REKAP KAJIAN Online Ummi HA G 7
Senin, 17 April 2017, 8.00 WIB sampai selesai
Narsum : Bunda Azzam (ustadzah Azizah)
Tema : Parenting
Editor : Sapta
*****************************
10 poin menjadikan generasi taqwa
- Orang Tua harus menjadi seorang yang kuat dengan visi misi yang jelas.
- Mendidik anak tentang Allah. Membuat anak mencintai Allah. Jika Allah sudah merasuk dalam darah, maka orang tua tidak perlu khawatir. Make them love Allah.
- Arahkan anak mencintai al-Qur'an. Berikan al-Quran di tangan kanannya dan ilmu pengetahuan di tangan kirinya. Al-qur'an sangat penting dan ilmu pengetahuan pun juga penting. Jadi bekali anak dengan al-Quran di tangan kanannya dan berikan pendidikan ilmu pengetahuan di tangan kirinya.
- Menginternalisasikan sirah Nabi. Belajar kehidupan Nabi.
- Rolle model. Menjadikan Nabi sebagai Rolle model. Ceritakan kisah nabi pada anak.
- Mengembangkan visi misi... hellen keller: "Tidak punya visi lebih buruk dari pada tidak punya mata".
- Good family relation. Strong family relationship. Kapan melatih anak? Sejak memilih pasangan.
- Tentang cinta ibu. Jika ibu berpendidikan akan ada generasi yang terdidik. Terkadang kita harus berkorban untuk menciptakan generasi yang taqwa.
- Pastikan makanan yang diberikan pada anak jelas kehalalannya.
- Doa. Selalu doakan anak. Apapun profesi anak semoga itu menjadikan anak bermanfaat. *
*****************
TANYA JAWAB
T : assalamualaikum bunda, Kadang anak ada yang bisa beradaptasi dengan lingkungan disiplin tinggi, dan ada yang kurang mampu. Bagaimana cara mendeteksi kemampuan jangkauan pendidikan anak dalam hal disiplin tersebut?
J : Khair, bunda jawab. Disiplin itu diterapkan ya bertahap sesuai usia. Tidak mungkin rasanya 2 tahun disamakan dengan yang usia SMA. Itu kenapa pola asuh disiplin harus dimulai sejak dini. Usia sangat kecil. Contoh sederhananya anak makan pakai tangan kiri saat belajar makan sendiri. Ibunya harus telaten bilang "hayoo adik tgn kanan mana tangan kanan?" Pindahin makanan ke tangan kanan. Kalau terus-terusan diingatkan dia dengan sendirinya sadar makan itu pakai tangan kanan.
Aturan yang lain sama. Sholat sudah harus dikenalkan sejak bayi, katakan bahwa ibu akan sholat dulu dede jangan rewel ya, lihat ibu sholat yuk. Seiring usia terapkan disiplin berlanjut, kapan saat setor hafalan, kapan dia kena hukuman karena pelanggaran dan lain-lain.
T : Anak hingga usia 3 tahun adalah dalam masa emas (mudah menyerap apa saja yang dia rasa-lihat-dengar-dll). Bagaimana kita bisa mengoptimalkan masa emas tersebut terutama dalam mengajarkan ketaqwaan kepada allah?
J : Mengenalkan ke Allah sejak dalam perut itu yang tepat. Kalau ibu/bapaknya mau ngaji/sholat/ke masjid bilang ke dedenya, sekarang bapak ibu mau sholat dede ikut yuk. Ketika anak bunda usia sebelum 5 tahun pastikan sepanjang perjalanan kita hitung masjid. Kita teriak seru, itu rumah Allah hijau, yang itu kuning dan lain-lain. Jadi anak begitu cinta sama masjid. Terus dekatkan otak dan hatinya dengan ciptaanNya. Contoh yang bunda lakukan, saat pohon jambu dirubung ulat bulu. Terus ada ulat bulu yang diam saja di pojok dinding, proses metamorfosis sedang berjalan. Dengan semangat bunda panggil anak-anak yuk kita catat kapan itu ulat akan jadi kupu
Kita buka ensiklopedi. Apa yang dimaksud metamorfosis. Sampai benar-benar ulat itu menjelma kupu. Maka takbirlah katakan manusia itu harusnya lebih baik dari ulat, ulat yg menjijikan sanggup menahan sakit derita bertapa untuk menjadi indah. Itulah perintah belajar. Belajar itu tidak mudah harus cape, pusing, banyak tugas dan lain-lain.
