, sekalipun anak-anak semuanya wanita.
Orang tua memperkenalkan kepada anak-anak mereka kewajibn agama, haramnya zina, haramnya liwath, haramnya khamer,  berdusta dsb.
Dengan cara itu dapat melatih anak untuk taat dan beribadah. sehingga ketika anak mencapai usia kewajiban agama, ia tidak lagi merasa berat melaksanakannya.
Pemisahan tempat tidur anak dilakukan ketika muncul kekhawatiran akan dampak negatif yang menimpa anak. misal saat ada yang sakit, seyogyanya tempat tidur anak dipisah tanpa batasan usia.
Jangan biarkan anak lelaki tidur satu ranjang dengan anak perempuan. Jangan biarkan anak tidur ditemani video/tv/gadget. Orang tua sangat perlu perhatikan pakaian putri saat di rumah. Terutama saat ada saudara laki-laki.
Tidak hanya pakaian putri kita, sebagai ibu, kita perlu juga perhatikan kejiwaan putra kita.
Begitu pula bila kita sebagai seorang ayah.
Misal: tidak pakai baju tidur dsb...

QS An Nur 58-59 » Dalam ayat ini Allah memberi tuntunan kepada orang tua agar mengajarkan kepada anak nya yang berusia mumayyiz untuk meminta izin kepada orang tua mereka di tiga waktu, yang umumnya saat tersebut orang tua tidak menutup aurat. Yaitu sebelum subuh, di tengah hari dan setelah isya.
Hal tersebut prevenantif bagi waktu private orang tua. Khawatir anak masuk saat yang seharusnya wilayah privat orang tua. Hingga timbul pkarena negatif» cari cara melakukan apa yang mereka lihat» bisa saja mereka mencoba dengan tetangga/teman/saudaranya. naudzubillah...

Orang tua harus menjaga anak untuk tidak menonton film yang tidak baik
Misal; ada tayangan yang perlihatkan adegan tidak baik bukan mahram (peluk, cium dsb). Jika anak melihat ini apalagi intensitasnya sering, bisa jadi hatinya ingin, nafsunya akan menggelora dan mendorong untuk melakukan keharaman. Naudzubillah...moga Allah lindungi kita dan keluarga.
Beberapa ilmuwan menjelaskan seperti di kutip dalam " fiqh tarbiyah abna' wa tha'ifah min Nasha'ih al- Athibba'"
Bahwa» seorang wanita akan terangsang melakukan hubungan ketika melihat kuda jantan menunggangi kuda betina atau ketika melihat kucing jantan kawin dengan kucing betina. Untuk itu orang tua harus benar benar menjaga putra putri dari bencana tersebut.

Sebagai orang tua, kita harus mengemban amanat yang diberikan Allah untuk menjaga putra putri. Anak yang shaleh akan membawa manfaat bagi orang tua di khdpn nanti. Seorang ayah harus menjadi pemimpin yang baik di rumah. Tuntunlah anak-anak kepada kebaikan dan palingkungankan dari kerusakan.
Orang tua jugan mengizinkan putrinya menghabiskan waktu bersama lelaki, menonton dll. Tidak seharusnya orang tua mengizinkan anak gadisnya keluar bersama lelaki. Tidak seharusnya orang tua mengizinkan anak lelakinya melakukan kefasikan terhadap gadis muslim. Semua hal yang bisa mendekatkan ssorang pada zina harus dijauhi dan diwaspadai

3. Guru dan pengasuh
Ayah bunda perlu mengajarkan secara langsung kepada anak anak semampunya. Jika sudah mencoba mengajarkan anak-anak kita dan dirasa memerlukan pengajar lain maka berusaha menitipkan putra putri pada pengajar yang terpercaya yang bertakwa pada Allah. Usahakan tidak membiarkan anak putri dengan pengajar pria, sehingga berkhalwat. Orang tua sangat perlu mengetahui perkembangan anak anak, karena nanti akan dimintai pertanggung jawaban.

Boleh dicek:
Berapa juz / surah yang sudah dihafal anak? Jam pulang jam pergi dan kemana saja?
Dalam menanyakan seputar hal di atas perlu disampaikan dengan tutur bahasa halus dan lemah lembut. Jika perlu ketegasan tidak ada salahnya berkata tegas.

Selain guru atau pengajar, faktor pengasuh juga menjadi penting bagi pendidikan anak. Perlu memilih pengasuh yang sholeh/sholihah, sebab peran pengasuh di rumah hampir sama dengan peran ibu bagi anak. Sedikit banyak anak akan meniru perilaku dan pola pikir pengasuh. Pengasuh / art adlh teman bagi anak anak. Teman " yang membawa minyak wangi" ataukah " yang meniup bara api"

4. Media massa dan pengaruhnya
Ada dampak negatif dari perkembangan media massa saat ini baik cetak maupun elektronik. Walaupun tidak dipungkiri ada manfaat positifnya juga. Beberapa di antara dampak negatif:
- kerusakan akhlak
- perbuatan tidak baik
- pengkhianatan
- keretakan RT dan keluarga
Dsb

Karena massifnya perkembangan media massa saat ini ayah bunda berkewajiban mengawasi putra putri. Ketika media massa membuat kita lalai sholat, zikir, timbul rasa dengki maka yang seperti ini yang harus kita tinggalkan
Qs Al Ma'un 4-5
Qs Maryan 59

Selain itu ada juga faktor lingkungankungan dan keluarga yang berpengaruh pada pendidikan anak

5. Pengaruh interaksi orang tua dan tetangga
Keramahan orang tua terhadap tetangga dan anak-anaknya berbanding lurus dengan sikap tetangga terhadap anak-anak. Memuliakan, mencintai dan menasihati atau sebaliknya.  Ajarkan juga anak untuk berkawan dengan tetangga, berbagi dan tidak pamer

6. Lingkungankungan tempat tinggal
Kondisi lingkungankungan dan perilaku penduduk tempat tinggal berpengaruh pada pendidikan anak.  Lingkungankungan orang yang tidak baik berbeda dengan lingkungankungan tempat tinggal orang saleh yang akan berpengaruh pada keluarga dan anak-anak kita. Bila memang lingkungan sudah tidak kondusif, hijrah ke tempat yang baik merupakan ajaran yang dianjurkan dalam Islam
(Shahih bukhari 3470 dan muslim 2766) ;
(Qs Al An'am 68)
Lingkungan masyarakat yang tidak baik, anak-anak ketika keluar rumah akan bersentuhan dengan video film dan pemandangan haram lainnya. Yang bisa membawa dampak tidak baik dan mencontohnya.
Misal: lingkungan masyarakat yang krg baik, anak putri saat keluar rumah, akan melihat gadis sebaya tanpa jilbab. Tidak menutup kemungkinan akan dicontoh. Naudzubillah

6. Faktor lainnya yaitu wisata dan tempat yang sering dikunjungi anak
Sebagai contoh anak yang besar di lingkungan masjid beda dengan anak yang besar di warung atau tempat hiburan.
Anak yang berkumpul bersama temannya untuk mengaji Al Quran beda dengan anak yang kumpul bersama teman untuk nonton bioskop atau konser..
Orang tua perlu mencontohkan dan mengajak anak-anak untuk pergi ke masjid. Ajak putra putri ke tempat rekreasi yang tidak ada kemungkaran. Jangan mengajak anak ke tempat rekreasi yang tidak baik. Karena tempat tersebut bisa memberikan gambaran tidak baik di benak putra putri, sehingga berdampak negatif dalam pendidikan dan hub dengan agama yang pada akhirnya mempengaruhi kesolehan anak. Naudzubillah...
Jika Allah izinkan dengan kecukupan rizki, ajak putra putri ke Baitullah dan Masjid Nabawi untuk umerah dan haji. Hal ini dapat membawa pengaruh positif bagi keimanan perilaku dan kesalehan anak. Bagaimana gambar ka'bah bukit shafa marwah makam ibrahim melekat dibenak anak. Dengan bagitu anak mungkin bercerita kepada teman dan gurunya tentang pengalaman nya tersebut umerah haji mudah-mudahan dapat sebagai inspirasi yang lain untuk dapat ke Haramain Syarafain juga. Dibandingkan menonton bioskop atau konser musik atau pertandingan olahraga, rihlah ke kebun binatang atau nuansa pegunungan atau alam lainnya adalah lebih baik. Dari tempat tersebut dapat melihat makhluk ciptaan Allah dan kekuasaan Allah serta hikmahNya dalam menciptakan dan mengatur segala sesuatu.  Qs Al Anam 38.

7. Anak dan Tamu
Kehadiran tamu sedikit banyak membawa pengaruh pada pendidikan. Tidak sedikit tamu yang datang membawa kebiasaan tradisi dan akhlak tertentu. Tamu yang saleh akan mempengaruhi akhlak anak. Begitu pula sebaliknya.
Dari berbagai sumber

TANYA JAWAB

Q : Ustadzah kan kadang ada anak yang nurut ada juga tidak nah bagaimna untuk mengatasi anak yang super bandel ustadzah ??
A : Pada dasarnya ga ada anak yang bandel bun apalagi super bandel. Ada hanya itu julukan / cap yang kita berikan kepada ananda. Kategori bandel seperti apakah? Apakah yang suka mengacak mainannya atau hal lain atau yang kalau disuruh sholat suka kabur? Misalnya yang suka ngacak istilahnya begitu, mari kita lihat sisi positifnya ya bun. Barangkali ananda sangat kreatif dan dia coba salurkan dengan hal tersebut. Perlu kreatifitas bunda untuk ananda dalam cara mengajari dsb. Tetapi untuk urusan perintah agama selalu prioritas y bun. Misal sudah baligh tetapi sholat masih bolong nah ini perlu penangannan serius dan dengan hati. Pada inantinya dengan hati dan selalu mohon doa kepada Allah untuk kebaikan ananda. Biar Allah hadirkan hidayah dan lembuntukan hati
Wallahu'alam

Q : Bagaimana memberikan pengaruh2 baik pada anak jk ibu bekerja atau tidak bisa terus memperhatikannya?
Jk kondisi anak usil pada temannya, tp usilnya lebih sering jk ditemani dengan ayah atau bundanya. Nah, ini gmn cara menanganinya y?
Jazaakillah..
A : Sepertinya ananda memang ingin srkali diperhatikan lebih oleh ayah bunda ya. Tetapi karena kondisi yang demikian (semoga Allah mudahkan urusan bunda n keluarga) selama bunda bekerja upayakan ananda aman dengan orang atau keluarga terpercaya

Q : Ustadzah...apa memukul anak saat anak membangkang atau tidak nurut dan bandel itu diperbolehkan?
A : Sebelum nya kita cek dulu ya bun usia berapakah ananda sampai harus dipukul? Dan bentuk bandel seperti apakah yang menjadikan kita inginnya komunikasikan dengan cara tersebut. Pastinya siapapun orangnya dan usia berapa pun tentu tidak menginginkan dipukul. Fitrah mansusia ingin diperlakukan lemah lembut. Saran saya selama masih bisa komunikasi tanpa memukul maka kita lakukan. Kalau bisa hindari memukul. Kalau pun sangat darurat harus dengan hati
Wallahu'alam

Q : Bagaimana menyiasati  tidur yang tidak bercampur antara anak laki dan perempuan, jika kondisi rumahnya petakan...
A : Selama belum aqil baligh mungkin disiasati yang laki dekat dengan ayah yang perempuan dengan ibu. Dan saat ayah ibu ada "hajat" mohon untuk ada tempat privasi sendiri dengan perhatikan waktu dan tempat terutama saat anak-anak masih on/aktivitas   
Wallahu'alam

Alhamdulillah, kajian kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan bermanfaat. Aamiin....

Segala yang benar dari Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baiklah langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyakanya dan do'a kafaratul majelis:

سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

​السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ




Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

Previous
TIDUR
Next
Taqwa

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!