Home » , , » PENDIDIKAN ANAK REMAJA

PENDIDIKAN ANAK REMAJA

Posted by Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT on Monday, August 13, 2018


 Kajian Online WA  Hamba الله SWT

Senin, 30 Juli 2018
Rekap Kajian Grup Bunda G1 – G6
Narasumber : Ustadz Cipto
Tema : Parenting
  

Dzat yang dengan Kebesaran-Nya, seluruh makhluk menyanjung dan mengagungakan-Nya...
Dzat yang dengan Keperkasaan-Nya, musuh-musuh dihinakan lagi diadzab-Nya...
Dzat yang dengan Kasih dan Sayang-Nya, kita semua mampu mengecap manisnya Islam dan indahnya ukhuwah di jalan-Nya, memadukan hati kita dalam kecintaan kepadaNya, yang mempertemukan kita dalam keta'atan kepadaNya, dan menghimpunkan kita untuk mengokohkan janji setia dalam membela agamaNya.

AlhamduliLlah... tsumma AlhamduliLlah...

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada tauladan kita, Muhammad SAW. Yang memberi arah kepada para generasi penerus yang Rabbaniyyah bagaimana membangakitkan ummat yang telah mati, memepersatukan bangsa-bangsa yang tercerai berai, membimbing manusia yang tenggelam dalam lautan syahwat, membangun generasi yang tertidur lelap dan menuntukun manusia yang berada dalam kegelapan menuju kejayaan, kemuliaan, dan kebahagiaan.

Amma ba'd...
Ukhti fillah sekalian. Agar ilmunya barokah, maka alangkah indahnya kita awali dengan lafadz Basmallah

Bismillahirrahmanirrahim...         


PENDIDIKAN ANAK REMAJA

Pertama tentang definisi remaja :
remaja /re·ma·ja / 1 a mulai dewasa; sudah sampai umur untuk kawin: ia sekarang sudah -- , bukan kanak-kanak lagi; 2 a muda: pengantin perempuannya masih -- benar; 3 n pemuda: Pemerintah mendirikan gelanggang -- untuk sarana kegiatan olahraga;
-- kencur ki remaja yang belum cukup umur;
Sumber : www.kbbi.web.id


Masa remaja (adolescence) adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun.
Dari sisi fisik, anak remaja mengalami perubahan fisik yang sangat drastic. Bermula dari pertambahan berat dan tinggi badan, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. 
Secara psikis, Para psikolog menyebuntukan kondisi jiwa anak remaja sebagai berikut, diantaranya:  Pertama; Gelisah  yaitu keadaan yang tidak tenang menguasai diri, Kedua; suka menentang ketiga; suka penasaran, yaitu berkeinginan besar untuk mencoba segala hal yang belum diketahuinya, keempat; suka mengkhayal dan berfantasi , kelima; suka berkelompok. Ini artinya usia remaja adalah usia labil atau galau (meminjam bahasa anak remaja sendiri).

Dalam bahasa arab, fase remaja ini disebut dengan fase al-Murahiq, yang artinya orang yang lelah (mungkin untuk menggambarkan lelahnya fikiran, pisik dan psikisnya anak remaja karena kondisinya yang masih labil).
Para ulama islam tidak memberikan batasan  remaja dengan usia tapi dengan   fase yang dikenal dengan baligh. Batasan ini sangat tepat karena   tidak membingungkan, berbeda dengan batasan umur.

Keadaan labil ini tentunya tidak boleh menjadi justifikasi bagi anak-anak remaja untuk berbuat kemaksiatan dan pembenaran bagi orang tua untuk membiarkan anaknya tumbuh berkembang  tanpa pengawasan dan perhatian. Kondisi labil ini semestinya mendorong para orang tua agar lebih mawas dan lebih memperhatikan keseharian anaknya.

Islam sebagai agama yang komprehensif tidaklah membiarkan anak remaja hidup labil dan tanpa arah. Ia memberikan solusi atas kegalauan jiwa, raga dan fikirannnya. QS Lukman ayat 12-19 yang bercerita tentang nasehat lukman kepada anaknya adalah salahsatu tuntunan  yang menerangkan solusi  atas kegalauan  anak remaja. Ia sangat bergizi untuk dibaca oleh orangtua , guru bahkan oleh anak remaja sendiri.

Nah yang menjadi dasar dalam proses pendidikan dalam islam salah satu rujukannya adalah
QS Luqman, ayat 12-19

وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ (12) وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ (13) وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ (14) وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (15) يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ (16) يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ (17) وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ (18) وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ (19)
Artinya:

Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

(Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.

Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.

Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

Ada artikel menarik kalau mau dibedah

http://www.ddalazharmesir.com/2015/12/pendidikan-anak-remaja-dalam-perspektif.html

Kalau berkaca pada sistem pendidikan terutama yang ada di Indonesia diantaranya adanya kelemahan dalam proses penyiapan menjelang masa pubertas atau Pendidikan Aqil Baligh ini yang tidak pernah adda secara khusus kurikulumnya di sekolah-sekolah konvensional...di beberapa pesantren mungkin diajarkan.....
Beberapa Hal jadi catatan penting dalam proses pendidikan remaja
1. Metode Pendekatan
2. Bahan Referensi
3. Pendidik itu sendiri

munculnya istlah "Kidz Zaman Now" sesungguhnya jadi Fenomena menarik untuk dicermati....adakah artinya bahwa pendidikan dan orang tua tidak siap dengan kondisi tersebut atau memang ada hal lain yang menjadi penyebab.....kalau mencari siapa yang salah gampang.. mari berkaca untuk mengembalikan khitah pendidikan anak sesuai dengan anjuran dan sesuai dengan fitrah yang ada pada anak....Demikian Semoga bermanfaat afwan jiddan atas kekurangan

TANYA - JAWAB

G3

Q : Saya ingin mengetahui bagaimana cara didik bunda-bunda yang memiliki anak hafidz hafidzah di jaman serba gadget seperti sekarang ini? Apakah anak yang kecanduan gadget bisa sembuh total dengan kesadaran anak sendiri?
A : Kuncinya Sabar dan istiqomah plus jangan ada tivi di rumah (ini testimoni serang bunda yang menitipkan anaknya di sekolah tahfidz quran dalam kaitan sinergi rumah dengan sekolah dalam program tahfidz)... Gadget memang sangat besar pengaruhnya baiknya ada pengaturan dan kesepakatan dengan anak. insya Allah peluang sembuh selalu ada....perlu banyak pihak memang yang terlibat membangun kesadaran...ini disebut Power of Third Person.

Q : Apakah anak usia 12 tahun belum terlambat tuk menerapkan disiplin? terutama disiplin bangun subuh tepat waktu, dan bagaimana tipsnya?
jazakallahu khoir ustadz
a : Tak ada kata terlambat....sama kayak pembelajaran tentara lakukan kebiasaan baik meski kecil dalam 90 hari atau 3 bulan insya Allah akan menjadi kebiasaan...catatannya Sabar dan Istiqomah...


G1

Q : Mohon penjelasannya bagaimanakah mengurangi kebiasaan anak yang lebih menyukai K-pop, drama Korea, dan apapun yang berbau Korea yang lagi in padahal emak nya sama sekali tidak pernah mengetahui trend jaman sekarang ustadz? Sepertinya di lingkungan sekolah anak-anak terpengaruh kebiasaan anak lain yang selalu membicarakan tentang hal-hal yang hits jaman now.
A : Rangkul dan diskusi baik-baik dengan anak terutama kalau sudah remaja....libatkan abi atau pihak-pihak yang berpengaruh terhadap anak.. tipsnya jangan bikin pagar atau krangkeng ya....anak bisa berontak dan mencari jalan sembunyi-sembunyi. Bagi para ortu baiknya tetap juga mengupdate diri minimal mengetahui perkembangan zaman agar juga gak "kuper-kuper amat" meski ngak penting akan menjadi penting untuk bahan diskusi dengan anak....agar anak juga terbangun trustnya...

Q : Bagaimana cara kita meperlakukan anak agar anak jadi dekat dengan kita dan menceritakan smuanya kepada kita tanpa harus kita paksa bercerita, tanpa harus bohong sama kita ?
A : ini seni komunikasi....dan membangun kepercayaan anak terhdap orang tua....sering-sering adakan pertemuan keluarga....curcol lah ke anak tuk membangun bahwa ortu percaya ke anak...klo perlu lakukan person to person anak...

Q : Zaman dahulu, guru begitu disegani mungkin juga ditakuti para siswanya sehingga apapun yang diperintahkan guru pasti ditaati. Namun sekarang hampir ga ada siswa yang segan dengan guru sehingga apa yang dinasehatkan lewat begitu saja. Adakah kiat yang paling mendasar untuk menghadapi murid zaman now Ustadz? Jazakallah atas jawabannya
A : Membangun wibawa tanpa menghilangkan kedekatan dengan siswa menjadi kunci yang menarik....membangun rasa keterbutuhan siswa akan anda sebagai seorang guru juga penting....balik lagi semua lebih ke strategi komunikasi...ini kunci yang paling mendasar sih...mau siapapun yang dihadapi..ketika komunikasinya baik maka semua dapat berjalan dengan baik.


G6

Q : Assalamualaikum Ustadz, ketika anak perempuan, usia 9 thn, bercerita bahwa dia bermimpi bersama teman laki-lakinya seperti orang yang sudah menikah, bagaimana sikap sebagai ortu seharusnya, apakah bertanya detail mimpinya atau bagaimana, Karena waktu bercerita anaknya malu-malu...
A : Explorasi perlu dilakukan butuh strategi komunikasi....ini khan memang fase bahwa anak sudah masuk aqil baligh ya....masih beruntung mau bercerita...yang bahaya klo yang gak cerita....


G2

Q : Bagaimana bentuk komunikasi yang baik antara ayah ibu dengan anak remaja laki-laki ? Ayah/ ibu kah yang lebih dominan berinteraksi ?
A : Keduanya bergantian/berbagi peran.....namun umumnya anak laki-laki akan lebih dekat dengan anaknya ini naluriah sih maka perlu disalurkan dan dilakukan komunikasi yang baik... ayah tetap harus berperan aktif membangun sisi kelelakian seperti tanggung jawab sedang kasih sayang didapat dari bunda...itu kenapa perlu dilakukan berimbang.

Q : Bolehkah kita sebagai ortu mengarahkan anak kita (putri) ke sekolah (Sma) yang menurut kita baik untuk nya...karena berbasis agama...
tapi anaknya kurang berkeinginan sehingga sering mengeluh&tidak semaagat untuk ke sekolah.. Kami sudah kasih masukan & memberi terus semangat agar dia bisa lebih ikhlas ngejalani...Bagaimana solusinya agar sama-sama enak antara ortu & anaknya? Jazakillah khayir ustadz
A : Dalam hal ini boleh-boleh saja. dan syah-syah saja....namun alangkah baiknya karena sudah SMA pendapat mereka perlu didengarkan juga perhatikan penyaluran minat dan bakatnya.......(yang ini next time ya tentang pemetaan bakat)...SMA masih diarahkan memang baik namun jadi catatan adalah jangan Otoriter ya bunda....
solusinya duduk bareng dan dengarkan keinginan anak....karena bisa jadi akan ada banyak yang dibuang percuma...jika hal tsb masih terjadi dan bagi ortu bersiap dengan seegala hal kondisi terburuk sekalipun....emas itu tidak ditemukan ditempat bersih kadang harus dikeruk, digali dan di ayak dan dibersihkan berulang2 #analogi mengelola anak sama dengan mencari dan menemukan emas...

Q : Bagaimana dengan penentuan bakat anak yang sesuai fitrahnya dalam hal ini dikaitkan dengan metode belajar di sekolah( pendidikan yang mengharuskan semua harus dikuasai)
A : Keren nih pertanyaannya saya suka....ortu jangan pasang target dan ekspektasi ngoyo atau over ya....lihat kecenderungan mana yang paling baik dan disukai anak itu yang dikembangkan.. tuk yang lain biasa aja...minimal cukup KKM saja....dalam ilmu Talents Mapping yang saya pelajari ada prinsip dasar "Fokus pada Kekuatan dan siasati keterbatasan" juga ada prinsip yang paling mendasar "Bimbing Akhlaq dan Fasilitasi Bakat"


Closing Statement

Disiplin itu penting namun yang lebih penting untuk dibangun dan dibina kepada anak kita adalah Akhlaq jadi fokus bagaimana pendidikan yang mewujudkan Akhlaq Karimah menjadi prioritas utama setelah prioritas menjadi seorang hamba Allah yang bertaqwa

Alhamdulillah, kajian kita hari ini berjalan dengan lancar. Semoga ilmu yang kita dapatkan berkah dan bermanfaat. Aamiin....

Segala yang benar dari Allah semata, mohon maaf atas segala kekurangan. Baikalauah langsung saja kita tutup dengan istighfar masing-masing sebanyak-banyakanya dan do'a kafaratul majelis:



سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك

Subhanakallahumma wabihamdika asayahadu allaailaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

“Maha Suci Engakau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”


Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT

0 komentar:

Post a Comment

Ketik Materi yang anda cari !!