T : Pendidikan formal dan non-formal diperlukan dalam mendidik anak. Strategi bagaimana-kah kita bisa meng-counter pendidikan formal dan lingkungan non-Islam?
J : Perkuat akidah. Karena lingkungan yang buruk akan mewarnai jiwa anak. Tapi kalau akidahnya kokoh, terus di pelihara dan dijaga, sampai anak sadar bahwa satu-satunya agama yang di ridhoi hanyalah islam bukan yang lain.
T : Assalamualaikum bunda azzam,ijin bertanya bunda, Bagaimana cara kita agar anak tidak terpengaruh dalam lingkungan yang menurut kita kurang baik, dan menjadikan anak kita anak yang shaleh?
J : Kita harus mewarnai lingkungan. Contoh ajak teman anak-anak kita main di rumah dan amati kata-kata mereka, bagaimana mereka berinteraksi suka membully kah, perintah, sok jago, egois dll, perlahan harus diingatkan, sehingga kebiasaan itu tidak menular pada anak yang lainnya. Ajak bicara ortunya, sehingga ngatur anak bisa barengan sholih.
T : Assalamualaikum bunda azzam, saya mau bertanya bagaimana caranya mensiasati anak yang masih umur 1 tahun, kadang kalau ditinggal sholat suka rewel, terus gimana cara menanamkan ketauhidan sejak dini?
J : Untuk pertanyaan tentang ketauhidan sudah saya jawab di no atas ya di no 2 silakan baca.
Kalau untuk anak usia 1 tahun rewel, antisipasi sebelum rewel. Usahakan paham saat anak kroditnya. Sehingga semua tetap ada dalam koridor aman. Terus diingakan bahwa kalau ibu lagi sholat adik tenang dulu. Kalau bunda duul bilang, adik ibu mau sholat, sekarang mau apa ibu siapin dulu biar adik tidak rewel saat ibu sholat.
T : bertanya bunda, point 7, bagaimana solusinya jika kita ternyata salah memilih pasangan?
J : Kesalahan memilih pasangan sikapi sebagai bentuk ujian atas masa lalu yang bisa jadi memang kita pantas menerima itu. Contoh ada lho yang orangtua tidak merestui, kita keukeuh nikah sama dia. Awalnya baik-baik saja 5 tahun kemudian ujung-ujungnya bermasalah. Ini patut menjadi koreksi diri. Perbanyak istighfar dan sedekah mohon ampun, dan pasangan yang "belum sholih jadikan sebagai ladang untuk berdakwah"
T : Point 9, bagaimana kita sebagai istri bisa memastikan kehalalan apa-apa yang kita makan jika hidup jauh dari suami? apakah cukup dengan berkhusnudzon bahwa rejeki yang diberikan suami pasti halal? Syukron.
J : Kenapa kita tidak nanya? Bukankah istri berhak tahu darimana suami dapat uang? Karena apa yang diisikan pada perut istrinya dan membentuk janin anaknya sangat berpengaruh pada pembentukan jiwa anaknya kelak.
T : Bismillah, mau tanya juga sekalian minta nasehatnya, Saya sudah niat dan mempratekkannya melakukan seperti poin 3, tapi saya masih khawatir kalau dia nanti masih bisa terbawa arus jahiliyah diluar sana, karena dia kuliah di umum. Mohon nasehatnya..
J : ini bukan masalah anak ada dimana semata, tapi ini bicara tentang bagaimana kita orangtuanya memberikan pemahaman bahwa mempelajari al qur'an itu wajib. Saya sendiri tidak pernah nyantri. Saat kuliah juga di IKIP jurusan bahasa indonesia pula. Jauh dari agama. Tapi saya ikut pengajian rutin yang menggembleng mental dan ruh. Jadilah seperti saat ini.
T : Izin bertanya, saya kurang memahami point ke 8, apakah maksud point ini kita harus berkorban untuk menciptakan generasi yang taqwa? Apakah pendidikan seorang ibu dapat menjamin untuk menjadikan keturunannya menjadi generasi yang bertaqwa? sedangkan banyak yang terjadi saat ini banyak orang tua yang bependidikan tinggi? terimakasih
J : Titik point disini tidak semata berdasarkan S1 S2 dan S3 semata. Itu bukan kunci utama, tapi tetap mempengaruhi. Contoh ibunya S3 tapi minim pengetahuan agamanya. Sedang membangun karir, yang ngasuh anak bibi, kebetulan hanya lulus SD atau baby sitter lulusan SMA yang juga tidak punya akidah yang bagus. Anak tiap hari dititip. Pertanyaannya, terus anak dapat pendidikan pola ketauladanan tentang fiqh, akidah akhlak darimana dong?
Satu cerita tentang khadimah kaka bunda ya. Ikut kaka bunda sejak usia 15 tahun sampai 26 tahun usianya. Kebetulan kaka bunda ustadz selain dosen. Itu pembantu/khadimah hanya tamat SD, kadang diajak kepengajian kalau kaka bunda ada undangan ceramah. Terus suruh dengerin sambil ngasuh anak-anak. Di rumah 24 jam diterapkan kehidupan islami. Hasilnya luar biasa dia sangat kental menerapkan kehidupan religi pada ke 4 anaknya sendiri.
Tekun ngajarin ngaji dan hafalannya banyak. Jadi? Dia tidak tamat smp lho, tapi boleh diuji pemahaman agamanya. Sampai detik ini kami tak pernah menganggap dia mantan pembantu kaka kami, tapi dia bagian saudara kami.
T : Bunda, anak saya semakin hari semakin nakal ya, padahal saya selalu bersikap lembut banget kalau mau emosi saya tarik napas dalam-dalam, dan saya pelan kan nada bicara saya, tapi tetap anak saya bandel kalau dibilang tidak boleh malah semakin menjadi, padahal usianya belum ada 2 tahun. Dulu saya urusin ponakan tidak senakal ini.
J : Biasakan ambil wudhu sebelum menegur, jadi syetan tidak ikutan saat marah. Tips ke-2, kalau bunda kadang memang harus berlaku tegas. Bukan berarti kejam. Tapi ini untuk menerapkam aturan. Ketika dia tidak mendengar maka konsekwensinya hak dia dicabut. Itu cara bunda mendidik anak.
Contoh, dia tidak mau beresin mainan yang dia berantakin. Bunda akan bilang "ok, ibu akan bereskn semua mainan ini dan akan ibu masukkan gudang, jadi sementara waktu adik tidak bisa main, ingat kesepakatan kita adalah adik boleh main sepuasnya tapi mau beresin lagi". Lakukan konsisten. Maka dia mengerti bahwa ibunya tidak main-main dengan kesepakatan bersama. Jangan pernah bilang nakal, karena itu bagian dari doa. Katakan dia belum paham aturan main.
Bunda selalu bikin aturan bersama 3 matahari bunda. Kita sama-sama sepakat kalau melanggar siap kena pinalti. Contoh antara bunda dengan azzam. Dia boleh main game puas, tapi bunda minta satu hari satu ayat hafal. Alhamdulillah al haqqoh sudah mau beres.
Dulu saat usia 2 tahun, bunda minta dia belajar beresin buku, krayon dan mainan yang dia pakai.
T : Alhamdulilah kalau disuruh beres-beres begitu dia nurut bunda, tapi kalau sudah maenan air disumur, terus kotoran, kalau dibilang tidak boleh malah nambah jadi.
J : Itu artinya dia belum puas, saat seperti itu kasih waktu toleransi. Ok mama kasih waktu ini jarum jam yang panjang ke angka ini ya, perlihatkan jam dindingnya. Kalau sudah sesuai misal sudah 10 menit angkat aja, nangis tidak masalah
T : Bun..maaf telat nanyanya yach. Suami, anak saya 2, mama saya. Mereka keras kepala dan pemarah. Saya hanya bisa berdoa agar saya sekeluarga di berikan kelembutan hati. Tapi bagaimana saya mengatasinya terus ya bun. Kadang saya suka sedih dan pusing sendiri?
J : Banyak berdoa dan hindari pemicu konflik itu caranya. Ajak bicara dari hati ke hati kenapa harus marah kalau bicara baik-baik bisa.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
PENUTUP
DOA PENUTUP MAJELIS
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Subhanaka Allahuma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik. Artinya:“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”
Aamiin ya Rabb.
======================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment