Kajian Online WA Hamba الله SWT
Senin,
30 Juli 2018
Rekap
Kajian Grup Bunda G1 – G6
Narasumber
: Ustadz Cipto
Tema
: Parenting
Dzat yang dengan Kebesaran-Nya, seluruh makhluk menyanjung dan
mengagungakan-Nya...
Dzat yang dengan Keperkasaan-Nya, musuh-musuh dihinakan lagi
diadzab-Nya...
Dzat yang dengan Kasih dan Sayang-Nya, kita semua mampu mengecap
manisnya Islam dan indahnya ukhuwah di jalan-Nya, memadukan hati kita dalam
kecintaan kepadaNya, yang mempertemukan kita dalam keta'atan kepadaNya, dan
menghimpunkan kita untuk mengokohkan janji setia dalam membela agamaNya.
AlhamduliLlah... tsumma AlhamduliLlah...
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada tauladan kita, Muhammad
SAW. Yang memberi arah kepada para generasi penerus yang Rabbaniyyah bagaimana
membangakitkan ummat yang telah mati, memepersatukan bangsa-bangsa yang
tercerai berai, membimbing manusia yang tenggelam dalam lautan syahwat,
membangun generasi yang tertidur lelap dan menuntukun manusia yang berada dalam
kegelapan menuju kejayaan, kemuliaan, dan kebahagiaan.
Amma ba'd...
Ukhti fillah sekalian. Agar ilmunya barokah, maka alangkah indahnya
kita awali dengan lafadz Basmallah
Bismillahirrahmanirrahim...
PENDIDIKAN
ANAK REMAJA
Pertama
tentang definisi remaja :
remaja
/re·ma·ja / 1 a mulai dewasa; sudah sampai umur untuk kawin: ia sekarang sudah
-- , bukan kanak-kanak lagi; 2 a muda: pengantin perempuannya masih -- benar; 3
n pemuda: Pemerintah mendirikan gelanggang -- untuk sarana kegiatan olahraga;
--
kencur ki remaja yang belum cukup umur;
Sumber
: www.kbbi.web.id
Masa
remaja (adolescence) adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak
hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun
dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun.
Dari
sisi fisik, anak remaja mengalami perubahan fisik yang sangat drastic. Bermula
dari pertambahan berat dan tinggi badan, perubahan bentuk tubuh, dan
perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan
pinggang dan kumis, dan dalamnya suara.
Secara
psikis, Para psikolog menyebuntukan kondisi jiwa anak remaja sebagai berikut,
diantaranya: Pertama; Gelisah yaitu keadaan yang tidak tenang menguasai
diri, Kedua; suka menentang ketiga; suka penasaran, yaitu berkeinginan besar untuk
mencoba segala hal yang belum diketahuinya, keempat; suka mengkhayal dan
berfantasi , kelima; suka berkelompok. Ini artinya usia remaja adalah usia
labil atau galau (meminjam bahasa anak remaja sendiri).
Dalam
bahasa arab, fase remaja ini disebut dengan fase al-Murahiq, yang artinya orang
yang lelah (mungkin untuk menggambarkan lelahnya fikiran, pisik dan psikisnya
anak remaja karena kondisinya yang masih labil).
Para
ulama islam tidak memberikan batasan
remaja dengan usia tapi dengan
fase yang dikenal dengan baligh. Batasan ini sangat tepat karena tidak membingungkan, berbeda dengan batasan
umur.
Keadaan
labil ini tentunya tidak boleh menjadi justifikasi bagi anak-anak remaja untuk
berbuat kemaksiatan dan pembenaran bagi orang tua untuk membiarkan anaknya
tumbuh berkembang tanpa pengawasan dan
perhatian. Kondisi labil ini semestinya mendorong para orang tua agar lebih
mawas dan lebih memperhatikan keseharian anaknya.
Islam
sebagai agama yang komprehensif tidaklah membiarkan anak remaja hidup labil dan
tanpa arah. Ia memberikan solusi atas kegalauan jiwa, raga dan fikirannnya. QS
Lukman ayat 12-19 yang bercerita tentang nasehat lukman kepada anaknya adalah
salahsatu tuntunan yang menerangkan
solusi atas kegalauan anak remaja. Ia sangat bergizi untuk dibaca
oleh orangtua , guru bahkan oleh anak remaja sendiri.
Nah
yang menjadi dasar dalam proses pendidikan dalam islam salah satu rujukannya
adalah
QS
Luqman, ayat 12-19
وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ (12) وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
(13) وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ (14) وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
(15) يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ (16) يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ (17) وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ (18) وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ
(19)
Artinya:
Dan
sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah
kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya
ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".
Dan
(ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
Dan
Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya;
ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu
bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
Dan
jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan
pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang
kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
(Luqman
berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat
biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya
Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi
Maha Mengetahui.
Hai
anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan
cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang
menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan
(oleh Allah).
Dan
janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah
kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang sombong lagi membanggakan diri.
Dan
sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya
seburuk-buruk suara ialah suara keledai.
Ada
artikel menarik kalau mau dibedah
http://www.ddalazharmesir.com/2015/12/pendidikan-anak-remaja-dalam-perspektif.html
Kalau
berkaca pada sistem pendidikan terutama yang ada di Indonesia diantaranya
adanya kelemahan dalam proses penyiapan menjelang masa pubertas atau Pendidikan
Aqil Baligh ini yang tidak pernah adda secara khusus kurikulumnya di
sekolah-sekolah konvensional...di beberapa pesantren mungkin diajarkan.....
Beberapa
Hal jadi catatan penting dalam proses pendidikan remaja
1.
Metode Pendekatan
2.
Bahan Referensi
3.
Pendidik itu sendiri
munculnya
istlah "Kidz Zaman Now" sesungguhnya jadi Fenomena menarik untuk
dicermati....adakah artinya bahwa pendidikan dan orang tua tidak siap dengan
kondisi tersebut atau memang ada hal lain yang menjadi penyebab.....kalau
mencari siapa yang salah gampang.. mari berkaca untuk mengembalikan khitah
pendidikan anak sesuai dengan anjuran dan sesuai dengan fitrah yang ada pada
anak....Demikian Semoga bermanfaat afwan jiddan atas kekurangan
TANYA
- JAWAB
G3
Q
: Saya ingin mengetahui bagaimana cara didik bunda-bunda yang memiliki anak
hafidz hafidzah di jaman serba gadget seperti sekarang ini? Apakah anak yang
kecanduan gadget bisa sembuh total dengan kesadaran anak sendiri?
A
: Kuncinya Sabar dan istiqomah plus jangan ada tivi di rumah (ini testimoni
serang bunda yang menitipkan anaknya di sekolah tahfidz quran dalam kaitan
sinergi rumah dengan sekolah dalam program tahfidz)... Gadget memang sangat
besar pengaruhnya baiknya ada pengaturan dan kesepakatan dengan anak. insya
Allah peluang sembuh selalu ada....perlu banyak pihak memang yang terlibat
membangun kesadaran...ini disebut Power of Third Person.
Q
: Apakah anak usia 12 tahun belum terlambat tuk menerapkan disiplin? terutama
disiplin bangun subuh tepat waktu, dan bagaimana tipsnya?
jazakallahu
khoir ustadz
a
: Tak ada kata terlambat....sama kayak pembelajaran tentara lakukan kebiasaan
baik meski kecil dalam 90 hari atau 3 bulan insya Allah akan menjadi
kebiasaan...catatannya Sabar dan Istiqomah...
G1
Q
: Mohon penjelasannya bagaimanakah mengurangi kebiasaan anak yang lebih
menyukai K-pop, drama Korea, dan apapun yang berbau Korea yang lagi in padahal emak
nya sama sekali tidak pernah mengetahui trend jaman sekarang ustadz? Sepertinya
di lingkungan sekolah anak-anak terpengaruh kebiasaan anak lain yang selalu
membicarakan tentang hal-hal yang hits jaman now.
A
: Rangkul dan diskusi baik-baik dengan anak terutama kalau sudah
remaja....libatkan abi atau pihak-pihak yang berpengaruh terhadap anak..
tipsnya jangan bikin pagar atau krangkeng ya....anak bisa berontak dan mencari
jalan sembunyi-sembunyi. Bagi para ortu baiknya tetap juga mengupdate diri
minimal mengetahui perkembangan zaman agar juga gak "kuper-kuper
amat" meski ngak penting akan menjadi penting untuk bahan diskusi dengan
anak....agar anak juga terbangun trustnya...
Q
: Bagaimana cara kita meperlakukan anak agar anak jadi dekat dengan kita dan
menceritakan smuanya kepada kita tanpa harus kita paksa bercerita, tanpa harus
bohong sama kita ?
A
: ini seni komunikasi....dan membangun kepercayaan anak terhdap orang
tua....sering-sering adakan pertemuan keluarga....curcol lah ke anak tuk
membangun bahwa ortu percaya ke anak...klo perlu lakukan person to person
anak...
Q
: Zaman dahulu, guru begitu disegani mungkin juga ditakuti para siswanya
sehingga apapun yang diperintahkan guru pasti ditaati. Namun sekarang hampir ga
ada siswa yang segan dengan guru sehingga apa yang dinasehatkan lewat begitu
saja. Adakah kiat yang paling mendasar untuk menghadapi murid zaman now Ustadz?
Jazakallah atas jawabannya
A
: Membangun wibawa tanpa menghilangkan kedekatan dengan siswa menjadi kunci yang
menarik....membangun rasa keterbutuhan siswa akan anda sebagai seorang guru
juga penting....balik lagi semua lebih ke strategi komunikasi...ini kunci yang
paling mendasar sih...mau siapapun yang dihadapi..ketika komunikasinya baik
maka semua dapat berjalan dengan baik.
G6
Q
: Assalamualaikum Ustadz, ketika anak perempuan, usia 9 thn, bercerita bahwa dia
bermimpi bersama teman laki-lakinya seperti orang yang sudah menikah, bagaimana
sikap sebagai ortu seharusnya, apakah bertanya detail mimpinya atau bagaimana,
Karena waktu bercerita anaknya malu-malu...
A
: Explorasi perlu dilakukan butuh strategi komunikasi....ini khan memang fase
bahwa anak sudah masuk aqil baligh ya....masih beruntung mau bercerita...yang
bahaya klo yang gak cerita....
G2
Q
: Bagaimana bentuk komunikasi yang baik antara ayah ibu dengan anak remaja
laki-laki ? Ayah/ ibu kah yang lebih dominan berinteraksi ?
A
: Keduanya bergantian/berbagi peran.....namun umumnya anak laki-laki akan lebih
dekat dengan anaknya ini naluriah sih maka perlu disalurkan dan dilakukan
komunikasi yang baik... ayah tetap harus berperan aktif membangun sisi
kelelakian seperti tanggung jawab sedang kasih sayang didapat dari bunda...itu
kenapa perlu dilakukan berimbang.
Q
: Bolehkah kita sebagai ortu mengarahkan anak kita (putri) ke sekolah (Sma) yang
menurut kita baik untuk nya...karena berbasis agama...
tapi
anaknya kurang berkeinginan sehingga sering mengeluh&tidak semaagat untuk
ke sekolah.. Kami sudah kasih masukan & memberi terus semangat agar dia bisa
lebih ikhlas ngejalani...Bagaimana solusinya agar sama-sama enak antara ortu
& anaknya? Jazakillah khayir ustadz
A
: Dalam hal ini boleh-boleh saja. dan syah-syah saja....namun alangkah baiknya
karena sudah SMA pendapat mereka perlu didengarkan juga perhatikan penyaluran
minat dan bakatnya.......(yang ini next time ya tentang pemetaan bakat)...SMA
masih diarahkan memang baik namun jadi catatan adalah jangan Otoriter ya
bunda....
solusinya
duduk bareng dan dengarkan keinginan anak....karena bisa jadi akan ada banyak yang
dibuang percuma...jika hal tsb masih terjadi dan bagi ortu bersiap dengan
seegala hal kondisi terburuk sekalipun....emas itu tidak ditemukan ditempat
bersih kadang harus dikeruk, digali dan di ayak dan dibersihkan berulang2
#analogi mengelola anak sama dengan mencari dan menemukan emas...
Q
: Bagaimana dengan penentuan bakat anak yang sesuai fitrahnya dalam hal ini
dikaitkan dengan metode belajar di sekolah( pendidikan yang mengharuskan semua
harus dikuasai)
A
: Keren nih pertanyaannya saya suka....ortu jangan pasang target dan ekspektasi
ngoyo atau over ya....lihat kecenderungan mana yang paling baik dan disukai
anak itu yang dikembangkan.. tuk yang lain biasa aja...minimal cukup KKM
saja....dalam ilmu Talents Mapping yang saya pelajari ada prinsip dasar
"Fokus pada Kekuatan dan siasati keterbatasan" juga ada prinsip yang
paling mendasar "Bimbing Akhlaq dan Fasilitasi Bakat"
Closing Statement
Disiplin
itu penting namun yang lebih penting untuk dibangun dan dibina kepada anak kita
adalah Akhlaq jadi fokus bagaimana pendidikan yang mewujudkan Akhlaq Karimah
menjadi prioritas utama setelah prioritas menjadi seorang hamba Allah yang
bertaqwa
Alhamdulillah,
kajian kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan
berkah dan bermanfaat. Aamiin....
Segala
yang benar dari Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baikalauah
langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyakanya dan
do'a kafaratul majelis:
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك
Subhanakallahumma
wabihamdika asayahadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika
“Maha
Suci Engakau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan
yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat
kepada-Mu.”
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment