Rekap Kajian HA UMMI G-6
Senin, 17.04.2017, Jam : 19.30 WIB
Narsum : Bunda Lien (Ustadzah Yeni)
Tema : Parenting
Editor : Sapta
==========================
Apakah tujuan pendidikan anak dalam Islam?
Secara umum jawaban sederhana namun universal cakupannya adalah :
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku (saja)” (QS.Adz-Dzaariyaat: 56).
Untuk apa kita mendidik anak
Jawablah, “Agar mereka menjadi generasi penyembah Allah semata, generasi muwahhidiin muwahhidah yang seluruh ucapan dan perbuatan mereka dibingkai dan didasari dengan niat yang tulus untuk beribadah kepada Rabbul ‘Aalamiin. Agar setiap ucapan anakku dan setiap perbuatannya diridhai oleh-Nya. Agar batin dan lahir buah hatiku sesuai dengan keridhaan-Nya.”
Tak akan bisa orang tua menjadi sukses mendidik anak dan tidaklah bisa sang anak menjadi sholeh atau sholehah sampai mengetahui syari'at-Nya.Inilah kesuksesan yang hakiki berumah tangga dan keberhasilan dalam mendidik anak, tatkala semua anggota keluarga selamat dari api neraka dan masuk kedalam surga. Allah Ta’alaberfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (QS.At-Tahriim: 6).
Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu’anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا أَهْلَ الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَاءِ
“Orang-orang yang penyayang niscaya akan disayangi pula oleh Ar-Rahman (Allah). Maka sayangilah penduduk bumi niscaya Yang di atas langit pun akan menyayangi kalian” (HR. Abu Dawud, dinyatakan shahih oleh Al-Albani).
Renungkanlah, tidakkah kita mau menjadi orang yang disayangi-Nya dan dicintai-Nya melalui cara mendidik anak-anak dengan kasih sayang dan cinta karena Allah? Pelajaran
Di dalam hadis yang agung di atas terdapat isyarat bahwa kecintaan dan kasih sayang beliau kepada dua anak kecil tersebut adalah cinta dan kasih sayang yang ikhlas karena Allah dan demi mengharap keridhaan-Nya, karena mengiringi kecintaan dan kasih sayangnya dengan kecintaan dan kasih sayang Allah sebagai dasarnya sekaligus buahnya.
Mengasuh anak dengan cinta dan kasih sayang yang ikhlas adalah perkara yang diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam! Maka barangsiapa mempraktekkannya berarti ia mengikuti suri teladan terbaik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan barangsiapa yang mengikuti beliau, maka tanda bahwa ia mencintai Allah dan dicintai oleh-NyaTanda-tanda cinta dan bukti-bukti kasih sayang itu adalah sebuah bahasa manusia saat mengungkapkan perasaan yang terpendam dalam hatinya. Nah, apa saja tanda-tanda dan bukti-bukti cinta dan kasih sayang yang tulus dari seorang ayah dan ibu kepada putra-putrinya? Berikut ini jawabannya.
1. Cintai Allah Ta’ala
2. Panggilan Cinta
3. Sambutan Cinta
4. Kata Cinta
5. Sentuhan Cinta
6. Dekapan Cinta
7. Ciuman Cinta
8. Candaan Cinta
9. Penghargaan Cinta
10. Pemberian Cinta
Itulah 10 bentuk sentuhan yang bisa orang tua berikan pada anaknya. Dengan 10 bentuk tersebut jika terpenuhi dalam diri anak, maka ia tumbuh dengan keadaan yang asik.
*****************
TANYA JAWAB
T : Bunda, anak saya perempuan, 7 tahun, kadang-kadang saya risih kalo dicium, diusel-usel sama dia. Tapi kalau sama adiknya yang usia 3,5 tahun saya tidak seperti itu rasanya. Apakah itu chemistry ya bunda?
J : Iya, bisa jadi mba. Sentuhan-sentuhan itu perlu tanda kita mencintainya.
T : Kok terbalik ya Bunda, Anak saya laki-laki sudah SMP kelas 1, Jarang mau dipeluk cium. Bagaimana ya Bunda? Kalau adeknya malah maunya dipeluk cium?
J : Bisa jadi perlakuan diawal mba. Ada 10 sentuhan yang mesti esmua dilakukan.
T : Bunda lien, apa kabarnya? Ijin bertanya, Anak saya sudah kelas 11, lebih dekat ke saya sebagai umminya, dia kalau ngobrol selalu harus face to face, tak jarang dia juga masih guling-guling dipangkuan saya, minta peluk, tapi abinya kadang suka nasehatin katanya tidak boleh, padahal menurut saya itu wajar, karena memang sifat dia anaknya suka dengan sentuhan maksudnya di elus punggungny, kepalanya, di pegang tangannya begitu?
J : Mba rumi untuk batasan usia memang harus diperhatikan, tidak selalu harus sentuhan fisik bisa dilakukan, jadi berikan sewajarnya tanpa berlebihan karena secara psikologis pastinya beda. Berikan sentuhan fisik jika itu diperlukan.
T : Kalau candaan cinta seperti apa contohnya ustadzah?
J : Dari Mahmud bin Ar-Robi’ berkata,
عَقَلْتُ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَجَّةً مَجَّهَا فِي وَجْهِي وَأَنَا ابْنُ خَمْسِ سِنِينَ مِنْ دَلْوٍ
“Saya teringat sebuah semburan (air dari mulut) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang beliau semburkan di wajahku, air itu diambil dari timba, sedangkan ketika itu saya (masih) seorang anak berumur lima tahun” (HR. Al-Bukhari).
Ada sebuah riwayat? Imam Ahmad, tentang kisah Abu Umair yang telah disebutkan sebelum ini, terdapat keterangan, “Dan beliau (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ) dahulu banyak mencandainya (Abu Umair). Suatu saat beliau mengunjunginya, lalu beliau melihatnya dalam keadaan sedih, kemudian beliau bertanya,
مالي أرى أبا عمير حزيناً ؟
“Saya melihat Abu Umair bersedih, ada apa gerangan?”
Kemudian orang-orang pun menjawab, “Telah mati burung kecilnya yang dahulu ia bermain dengannya!” (HR. Imam Ahmad, shahih)Hadist itu menjelaskan tentang candaan yang dilakukan kepada abu umar ketika sedang bersedih saat burungnya mati.
T : Anak saya tiga, yang paling kecil suka pukul masnya kalau pas minta pangku atau duduk dekat saya, Bagaimana menyikapinya?
J : Peluk dan berikan nasihat dengan cinta, ekspresi cinta ananda pada kakaknya harus diberitahu agar tidak berlanjut kedepannya karena pentoleriran sikapnya.
T : Bunda, anak saya baru 3 tahun, saya sering menasehatinya agar mandiri dan tidak cengeng. Kadang kasihan dia pingin manja-manja saya tahan, saya takutnya dia "aleman". Sebenarnya numbuhin kemandirian itu dimulai dari umur berapa bun?
J : Sejak dini mba, ajarkan hal-hal yang bisa dilakukan, tetap awasi. Karena tidak selamanya anak selalu bersama kita.
T : Kadang saya bingung, baru mau peluk masnya, si adek sudah nangis tidak ngebolehin?
J : Saat tidak ada masnya mba kasih nasihatnya jangan di depan masnya, agar si mas tidak terlihat dibela dan tidak jatuhin psikoligis si adik depan masnya.
T : Kira-kira sampai umur berapa ya si adek punya sifat seperti itu?
J : Tergantung mba, sebenarnya itu bentuk dimana si kecil minta diperhatikan oleh bundanya, jadi tetap bijak sebagai orangtua.
T : LDR dengan ayahnya. Kalo ayah pulang mau maen bola dan sepeda hanya dengan ayah, bagaimana bun?
J : Jika ayahnya jauh, gunakan waktu kumpul dengan ayahnya berkualitas dan komunikasi jarak jauh kudu terjalin agar mereka merasa diperhatikan.
T : Mau tanya mempersiapkan anak laki laki lulus SD untuk sekolah di pondok yang jauh dari rumah bagaimana ya ustadzah?
J : Ajak anaknya mengunjungi pondok-pondok jauh-jauh hari sebelum anaknya lulus, tunjukkan kelebihannya dan untuk apa harus mondok. Gunakan bahasa anak.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
PENUTUP
DOA PENUTUP MAJELIS
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Subhanaka Allahuma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik. Artinya:“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”
Aamiin ya Rabb.
======================
Website: www.hambaAllah.net
FanPage : Kajian On line-Hamba Allah
FB : Kajian On Line-Hamba Allah
Twitter: @kajianonline_HA
IG: @hambaAllah_official
Thanks for reading & sharing Kajian On Line Hamba اللَّهِ SWT
0 komentar:
Post a Comment